Anda di halaman 1dari 17

Aransemen Keamanan Kawasan

Asia Selatan
Yudha Kurniawan, MA
Universitas Pembangunan “Veteran” Jakarta
Objectives
 Mahasiswa memahami tentang aransemen keamanan
kawasan Asia Selatan

 Mahasiswa memahami mengenai isu-isu keamanan yang


berkembang di kawasan Asia Selatan pada masa Pasca
Perang Dingin
Overview
 Aransemen Kemananan kawasan Asia Selatan cukup
kompleks.

 Faktor sejarah dan dinamikanya turut menjadi faktor yang


menentukan bagi pembentukan aransemen keamanan kawasan
Asia Selatan

 Aransemen keamanan kawasan Asia Selatan juga dapat ditinjau


dari konteks geostrategis

 Regional security complex dapat menjelaskan kompleksitas


keamanan kawasan Asia Selatan
Regional Security Complex: Sebuah
Pendekatan.

1.Kedekatan Geografis 2. Anarkisme di Kawasan

Keamanan di Kawasan

3. Polaritas/Distribusi Kekuatan 4. Konstruksi Sosial


 Yang dimaksud dengan security complex oleh Buzan
didefinisikan sebagai “a group of states whose primary
security concern link together sufficiently closely that
their national security cannot realistically be considered
apart from one another”
Kedekatan Geografis
 Ancaman terhadap negara akan sangat terasa dan sangat
berpotensi dilakukan karena faktor kedekatan negara

 Kawasan Asia Selatan merupakan kawasan yang terdiri


dari negara yang berdekatan bahkan saling berbatasan

 Pakistan dan India misalnya. Merupakan dua negara yang


memiliki potensi memberikan ancaman satu sama lain dan
negara lain dikawasan karena memiliki persenjataan
nuklir
Anarkisme di kawasan Asia Selatan
 Dalam terminologi realis, anarki diartikan sebagai sebuah
ketiadaan otoritas politik tertinggi yang mengatur
hubungan antar negara

 Walaupun terdapat institusi regionalisme di kawasan Asia


Selatan, namun anarki dalam konteks hubungan
internasional masih memiliki peluang untuk tetap eksis di
dalam kawasan Asia Selatan.

 Perlombaan senjata nuklir antara kedua negara yaitu India


dan Pakistan misalnya.
 Potensi lainnya adalah perkembangan konflik internal yang
terjadi di dalam negara-negara di kawasan Asia Selatan yang
memiliki potensi spill over menjadi konflik regional

 Di Sri Lanka, the prang sipil berakar dari friksi antara


kelompok Sinhala dan Tamil selama hampir tiga dekade

 Anarkisme yang berada pada kawasan Asia Selatan juga terlihat


ketika ada persoalan invasi AS ke Afghanistan tahun 2001

 Persoalan ini juga memperlihatkan bahwa tidak ada otoritas


tertinggi di dalam keamanan kawasan
 Di India, pemberontakan di Punjab juga menjadi peristiwa
penting terkait dengan potensi anarkisme di kawasan
Polaritas / distribusi kekuatan
 Polaritas atau distribusi kekuatan (militer) menunjukkan
adanya distribusi kekuatan diantara negara di suatu kawasan.
Polaritas kekuatan tersebutlah yang kemudian juga
memberikan sumbangan terhadap kompleksitas keamanan
kawasan Asia Selatan

 Di kawasan Asia Selatan, distribusi kekuatan dalam konteks


militer terkonsentrasi di dua negara besar yaitu India dan
Pakistan

 Polaritas kekuatan juga memberikan implikasi terhadap


konstruksi sosial
South Asian Military Manpower in Key Powers in 2000-
2001
Konstruksi Sosial
 Konstruksi sosial dalam kompleksitas keamanan regional
merujuk pada pola hubungan amity (persahabatan) atau
enmity (permusuhan)

 Dalam konteks hubungan antar negara di kawasan Asia


Selatan pola enmity cenderung lebih besar dibandingkan pola
amity terutama dalam konteks hubungan negara-negara
seperti India-Pakistan

 Pola enmity yang cenderung lebih besar juga dapat ditemukan


pada hubungan antara Bangladesh – Pakistan di kawasan Asia
Selatan
 Faktor sejarah juga memberikan sumbangan terhadap pola
enmity di kawasan Asia Selatan

 Dalam konteks sejarah dapat dilihat berbagai konflik


regional di kawasan Asia Selatan yang kemudian menjadi
triger dalam pembentukan patern enmity. (ex: Kashmir,
Punjab, konflik di Sri Lanka dll.)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai