Anda di halaman 1dari 29

*

TATALAKSANA
KUSTA
*
Disebabkan kuman Mycobacterium
Leprae

Menyerang saraf tepi, kulit dan organ


tubuh lain, kecuali susunan saraf pusat

Sumber penularan adalah manusia

Penularan melalui saluran pernapasan

Kontak lama (+) terhadap pasien yang


belum minum obat MDT

Masa inkubasi 2-5 tahun


Tanda Kardinal

Kelainan kulit (bercak Penebalan saraf tepi


BTA (+) pada
hipopigmentasi / dan gangguan fungsi
pemeriksaan slit skin
eritema) yang mati saraf (sensoris,
smear
rasa (anestesi) motoris, otonom)

*
Pemeriksaan
Saraf Tepi

Fungsi saraf Perabaan

Saraf Ulnaris,
Pemeriksaan fungsi Peroneus Komunis,
raba (10 titik di Pemeriksaan dan Tibialis Posterior
telapak tangan dan kekuatan otot Tebal/tidak, rasa
telapak kaki) nyeri dan sama
besar / tidak

*
*

*
*

*
*

*
*
Tanda Utama PB MB
Bercak mati rasa Jumlah 1-5 Jumlah >5
Penebalan saraf tepi Hanya 1 saraf Lebih dari 1 saraf
disertai gangguan fungsi
Skin Smear (BTA) Negatif Positif
*
*
Keadaan Penderita Tindakan yang harus dilakukan

Jaundice (warna kuning pada mata) Obat jangan diberikan, rujuk ke dokter
spesialis penyakit dalam

Anemia Berikan obat anemia, obat kusta tetap


lanjut

TB - Dalam pengobatan TB, Rifampisin tetap


diberikan dan tambahkan obat kusta
lain
- Tipe MB, jika pengobatan TB selesai,
maka obat kusta tetap dilanjutkan

Kehamilan Obat kusta tetap diberikan

Alergi Sulfa DDS jangan diberikan


*
Masalah Nama Obat Tindak Lanjut
Ringan :
- Air seni berwarna merah Rifampisin Beri penjelasan
- Perubahan warna kulit Klofazimin Konseling
menjadi coklat
Masalah gastrointestinal Semua obat (MDT) Obat diminum bersama
makanan
Anemia Dapson Berikan tablet Fe dan Asam
Folat
Serius :
Ruam kulit yang gatal Dapson Hentikan Dapson, rujuk
Alergi, urtikaria Dapson atau Rifampisin Hentikan keduanya, rujuk
Ikterus (kuning) Rifampisin Hentikan MDT, rujuk
Shock, purpura, gagal ginjal Rifampisin Hentikan MDT, rujuk
* Episode AKUT dari penyakit kusta
* Akibat perubahan mendadak sistem kekebalan
tubuh
* Timbul sebelum, selama, dan sesudah
pengobatan
* Ada 2 macam reaksi :
* Reaksi tipe I (Reversal reaction)
* Reaksi tipe II (Erythema Nodosum Leprosum)

*
*
*

No Gejala/Tanda Reaksi Tipe I Reaksi Tipe II


Ringan Berat Ringan Berat

1 Kulit Bercak : merah, Bercak : Nodul : Merah, Nodul : Merah,


panas, nyeri Merah, panas, dan nyeri panas, nyeri
panas, nyeri yang parah
dan sampai pecah
bertambah
parah
2 Saraf Tepi Nyeri pada Nyeri pada Nyeri pada Nyeri pada
perabaan (-), perabaan perabaan (-), perabaan (+/-),
gangguan fungsi (-) (+), gangguan fungsi gangguan fungsi
gangguan (-) (+/-)
fungsi (+)

3 Keadaan Demam (-) Demam (+) Demam (+/-) Demam (+)


Umum
4 Organ Lain (-) (-) (-) (+) pada mata,
Terganggu sendi, testis, dll
*

Tipe Reaksi Gejala Pengobatan


Tipe I ringan Bercak bertambah merah, Pengobatan simtomatis :
kadang disertai nyeri Paracetamol/acetasol 3x1
saraf tablet/hari selama 1
minggu
Tipe I berat Seperti tipe I ringan Prednison sesuai skema
disertai kelainan saraf dan umur penderita
tepi
Tipe II ringan Berupa nodul kemerahan, Sesuai tipe I ringan,
disertai demam ringan ditambah istirahat
Tipe II berat Banyak nodul kemerahan Prednison dengan atau
dan pecah, demam tinggi, tanpa lampren sesuai
kelainan saraf tepi dan skema
organ Bila (-) perbaikan, maka
rujuk
Minggu Pemberian Dosis Harian yang
Dianjurkan
Minggu 1 – 2 40 mg
Minggu 3 – 4 30 mg
Minggu 5 – 6 20 mg
Minggu 7 – 8 15 mg
Minggu 9 – 10 10 mg
Minggu 11 - 12 5 mg

*
* Pada Neuritis, dimulai dosis 40 mg/hari,
evaluasi 1 minggu, jika membaik (+) maka
tappering off, jika membaik (-) dosis
dinaikkan
* Apabilapemberian prednison disertai penyakit
diabetes, hipertensi, maka rujuk
* Selama pengobatan reaksi, obat MDT tetap
dilanjutkan dan evaluasi setiap 2 minggu

*
* Diberikan pada reaksi berat yang berkepanjangan
dan ketergantungan steroid
* Diberikan dosis berikut :
* 3 x 100 mg/hari selama 2 bulan
* 2 x 100 mg/hari selama 2 bulan
* 1 x 100 mg/hari selama 2 bulan
* Bila penderita dinyatakan RFT, lampren distop
* Bila pengobatan reaksi selesai, maka lampren
kembali ke dosis semula
* Bila tidak menunjukkan perbaikan, rujuk

*
* Faktor risiko terjadinya kecacatan :
* Terlambat ditemukan
* Terlambat dalam pengobatan MDT
* Adanya reaksi terutama reaksi reversal
* Adanya bercak kulit yang banyak dan dekat saraf
tepi
* Proses terjadinya cacat :
* Infiltrasi langsung kuman ke saraf tepi dan organ
* Melalui reaksi kusta

*
*
* Kelainan yang ditemui :
* Nyeri saraf disertai hilangnya rasa raba dan
kelemahan otot
* Nyeri pada siku, lutut atau rasa kesemutan pada
tangan atau kaki
* Kesulitan menggunakan jari-jari saat bekerja
* Refleks berkedip berkurang dan ada perubahan cara
jalan akibat kaki semper
* Pemeriksaan :
* Menggunakan bolpen untuk tes rasa raba
* Pemeriksaan kekuatan otot

*
*

Tingkat Cacat Mata Telapak tangan/kaki

0 Tidak ada kelainan Tidak ada cacat


pada mata

1 Anestesi, kelemahan
otot

2 Ada Lagoftalmos Ada cacat/kerusakan


yang terlihat akibat
kusta
Contoh : jari kitting,
kaki lunglai, luka
Diagnosis Banding Bercak Merah
1. Lihat bentuk lesi 2. Uji rasa raba 3. Pemeriksaan BTA

Kusta Ptiriasis Rosea

Dermatitis Seboroik
Ptiriasis Rosea
*
Diagnosis Banding Bercak Putih
1. Lihat bentuk lesi 2. Uji rasa raba 3. Pemeriksaan BTA

Tinea Versikolor
Kusta

Ptiriasis Alba
Vitiligo
*
Diagnosis Banding Nodul
1. Lihat bentuk lesi 2. Uji rasa raba 3. Pemeriksaan BTA

Sarkoma Kaposi
Kusta

Misetoma
Moluskum
Kontagiosum *
*Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai