Anda di halaman 1dari 13

KESELAHAN

SISTEMATIS DAN
NON-SISTEMATIS
DIAN PERTIWI
GAYATRI CITRA DEWI (1307617017)
NABELLA PUSPITA RINI
KESALAHAN DAN
PERLAKUAN DATA
ANALITIK
• Dalam suatu analisis tidaklah
mungkin terlepas dari “kesalahan”.
Istilah kesalahan merujuk pada
perbedaan numerik antara harga
yang terukur dengan harga
sesungguhnya.
• Kesalahan dalam analisis dapat
digolongkan menjadi : Kesalahan
tertentu (kesalahan sistematis) dan
kesalahan tak tentu (kesalahan non-
non-sistematis)

2
Kesalahan sistematis merupakan jenis
kesalahan yang dapat diramalkan dan
diminimalkan, umumnya berkaitan
dengan alat-alat tertentu atau
carapengukuran yang dipakai.

Kesalahan tak tentu merupakan


kesalahan yang sifatnya tidak dapat
diramalkan dan nilainya berfluktuasi.
Kesalahan jenis inii dapat terjadi dari
variasi kesalahan tertentu atau pun
dari sumber lainnya yang bersifat
acak.
3
KESALAHAN SISTEMATIS
jenis – jenis kesalahan sistematis, penyebab serta penanggulangannya

4
Ditimbulkan oleh orang yang melakukan
analisis. Contoh:
• Perlakuan yang tidak kuantitatif dari
analis saat melakukan percobaan
• Pencucian endapan yang berlebihan
• Pemijaran atau pemanasan endapan
pada temperature yang kurang tepat
• Pendinginan kurs yang kurang cukup
sebelum digunakan menimbang
• Penimbangan bahan higroskopis pada
cawan terbuka
• Dan lain - lain
5
Ditimbulkan saat menggunakan instrument
atau memilih reagen. Contoh:
• Instrumen/alat yang digunakan tidak
dikalibrasi terlebih dahulu sebelum
digunakan.
• Buret berlemak/kotor tidak
dibersihkan terlebih dahulu sebelum
digunakan
• Reagen yang digunakan tidak murni
• Dan lain – lain.

6
Ditimbulkan dari metode yang digunakan dan
merupakan kesalahan yang paling serius
dalam analisis. Kesalahan ini sumbernya
adalah sifat kimia dari sistem, misalnya
adanya berbagai ion pengganggu, adanya
reaksi samping, bentuk hasil reaksi seperti
endapan tidak sesuai dengan reaksi kimia
yang diinginkan dan sebagainya. Contoh
lainnya:
• Pengambilan sampel yang kurang tepat
• Reaksi tidak sempurna
• Adanya pengotor pada endapan saat
menggunakan Gravimetri
• Pemilihan indikator yang kurang tepat
untuk menentukan titik akhir titrasi
7
Nilai mutlak kesalahan aditif tidak bergantung
pada kuantitas konstituen zat yang ditetapkan,
sedangkan pada kesalahan proporsional hal
tersebut sangat berpengaruh. Contoh:
• Hilangnya bobot kurs pada waktu
pemijaran tidak akan mempengaruhi
kuantitas konstituen zat yang
diletakkan dalam kurs tersebut
nantinya
• Adanya zat pengotor pada larutan
standar menyebabkan terjadinya
kenaikan kuantitas konstituen secara
linier maupun tidak, sehingga bisa
berakibat adanya kesalahan nilai
normalitas (N) suatu larutan standar.

8
9
KESALAHAN NON - SISTEMATIS
pengertian, penyebab serta penanggulangannya

10
Golongan kesalahan ini
merupakan bentuk kesalahan
yang menyebabkan hasil dari
suatu perulangan menjadi relatif
berbeda satu sama lain, dimana
hasil secara individual
berada di sekitar harga rata-rata.
Kesalahan ini memberi efek pada
tingkat akurasi dan
kemampuan dapat terulang
(reprodusibilitas). Kesalahan ini
bersifat wajar dan tidak
dapat dihindari, hanya bisa
direduksi dengan kehati-hatian
dan konsentrasi dalam
bekerja.
12
THANK YOU !

Anda mungkin juga menyukai