Anda di halaman 1dari 32

EPIDEMIOLOGI KLINIK

(Diskusi Jumat)

OLEH:
Anita Rahayu, S.Ked
Analia Refsi Yusnita, S.Ked
Riestya Abdiana, S.Ked
Titik Herdawati, S.Ked

KEPANITRAAN KLINIK BAGIAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2019
PENDAHULUAN
Epidemiologi
TINJAUAN PUSTAKA
Berasal dari dari kata Yunani epi=
atas, demos= rakyat, populasi
manusia, dan logos = ilmu (sains),
EPIDEMIOLOG bicara. Secara etimologis,
I epidemiologi adalah ilmu yang
mempelajari faktor-faktor yang
berhubungan dengan peristiwa yang
banyak terjadi pada rakyat, yakni
penyakit dan kematian yang
diakibatkannya
Mempelajari hubungan antara terjadinya suatu fenomena
yang menjadi perhatian (outcome) dan keberadaan
sekelompok determinan (determinant/exposure/ factor),
pada suatu populasi dalam situasi tertentu (domain).
Hubungan antara outcome dan determinan ini dapat
dipengaruhi atau bersyarat pada perancu (confounder)
tertentu
EPIDEMIOLOGI
KLINIK
Penerapan prinsip-prinsip dan
metode epidemiologi untuk
masalah-masalah dalam ilmu
kedokteran klinik

Penerapan prinsip, metode, dan logika


epidemiologi populasi untuk meningkatkan
akurasi dan efisiensi diagnosis dan prognosis,
meningkatkan efektivitas dan efisiensi
manajemen terapi dalam praktik klinik
Ciri-ciri
pendekatan
TUJUAN EPIDEMIOLOGI epidemiologi
KLINIK
klinik
Untuk menggunakan  Normalitas dan abnormalita
metode epidemiologi
 Perjalanan penyakit
dalam observasi klinik
dan interpretasi yang
 Diagnosis
mengacu pada suatu  Kekerapan
kesimpulan yang tepat  Resiko penyakit
berdasarkan prinsip  Prognosis
dasar ilmiah, sehingga  Pengobatan/perawatan
bisa menghasilkan  Pencegahan
kesimpulan yang sahih  Ekonomi
dalam pengelolaan pengobatan/perawatan
pasien
Setiap Konsultasi dalam praktek
kedokteran klinik bertujuan untuk
menentukan apakah benar bahwa
gejala-gejala dan tanda serta hasil uji
diagnostik yang dialami oleh para
penderita itu normal atau tidak. Hal ini
perlu dipertimbangkan dan dilakukan
sebelum melakukan tindakan-tindakan
lebih lanjut seperti investigasi,
NORMALITAS pengobatan dan observasi.
DAN
ABNORMALITA Kriteria pada umumnya digunakan di
S
dalam praktik klinik untuk
mempertimbangkan hal-hal yang
sering terjadi sebagai normal dan hal
yang tidak sering terjadi sebagai
abnormal
 Abnormal sebagai sesuatu yang
tidak wajar
 Abnormal yang berasosiasi dengan
penyakit
Merupakan waktu
berlangsungnya suatu
penyakit, dimulai dari onset
biologis sampai penyakit
PERJALANAN
berakhir (sembuh, cacat,
PENYAKIT atau mati). Perjalanan
penyakit terdiri dari fase
pre-patogenesa dan fase
patogenesa (masa inkubasi,
penyakit dini, penyakit lanjut
dan akhir penyakit).
DIAGNOSIS
Penetapan suatu keadaan yang menyimpang atau keadaan
normal melalui dasar pemikiran dan pertimbangan ilmu
pengetahuan.

Uji diagnostik diartikan sebagai hasil tes yang


dilakukan di laboratorium, atau informasi klinik yang
didapat dari anamnesis (riwayat penyakit), pemeriksaan
fisik dan pemeriksaan penunjang/alat
Ketepatan hasil tes, tes dinyatakan positif (abnormal) atau negatif
(normal) dan penyakit dinyatakan ada atau tidak ada. Ada 4
kemungkinan interpretasi dari hasil tes, 2 diantaranya benar dan
2 lainnya salah. Tes itu memberikan jawaban yang benar apabila
ia positif dengan adanya penyakit atau negatif bila tanpa
penyakit. Sebaliknya tes ini bisa memberikan pengertian yang
keliru jika ia positif tapi penyakitnya tidak ada (positif palsu) atau
negatif tetapi penyakitnya ada (negatif palsu)
Kombinasi kemungkinan status penyakit
dan hasil uji Penyakit

Ada Tidak ada Total

Hasil uji Positif a b a+b


diagnosis
Negatif c d c+d

Total a+c b+d a+b+c+d

Keterangan:
a : positif
sebenarnya
b : positif palsu
c : negatif palsu
d : negatif
sebenarnya
Sensitivitas
KEKERAPAN RESIKO PENYAKIT
Faktor resiko penyakit
Hasil observasi merupakan suatu kondisi
klinik biasanya atau sifat fisik atau perilaku
dinyatakan dalam yang dapat meningkatkan
bentuk ukuran- probabilitas kejadian
penyakit pada manusia.
ukuran antara lain
Faktor resiko berguna dalam
jumlah kasus prediksi kejadian penyakit,
proporsi, insidensi, mempelajari penyebab
prevalensi dan rasio penyakit, membantu
menegakkan diagnosis,
PROGNOSIS
menentukan prognosis dan
Merupakan prediksi perjalanan
untuk penyakit
pencegahansetelah penyakit
penyakit
timbul atau merupakan prediksi tentang kelangsungan
sebuah penyakit yang mencerminkan
sebagai probabilitas akan perkembangannya pada masa/tahap
selanjutnya
PENGOBATAN PENCEGAHAN
Merupakan upaya Pencegahan bertujuan
untuk untuk tidak sakit dan
penyembuhan dan mencegah perjalanan
untuk menghindari penyakit atau mencegah
cacat dari penyakit, 6D, yaitu death
atau suatu teknik (kematian), disease
pengobatan yang (sakit), disability
diperoleh melalui uji (ketidakmampuan),
klinik discomfort
 Pencegahan primer
(ketidaknyamanan),
Pencegahan
dissatis faction
sekunderdan
(ketidakpuasan),
destitution
Pencegahan(kemiskinan)
tersier
EKONOMI PENGOBATAN/PERAWATAN
Pelayanan kesehatan harus efektif dan
efisien untuk menghindari inefisiensi.
Keputusan pengobatan harus berorientasi
untuk kesembuhan pasien minimalisir biaya
pasien dan manfaat dari tindakan itu sendiri
terhadap pasien
Puskesmas Tanjung Sari
Puskesmas Rawat Inap Tanjung Sari
Natar termasuk dalam wilayah
Kabupaten Lampung Selatan
terletak di Kecamatan Natar yang
meliputi 5 desa binaan

Luas wilayah kerja UPTD PRI Tanjung


Sari adalah 47,71 km2 dengan
jumlah penduduk 29.557 jiwa

54 Sumber Daya Manusia (SDM)


yang terdiri dari 3 dokter umum, 1
dokter gigi, 23 perawat, 2 perawat
gigi, 11 bidan dan sisanya adalah
ahli laboraturium, sanitarian,
nutrisionis, dan tenaga medis
Abstrak yang baik adalah abstrak yang
mengadung komponen IMRAD
ABSTRAK (Introduction, Methods, Result dan
Discussion). Bagian abstrak harus ditulis
sejelas namun sesingkat mungkin. Setiap
bagian dari abstrak informatif yaitu
memberikan informasi tersendiri yang
dirangkum secara ringkas dan mudah
dimengerti. Penulisan abstrak yang baik
memiliki jumlah kata antara 200-250. Pada
jurnal ini, abstrak sudah mengandung
komponen IMRAD dan jumlah kata pada
abstrak 213 kata sehingga sudah memenuhi
syarat.
METODE
Intervention
People
• Populasi • Penelitian ini
sampel dilakukan
adalah dengan
kontak desain cross-
terdekat di sectional.
sekitar rumah sampel
lokasi pemeriksaan
Kejadian Luar dilakukan di
Biasa (KLB) laboratorium
difteri di bakteriologi
Kampung Pusat
Kumpay Desa Biomedis dan
Maraya Teknologi
Kecamatan Dasar
Sajira Kesehatan
Kabupaten
Lebak
Provinsi
Banten.
Comparison

Outcome
• Penyelidikan • penularan
epidemiologi dan
terhadap penyebaran
kasus KLB penyakit
serta terhadap
penyebaran teman dan
penyakit lingkungan
difteri melalui sekitarnya
wawancara • Lingkungan
dan yang padat
pengambilan serta jumlah
sampel swab anggota
tenggorok penghuni
terhadap rumah yang
kasus dan banyak
kontak difteri • Faktor
imunitas
sangat
berpengaruh
ANALISIS JURNAL
Judul
Pembahasan
Kesimpulan
 Epidemiologi mendeskripsikan penyebaran penyakit
pada populasi menurut faktor sosio-ekonomi-
demografi-geografi, seperti umur, jenis kelamin,
pendidikan, jenis pekerjaan, pendapatan, ras,
keyakinan agama, pola makan, kebiasaan, gaya
hidup, tempat tinggal, tempat bekerja, tempat
sekolah, dan waktu terjadinya penyakit.

 Studi epidemiologi terbagi dalam studi etiologi, studi


diagnostik, studi prognostik dan uji klinik yang
ketiganya memiliki tujuan yang berbeda-beda
Daftar Pustaka
 Amiruddin, Ridwan. et al. 2011. Modul
Epidemiologi Dasar . Makassar :
Universitas Hasanuddin.
 Noor, Nur Nasry.2008. Epidemiologi.
Jakarta: Rineka Cipta.
TERIMAKASIH....

Anda mungkin juga menyukai