diperlukan dalam penunjang diagnostik atau digunakan dalam tindakan yang b/d pelayanan kesehatn terhadap pasien, oleh karena itu teknologi kadang diharuskan dalam tindkaan medis maupun keperawatan Perbedaan persepsi antara tenaga kesehatan dan pasien sering menjadikan tindakan yang menggunakan teknologi kesehatan menjadi terhambat. Teknologi kesehatan adalah alat atau cara yang dipakai oleh tenaga kesehatan dalam meberikan pelayanan kesehatan secara langsung maupun tidak langsung. Teknologi kesehatan tidak semuanya bisa diterima oleh masyarakat secara umum. McFarland dan Leininger (2002) menjelaskan tentang dilema dalam memperkenalkan IPTEK dalam pelayanan kesehatan yakni : 1. Penolakan dalam masyarakat penerima pelayanan kesehatan baru 2. Penolakan terhadap birokrasi medis ilmiah Beberapa hal yang mendasari penolakan masyarakat dalam menerima pelayanan kesehatan baru yaitu : 1. Model Yang Berlawanan 2. Dikotomi Kognitif 3. Penolakan Rumah Sakit 4. Persepsi berbeda tentang tingkahlaku perannya 5. Pengobatan, pencegahan dan konsep memelihara Model Yang Berlawanan 1. Ada kecenderungan bahwa pengobatan ilmiah bertolak belakang dengan pengobatan tradisional 2. Dalam perspektif medisin suatu tindakan dianjurkan untuk menyelamatkan jiwa pasien, sebaliknya menurut keyakinan individu, keluarga dan masyarakat tindkaan tersebut membahayakan 3. Contoh : Tn S datang ke UGD bersama keluarganya karena mengalami KLL, terdapat luka dan perdarahan pada tangan kakidan kepala Tn S. Setelah dilakukan pemeriksaan oleh perawat dan dokter Tn S mengalami syok hipovolemik karena perdarahan yang hebat. Tindakan yang harus segera diberikan untuk menyelamatkan jiwa Tn S adalah memberikan transfusi darah Tn S dan keluarga menganut kepercayaan Jehovah’s Witness yang mana menganggap darah dan produk darah (transfusi darah) tidak diperbolehkan untuk diberikan menurut ajarannya. Keluarga Tn S tidak menyetujui tindakan yang akan diberikan pada Tn S. Dikotomi Kognitif 1. Adanya kepercayaan masyarakat bahwa ada penyakit penyakit yang bisa disembuhkan oleh dokter dan ada yang tidak, hal ini mengakibatkan sikap dan perilaku yang kadang mendukung / merugikan kesehatannya. 2. Dikotomi kognitif ini menimbulkan berbagai perbedaan perilaku kesehatan masyarakat. 3. Contoh : DI daerah Tamil Nadu India masyarakat mengenal 2 jenis diare bedhi dan dosham. Bedhi dianggap diare yang wajar dan ditangani dengan medis. Dosham adalah diare yang muncul akibat polusi ritual. Masyarakat menganggap seorang ibu yang sedang menyusui anaknyayang melihat wanita lain keguguran dapat menimbulkan dosham. Kepercayaan ini menggap cara penyembuhannya dengan upacara ritual. Penolakan Rumah Sakit Ada 3 hal yang membuat masyarakat tertentu menolak masuk rumah sakit : 1. Masyarakat menganggap RS sebagai tempat untuk mati, ada tindakan yang menakutkan, sehingga masyarakat tidak memilih RS sebagai tempat penyembuhan penyakitnya 2. Adanya pertentangan antara perawatan medis dengan perawatan tradisional, hal ini membuat masyarakat takut tidak bisa terpenuhi kegiatan tradisional. Contoh placenta bayi menurut perawatan tradisional harus dikubur, namun di RS negara barat placenta bayi digunkan untuk obat dan kosmetik 3. RS identik dengan biaya mahal Persepsi Berbeda Tentang Tingkah Laku Perannya 1. Petugas pemberi layanan kesehatan (dokter atau perawat atau tenaga medis lainnya) misalnya dokter dianggap sebagai seseorang yang otoriter yang memiliki hak untuk mengajari pasien tentang apa yg boleh dan tidak boleh dilakukan, sehingga keputusan ada sitangan dokter. 2. Dilain pihak keluarga dianggap orang yang berhak membuat keputusan. 3. Akibatnya ada pertentangan antara peran dokter dengan peran keluarga, apabila dokter otoriter yang mana pasien dan keluarga seperti tidak punya hak untuk mengambil keputusan Pengobatan, pencegahan, dan Konsep Memeliara 1. Dalam budaya barat muncul ungkapan “an apple a day keeps the doctor away”, ungkapan tersebut menghasilkan konsep imunisasi. 2. Masyarakat tradisional sering mengidentifikasikan imunisasi sebagai medis gaya barat sehingga menimbulkan penolakan di masyarakat tradisional. 3. Padahal menurut teori imunisasi penting sebagai tindakan preventif. 4. Sehingga konsep imunisasi saat ini belum bisa diterima di berbagai kalangan dengan berbagai alasan, bahkan ada agama / kepercayaan menolak imunisasi sebab bertetangan dengan keyakinannya Penolakan tersebut bisa disebabkan oleh beberapa hal diantaranya : 1. Asumsi kepercayaan yang keliru 2. Pengobatan klinis versus pencegahan 3. Prioritas pribadi dari para petugas kesehatan 4. Asumsi keliru mengenai pengambilan keputusan 5. Kekurangan dalam pelayanan kesehatan 6. Konflik peranan profesional ASUMSI KEPERCAYAAN YANG KELIRU Masyarakat biasanya lebih menyukai pengobatan yang bersifat kuratif dari pada preventif. Kuratif : tindakan pengobatan saat sudah terjadi sakit Preventif : tindakan pencegahan agar tidak sakit Hal ini terjadi dengan alasan financial, kuratif lebih murah dan tidak dilakukan secara berkala ENDOSCOPY, MAGNETIC RESSONACE IMAGI NG (MRI), TERMOGRAFI, PULSE OXYMETRY, X-RAY (SINAR X), CT-SCAN(COMPUTERIZED TOMOGRAPHY SCANNING), PET (Positron EmissionTomography), FETAL ECG, ELECTRO MYOGRAPH (EMG), ELECTROENCEPHALOGRAPHY (EEG): PENGUKURAN KELISTRIKAN PADA JARINGANOTAK, DLL. Dampak Positif Perkembangan Teknologi Terhadap Kesehatan 1. Perkembangan teknologi dapat membuka banyak lapangan pekerjaan baru, Sehingga sumber daya manusia dapat berperan, baik tenaga maupun pikiran. 2. Terpenuhinya kebutuhan manusia akan kemakmuran materi, kemudahan serta manusia dapat mendayagunakan sumber daya alam lebih efektif dan efisien. 3. Manusia dapat mengubah sistem transformasi dan komunikasi sehingga menimbulkan kemudahan. Untuk usaha ini diperlukan tenaga dan pikiran manusia atau dengankata lain akan tercipta lapangan baru. 4. Teknologi yang semakin berkembang menuntut sebuah realisasi yang berdampak positif terhadap kehidupan manusia khusunya dibidang kesehatan. Seiring pesatnya perkembangan teknologi para pendahulu telah berussaha untuk menyempurnakan apa yang telah dan akan diciptakan demi kesejahteraan manusia. 5. Beberapa yang telah diciptakannya kini dapat kita rassakan sedemikian rupa. Hal inilah yang dianggap sebagai hal yang dinilai berdampak positif terhadap kehidupan manusia terutama di bidang kesehatan. Ditemukannya mikroskop, sinar-X, antibiotik, obat-obat bius,transplantasi vaksinasi bidang kedokteran dan pengobatan dalamrangka peningkatan kesehatan masyarakat telah maju denganpesat. Penemuan dalam bidang-bidang tersebut telah membebaskan manusia dari bahaya maut, akibat penyebaran wabah penyakit yang mengerikan seperticacar, pes, malaria,TBC, tumor, kanker, dan lain-lain.b. Ditemukannya alat-alat pengganti organ tubuh manusia yangtelah rusak. Misalnya mata (baik mata buatan maupun donor mata), ginjal dan jantung Diketemukannya keahlian dalam bidang operasi plastik,sehingga hidung yang pesek dapat menjadi mancung, dan lain-lain. Diketemukannya tata menu makan setiap hari. Dengan diketemukannya cara ini, sebagian besar masyarakat telah mengatur menu makan dengan zat vitamin sehingga dapat memperlambat keausan setiap organ tubuh manusia dengan begitu akan memberi kesempatan untuk lebih lam Diketemukannya peralatan untuk mengolah sampah dan limbah sehingga sampah dan limbah tidak lagi mengganggu kelangsungan hidup manusia. Sehingga dengan bukti-bukti tersebut maka perkembangan teknologi dapat dianggap memiliki banyak dampak positif yang meluas dan berlaku secara umum di masyarakat. Dengan adanya perkembangan teknologi seperti ini, berbagai upaya pencegahan dan pemberantasan terhadap kemungkinan penyakit yang dapat menyerang manusia seketika. Menurut penelitian penyakit menular dapat disebabkan oleh bakteri, cacing dan jamur. Dengan menggunakan mikroskop elektron dapat diketahui proses perkembangbiakan suatu bakteri. 1. Melokalisasi dan memberikan pengobatan yang tuntas terhadap penderita penyakit menular. 2. Dengan teknologi dan faslitas pengobatan yang memadai dapat digunakan untuk memberantas penyakit menular Kemampuan teknologi dalam mengatasi berbagai permasalahan kesehatan tidak menutup kemungkinan juga akan menimbulkan dampak negatif. Yaitu timbulnya penyakit-penyakit baru, baik langsung maupuntidak langsung 1. Efek Radiasi yang Berpotensi Menghasilkan Penyakit Baru 2. Efek Ketergantungan 3. Kesalahan Persepsi Diyakini Oleh Masyarakat 4. Proses Publikasi Perangkat Kesehatan yang Tidak Tepat 5. Kerahasiaan Seseorang Tidak Terjamin 6. Terganggunya Syaraf 7. Repetitive Strain Injury (RSI) Salah satu contoh: adalah penyakit kanker yang kita ketahui bersama bahwa hingga saat ini penyakit tersebut belum memiliki obat yang bisa mendeteksi hingga tercapainya suatu kesembuhan yang sempurna bagi para penderitanya. Teknologi yang kian berkembang juga dapat menimbulkan timbal balik yang bersifat negatif seperti sifat ketergantungan. Para pengkonsumsi obat antibiotik yang banyak beredar di masyarakat ternyata tidak semata- mata hanya mengurangi keluhan yang ada tetapi juga menimbulkan ketergantungan dengan intensitas yang berbeda-beda dari masing- masing jenis antibiotik. Tidak hanya sampai pada hal tersebut, akan tetapi timbul suatu kemungkian yang menyebabkan penyakit tersebut memiliki tingkat kekebalan terhadap antibiotik tertentu Efek negatif yang juga dapat timbul karena kesalahan dari persepsi masyarakat dalam mengkaji suatu pengetahuan yang dia dapatkan. Salah satu contoh yang terjadi di kalangan masyarakat adalah maraknya keinginan para penikmat kolesterol berlebih. Mereka memiliki anggapan yang mengatakan bahwa untuk mngurangi berat badan maka salah satu hal yang harus dilakukan adalah mengurangi jumlah porsi serta kuantitas makanan yangdikonsumsi. Dengan tidak mengkonsumsi nasi dibeberapa periode tertentu serta menggantikannya dengan makanan yang memiliki kadar karbohidrat yang lebih rendah. Sebuah kalkulator online yang dikembangkan periset umur panjang di Sekolah Kedokteran Harvard dan Pusat Kedokteran Boston yang dialamatkan www.livingto100.com, di publikasikan begitu saja kepada masyarakat. Hal ini akan membawa dampak buruk terhadap masyarakat yang meyakini bahwa hasil perhitungan kalkulator tersebut benar adanya. Maka secara psikologis akan mempengaruhi harapan untuk tetap hidup sejahtera. Berbahagia bagi mereka yang tercatat memiliki umur yang panjang, tidak bagi yang tercatat sebaliknya. Majunya peradaban teknologi juga tidak menjamin bahwa penggunanya merasa aman atau terlindungi terhadap sesuatu yang berhubungan dengan privasi. Sekarang telah diciptakan pula perangkat lunak yang bisa mengukur risiko kanker payudara bagi wanita. Pasien bisa mengirim email untuk meminta rekaman medik ke dokter. Namun hal ini masih dinilai memiliki permaslahan yang kaitannya dengan privasi pasien dan keamanan data tersebut SaraF manusia merupakan organ vital yang perlu dilindungi. Namun teknologi juga menunjukkan indikasi bahwa dalam hal ini berbahaya bagi stabilitas syaraf. Salah satu contoh printer yang menggunakan sistim buble jet kebisingannya relatif lebih rendah bila dibandingkan dengan printer sistim dot matrix. Saat ini printer yang paling rendah kebisingannya adalah sistim laser printer. Kebisingan yang tinggi dapat mempengaruhi syaraf manusia dan hal ini dapat berakibat pada kelelahan maupun rasa nyeri. Adapun batas kebisingan yang diizinkan untuk bekerja selama kurang dari 8 jamper hari adalah 80 dB. Sedangkan ruang kerja yang ideal adalah dengan kebisingan sekitar 40 - 50 dB. Apabila di dalam ruang kerja terdapat mesin pendingin (AC), maka kebisingan akan bertambah selain dari suara printer RSI merupakan sebuah terminologi yang mengacu padabeberapa variasi keluhan kerangka otot (musculoskeletal). Inimenyangkut keluhan yang dikenal dengan sakit urat otot. RSI meliputi gangguan lengan atas berkaitan dengan kerja (Work-Related Upper Limb Disorders) dan luka penggunaan berlebihanyang berhubungan dengan kerja (Occupational Overuse Injuries). Keluhan ini terutama diderita oleh para pekerja dengan posisi duduk yang statis saat menggunakan komputer atau menggunakan gerakantangan yang berulang (repetitive) setiap hari, beban kerja yang statis(seperti menggenggam mouse), membiarkan lengan membengkok,dan sejenisnya dalam waktu yang cukup lama. Ini akan bertambah buruk jika tempat kerja tidak didesain secara ergonomis, misalnya posisi keyboard dan layar monitor yang terlalu tinggi atau terlampau rendah, kursi tidak menopang badan untuk duduk tegak, dan sebagainya. Hal ini akan semakin parah bila ditambah lingkungan kerja yang kurang bergerak, kurang istirahat, mengandung stress tinggi dengan deadline dan laporan rutin serta lainnya. Apalagi jika Anda perokok, menderita kegemukan (obesitas), lemah otot, memilikitangan yang terasa dingin serta kurang berolah raga. Gejala awal RSI dapat muncul pada berbagai tempat dari pangkal lengan hingga keujung tangan. Gejala yang menjadi tanda peringatan menyangkut: 1. Kesulitan membuka dan menutup tangan 2. Otot tangan terasa kaku (misalnya hingga kesulitan mengancingbaju) 3. Kesulitan menggunakan tangan (untuk membalik halaman buku,memutar tombol atau bahkan memegang mug) 4. Bangun dengan rasa sakit di pergelangan tangan atau mati rasadi tangan, terutama di awal pagi hari 5. Tangan terasa dingin 6. Tangan gemetar (tremor) 7. Tangan terasa canggung, bergetar atau bahkan mati rasa Ilmu Pengetahuan dan Teknologi merupakan usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia tidak terkecuali dalam dunia keperawatan. Perawat di era modern juga harus mempunyai pengetahuan tentang ilmu pengetahuan yang berkembang dalam dunia kesehatan Perawat sebagai tenaga kesehatan di era modern hendaknya megetahui, mampu menyelidiki dan meningkatkan pemahaman tentang ilmu teknologi terutama dalam bidang kedokteran dan kesehatan agar perawat dapat menjadi mitra yang baik bgi para dokter.