Anda di halaman 1dari 19

TUGAS KELOMPOK

AKUNTANSI INTERNASIONAL
PT. MUSTIKA RATU Tbk
Perbandingan IFRS dengan PSAK dalam Laporan Keuangan
PT. MUSTIKA RATU Tbk.
Disusun Oleh :
1. Melizar Halpik (2320160116)
2. Nur Afifah A.A (2320160121)
3. Warnih (2320160112)
4. Widi Lestari (2320150044)
5. Yohansen Gilang Hian (2320160029)

Dosen : Juardi SE, MM.

PPKM Akutansi Semester VII


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam As-Syafi’iyah
Biografi
PT.MUSTIKA RATU Tbk

PT. Mustika Ratu Tbk merupakan perusahaan nasional yang bergerak


dalam industri pembuatan jamu, kosmetik dan bahan-bahan untuk perawatan
kecantikan. Awal berdirinya perusahaan kosmetik terbesar di Indonesia ini tidak lepas
dari peran penting sang pendirinya, yakni puteri keturunan Keraton Surakarta DR. Hj.
BRA Mooryati Soedibyo, S.S, M.Hum.
Untuk memenuhi permintaan dari konsumen yang semakin meningkat,
akhirnya pada tanggal 8 April 1981 diresmikan-lah pabrik PT. Mustika Ratu oleh
Menteri Kesehatan untuk kegiatan produksi yang semakin besar. Mustika Ratu
nyatanya tidak hanya mampu memenuhi permintaan dari pasaran dalam negeri saja.
Selangkah lebih maju, Mustika Ratu juga mulai melebarkan sayap bisnisnya hingga ke
pasaran luar negeri seperti Malaysia.

Nama PT Mustika Ratu di malaysia adalah PT Mustika Ratu (M) Sdn Bhd
B. Konfergensi PSAK ke IFRS di Indonesia
Indonesia memutuskan untuk berkiblat pada Standar Pelaporan Keuangan Internasional atau
IFRS. Konvergensi akuntansi Indonesia ke IFRS perlu didukung agar Indonesia mendapatkan pengakuan
maksimal. Pengakuan maksimal ini didapat dari komunitas internasional yang sudah lama menganut standar
ini. Jurang pemisah terdalam PSAK dengan IFRS telah teratasi yaitu dengan diperbolehkannya penggunaan
nilai wajar (fair value) dalam PSAK.
Konvergensi IFRS ke dalam PSAK akan berdampak besar bagi dunia usaha, terutama dari sisi
pengambilan kebijakan perusahaan yang didasarkan kepada data-data akuntansi. Suatu perusahaan akan
memiliki daya saing yang lebih besar ketika mengadopsi IFRS dalam laporan keuangannya. Selain itu,
dengan mengimplementasikan IFRS, perusahaan akan menikmati biaya modal yang lebih rendah. Juga
konsolidasi yang lebih mudah & sistem teknologi informasi yang terpadu.
Sasaran konvergensi PSAK ke IFRS yang direncanakan Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) IAI:
Tahap Adopsi Tahap Persiapan Akhir Tahap Implementasi
(2008 – 2010) (2011) (2012)
Adopsi seluruh IFRS ke Penyelesaian persiapan Penerapan PSAK berbasis
PSAK infrastruktur yang IFRS secara bertahap
diperlukan
Persiapan infrastruktur Penerapan secara bertahap Evaluasi dampak penerapan
yang diperlukan beberapa PSAK berbasis PSAK secara komprehensif
IFRS
Evaluasi dan kelola
dampak adopsi terhadap
PSAK yang berlaku
1. Perbedaan IFRS dengan PSAK.
International Financial Reporting Standar (IFRS) merupakan pedoman penyusunan laporan
keuangan yang diterima secara global, sedangkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)
merupakan pedoman standar akuntan di Indonesia untuk membuat laporan keuangan. Indonesia sebagai
bagian dari pertumbuhan ekonomi dunia telah merespon perubahan-perubahan sistem pelaporan keuangan
terkini dengan melakukan konvergensi IFRS ke dalam PSAK.
Indonesia memutuskan untuk berkiblat pada Standar Pelaporan Keuangan Internasional atau
IFRS. Konvergensi akuntansi Indonesia ke IFRS perlu didukung agar Indonesia mendapatkan pengakuan
maksimal. Pengakuan maksimal ini didapat dari komunitas internasional yang sudah lama menganut standar
ini. Jurang pemisah terdalam PSAK dengan IFRS telah teratasi yaitu dengan diperbolehkannya penggunaan
nilai wajar (fair value) dalam PSAK.
PERBANDINGAN ANTARA PSAK DENGAN IFRS (INDONESIA)
PSAK IFRS
43 Standart (PSAK) 37 Standart
8 Syari’ah Standart 8 IFRS
11 Interpretation (ISAK) 29 IAS
4 Tecnical Bulletins 27 Interpretations
1 SAK ETAP (Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik/UKM) 16 IFRIC Interpretation

11 SIC
2. Perbedaan Pengungkapan dan Penyajian Laporan Keuangan
(IAS 1, PSAK 1 REV 1998)
No Perbedaan IFRS PSAK
1 Sumber AS1, Presentation of Financial PSAK No.1 ( Revisi 1998),Penyajian
Statements Laporan keuangan
2 Komponen Komponen laporan keuangan lengkap Komponen laporan leuangan lengkap
Laporan terdiri atas: terdiri atas:
keuangan yang - Laporan posisi keuangan (neraca) - Neraca
lengkap - Laporan laba rugi komprehensif - Laporan laba rugi
- Laporan perubahan ekuitas - Laporan perubahan ekuitas
- Laporan arus kas - Laporan arus kas
- Catatan atas laporan keuangan - Catatan atas laporan keuangan
- Laporan posisi keuangan komparatif
awal periode dan penyajian
retrospektif terhadap penerapan
kebijakan akuntansi
3 Pengakuan Berdasar ilustrasi IFRS: Berdasar PSAK:
dalam laporan Aset: Ekuitas: Aset: Liabilitas:
posisi - Asset - Ekuitas yang dapat - Asset - Liabilitas jangka
keuangan tidak didistribusikan ke tidak panjang
(neraca) lancar pemilik entitas induk lancar - Liabilitas jangka
- Asset - Hak non pengendali - Asset pendek
lancar lancar
Liabilitas Ekuitas
- Liabilitas jangka - Hak non pengendali
panjang - Entitas yang dapat
- Liabilitas jangka didistribusikan ke
pendek pemilik entitas
induk
Perbedaan Pengungkapan dan Penyajian Laporan Keuangan
(IAS 1, PSAK 1 REV 1998) Lanjutan
No Perbedaan IFRS PSAK
4 Neraca penyajian bukan aset lancar ataupun aset Memerlukan penyajian aset lancar
tidak lancar,hanya bila penyajian maupun aset tidak lancar kecuali
likuiditas lebih relevan dan dapat untuk industri tertentu seperti bank
diandalkan untuk item tertentu

5 Laporan Tidak memiliki format standar meskipun Sama seperti IFRS. Tetapi ,ada
Laba/Rugi pengeluaran harus disajikan dengan perbedaan rincian pada item yang
memilih salah satu dari dua format disajikan pada laporan pendapatan
yang diterima di muka
3. Contoh Pengungkapan dan Penyajian Laporan Keuangan
Perbedaan Pengungkapan dan Penyajian Laporan
Keuangan (IAS 1, PSAK 1 REV 1998) Lanjutan
No Perbedaan Sebelum IFRS Setelah IFRS
1 Dasar pengukuran Laporan keuangan konsolidasi Laporan keuangan konsolidasian disusun
dan penyusunan disusun berdasarkan konsep biaya berdasarkan asumsi kelangsungan usaha serta atas
laporan historis, kecuali persediaan yang dasar akrual, kecuali laporan arus kas
keuangan dinyatakan sebesar nilai yang lebih konsolidasian yang menggunakan dasar kas.
konsolidasian rendah antara biaya perolehan dan Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan
nilai realisasi bersih (the lower of keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya
cost or net realizable value) dan perolehan (historical cost), kecuali untuk beberapa
aktiva tetap anak perusahaan di luar akun tertentu yang didasarkan pengukuran lain
negeri dinyatakan sebesar biaya sebagaimana yang diungkapkan pada kebijakan
perolehan atau sebesar hasil penilaian akuntansi dalam masing-masing
kembali dikurangi akumulasi akun tersebut.
penyusutan dan akumulasi penurunan
nilai.
2 Aktiva Lancar Terdapat akun Deposito berjangka Pada laporan yang sudah menganut IFRS terdapat
sedangkan pada laporan yang sudah laporan pajak dibayar dimuka pada laporan posisi
mengadopsi IFRS tidak dicantumkan keuangan dimana pada Neraca PSAK tidak
akun deposito berjangka tersebut tercantumkan akun pajak dibayar dimuka.
3 Hak Minoritas PSAK masih terdapat akun Hak pada IFRS hak minoritas berubah menjadi
minoritas atas aktiva kepentingan non pengendali yang terdapat pada
akun equitas.
4. Pengungkapan Persediaan (IAS 2, PSAK 14 REV 2008)
No Perbedaan IFRS PSAK Efek Konvergensi
1 Pengukuran Pengukuran persediaan Sama dengan IFRS, persediaan
biaya berdasarkan biaya atau harus diukur berdasarkan biaya
net realizable value (nilai atau nilai realisasi netto, mana
realisai bersih) mana yang yang lebih rendah
lebih rendah
2 Penggunaan IFRS melarang Dalam PSAK No. 14 Rev Diperlukan
metode LIFO penggunaan metode 1994, pengunaan metode LIFO penyesuaian aturan
LIFO. Hanya boleh masih diperbolehkan. Namun terhadap
menggunakan FIFO atau dalam revisi tahun 2008 pelarangan metode
rata-rata tertimbang penggunaan metode LIFO LIFO dalam
sudah dilarang. Hanya boleh konteks
menggunakan FIFO atau rata- perpajakan
rata tertimbang
Sebelum IFRS Setelah IFRS
5. Contoh Penurunan Nilai Aktiva (IAS 36,PSAK 48 REV 1994)
Sebelum IFRS Setelah IFRS

No Perbedaan Sebelum IFRS Setelah IFRS


1 Pengakuan Pendapatan diakui Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan
Pendapatan pada saat penyerahan diperoleh oleh Grup dan jumlahnya dapat diukur secara andal.
dan Beban barang kepada Pendapatan diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima, tidak
pelanggan. Beban termasuk diskon, rabat dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
diakui Pendapatan dari penjualan yang timbul dari pengiriman fisik produk-
pada saat terjadinya. produk diakui bila risiko dan manfaat yang signifikan telah berpindah
kepada pembeli. Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).
2 Laba Rugi Masih Pada L/R komprehensip sesudah IFRS terdapat akun liabilitas imbalan
mengungkapkan pasca kerja dimana dalam PSAK hanya mengatur imbalan pasca kerja
amortisasi Goodwill berbasis equitas saja.
Batas Penurunan nilai aktiva Dalam PSAK tidak menutup kemungkinan adanya pengakuan
penurunan tidak boleh melampaui kewajiban jika nilai penurunan aktiva lebih besar dari nilai tercatatnya
batas nilai tercatatnya
Reversal atas Perusahaan tidak Tidak ada pengaturan
penurunan diperkenankan
nilai Goodwill melakukan reversal
atas penurunan nilai
Goodwill pada periode
interim sebelumnya
B. Konfergensi IFRS di Malaysia
Sebelum adopsi IFRS standar akuntansi lokal Malaysia banyak dipengaruhi oleh praktik di
Inggris sementara Indonesia banyak dipengaruhi oleh Amerika Serikat (US GAAP). Dengan demikian,
kedua negara ini memiliki standar akuntansi lokal yang sangat berbeda satu sama lain sebelum adopsi IFRS.
Kesenjangan standar akuntansi lokal Indonesia dan IFRS lebih besar dibandingkan kesenjangan standar
akuntansi lokal Malaysia dengan IFRS. Jadi, konvergensi standar akuntansi berpotensi meningkatkan
keterbandingan laporan keuangan antara kedua negara tersebut.
Pada 2012, semua standar akuntansi yang berlaku disetujui perusahaan publik, anak
perusahaan mereka, dan entitas publik akuntabel lain akan bertemu dengan IFRS sepenuhnya. Entitas
Swasta di Malaysia yang sedang menerapkan Malaysia's Private Badan Standar Pelaporan akan diijinkan
untuk terus melakukannya. Perusahaan rokok-Malaysia yang terdaftar di Bursa Efek Malaysia sekarang
telah diijinkan untuk menggunakan IFRS, dan perusahaan tersebut melakukan penerapan IFRS.
1. Contoh Pengungkapan dan Penyajian Laporan Keuangan
Contoh Pengungkapan dan Penyajian Laporan Keuangan
lanjutan
Perbedaan Pengungkapan dan Penyajian Laporan
Keuangan (IAS 1, PSAK 1 REV 1998) Lanjutan
No Perbedaan Sebelum IFRS Setelah IFRS
1 Dasar pengukuran Laporan keuangan konsolidasi disajikan sesuai Laporan keuangan konsolidasian
dan penyusunan dengan prinsip-prinsip dan praktek akuntansi disusun berdasarkan asumsi
laporan yang berlaku umum di Indonesia, yaitu kelangsungan usaha serta atas dasar
keuangan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan akrual, kecuali laporan arus kas
konsolidasian (PSAK) konsolidasian yang menggunakan dasar
Laporan keuangan konsolidasi disusun kas.
berdasarkan basis akrual dengan menggunakan Dasar pengukuran dalam penyusunan
konsep biaya laporan keuangan konsolidasian ini
historis (historical cost) adalah konsep biaya perolehan
Laporan arus kas dari (historical cost),
aktivitas operasi disusun dengan menggunakan Laporan arus kas konsolidasian disusun
metode langsung. dengan menggunakan metode langsung
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam Mata uang pelaporan yang digunakan
laporan keuangan konsolidasi adalah rupiah untuk penyusunan laporan keuangan
konsolidasian adalah mata uang Rupiah
2 Penyisihan Penyisihan piutang ragu-ragu ditetapkan Pada laporan yang sudah menganut
piutang ragu-ragu berdasarkan penelaahan terhadap kolektibilitas IFRS terdapat penyisihan piutang ragu-
piutang masing-masing pelanggan pada akhir ragu pada laporan posisi keuangan
tahun. dimana pada Neraca PSAK hanya
tercantumkan akun piutang usaha
3 Hak Minoritas PSAK masih terdapat akun Hak minoritas atas pada IFRS hak minoritas berubah
aktiva menjadi kepentingan non pengendali
yang terdapat pada akun equitas.
2. Perbedaan Penurunan Nilai Aktiva (IAS 36,PSAK
48 REV 1994)

No Perbedaan Sebelum IFRS Setelah IFRS


1 Aktiva - Aktiva tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan, Perbedaan yang signifikat yaitu terlihat di laporan
dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan sesudah IFRS terdapat akun properti investasi dan
nilaiaktiva. Penyusutan dihitung dengan akun aset pajak tangguhan yang di mana di laporan
menggunakan metode garis lurus (straight-line yan sebelum IFRS tidak ada akun tersebut.
method). Pajak tangguhan sendiri diakui dengan menggunakan
- Sesuai dengan PSAK No. 47 tentang “Akuntansi metode liabilitas atas perbedaaan temporer pada
Tanah”, perolehan tanah dinyatakan sebesar biaya tanggal pelaporan antara dasar pengenaan pajak aset
perolehan dan tidak disusutkan. Biaya dan liabilitas dan jumlah tercatatnya untuk tujuan
perpanjangan hak pemilikan tanah ditangguhkan pelaporan keuangan pada tanggal pelaporan.
dan diamortisasi sepanjang periode hak atas tanah Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan
atau umur ekonomis tanah. temporer yang boleh dikurangkan dan akumulasi rugi
- Sesuai dengan PSAK No. 48 tentang “Penurunan pajak yang belum dikompensasikan, bila
Nilai Aktiva”, nilai aktiva ditelaah untuk setiap kemungkinan besar laba kena pajak akan tersedia
penurunan dan kemungkinan penghapusan aktiva sehingga perbedaan temporer tersebut dapat
ke nilai wajar jika terjadi peristiwa atau perubahan dikurangkan dan rugi pajak belum dikompensasikan
keadaan yang menunjukkan bahwa nilai tercatat tersebut dapat dimanfaatkan.
tidak dapat diperoleh kembali.
3. Perbedaan Pengakuan Pendapatan dan Beban
No Perbedaan Sebelum IFRS Setelah IFRS
1 Pengakuan Pendapatan dari penjualan lokal Pendapatan diakui bila besar kemungkinan
pendapatan dan diakui pada saat penyerahan barang manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Grup dan
beban kepada pelanggan. Pendapatan jumlahnya dapat diukur secara andal. Pendapatan
dari penjualan ekspor diakui sesuai diukur pada nilai wajar pembayaran yang
dengan persyaratan pengiriman. diterima, tidak termasuk diskon, rabat dan Pajak
Beban diakui pada saat terjadinya Pertambahan Nilai (PPN).
(accrual basis). Pendapatan dari penjualan yang timbul dari
pengiriman fisik produk-produk diakui bila risiko
dan manfaat yang signifikan telah berpindah
kepada pembeli, yang pada umumnya terjadi pada
saat bersamaan dengan pengiriman dan
penerimaan barang.
Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).
Kesimpulan

1. Terdapat perbedaan dalam penyusunan laba rugi menurut IFRS/IAS 1 dan PSAK
No. 1 yaitu adanya komponen-komponen pendapatan komprehensif pada IFRS,
sedangkan pada PSAK tidak di temukan definisi dari istilah-istilah tersebut
2. Dampak penerapan standar pelaporan keuangan IFRS terhadap laporan keuangan
laba rugi yaitu
a. menghasilkan laba yang lebih tinggi dibandingkan pada saat penerapan PSAK
b. hal ini juga mengakibatkan nilai rasio profitabilitas meningkat, yang artinya laba
yang di peroleh perusahaan lebih besar jika menggunakan IFRS
Terimakasih 

Anda mungkin juga menyukai