(PPT) DK Pasar Ambon - Fix
(PPT) DK Pasar Ambon - Fix
Oleh: Pembimbing :
Faringitis
Virus
Akut
Fungal
Hiperplastik
Faringitis Faringitis
Kronik
Atrofi
Tuberkulosis
Faringitis
Spesifik
Luetika
Faringitis viral (umumnya oleh rhinovirus): diawali dengan gejala rhinitis dan beberapa
Gejala hari kemudian timbul faringitis. Gejala lain demam disertai rinorea dan mual.
Faringitis bakterial: nyeri kepala hebat, muntah, kadang disertai demam dengan suhu
Klinis yang tinggi, jarang disertai batuk.
Faringitis kronik hiperplastik: mula-mula tenggorok kering, gatal dan akhirnya batuk
yang berdahak.
Faringitis atrofi: umumnya tenggorokan kering dan tebal serta mulut berbau.
Faringitis tuberkulosis: nyeri hebat pada faring dan tidak berespon dengan
pengobatan bakterial non spesifik.
Bila dicurigai faringitis gonorea atau faringitis luetika, ditanyakan riwayat hubungan
seksual
Penegakan Diagnosis
Pemeriksaan Pemeriksaan
Anamnesis
Fisik Penunjang
Faringitis viral, umumnya oleh Rhinovirus diawali dengan gejala rhinitis dan beberapa
Anamnesis hari kemudian timbul faringitis. Gejala lain demam disertai rinorea dan mual.
Faringitis kronik hiperplastik, mula-mula tenggorok kering, gatal dan akhirnya batuk
yang berdahak.
Faringitis kronik atrofi, umumnya tenggorokan kering dan tebal serta mulut berbau.
Faringitis tuberkulosis, biasanya nyeri hebat pada faring dan tidak berespon dengan
pengobatan bakterial non spesifik.
Pemberian farmakoterapi:
Topikal
• Obat kumur antiseptik
• Menjaga kebersihan mulut
• Pada faringitis fungal diberikan nystatin 100.000−400.000 2 kali/hari.
• Faringitis kronik hiperplastik terapi lokal dengan melakukan kaustik faringdengan memakai zat kimia larutan nitras argentin 25%.
Anti virus metisoprinol (isoprenosine) diberikan pada infeksi virus dengan dosis 60−100 mg/kgBB dibagi
dalam 4−6 kali pemberian/hari pada orang dewasa dan pada anak kurang dari lima tahun diberikan 50
mg/kgBB dibagi dalam 4−6 kali pemberian/hari.
Streptococcus group A diberikan antibiotik yaitu penicillin G benzatin 50.000 U/kgBB/IM dosis tunggal atau
amoksisilin 50 mg/kgBB dosis dibagi 3 kali/hari selama sepuluh hari dan pada dewasa 3x500 mg selama 6−10
hari atau eritromisin 4x500 mg/hari. Selain antibiotik juga diberikan
kortikosteroid karena steroid telah menunjukkan perbaikan klinis karena dapat menekan reaksi inflamasi.
Steroid yang dapat diberikan berupa deksametason 3x0,5 mg pada dewasa selama tiga hari dan pada anak-
anak 0,01 mg/kgBB/hari dibagi tiga kali pemberian selama tiga hari.
Pada faringitis kronik hiperplastik, jika diperlukan dapat diberikan obat batuk
antitusif atau ekspektoran. Penyakit hidung dan sinus paranasal harus diobati.
Untuk kasus faringitis kronik hiperplastik dilakukan kaustik sekali sehari selama
3−5 hari.
Pencegahan
Memberitahu keluarga untuk menjaga daya tahan tubuh
dengan mengkonsumsi makan bergizi dan olahraga teratur.
• Daftar pertanyaan:
• Apa yang anda ketahui tentang penyakit faringitis akut?
• Bagaimana cara penularan penyakit faringitis akut ?
• Apakah anda tahu faktor risiko dari penyakit faringitis
akut?
• Bagaimana letak rumah pasien-pasien yang terkena
penyakit faringitis akut ?
• Bagaimana ciri rumah penderita penyakit faringitis akut
?
Prosedur (Persiapan)
Mengumpulkan data yang
berhubungan dengan faktor2
Membangun raport pada Menyusun pedoman
penyebab penyebaran
responden wawancara
faringitis akut di wilayah kerja
Puskesmas Pasar Ambon
Memindahkan rekaman
hasil wawancara dan
Melakukan analisis data
observasi kedalam
bentuk tertulis
Analisis
Pencatatan data
• Hasil wawancara ditransripkan ke
dalam bentuk tertulis dan dianalisa Identifikasi Identifikasi
masalah penyebab masalah
Membuat
Metode analisa data Identifikasi
alternatif
prioritas penyebab
• Data yg terkumpul dilakukan pemecahan
masalah
validasi data triangulasi masalah
GAMBARAN WILAYAH KERJA
PUSKESMAS PASAR AMBON
Gambaran Umum
Puskesmas Pasar Ambon didirikan pada tahun 1960 yang merupakan salah satu
puskesmas yang terletak di daerah perkotaan sebagai puskesmas rawat jalan
Peta Wilayah Kerja Puskesmas Pasar Ambon
Bidan 4 7 11
Tenaga Kesmas 0 1 1
Tenaga Kesling 3 0 3
Tenaga Gizi 1 1 2
Ahli teknologi 2 1 3
laboratorium
Tenaga Kefarmasian 1 1 2
Tenaga Administrasi 3 7 10
Tenaga P Care 1 1 2
Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
TB Paru
1 Cakupan penderita Kasus TB yang ditemukan Semua Tipe (CDR) 90 30
5 Prosentase pasien TB (TB baru maupun TB kambuhan) di tes HIV dan 100 100.00
hasilnya tercatat di register
HIV-AIDS
1 Persentase orang dengan HIV 0.227 0.03
2 Persentase orang yang beresiko terinfeksi HIV mendapatkan pemeriksaan 100 0.36
HIV sesuai standar
3 Penawaran tes HIV pada ibu hamil yang periksa di puskesmas 100 82.86
4 cakupan ibu hamil yang di tes HIV dan mengetahui hasil 100 100.00
HEPATITIS
1 Cakupan Deteksi Dini Hepatitis B 100 82.86
2 Cakupan Bayi diberikan HBIg 100 100.00
KUSTA
1 Penemuan penderita kusta ditangani sesuai standar 100 100.00
Diare
ISPA
1 Cakupan penemuan dan tatalaksana penerita pnemonia balita 100 80.00
Malaria
1 SPR 5 3.08
2 Insiden Rate Malaria (API) 1 0.02
Demam Berdarah Dengue (DBD)
1 Angka Bebas Jentik (ABJ) 95 92.80
2 Cakupan Penyelidikan Epidemiologi (PE) DBD 100 100.00
KECACINGAN
1 Cakupan Pemberian Obat Cacing (POPM) 100 96.14
ANALISIS KEGIATAN
10 Besar Penyakit
Puskesmas Gedong Air Identifikasi
Masalah
2018
No Diagnosa Kode ICD 10 Jumlah Total Persentase %
Laki-laki Perempuan
1 Faringitis Akut J029 1706 2577 4283 21.07
2 Nasofaringitis/ Common J00 1793 2267 4060 19.97
Cold
3 Hipertensi I10 752 2498 3250 15.99
4 Dispepsia K30 674 1852 2526 12.42
5 Myalgia M791 246 947 1193 5.87
6 Rhemathoid Arthritis M069 242 907 1149 5.65
7 Diabetes Melitus Non E11 269 857 1126 5.54
Insulin
8 Perapical Abses K046 333 644 977 4.81
9 Dermatitis Atopic L20 345 548 893 4.39
10 Febris R509 438 436 874 4.30
Total 6798 13533 20331 100.00
Karakteristik
Informan
No Variabel Jumlah
Informan berjumlah 9 orang
1 Umur
diantaranya: a. 26-35 tahun 5 orang
• 5 orang pasien faringitis akut b. 36-45 tahun 3 orang
c. 45-55 tahun 1 orang
• 1 orang Ketua RT 2 Jenis Kelamin
a. Laki laki 3 orang
• 1 orang keluarga penderita yang b. Perempuan 6 orang
tinggal serumah 3 Pendidikan terakhir
• 1 orang tetangga penderita a. Belum tamat SD 1 orang
b. SD 1 orang
• 1 orang pemegang program c. SMP 3 orang
penyakit menular. d. SMA 3 orang
e. S1 1 orang
Indepth Interview
“ hmm… paling kalo deket deket ya bisa nular” (Tetangga “ya kalau bapak emang ngerokok juga ” (keluarga Penderita 2)
Penderita 1)
“radang tenggorokan itu ya, suka sakit tenggorokan kalau pas “ya kalau pake masker pas batuk pilek jarang sih, cuman beberapa
kena”(Tetangga Penderita 1) aja” (Ketua RT)
“ apa ya mbak? Kalau kita batuk gak ditutup kan nular juga itu
(Penderita 5) “ kalo penularan sih banyak warga itu kalo batuh gak pake masker
jadi virusnya nular ke orang lain. Terus kan disini lingkungannya
“apa ya mba Faringitis Akut.. ya paling batuk pilek gitu” (keluarga padet gitu, banyak debu, apalagi kalo rumahnya deket pasar kan
penderita 2) “ kalau batuk suka buang ludah sembarangan, jadi bisa banyak kendaraan lewat jadi debunya banyak banget. Terus kalo
kebawa udara kan nyebar” (keluarga Penderita 2) anak-anak kan bapaknya suka ngerokok tuh mbak, asep rokoknya
kan bakal kena keluarganya. Anaknya itu lah sering kena. Faringitis
akut itu kayak musiman sih mbak jadinya. Kalo lebaran itu banyak
“penyakit musiman ya, batuk pilek sama demam, mucul pas musim “ agaknya dari dahaknya waktu batuk itu” (Ketua RT) banget pasiennya. Soalnya kalo buka kan minumnya es, makannya
pancaroba gitu. Anak-anak sama orang dewasa sama aja banyak gorengan gitu. Dari orangtua sampe anak-anak ngeluhnya ya batuk
yang batuk pilek (Ketua RT) gitu. Ada yang batuk pilek.” (Pemegang Program)
Indepth Interview
“ya rumah disini ya gitu lah padet-padet, gang aja sempit gitu mba” (Penderita 1)
“ah engga sih mba kalau mau sakit ya sakit aja gak tergantung jarak rumah” (Penderita 1)
“wah mba daerah sini mah panas, kan deket pantai.. dimana-mana debu juga” (Penderita 2)
“ya kalau saya karna emang deket lapangan mba, jadi banyak debu” (Penderita 2)
“kalau rumah mah jaraknya deket, kadang saluran air aja gak jelas, numpuk sana sini” (Penderita 3)
“kalau bersih ya udah bersih sih rumah saya, tapi kalau ketularan mah gak tergantung itu” (Penderita 3)
“hehe ya rumah disini ya gitu mba, kalaupun bagus tapi kan sekitarnya jelek-jelek” (Penderita 4)
“gak harus deketan sih kalau rumahnya…” (Penderita 4)
“Panas kalau daerah sini, padet kendaraan juga jadi gampang batuk” (Tetangga Penderita 1)
“kalau anak tetangga sebelah kena batuk pilek biasanya anak saya juga sakit..." (Tetangga Penderita 1)
“sebagian besar masih kumuh rumah masyarakat disini, ditambah padat sama ventilasi yang kurang mba” (Ketua
“bisa sih karna deketan rumahnya, kan kumannya nyebar” (keluarga Penderita 2)
RT)
“ya lingkungan di RT sini memang gitu mba, semua juga sama RT sebelah juga, rapet semua rumahnya
“disini rumahnya padet-padet mba. Jadi lebih gampang nularnya. Kan jarak antar rumahnya jadi deket. Terus kan
gang sempit, ga bisa lewat motor malahan, jadi gampang nyebar kalau banyak yang batuk pilek gitu”
ya disini itu agak kurang gitu tingkat kebersihannya. Untuk program rumah sehat aja belum mencaapai target.”
(Ketua RT)
(Pemegang Program)
Data Buku Register Faingitis Akut Puskesmas Pasar Data Buku Register Faingitis Akut Puskesmas Pasar
Ambon Tahun 2018 Berdasarkan Umur Ambon Tahun 2018 Berdasarkan Kelurahan
1 Pesawahan
1 0-5 829
844
1.
3 3 4 3 4 2 2 2 2 84
3. Seringnya mengkonsumsi makanan pinggir jalan sepeti gorengan dan es.
3 3 3 2 4 3 4 3 3 198
4. Tingginya jumlah perokok di masyarakat.
Material
1. Kurangnya media untuk melakukan penyuluhan
3 2 2 3 3 3 4 3 2 120
2. 2. Lokasi rumah penduduk yang sangat padat, lembab dan berdekatan 4 3 4 2 4 3 3 3 3 207
3. Lokasi rumah dekat pasar sehingga banyaknya jajanan pasar yang tersedia. 2 2 2 2 3 2 2 2 2 60
No Daftar Masalah T R IxTxR
P S RI DU SB PB PC
3. Machine
1. Keaktifan kader dalam pendataan kasus faringitis akut
3 3 3 3 3 2 3 3 2 120
4. Money
Kondisi perekonomian yang masih rendah 3 2 2 2 2 2 3 2 2 64
5. Method
Kurangnya kegiatan penyuluhan tentang faringitis akut
3 3 3 2 4 2 4 3 2 126
Penyusunan Upaya Perbaikan Komunitas
Kader
Kader Melakukan pendataan rumah-
rumah yang memenuhi
Memantau dan memastikan maupun yang belum
rumah tersebut memenuhi memenuhi kriteria rumah
kriteria rumah sehat sehat
SIMPULAN DAN SARAN
01 Berdasarkan data registrasi Puskesmas
Pasar Ambon Tahun 2018, prioritas
Kesimpulan
masalah di Puskesmas Pasar Ambon
adalah faringitis akut di Kelurahan Talang
dengan rentan usia 26-35 tahun.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Nomor 5. 2014. Panduan Praktik Klinis Bagi
Departemen Kesehatan RI. 2007. Pharmaceutical Care untuk Penyakit Infeksi Saluran Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer. Jakarta. Kementerian Kesehatan
Pernapasan. Jakarta. Republik Indonesia.
Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung. 2014. Profil Kesehatan Kota Bandar Lampung. Notoadmojo, S. 2012. Metodologi Kegiatan Kesehatan Revisi Cet., Jakarta: PT
Bidang P2PL.
Rineka Cipta
Rusmarjono dan Bambang, H. 2007. Bab IX Nyeri Tenggorok. Dalam: Efiaty A.S., Nurbaiti
Ferri, Fred F. Ferri’s Clinical Advisor 2016. I., Jenny B. dan Ratna D.R.. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala
& Leher. Jakarta. Edisi ke-6. pp. 212-215; 217-218.
Frost HM, McLean HQ, Chow BDW. 2018. Variability in Antibiotic Prescribing for Upper
Respiratory Illnesses by Provider Specialty. J. Pediatr. Dec;203:76-85.e8 Robert W Wolford, Timothy J Scaefer. Pharingitis. [Update 2019 Feb 28].In: StatPearls
[Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2019 Jan
Yuniar C, Anggadiredja K, dan Islamiyah A. 2017. Evaluation of Rational Drug Use for Braveman P, Egerter S, Williams DR. The social determinants of health: coming of age.
Acute Pharyngitis Associated with the Incidence and Prevalence of the Disease at Two Annu Rev Public Health 2011;32:381- 98.
Community Health Centers in Indonesia. Sci Pharm. 2017; 85(2): 22.