Anda di halaman 1dari 33

BANTUAN HIDUP

DASAR

RSH PEKALONGAN
LATAR BELAKANG

• Terjadi kira-kira 700.000 kasus henti jantung per tahun


di eropa

• Angka ‘survival’ keluar dari rumah sakit kira-kira 5-10%

• Pertolongan yang dilakukan sebelum petugas emergensi


datang dapat meningkatkan angka survival henti jantung
mendadak

• Resusitasi secepat mungkin dan defibrilasi oleh nakes


terlatih yang tepat (dalam 1-2 menit) dapat
meningkatkan survival sampai >60%
• Usaha yang dilakukan untuk
mempertahankan kehidupan pada
saat penderita mengalami keadaan
yang mengancam nyawa
• Usaha Bantuan Hidup tanpa
memakai cairan intra vena, obat
ataupun kejutan listrik
PENDAHULUAN
JANTUNG
• Ukuran : sebesar
‘kepalan tangan’
• Lokasi : di pusat dada
di antara sternum dan
tulang belakang
• Memompa darah
teroksigenasi ke
seluruh bagian tubuh
Penyebab :
 Henti napas, biasanya disertai :
bradikardi,asistole, fibrilasi ventrikel

 Henti jantung :
 Hipoksemia
 Gangguan elektrolit
 Penyakit jantung (aritmia)
 Kecelakaan lalulintas
 Korban kebakaran
Penilaian henti jantung
• Apakah korban responsif (sadar)
• Pastikan lokasi korban dan penolong
aman
• Panggil Bantuan
• CAB
Menyadari adanya henti jantung dan mengaktifkan
sistem respon emergensi

• Lihat, dengar dan rasakan


respon pasien :
- panggil (teriak), tepuk
bahu, apakah ada respon
- lihat gerakan dinding
dada, dengar dan rasakan
udara nafas dari
hidung/mulut
- cek nadi, tidak boleh lebih
dari 10 detik
Panggil bantuan!
CAB-2015
CIRCULATION
1. Penilaian nadi tidak melebihi 10 detik
2. Tanda dan gejala gangguan sirkulasi:
• keadaan nadi:
- frek nadi >100x/menit
- denyut nadi melemah
- nadi tidak teratur
• adanya syok: frekuansi nadi cepat, suhu
kulit dingin, warna kulit pucat hingga
kebiruan dan pengisian kapiler pada ujung jari
lambat.
AIRWAY CONTROL
1. Gejala:
• korban tampak kesulitan bernapas
• adanya suara napas tambahan (inspirasi
dan
expirasi)
• adanya usaha tambahan untuk bernapas
• sianosis
Resusitasi jantung paru
sedini mungkin

• Titik Kompresi terletak diantara 2


puting susu
• Letakkan pangkal telapak tangan
di tengah dada (sternum)
• Letakkan tangan lainnya di
atasnya
• Tautkan jari-jari ke dua tangan
Push hard
• Tekan dinding dada (kompresi)
Push fast
– Laju 100 kali/menit
– Kedalaman min.5 cm
– Relaksasi = kompresi
• Ganti pelaku RJP setiap 2 menit
Kompresi - dekompresi

KOMPRESI
• Me
nek
an
jant
ung
dan
par
u
• Me
nin
Syarat RJP
Kedalaman min. 5 cm

Kecepatan 100x/menit,
teratur

Berikesempatan dada
mengembang penuh
dengan sendirinya
Kompresi tidak boleh
terputus
)
RASIO KOMPRESI : NAPAS BUATAN
2 kali bantuan napas penyelamatan
•Tarik napas normal
•Letakkan bibir di atas mulut
pasien
•Tiup hingga ada kenaikan dinding
dada
•Lakukan kira-kira selama 1 detik
•Biarkan dinding dada kembali ke
posisi semula
•Ulangi
•Rasio kompresi : ventilasi
→ 30:2
Bantuan hidup dasar oleh orang awam
TANDA RJP BERHASIL
1. Napas spontan
2. Gerakan dada naik turun
3. Adanya aliran udara napas
4. Denyut nadi kembali teraba
5. Denyut jantung kembali terdengar melalui
stetoskop
6. Kulit korban yang pucat kembali memerah
7. Korban berusaha menelan
KESALAHAN SEPUTAR RJP
1. Posisi korban: tidak terlentang
2. Alas: lunak dan tidak rata
3. Pemberian napas dan tidak adekuat
4. Posisi penolong tidak tepat
5. Kompresi dada yang kurang atau terlalu cepat
6. Jumlah pijatan dan bantuan napas tidak
sesuai.
Posisi Pemulihan
Obstruksi
• Penderita sadar : memegang
leher dan sangat gelisah
• Penderita tidak sadar : tidak
ada gejala yang khas mungkin
hanya sianosis saja

Apa Ciri-Ciri Orang


Yang Sering
tersedak?
Membebaskan Sumbatan
Benda Asing

• Pukul Punggung (back blow)


• Heimlich Maneuver
• Obesitas dan wanita hamil :
Chest Thrust
• Bila benda terlihat lakukan
sapuan jari untuk mengeluarkan
benda asing tersebut
HEIMLICH MANEUVER
 
CHEST TRUST
TRAUMA
• Cedera yang parah dan sering membahayakan
jiwa yang terjadi ketika seluruh atau suatu
bagian tubuh terkena pukulan benda tumpul
atau tiba-tiba terbentur.
• Shock sistemik, dan organ vital dapat berhenti
bekerja secara cepat.
Balut-Tekan
1. Tidak terkena cahaya dan kotoran.
2. Sebagai penekan untuk
menghentikan perdarahan.
3. Imobilisasi
4. Menyerap darah dan cairan lainnya.
5. Menjaga bibit penyakit tidak masuk
dalam luka.
BIDAI
• Pembidaian adalah cara untuk
mengistirahatkan (imobilisasi) bagi
tubuh yang mengalami cedera dengan
menggunakan suatu alat
• Tujuan:
1. Mencegah pergerakan tulang yang patah
2. Mengurangi rasa nyeri
3. Mengurangi kerusakan lanjut dari otot, saraf,
pembuluh darah.
4. Mengurangi perdarahan dan bengkak yang timbul
Prinsip Dalam Melakukan Pembidaian

1. Patah tulang harus diistirahatkan


atau immobilisasi
2. Bila ada tulang yang menonjol
jangan paksakan untuk
memasukkan kembali
3. Pakaian yang menutupi tulang yang
patah harus dibuka
Sprain, strain, fraktur

Anda mungkin juga menyukai