Contoh 2.
Minimumkan : Z = 300𝑥1 + 180𝑥2
Kendala : 8𝑥1 + 5𝑥2 ≥ 80
4𝑥1 + 2𝑥2 ≥ 70
𝑥1 ≥ 0, 𝑥2 ≥ 0
Persamaan untuk tabel simpleks adalah:
8𝑥1 + 5𝑥2 − 1𝑥3 + 0𝑥4 + 1𝑥𝑎1 + 0𝑥𝑎2 = 80
4𝑥1 + 2𝑥2 − 0𝑥3 + 1𝑥4 + 0𝑥𝑎1 + 1𝑥𝑎2 = 70
Dengan fungsi objektif:
Z = 300𝑥1 + 180𝑥2 + 0𝑥3 + 0𝑥4 + 𝑀𝑥𝑎1 + 𝑀𝑥𝑎2
Variabel penambah dan variabel pengurang kita
nyatakan bersama-sama dalam sebuah vektor
Kolom
𝑥𝑠 = [𝑥𝑛+1 , … , 𝑥𝑛+𝑎+𝑏 ] (3.6)
Dimana 𝑥𝑛+1 , … . , 𝑥𝑛+𝑎 adalah variabel penambah;
𝑥𝑛+𝑎+1 , … , 𝑥𝑛+𝑎+𝑏 adalah variabel pengurang
Kendala/syarat (3.2) dapat dinyatakan sebagai
𝐼𝑎 0
𝐴0 𝑥0 + 0 −𝐼𝑏 .𝑥𝑠 = 𝑏 (3.7)
0 0
𝑥0 = [𝑥1 , … , 𝑥𝑛 ] merupakan vektor variabel pokok
𝐼𝑎 dan 𝐼𝑏 adalah matriks satuan yang mewakili a dan
b secara terurut.
𝑥0 ≥ 0;𝑥𝑠 ≥ 0 (3.8)
Fungsi tujuan (3.1) dapat dinyatakan sebagai
Z = 𝑐0 𝑥0 + 𝑐𝑠 𝑥𝑠 (3.9)
𝑐0 adalah vektor nol dengan komponen (a+b).
Jadi masalah memaksimumkan fungsi tujuan (3.9)
mengacu kepada persamaan kendala/syarat (3.7)
dengan syarat non-negatif (3.8) yang ekuivalen
dengan kendala/syarat campuran yang telah kita
rumuskan didalam modul 2, yaitu
Z = c.x
u.b A.x = b dan x≥ 0 (3.10)
𝐼𝑎 0
𝑥0 𝑐0
Dimana A = 𝐴0 0 −𝐼𝑏 ; x = ;c=
𝑥𝑠 0
0 0
Bentuk (3.10) ini dapat dinyatakan sebagai bentuk
baku masalah PL pada umumnya.
Terdapat 3 hal yang harus kita kerjakan pada
saat yang sama dalam analisis simpleks yaitu:
1. Mencari pemecahan persamaan simultan
(persamaaan A.x = b).
2. Menjamin bahwa kendala/syarat non-
negatif x ≥ 0 dapat diperoleh
3. Meningkatkan nilai fungsi tujuan Z dalam
tahap pengulangan, meskipun kadang-
kadang Z tetap tidak berubah selama
pengulangan (iterasi) itu.
Kendala/syarat dari (3.10) boleh ditulis dalm bentuk
𝑥1 𝑎1 + ⋯ + 𝑥𝑛 𝑎𝑁 = 𝑏 (3.11)
Dimana 𝑎1 , … , 𝑎𝑁 disebut Vektor aktivitas yang
merupakan vektor kolom terdiri dari matriks
𝐴𝑚𝑥𝑁 dan N = n + a + b.
Kita asumsikan kendala/syarat (3.11) dalah baku.
Ada dua hal yang menjadi fokus untuk diperhatika
yaitu:
1. Jika rank (A) = m maka (3.11) mempunyai
pemecahan unik yaitu x = 𝐴−1 . 𝑏 dan tanpa
persoalan optimasi karena daerah
layak/visibel(jika ada) merupakan satu titik.
2. Jika m > N dan rank (A) = N kemudian (m-N)
dari persamaan kendala/syarat yang berlebihan
dan secara prinsip dapat diabaikan, hal tersebut
akan dibahas dalam modul tentang modul
degenerasi.
MENINGKATKAN NILAI FUNGSI
TUJUAN
Ada 3 aspeks yang perlu diperhatian selama
analisis simpleks untuk meningkatkn nilai
fungsi tujuan
1. Vektor 𝑎𝑘 (variabel yang berhubungan
adalah 𝑥𝑘 ) merupakan bakal asukan utuk
matriks basis kalau untuk k
memperlihatkan 𝑍𝑘 − 𝐶𝑘 =
min {𝑍𝑗 − 𝐶𝑗 ; 𝑍𝑗 − 𝐶𝑗 <0}
𝑖=1,..,𝑚
2. Vektor b (variabel yang berhubungan
menjadi 𝑥𝐵𝑟 ) keluar dari matriks basis di
𝑥𝐵𝑟
mana r ditentukan dari =
𝐵𝑟𝑘
𝑥𝐵𝑖
min − 𝛽𝑖𝑘 > 0 ; 𝜃 > 0
𝑖=1,…,𝑛 𝛽𝑖𝑘
3. Fungsi tujuan meningkat jika dan hanya
jika nilai 𝑍𝑘 − 𝐶𝑘 < 0 dan 𝜃 > 0
MENGAKHIRI KALKULASI SIMPLEKS
Mengakhiri kalkulasi simpleks , apabila telah
memperoleh nilai optimal fungsi tujuan.
Untuk masalah memaksimumkan, nilai
optimal adalah nilai maksimum. Hal ini
dilandasi pemahaman bahwa aturan simpleks
telah dipenuhi, yang dalam hal ini nilai 𝑍𝑗 − 𝐶𝑗
variabel basis, dan nilai konstanta variabel
basis harus memenuhi syarat berikut
Masalah memaksimumkan
1. Bila dalam penyelesaian layak dasar
(visibel basis) terdapat paling sedikit
satu k dimana 𝑍𝑘 − 𝐶𝑘 < 0 dan 𝛽𝑖𝑘 ≤ 0
untuk semua i; i = 1,2,..,m maka masalah
mempunyai pemecahan tak terikat
dengan nilai fungsi tujuan tak terikat.
2. Kalau dalam pemecahan dasar layak
𝑍𝑗 − 𝐶𝑗 ≥ 0 untuk setiap vektor kolom
𝑎𝑗 dan A bukan matriks basis B maka
pemecahan dasar layak tersebut sudah
optimal.
PENGGUNAAN TABEL SIMPLEKS
Contoh 3.
Maksimumkan : Z = 5𝑥1 + 3𝑥2 + 4𝑥3
Kendala/Syarat : 3𝑥1 + 6𝑥2 + 2𝑥3 ≤ 12 (i)
𝑥1 + 2𝑥2 + 2𝑥3 ≤ 8 (ii)
4𝑥1 +2𝑥2 + 4𝑥3 ≤ 17 (iii)
𝑥1 , 𝑥2 , 𝑥3 non negatif
Bentuk baku dari masalah PL adalah
Maksimumkan : Z = 5𝑥1 + 3𝑥2 + 4𝑥3
Kendala/syarat : 3𝑥1 + 6𝑥2 + 2𝑥3 + 𝑥4 = 12
𝑥1 +2𝑥2 + 2𝑥3 + 𝑥5 = 8
4𝑥1 + 2𝑥2 + 4𝑥3 + 𝑥6 = 17
Tabel awal (ke-1)
Tabel ke-2
Tabel ke-3