Anda di halaman 1dari 11

Tuli mendadak

Definisi

Tuli mendadak atau sudden deafness adalah tuli yang terjadi secara
tiba- tiba. Jenis ketuliannya adalah sensorineural dan penyebabnya
tidak dapat langsung diketahui. Biasanya terjadi pada satu telinga.
Beberapa ahli mendefinisikan tuli mendadak sebagai penurunan
pendengaran sensorineural 30dB atau lebih, paling sedikit tiga
frekuensi berturut-turut pada pemeriksaan audiometri dan
berlangsung dalam waktu kurang dari 3 hari. (Buku UI)
Etiologi
Menurut Rauch, penyebab pasti tuli mendadak hanya ditemukan pada 10- 15%
kasus, sebagian besar kasus tetap tidak diketahui penyebabnya (idiopatik).
• Iskemia koklea
• Infeksi virus (virus campak, virus influenza B dan mononucleosis)
• Trauma kepala
• Trauma bising yang keras
• Perubahan tekanan atmosfir
• Autoimun
• Obat ototoksik
• Penyakit Meniere
• Neuromakustik
Patogenesis
Ada beberapa teori postulasi terjadinya tuli mendadak yaitu:
• Infeksi viral labirin
• Gangguan vaskular labirin
• Penyebab Lainnya (rupture membrane intrakoklear dan penyakit telinga dalam
yang berhubungan dengan autoimun.

Namun setiap jalur teori ini belum tentu terjadi pada setiap kasus tuli mendadak
atau suden deafness.
Gejala Klinis
• Kadang-kadang bersifat sementara atau berulang dalam serangan,
tetapi biasanya menetap. Tuli yang bersifat sementara biasanya tidak
berat dan berlangsung lama.
• Tuli dapat unilateral atau bilateral, dapat disertai dengan tinitus dan
vertigo. Pada infeksi virus, timbulnya tuli mendadak biasanya pada
satu telinga.
• Tanda infeksi virus seperti, parotis, varisela, variola atau pada
anamnesis baru sembuh dari penyakit virus tersebut.
• Pada pemeriksaan klinis tidak terdapat kelainan telinga
Diagnosa
Menurut Guidline American Academy of Otolaryngology-Head and
Neck Surgery:
• Membedakan tuli sensorineural dan tuli konduktif melalui anamnesis
• Pemeriksaan fisik
• Tes penala
• Pemeriksaan audiometri
Pengobatan
• Vasodilatasi yang cukup kuat misalnya dengan pemberian complamin injeksi
disertai dengan pemberian tablet vasodilator oral tiap hari.
• Prednison (kortikosteroid) 4x10 mg (2 tablet), tapering off tiap 3 hari
• Vitamin C 500 mg 1x1 tablet/hari
• Neurobion (neurotonik) 3x1 tablet/hari
• Diet rendah garam dan rendah kolestrol
• Obat anti virus sesuai dengan virus penyebab
Evaluasi Fungsi Pendengaran
• Sangat baik, apabila perbaikan lebih dari 30 dB pada 5 frekuensi.
• Sembuh, apabila perbaikan ambang pendengaran kurang dari 30 dB pada
frekuensi 250 Hz, 500 Hz, 1000 Hz, 2000 Hz, dan dibawah 25 dB pada frekuensi
4000 Hz.
• Baik, apabila rerata perbaikan 10-30 dB pada 5 frekuensi.
• Tidak ada perbaikan, apabila terdapat perbaikan kurang dari 10 dB pada 5
frekuensi.
• Mempunyai angka kesembuhan yang lebih tinggi, demikian pula dengan
Prognosis
• Bergantung pada kecepatan pemberian obat, respon 2 minggu
pengobatan pertama, usia, derajat tuli saraf dan adanya faktor
predisposisi.
• Penyembuhan dapat sebagian atau lengkap, tetapi dapat juga tidak
sembuh, hal ini disebabkan oleh karena faktor konstitusi pasien
seperti pasien yang pernah mendapat pengbatan obat ototoksik yang
cukup lama, pasien diabetes melitus, pasien dengan kadar lemak
darah yang tinggi, pasien dengan viskositas darah yang tinggi dan
sebagainya, walaupun pengobatan diberikan pada stadium yang dini.

Anda mungkin juga menyukai