Anda di halaman 1dari 19

INSTRUMEN

PENELITIAN

dr.Aulia Chairani, MKK


Community Research Program
2014
INSTRUMEN YG BAIK
 Paling sering digunakan : Kuesioner
 Ada 2 bentuk :
Berupa test jawaban salah/benar (prestasi)
Berupa nontestpositif/negatif (sikap)
 Harus memenuhi syarat valid dan reliabel
 Valid : dapat mengukur apa yang hendak diukur
(ketepatan)
 Reliabel : digunaka untuk mengukur berkali-kali
menghasilkan data yang sama (konsisten)
Instrumen /alat yg sering
digunakan
 Meteran IMT
 Timbangan

 Termometer

 Pemeriksaan Laboratorium: Hb, Ht, Leukosit,


Trombosit
 Alat-alat untuk eksperimen: tabung reaksi,
hewan coba (bersertifikat), ekstrak, bakteri, dsb
“Harus di tera/ menggunakan tempat yg teruji
validitas dan reliabilitasnya”
Penelitian yang valid dan reliabel
 Instrumen telah teruji validitas dan reliabilitasnya
 Kemampuan orang yang menggunakan
instrumen
 Kondisi obyek yang diteliti

“Peneliti harus mampu mengendalikan obyek yang


diteliti dan meningkatkan kemampuan dlm
menggunakan instrumen untuk mengukur
variabel yang diteliti”
Instrumen yang baku (standar)
 Intrumen yang sudah sering digunakan
 Sudah teruji validitas dan reliabilitasnya
 Dibuat oleh orang lain yang biasanya ahli di
bidangnya (Psikiatri: Hamilton’s Anxiety Scale)
 Dapat langsung digunakan oleh peneliti
lainbila dpt diunduh dalam versi bahasa
Indonesia
 Bila tidak ada dalam bentuk bahasa Indonesia
harus diuji validitasnya setelah diterjemahkan
Membuat kuesioner sendiri
 Bisa dilakukan tetapi harus dikonsultasikan
dengan pakar pada bidangnya masing-masing
 Item pertanyaan harus cukup banyak (min.15)
 Menggabungkan item pertanyaan bbrp kuesioner
yang sudah baku (harus dilakukan uji validitas
ulang)
 Tidak dilakukan uji validitas dan reliabilitas
menghasilkan data yang sulit dipercaya
kebenarannya
 Hasil uji validitas harus dilampirkan
Validitas eksternal dan internal
 Validitas eksternal empiris : disusun berdasarkan
fakta-fakta empiris yang telah terbukti uji
validitas: dibandingkan dengan standar yg terjadi
 Validitas internal rasional harus memenuhi :
Validitas konstruks (disusun berdasarkan teori
yang relevan) uji validitas: konsultasi ahli,
analisis faktor
Validitas isi (disusun berdasarkan program yang
telah ada) uji validitas: konsultasi ahli,
membandingkan program yang ada
Reliabel eksternal dan internal
 Reliabel eksternal :
Stabilitas  Test-Retest (Kelompok sama waktu
berbeda) diberi jarak waktu selama 2 minggu
Equivalen Testnya berbeda tp equivalen
dicobakan pada waktu yang sama
Gabungan keduanya
 Reliabel internal : Konsitensi internal, apabila
instrumen diujikan sekali saja, kmdn data
dianalisis dengan statistik splithalf, KR 20, KR 21,
Anova Hoyt
Syarat penggunaan kuesioner
untuk penelitian
 Apabila menggunakan kuesioner yang dibuat
oleh orang lain harus dicantumkan uji validitas
dan reliabilitasnya dilakukan oleh siapa (pada
bagian instrumen penelitian)
 Apabila menggunakan kuesioner yang
menggabungkan kuesioner orang lain atau
membuat sendiri harus dicantumkan hasil uji
validitas oleh peneliti lazimnya uji validitas
pada 30 orang responden (dilampirkan pada
lampiran penelitian)
Bentuk kuesioner
 Pertanyaan terbuka/ bentuk essay: Kelebihan
pengetahuan responden akan terlihat jelas.
Kelemahan jawaban akan beragam dan akan
sulit menginterpretasikannya dalam uji statistik
 Pertanyaan tertutup (lebih sering digunakan)

Bentuk dikotom: jawaban ya/tidak


Skala Likert: SS,S,R,TS, STS
Multiple choice: Pilihan paling benar (A,B,C,D,E)
Kelebihan: mudah interpretasinya scr statistik.
Kelemahan: responden hanya menebak jawaban
Apakah kuesioner memerlukan
kaji etik penelitian???
 Ya, semua penelitian yang terkait dengan
manusia atau hewan coba (eksperimen) perlu
mengurus kaji etik penelitian.
 Peneliti harus memperlakukan subjek penelitian
dengan adil dan dengan perlakuan yang sama.
 Tidak perlu mengurus kaji etik penelitian apabila
semua data hanya menggunakan data sekunder/
tidak mengambil data secara langsung (misalnya:
data rekam medis hasil pemeriksaan
laboratorium , hasil pemeriksaan fisik, dll)
LATAR BELAKANG ETIKA
 Praktik tidak manusiawi dalam penelitian selama
PD II  Pemicu utama perlunya telaah etika/
kaji etika terhadap usulan penelitian yang
menggunakan manusia sebagai subyek
- Hitler ingin mengabadikan Ras Aria (Dokter
Nazi Subyek: Ribuan anak kembar)
- Penelitian kloning
- Penyiksaan tawanan perang tingkat nyeri
- Mempelajari patogenesis penyakit Sifilis
 Reaksi Forum Internasional “Numberg Code”
SEJARAH
 Kesepakatan global tentang Kaji Etika
dicetuskan World Medical Association (sidang ke-
18) di Helsinki tahun 1964Deklarasi Helsinki I
 Hasil keharusan ada informed consent (PSP:
Persetujuan Setelah Penjelasan)
 Sejalan dengan Sumpah Hippocrates:
Dokter harus mengutamakan kepentingan
pasien dan panduan  premium non nocere
(first do no harm)
DEKLARASI HELSINKI II
World Health Assembly di Tokyo 1975 sidang ke- 20 :
 Merupakan Revisi Deklarasi Helsinki I
 Mengharuskan protokol penelitian pada manusia
ditinjau lebih dahulu oleh suatu panitia untuk
“pertimbangan-tuntunan-komentar” bukti :
persetujuan etika (ethical clearance)
 Tidak boleh di publikasi bila tidak ada kaji etik
 Harus dikeluarkan oleh Komite Etika Kedokteran
yang bersifat resmi (memiliki izin sebagai Panitia Etika
Kedokteran)
KOMITE ETIKA PENELITIAN
 Seharusnya ada di setiap institusi yang banyak
melakukan penelitian
 Keanggotaannya : Harus menyertakan selain
medis/spesialistik juga rohaniawan dan orang
awam
 Bertujuan untuk memberikan perlindungan yang
memadai kepada Subyek Penelitian.
 Komunikasi yang memadai antara komite etika
dan peneliti dapat menjembatani perbedaan
persepsi yang mungkin ada
PRINSIP DASAR
 RESPECT FOR PERSON
Informed consent (PSP) : sukarela, bebas
memutuskan, rahasia
 BENEFICIENCE
Memenuhi persyaratan ilmiah bermanfaat
(Manfaat lebih besar drpd risiko/wajar)
 JUSTICE
Tidak membedakan perlakuan
PERHATIAN KHUSUS

 DIBERIKAN KEPADA SUBYEK


PENELITAN YANG RENTAN
 JANIN

 ANAK-ANAK

 WANITA HAMIL/MENYUSUI

 NARAPIDANA

 TENTARA, MAHASISWA (DIBAWAH


TEKANAN)
INTEGRITAS PENELITI
 Memahami Tanggung Jawab
 Memahami Conflict of Interest
 Memahami hal-hal berhubungan dengan
Penulisan Ilmiah (Kepemilikan data. Penulis
dalam Publikasi Ilmiah)
 Dasar Penulisan Ilmiah untuk Publikasi
 Memahami Plagiarism

Anda mungkin juga menyukai