Anda di halaman 1dari 14

KELOMPOK 1 (SATU)

LUKA BAKAR
Fenty Fatmayani
Eka Melinda
Aldin
Baso Maulana
Yusnani
Triarto
Amsida
Fitri Hardianti
Suci Rahmadani
Alen Prabowo
Muh. Arafah Ansahari S
Nur Afni Aprilia
Ila Fitriani
DEFINISI

• Luka bakar adalah kerusakan jaringan tubuh


terutama kulit akibat trauma panas, elektrik,
kimia dan radiasi (Smith, 1998).
• Luka bakar adalah kerusakan pada kulit
diakibatkan oleh panas, kimia atau radio aktif
(Wong, 2003).
ETIOLOGI

Menurut Wong 2003, luka bakar dapat


disebabkan oleh ;
1. Panas : basah (air panas, minyak), kering (uap,
metal, api)
2. Kimia : Asam kuat seperti Asam Sulfa, Basa
kuat seperti Natrium Hidroksida
3. Listrik : Voltage tinggi, petir
4. Radiasi : termasuk X-ray
KLASIFIKASI LUKA BAKAR

Klasifikasi Berdasarkan Mekanisme dan Penyebab


1. Luka bakar termal
2. Luka bakar inhalasi
Klasifikasi Berdasarkan Derajat dan Kedalaman Luka Bakar
1. Derajat I (superficial) hanya terjadi di permukaan kulit (epidermis).
2. Derajat II (partial thickness) melibatkan semua lapisan epidermis
dan sebagian dermis
3. Derajat III (full thickness) melibatkan kerusakan semua lapisan
Klasifikasi Berdasarkan Luas Luka
Sedangkan berdasarkan luas lesi dapat diklasifikasikan menjadi 3 yakni:
1. Luka bakar ringan, yakni luka bakar derajat I seluas <10% atau
derajat II seluas <2%.
2. Luka bakar sedang, yakni luka bakar derajat I seluas 10-15% atau
derajat II seluas 5-10%
3. Luka bakar berat, yakni luka bakar derajat II seluas >20% atau
derajat III seluas >10%
PENATALAKSANAAN MEDIS

Penatalaksanaan Medis Untuk Kasus Luka Bakar, yaitu :


1. Non-operatif
2. Operatif
TINJAUAN KASUS

Ny. M umur 45 tahun masuk RS Bahteramas pada tanggal 20


Desember 2019 dengan keluhan luka bakar akibat terkena air panas saat
sedang memasak air di kompor. Ketika hendak menuangkan air yang telah
mendidih ke dalam termos, tiba-tiba pasien menyambar panci yang berisi air
panas tersebut hingga tumpah dan percikan airnya mengenai tubuh pasien.
Ny. M mengeluhkan nyeri (skala 9) dan sangat cemas akibat luka bakar yang
dialaminya. Saat dilakukan pengkajian pada tanggal 29 Desember 2019
didapatkan status kesadaran (GCS15 E4M6V5). TTV TD: 120/70 mmHg, Nadi:
80x/mnt, R: 22 x/mnt, S: 36,80 C. Status lokalis : Regio Facialis Inspeksi:
tampak luka bakar grade II A-II B 5%, hiperemis (+), udem (+), hematom (-),
palpasi : nyeri tekan (+). Regio ekstremitas superior dextra dan sinistra,
Inspeksi: tampak luka grade II A-II B 10%, udem (+), bulla (+), palpasi: nyeri
tekan (+). Regio thorax anterior dan posterior, inspeksi: tampak luka bakar
grade II A-II B 18%, hiperemis (+) udem (+) bulla (+), palpasi: nyeri tekan. Ny.
M bertanya-tanya tentang penyakitnya dan kapan bisa pulang.
PENGKAJIAN KEPERAWATAN

1. Pengumpulan data
a. Identitas
• Ny. M umur 45 tahun masuk RS Bahteramas pada tanggal 20
Desember 2019
b. Riwayat kesehatan
• Alasan masuk
keluhan luka bakar akibat terkena air panas saat sedang
memasak air di kompor saat sedang memasak air di kompor.
Ketika hendak menuangkan air yang telah mendidih ke dalam
termos, tiba-tiba pasien menyambar panci yang berisi air
panas tersebut hingga tumpah dan percikan airnya mengenai
tubuh pasien.
• Keluhan utama
Klien mengeluh nyeri dan Sangat Cemas Akibat Luka bar yang
dialaminya.
Lanjutan pengkajian…

Riwayat keluhan
•P : Klien mengatakan nyeri akibat
terkena air panas
•Q: -
•R : Regio Facialis, Regio ekstremitas
superior dextra dan sinistra, Regio
thorax anterior dan posterior
•S : Nyeri skala 9 (Berat)
•T : -
Lanjutan pengkajian…

c. Pemeriksaan fisik
• Keadaan umum
• Klien Ny. M mengeluhkan nyeri (skala 9) dan
sangat cemas akibat luka bakar yang dialaminya.
• Kesadaran
• GCS : 15 Composmentis E4M6V5
• Tanda-tanda vital
• TD : 120/70 mmHg,
• Nadi : 80x/mnt,
• R : 22 x/mnt,
• S : 36,80
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

1.Pengkajian
a. Identitas
Meliputi identitas klien (nama, umur, jenis
kelamin, status, suku, agama, alamat,
pendidikan, diagnosa medis, tanggal MRS, dan
tanggal pengkajian diambil) dan identitas
penanggung jawab (nama, umur, pendidikan,
agama, suku, hubungan dengan klien,
pekerjaan, alamat).
b. Keluhan Utama
c. Riwayat Penyakit Sekarang
d. Riwayat Penyakit Dahulu
e. Riwayat Penyakit Keluarga
Lanjutan Pengkajian

g. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan Umum
Mengalami penurunan kesadaran, suara bicara,
kadnag mengalami gangguan yaitu sukar
dimengerti, kadang tidak bisa bicara/afasia, TTV
meningkat, nadi bervariasi.
2) Pemeriksaan Fisik Sistem Neurologis
a)Tingkat Kesadaran
b)Kuantitatif
3) Pengkajian Fungsi Serebral
Pengkajian ini meliputi status mental, fungsi
intelektual, kemampuan bahasa, lobus frontal dan
hemisfer
4) Pangkajian Saraf Kranial
Lanjutan Pengkajian

5) Menilai Kekuatan Otot


6) Pengkajian Sistem Motorik
7) Pengkajian Reflek
h) Data Penunjang
1) Laboratorium
• Hematologi
• Kimia klinik
2) Radiologi
• CT Scan: Memperlihatkan adanya edema ,
hematoma, iskemia dan adanya infark
• MRI: Menunjukan daerah yang mengalami
infark, hemoragik.
• Sinar X Tengkorak: Menggambarkan
perubahan kelenjar lempeng pineal.
Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakefektifan pola napas b.d menurunnya reflek batuk
dan menelan.
2. Risiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak b.d gangguan
aliran darah sekunder akibat peningkatan tekanan intra
cranial.
3. Gangguan menelan b.d gangguan neurologis
4. Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh
b.d ketidakmampuan menelan.
5. Defisit perawatan diri : mandi b.d gangguan neuromuscular
(hemiparese)
6. Hambatan komunikasi verbal b.d kehilangan kontrol otot
facial atau oral.
7. Hambatan mobilitas fisik b.d kerusakan neuromuscular.
8. Kerusakan intergritas kulit b.d tirah baring lama.
9. Defisiensi pengetahuan b.d informasi yang tidak
adekuat.(NANDA International, 2015-2017)
Intervensi Keperawatan

“TERLAMPIR”

Anda mungkin juga menyukai