a. Rangsangan sosial, misalnya dalam rumah tersedia ruang ke luarga, di kantor disediakan ruang rekreasi atau kantin, dan di lingkungan pemukiman discdiakan taman. b. Isolasi sosial: jika diperlukan privacy, lingkungan yang diran cang dengan baik bisa menycdiakannya, seperti kamar tidur, kamar belajar, kamar mandi di rumah, atau ruang konsultasi dokter di rumah sakit, dan ruang pengakuan dosa di gereja. Sudah barang tentu tidak semua lingkungan buatan bisa me menuhi semua kriteria itu. Rumah penduduk di Kabupaten Timor Timur Selatan, Propinsi NTT, misalnya, ada yang hanya berupa ubuk bulat terbuat dari daun-daunan, tanpa jendela dan luasnya banya cukup untuk dua orang berbaring dengan di bagian tengah nya ada tempat untuk tungku api yang menyala terus. Tungku api itu gunanya untuk memasak air dan makanan, mengusir nyamuk, dan mengasapi jagung yang digantung di para-para agar tahan lama (awet). Rumah seperti itu memang hanya memenuhi kriteria perilaku fungsional dan hampir tidak ada kriteria lain yang ter- penuhi. Akan tetapi, sangat boleh jadi kesadaran penduduk di sana akan keperluan rumah memang hanya sekian saja karena itu me reka pun tidak membuat rumah yang melebihi keperluannya Bagaimana keperluan masyarakat diidentifikasi dan coba di penuhi bisa kita pelajari dari proses pembuatan transportasi cepat di San Fransisco (Bart). Bertahun-tahun sebelum proyek Bart (berupa kereta api bawah tanah) dilaksanakan dibuat dulu prototipenya. Masyarakat diminta mencoba prototipe itu dan mereka dimintai pendapat tentang kebisingan, kecepatan, goyangan, dan kcluasan dari jenis angkutan massal baru ini. Karena bentuknya sama sckali berbeda dari kendaraan- kendaraan umum yang sudah terlebih da- hulu ada pada waktu itu, Bart ini banyak sekali mendapat komentar dari masyarakat. Atas dasar masukan-masukan dari masyarakat itulah Bart disempurnakan terus sehingga akhirnya dicapai bentuk yang sekarang (Bell et al, 1978:335)