Anda di halaman 1dari 24

Kebijakan Fiskal dan

Perkembangannya di Indonesia

Oleh : PRAWIDYA HARIANI RS


Mata Kuliah Perekonomian Indonesia
Fakultas Ekonomi UMSU Medan
Medan, Desember 2010
I.Pengertian Kebijakan Fiskal
 A. Definisi dari Kebijakan Fiskal
(Samuelson)
Proses pembentukan perpajakan (penerimaan) dan
pengeluaran masyarakat atau negara dalam upaya :
menekan fluktuasi siklus bisnis atau ekonomi,
berperan menjaga pertumbuhan ekonomi (stabilisasi),
penggunaan tenaga kerja optimal serta bebas dari
tingkat inflasi dan pengangguran tinggi.
dktl : bahwa KF adalah kebijakan yg dimiliki o/ pmrth
utk mengubah-ubah Anggaran Negara, mis: APBN,
dengan tujuan menstabilkan perekonomian.
Lanjutan…………
 B. Dasar Pemikiran KF
Bahwa pemerintah tdk dpt disamakan dgn
individu, dlm mempengaruhi tindakan msg2 thd
masyarakat scr keseluruhan. Mis; masyarakat akan
mengurangi pengeluarannya jika pendapatannya
turun, tapi pemerintah belum tentu, krn jika pmrth jg
menurunkannya maka perekonomian akan smakin
memburuk.
 C. Alat dari KF
Adapun alatnya berupa Anggaran Keuangan Negara
(APBN) atau Public Finance
Lanjutan……..

 D. Tujuan akhir dari KF, yaitu


Economic Growth dan
Unemployment yaitu Growth yg
tinggi dan suistanable dan
Unemployment yg rendah.
After world war II, so fiscal policy was
oriented for inflation.
Finally, the Fiscal Policy can be
influence of economic growth,
unemployment and inflation.
Tujuan Utama dari
Macroeconomic Policy
E. Tujuan utama kebijakan makroeko :
 Lapangan pekerjaan yg bagus
 Pengangguran yg rendah
 Pendapatan riil yg meningkat
 Produktivitas yg meningkat
 Inflasi yg stabil dan rendah

Challenge : How we can to choose an


optimally policy set, so the economic
achiavement its goals
Peranan Kebijakan Fiskal
dalam Perekonomian
 Aliran masa kini (Neo-Keynesian)
Menstabilkan tingkat kegiatan ekonomi,
dan menciptakan tingkat kegiatan ekonomi
kearah yg dikendaki.
 Aliran Ekonomi Klasik
Pemerintah hrs selalu melakukan
pengeluaran sesuai dgn pendapatan yg
diperoleh dr berbagai jenis pajak dan
pendapatan lainnya. Jika Pn tinggi, maka
pengeluaran akan bertambah, dktl
(Balance budget) akan lebih optimal
dlm perekon
Lanjutan Peran KF……..
 Aliran Keynesian (Pasca depresi
ekonomi 1930-an)
Pemerintah sebaiknya menjalankan
anggaran yg tidak berimbang; yaitu
ketika depresi ekonomi menjalankan
kebijakan Anggaran Defisit dan ketika
economic booming menjalankan Anggaran
surplus, gunanya utk mempengaruhi tkt
kegiatan ekonomi yg dikehendaki
Note : Keynesian = Aliran Masa kini
II. Instrumen Fiscal Policy
 A. Fiskal Modern memiliki Alat Berupa :
1. Stabilisator Otomatis (automatic stabilizer)
Jika resesi berlangsung kekuatan tekanan otomatis
ini dpt mengatasi penurunan ekonomi
Contoh instrumennya :
a. Perubahan penerimaan pajak yg otomatis (PPH
orang dan badan krn pajaknya bersifat progresif)
b. Transfer payment (tunjangan pengangguran,BLT,
subsidi Non-BBM)
Keterbatasan instrumen ini : krn dpt memerangi siklus
bisnis disatu pihak, tapi tdk dpt 100% menghapus
gangguan-gangguan ekonomi lainnya
Lanjutan………..
 Tujuan dari alat Penstabil otomatik ini
hanya bersifat sementara, yakni
berupa;
1. Distribusi pendapatan dimasyarakat
menjadi lebih seimbang
2. Memberi Bantuan bagi para
pengangguran adlah utk
mempertahankan tingkat
kesejahteraannya
3. Subsidi harga minimum utk brg pertanian
juga utk mempertahankan tkt
kesejahteraan para petani
Lanjutan Automtc stabil
 Jenis pendapatan yaitu :
1. Pajak Proporsional
2. Pajak Progresif
3. Pajak Regresif

 Jenis Pengeluaran
1. Asuransi Pengangguran
2. BLT, PKH
3. Subsidi BBM dan Non-BBM (KIS, KIP)

 Kebijakan Harga Minimum


Biasanya u/ komoditi hsl pertanian utk menjaga
merosotnya harga.
Lanjutan…….
2. Kebijakan fiskal Diskresioner
Kebijakan dimana pemerintah mengubah
tarif pajak atau program-program
Pengeluran melalui proses pengajuan ke
parlemen untuk mengubah struktur dan
sistem tersebut.
contoh : Proyek infrastruktur
pemerintah
Proyek padat karya
Program-program bantuan Modal
Perubahan tarif pajak PPh
Lanjutan KF Diskresioner
 Tujuan dari KF Diskresioner
1. Mengurangi fluktuasi tkt keg eko dr
waktu ke waktu
2. Menciptakan suatu tkt keg eko yg
mencapai full-employment dan full-
capacity
3. Tidak menhadapi masalah dlm inflasi
4. Selalu mengalami pertumbuhan yg
memuaskan
Alat KF Diskresioner
 Ada 2 macam alat KF Diskrs :
1. Membuat perubahan2 atas
pengeluarannya
2. Membuat perubahan2 atas pajak
yang dipungutnya

 Dlm pelaksanaannya, alat ini dpt


digunakan scr sendiri2 atau
gabungan keduanya
Lanjutan………….
 Pada hakekatnya KF diskresnr dpt
dibedakan atas 3 bentuk, yaitu:
1. Membuat perubahan atas pengeluarannya
2. Membuat perubahan atas sistem
pemungutan pajak.
3. Secara serentak Membuat perubahan atas
pengeluaran dan sistem pemungutan pajak
Note: arah dr perubahan hrs disesuaikan dgn
masalah ekonomi yg sdg dihadapi.
Lanjutan…………
 Pada Masa Depresi ekonomi
Growth rendah, un-employment tinggi, mk pmrth hrs
menaikkan tkt keg ekonomi yg dpt menstimulasi AD
atau Aggregate Expenditure. Misal: menurunkan Tx,
shg Yd naik dan pd giliranya C naik = AD naik.
 Pmrth dpt memilih kebijakan pd masa depresi
ekonomi spt :
1. Menaikkan Pg, tapi Pn tetap/tdk berubah
2. Pg tetap, tapi Pn turun
3. Pg naik, tapi Pn turun
4. Pn dan Pg nya naik dlm porsi yg sama, tujuannya
agar tetap balance budget
Lanjutan……………
 Pada Masa Ekspansi Ekonomi
Growth tinggi, un-employment sdkt rendah, tp laju inflasi
tinggi, ekonomi akan overheated, shg pmrth hrs
mengurangi tkt keg ekonomi agar menuju pd potensialnya,
dgn cara mengurangi AD atau Aggregate Expenditure.
Misal: menaikkan Tx, shg Yd turun dan pd giliranya C turun
= AD turun.

 Pmrth dpt memilih kebijakan pd masa ekspansi ekonomi


spt :
1. Menurunkankan Pg, tapi Pn tetap/tdk berubah
2. Pg tetap, tapi Pn naik
3. Pg turun, tapi Pn naik
4. Pn dan Pg nya turun dlm porsi yg sama, tujuannya utk
mengatasi masalah inflasi
Un-Employment VS Fiscal Policy
 Ada 3 faktor yg akan menentukan
besarnya perubahan dlm APBN guna
mengatasi masalah Inflasi dan
Unemployment yg dihadapi yaitu :
1. Besarnya gap antara GDP riil dgn
GDP potensial
2. Bentuk dr KF diskresioner yg
dilaksanakan
3. Besarnya MPC
III. Anggaran Keuangan Negara
(public finance)
 A. Definisi
Menunjukkan rencana pengeluaran program-program
pemerintah dan penerimaan yg diperkirakan akan diterima
dari sistem perpajakan dlm suatu periode tertentu

 B. Komponen Anggaran Keuangan Negara :


I. Komponen Pengeluaran, yaitu :
1) Purchases of goods
2) Purchases of services
3) Transfer payments
II. Komponen Penerimaan, yaitu :
1) Self-explanatory
2) PPh orang dan badan
3) Pajak Penjualan/Perdagangan
Lanjutan……
 C. Kondisi Anggaran (ALVIN HANSEN)
Adapun kondisi anggaran suatu negara berbeda-beda
tergantung dgn situasi ekonomi yg sedang dialami sbb :

1) Surplus Anggaran (Pn > Pg)


Pd masa ekonomi menglami inflasi tinggi sebaiknya
anggaran dibuat surplus untuk mengurangi laju inflasi.
Pajak dgunakan sebaik-baiknya utk mencegah timbulnya
inflasi yg lebih tinggi lagi, shg pinjaman negara tdk
meningkat. Tapi sektor swasta menjadi kurang
bersemangat dlm aktivitas produksi.
Contoh : Bagi Negara2 maju yg memiliki capital di DN
besar, shg dpt memberi pinjaman ke negara berkembang
yg membutuhkan untuk menggerakkan ekonominya.
Lanjutan…….
2) Defisit Anggaran (Pn < Pg)
Pd depresi ekonomi, sebaiknya kondisi anggaran dibuat
defisit untuk mengurangi unemployment. Pengeluaran
Pemerintah ditingkatkan dan penerimaan pajak dinaikkan
juga ttp jgn sampai timbul deflasi.
contoh : Indonesia Pasca Krisis ekonomi 97/98 –skrg

3) Anggaran Seimbang (Pn = Pg)


Anggaran yg berdsarkan pada modifikasi dr
pembelanjaan atas dasar anggaran yg disesuaikan. Pada
jgk pjg anggaran berimbang hrs dipertahankan.

Note : No. 2 dan 3 Pemerintah Indonesia pernah menjalaninya.


IV. Analisis KF dgn IS-LM
 A. Kebijakan Fiskal yg Ekspansif
i LM

E2

E1
IS’

IS

Y
Lanjutan…
 B. Kebijakan Fiskal yg Kontraktif
i LM

E1

E2

IS
IS’

Y
V. Jenis dari Anggaran
 Jenis-jenis Anggaran
1. Anggaran Struktural
Menghit Pn, Pg dan defisit anggaran yg timbul
ketika perekonomian bekerja pd output potensialnya
2. Anggaran Aktual
Mencatat Pn, Pg dan defisit anggaran yg
sebenarnya (on the spot/current) ketika
perekonomian bekerja pd output riil yg dicapai.
3. Anggaran Siklikal
Pn, Pg dan defisit anggaran yg timbul ketika
perekonomian bekerja utk memerangi siklus ekonomi/
menghitung dampak siklus ekonomi pd APBN
Hot News about APBN
 Data-data APBN (2008-2010)
 Data Pengeluaran/Belanja Negara per
sektoral atau departemen 2009 -2011
 Data-data RAPBN 2011
 Data APBD prop SUMUT
 Data APBD Kota Medan

Anda mungkin juga menyukai