Anda di halaman 1dari 53

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

STIKes HANG TUAH PEKANBARU


Nutritional Assessment

Interpretasi informasi yang diperoleh dari


pemeriksaan diet, laboratorium, antropometri,
klinis, faktor ekologi dan statistik vital.

Hasil interpretasi menentukan status gizi dari


individu atau populasi sebagai pengaruh dari
asupan dan utilisasi zat-zat gizi di dalam tubuh.
PSG :
1. Langsung :
a. Antropometri
b. Klinis
c. Biokimia

2. Tidak langsung :
a. Survei konsumsi
b. Faktor ekologi
c. Statistik Vital
Pemeriksaan Antropometri

Antropometri : Pengukuran dimensi fisik dan


komposisi tubuh. Hasil pengukuran berbeda
menurut umur dan keadaan gizi.

Antropometri:
1. Body size (dimensi fisik)
2. Body composition (komposisi tubuh)
1. Body size (dimensi fisik)

a. Weight
b. Height
c. Recumbent length
d. Head circumference
e. Lingkar dada (chest circumference)
f. Knee height
g. Elbow breadth
h. Arm span
2. Body Composition
a. Assessment of body fat
1) Skinfold thickness
2) Waist-hip circumference ratio

b. Assessment of the fat free mass


1) Mid-upper-arm circumference
2) Mid upper-arm muscle circumference
3) Mid upper-arm muscle area
1. Weight
a. Mengukur total massa tubuh
b. Sering digunakan

Alat: Dacin, timbangan digital, spring balance,


beam balance.
Untuk anak yang belum bisa berdiri:

BB ibu BB ibu dan anak

BB anak = BB ibu dan anak – BB ibu


2. Recumbent length

Anak < 24 bulan


Alat : Length measuring board/papan pengukur
PB.
Pengukuran PB dilakukan oleh 2 pemeriksa

1. Subjek berbaring lurus telentang pada papan


pengukur PB;
2. Petugas pertama memastikan kepala dalam
posisi vertikal (tidak miring ke kiri/ke kanan)
dan ujung kepala menekan pada papan
pengukur PB;
3. Petugas kedua memegang kaki subjek tanpa
alas kaki, lutut lurus, tumit/telapak kaki dan
jari-jari kaki langsung menempel pada papan
pengukur;
4. Catat PB dalam mm terdekat.
Alat pengukur PB dari alumunium
Posisi kepala yang benar Posisi kepala yang tidak benar
dan posisi tangan petugas dan posisi tangan petugas yang
yang benar tidak benar
Posisi tumit yang benar Posisi tumit yang tidak benar
3. Height/stature
Anak ≥ 24 bulan
Alat : Microtoise, Harpenden Stadiometer
Digital, Detecto.
Prosedur pengukuran TB
1. Minta responden melepaskan alas kaki
(sandal) dan penutup kepala (topi);

2. Pastikan alat geser berada di posisi atas;

3. Responden diminta berdiri tegak tepat di


bawah alat geser;

4. Posisi kepala dan bahu bagian belakang,


lengan, pantat dan tumit menempel pada
dinding tempat microtoise dipasang;
5. Pandangan lurus ke depan, tangan
dalam posisi tergantung bebas;

6. Gerakkan alat geser sampai


menyentuh bagian atas kepala
responden. Pastikan alat geser
berada tepat di tengah kepala
responden. Dalam keadaan ini bagian
belakang alat geser harus tetap
menempel pada dinding;
7. Baca angka tinggi badan pada jendela baca ke
arah angka yang lebih besar (ke bawah).
Pembacaan dilakukan tepat di depan angka
(skala) pada garis merah, sejajar dengan mata
petugas;

8. Apabila pengukur lebih rendah dari yang diukur,


pengukur harus berdiri di atas bangku agar hasil
pembacaannya benar;

9. Pencatatan dilakukan dengan ketelitian sampai


satu angka di belakang koma (0,1 cm).
Posisi tumit yang Posisi tumit yang benar
tidak benar
Posisi tangan yang benar Posisi membaca Hasil pengukuran ke
Ketika menarik papan skala yang benar arah angka yang
penggeser lebih besar : 146,5 cm
4. Head circumference (HC)

a. Berhubungan dengan ukuran otak;


b. Malnutrisi kronis pada awal kehidupan atau
IUGR dapat mengganggu perkembangan otak
dan mengakibatkan lingkar kepala kecil;
c. HC lahir : 35 cm
d. Setelah 2 tahun pertumbuhan lingkar kepala
sangat lambat sehingga hasil pengukuran
tidak lagi bermanfaat.
4. Head circumference
5. Lingkar dada

a. Lahir 35 cm
b. Bermanfaat setelah anak berusia 2 tahun
c. Pada umur 6 bulan lingkar dada dan lingkar
kepala sama. Setelah umur ini lingkar kepala
tumbuh lambat
d. Anak KEP LD/LK < 1
6. Knee Height

a. KH  berhubungan dengan pertumbuhan


linear pada anak gizi baik.
b. Penting untuk mendeteksi kenaikan
pertumbuhan pada anak-anak dalam waktu
yang lebih singkat.
d. KH pada orang dewasa  tinggi badan

e. Dapat digunakan untuk mengestimasi TB pada


orang yang memiliki tulang belakang yang
bengkok atau orang yang tidak bisa berdiri.

f. Alat :
Anak > 3 tahun : knemometer dan portable knee
height.
Anak ≤ 3 tahun : mini-knemometer

Dewasa: KH caliper
Knemometer
Mini knemometer
KH caliper
Estimasi TB berdasarkan TL

Men stature (cm) = (2.02 x KH) – (0.04 x age) + 64.19


Women stature (cm) = (1.83 x KH) – (0.24 x age) + 84.88

Estimasi BB berdasarkan TL, LLA, lingkar betis,


dan TLK subskapula

Men weight (kg) = (0.98 x CC) + (1.16 x KH) + (1.72 x AC) +


(0.37 x SS) – 81.69

Women weight (kg) = (1.27 x CC) + (0.87 x KH) + (0.98 x AC) +


(0.4 x SS) – 62.35

CC = calf circumference; KH = knee height; AC = arm


circumference; SS = subscapular skinfold
7. Arm span (panjang rentang tangan/pjg depa)

a. Berkorelasi dengan TB.


b. Sulit digunakan pada orang yang tidak dapat
berjalan dan pada individu dengan kelainan
bentuk dada dan tulang belakang.
c. Fatmah (2005) : pada pria lansia, arm span
lebih berkorelasi dengan TB, sedangkan pada
wanita lansia, KH lebih berkorelasi dengan
TB.
8. Elbow breadth

a. Mengukur ukuran rangka;


b. Sangat berhubungan dengan lean body mass
dan ukuran otot.
Body Composition
A. Assessment of body fat

1. Skinfold thickness (tebal lipatan kulit)


a. Triceps
b. Biceps
c. Suprailiaca
d. Subscapula

Alat : Caliper (Harpenden, Lange, Holtain, Slim


Guide)
Harpenden
Fat-o-maker
Holtain Slim guide
2. Waist-Hip circumference ratio/WHR (Rasio
lingkar pinggang pinggul/RPP)

WHR sangat berhubungan dengan total lemak


tubuh.
Penelitian kohor prospektif : Peningkatan WHR
sangat berhubungan dengan meningkatnya
risiko PJK, stroke, dan DM tipe 2.

♂ WHR > 1,0 dan ♀ WHR > 0,85  akumulasi


lemak abdominal dan meningkatnya komplikasi
penyakit kardiovaskuler.
Pengukuran lingkar pinggang :

1. Subjek berdiri tegak, rileks;


2. Lingkarkan pita pengukur pada pinggang
setinggi titik tengah garis penghubung batas
iga terbawah dengan sisi teratas tulang
pinggul, kira-kira setinggi pusat;
3. Pengukuran diambil tatkala subjek
mengeluarkan napas.

Pengukuran lingkar pinggul :


1. Subjek berdiri tegak dan rileks;
2. Lingkarkan pita pengukur pada pinggul subjek
yaitu daerah pinggul yang paling menonjol.
WHR atau RPP dapat digunakan untuk
menentukan tipe obesitas :

a. WHR > 0,85  obesitas tipe android/obesitas


sentral/tipe buah apel;
b. WHR < 0,85  obesitas tipe ginoid/obesitas
perifer/tipe buah pear.
b. Assessment of the fat free mass

Menentukan cadangan protein tubuh karena 60%


total protein terdapat dalam otot.

1) Mid-upper-arm circumference (MUAC)


Perubahan MUAC  perubahan massa otot.
Terutama berguna untuk mendiagnosis PEM
or starvasi.
Perubahan MUAC  monitor dampak terapi
gizi.
Alat : pita LILA

Lingkarkan dan Menentukan titik


masukkan ujung pita di tengah
lubang yang ada pada antara pangkal
pita LILA. bahu dan
Baca menurut tanda ujung siku dengan
panah pita LILA
PERSIAPAN :
1. Pastikan pita LiLA tidak kusut, tidak terlipat-lipat
atau tidak sobek
2. Jika lengan responden > 33 cm, gunakan
meteran kain
3. Responden diminta berdiri dengan tegak tetapi
rileks, tidak memegang apapun serta
otot lengan tidak tegang
4. Baju pada lengan kiri disingsingkan keatas
sampai pangkal bahu terlihat atau lengan
bagian atas tidak tertutup.
PENGUKURAN:
 Sebelum pengukuran, dengan sopan minta izin
kepada responden bahwa petugas akan
 menyingsingkan baju lengan kiri responden
sampai pangkal bahu. Bila responden
 keberatan, minta izin pengukuran dilakukan di
dalam ruangan yang tertutup.
1. Tentukan posisi pangkal bahu.

2. Tentukan posisi ujung siku dengan cara siku


dilipat dengan telapak tangan ke arah
perut.

3. Tentukan titik tengah antara pangkal bahu dan


ujung siku dengan menggunakan pita
LiLA atau meteran (Lihat Gambar), dan beri
tanda dengan pulpen/spidol (sebelumnya dengan
sopan minta izin kepada responden). Bila
menggunakan pita LiLA perhatikan titik nolnya.
4. Lingkarkan pita LiLA sesuai tanda pulpen di
sekeliling lengan responden sesuai tanda (di
pertengahan antara pangkal bahu dan siku).

5. Masukkan ujung pita di lubang yang ada pada


pita LiLA.

6. Pita ditarik dengan perlahan, jangan terlalu


ketat atau longgar.

7. Baca angka yang ditunjukkan oleh tanda


panah pada pita LiLA (kearah angka yang
lebih besar).
2) Mid-upper-arm muscle circumference
(MUAMC/LOLA)

MUAMC (cm) = MUAC (cm) – (0,314 x TSK (mm))

3) Mid-upper-arm muscle area

MUAMA = ((MUAC – (0,314 x TSK))2


4(0,314)

Anda mungkin juga menyukai