Anda di halaman 1dari 22

Abses hati amoebik

SISKA 102012102
ELIZABETH CHIKITA PUTRI 102013106
YOGI ADHITYA ARGANATHA 102013240
JEAN ROSDIANTORO 102014095
JOSHUA TJANTOSO 102014131
MARIA ROSARIO ANGELINA MELLA 102014154
SEPTIN PERMATA SARI 102014274
Skenario 5
 Laki-laki usia 38 tahun datang dengan keluhan nyeri perut
kanan atas sejak 1 hari smrs. Nyeri terutama pada sisi kanan
dibawah dada. Nyeri memburuk saat tidur terlentang dan
berkurang bila kaki ditekuk atau agak membungkuk.
Identifakasi Istilah

Tidak Ada
Rumusan Masalah

Laki-laki usia 38 tahun datang dengan


keluhan nyeri perut kanan atas sejak 1
hari smrs.
Mind Map

1. Anamnesis
2. Pemeriksaan Fisik
3. Pemeriksaan
4. Penunjang
5. Diagnosis Kerja
Abses Hati amebik
6. Diagnosis Banding
RM 7. Etiologi
8. Epidemiologi
9. Patofisiologi Hematemesis melena e.c
10. Gejala Klinis 1. Abses Hati piogenik
11. Penatalaksanaan 2. Hepatoma
12. Komplikasi
13. Prognosis
14. Pencegahan
Hipotesis

Laki-laki usia 38 tahun


tersebut menderita abses
hati amebik
Keluhan Utama :
 Nyeri perut kanan atas sejak 1 hari
yang lalu

Keluhan Penyerta :
 Nyeri terutama pada sisi kanan di
bawah dada
 Nyeri bertamabah saat terlentang
 Nyeri berkurang bila kaki ditekuk
atau agak membungkuk
 Diare lendir darah 2 minggu
sebelumnya
Pemeriksaan fisik
TTV : Keadaan Umum :
TB : 174 cm
Sakit Berat
BB : 60 kg
TD : 100/70 mmHg
FN : 86x/Menit Pemeriksaan Penunjang :
Suhu : 37,50C
FP : 19x/menit Hb : 11 g/dL
Leukosit : 14.000/uL
Trombosit : 354.000/Ul
Pemeriksaan Organ
 Abdomen :
 Hepar :
 Teraba 3 jari di bawah arcus costae
 Teraba 2 jari di bawah processus xyphoideus
 Tepi tumpul, lunak, nyeri tekan, fluktuasi (+), permukaan licin
 Nyeri tekan abdomen kanan atas (+)
 Murphy sign (-)

USG : SOL hipoekoik, inhomogen, berbatas tegas, ukuran 5,7 cm x 6,4 cm


Pemeriksaan penunjang
 Pemeriksaan lab : leukositosis, anemia, laju endap darah
 Kultur darah (AHP)
 USG :
1. struktur hipoekoik
2. Tepi
 Foto toraks abdomen dan Foto polos : diafragma kanan
meninggi, efusi pleura, atelektasis basiler, empiema atau
abses paru.
 Tes serologi ameba (AHA),
WD
Abses hati amebik (AHA) :
salah satu komplikasi
amebiasis ekstraintestinal
yang paling sering dijumpai di
daerah tropis/subtropik.
 Disebabkan : Entamoeba
Histolytica
 Sering terjadi pada masa
muda
 Pada AHA demamnya tidak
terlalu tinggi, leukositosis
ringan, absesnya soliter.
Etiologi
 Entamoeba Histolytica :
Hospes : manusia
Stadium : 1. trofozoit
2. Kista
Kista : dibentuk di rongga usus besar, kista matang ( inti 4)
bersifat tidak patogen, sebagai bentuk infektif.
Histolitika : Bentuk patogen, hidup di usus besar, hati, paru,
otak, kulit dan vagina.
Epidemiologi
 Abses hati amoeba > abses hati piogenik
 Pria 3 : Wanita 1. usia 20-50th
 penularan: oral-anal-fekal, vektor
 Daerah endemis
Manifestasi klinis
Dibandingkan dengan AHP, pasien AHA umunya berusia lebih muda ( 25-40 tahun )
 Gejala yang paling sering ditemukan adalah nyeri abdomen ( 87-100% ), demam ( 87-
99% ), dan anoreksia ( 83-93,5 % ).

 Nyeri Abdomen
Biasanya memiliki intensitas sedang dan terlokalisasi di kuadran kanan atas. Nyeri dapat
menjalar ke epigastrium, dada, atau bahu kanan. Nyeri epigastrium sering ditemukan
pada abses lobus kiri.

 Demam
Pada umumnya bersifat remiten , terkadang disertai dengan demam tinggi dan
menggigil. Jika disertai menggigil, perlu dicurigai adanya infeksi bakteri sekunder.

 Anoreksia

Tanda Gejala Lainnya : Ikterik, Hepatomegali, batuk dengan atau tanpa dahak dan diare
Komplikasi
 Septisemia atau bakteremia dengan mortalitas hingga 85%
ruptur abses hati disertai peritonitis generalisata dengan
mortalitas 6-7%

 kelainan pleuropulmonal, gagal hati, perdarahan ke dalam


rongga abses, empiema, ruptur ke dalam perikardium atau
retroperitoneum.
Penatalaksanaan
 Medikamentosa :
Meliputi kombinasi obat anti amuba dan aspirasi abses6
 Metronidazol 3x500 – 750 mg selama 7-10 hari
 Alternatif lainnya menggunakan 600 mg Kloroquin selama 2 hari
pertama, dilanjutkan dengan kloroquin 300 mg selama 2-3 minggu.

 Berikan amebisidal luminal setelah abses hepar diterapi dengan


amebisida jaringan ( metronidazol, kloroquin ). Hal tersebut
bertujuan untuk membunuh koloni amoeba dalam usus sehingga
mencegah terjadinya relaps. Dapat diberikan paramomycin 25-35
mg/KgBB dibagi dalam tiga dosis, dan diberikan selama 5-1- hari.
Pencegahan
 Minum air murni
 Memakan makanan yang matang
 Memakan buah agar kulitnya dikupas
 Pola hidup sehat
Prognosis
 Abses Hati Amebik ( AHA ) :
Secara keseluruhan, angka kematian dari AHA sekitar 2-15%.
Namun, AHA tanpa komplikasi yang telah didiagnosis dini
memiliki angka kematian < 1%.
kesimpulan
 Abses hati amebik adalah abses yang disebabkan oleh parasit E.
histolytica yang dimana seseorang mengkonsumsi sesuatu kurang
matang dan kurang bersih yang ternyata terdapat kista E.
histolytica dan pada akhirnya menjadi trofozoit yang bermigrasi
sampai ke hepar. Abses hati amebik mempunyai gambaran klinis
yang khas seperti nyeri pada bagian bawah abdomen kanan
terutama di bawah dada sehingga pasien harus membungkuk untuk
mengurangi rasa nyerinya tetapi tidak menutup kemungkinan
dapat ditemukan penyakit lain maka dari itu perlu anamnesis yang
jelas, pemeriksaan fisik tepat sasaran dan pemeriksaan penunjang
yang akurat untuk menggeser diagnosis banding.
 HIPOTESIS DITERIMA

Anda mungkin juga menyukai