Anda di halaman 1dari 15

ASPEK PERUNDANGAN,

PERATURAN, KEBIJAKAN, DAN


PERENCANAAN SISTEM
PENGELOLAAN LIMBAH
LAYANAN KESEHATAN
Anggota Kelompok 4
1. Ade Echa Octaviana 1611015009
2. Istiqomah Nuur 1611015057
3. Suci Eka Putri 1611015078
4. Nanda Eka Safitri 1611015106
5. Dwi Sulistiyo Wibowo 1611015120
6. Nova Rifatur Rahmi 1611015123
Pengertian Limbah Layanan Kesehatan
Limbah layanan kesehatan mencakup semua hasil buang
an yang berasal dari instalasi kesehatan,
fasilitas penelitian, dan laboratorium. Limbah tersebut
kebanyakan berasal dari aktivitas administrasi dan
keseharian instalasi, disamping limbah yang dihasilkan
selama pemeliharaan bangunan instalasi tersebut.
Sisanya yang 10-25% merupakan limbah yang dipandang
berbahaya dan dapat menimbulkan berberbagai jenis
dampak kesehatan.
Jenis-Jenis Limbah Rumah Sakit
Limbah Medis Padat Limbah Padat Non Medis

Limbah Cair Limbah Gas

Limbah Radioaktif Limbah Bahan Kimia


Perundangan, peraturan dan kebijakan yang terdapat di
undang-undang pengelolaan limbah layanan kesehatan

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan


Kehutanan Nomor 56 Tahun 2015

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 27


Tahun 2017

Keputusan Menteri Kesehatan Republik


Indonesia Nomor 1204 Tahun 2004
Rekomendasi Sistem Pengelolaan Limbah
Layanan Kesehatan
The United Nations Conference on The Environment and Develop
ment (UNCED) pada tahun 1992
merekomendasikan sekumpulan tindakan untuk pengelolaan limbah. Re
komendasi tersebut dapat dirangkum seperti berikut :
1. Mencegah dan Memilimalisasi Produksi limbah
2. Memanfaatkan kembali atau mendaur limbah sampai tingkatan yang
masih memungkinkan
3. Mengolah limbah dengan menggunakan metode yang aman dan rama
h lingkungan
4. Membuang residu akhir cara Landfill (ditimbun kemudian ditutup deng
an tanah) didaerah yang tertutup dan didesain dengan cermat.
Alur Pengelolaan Limbah Layanan Kesehatan
1. Limbah Medis Pada

Pemilihan, Tempat Pena


Minimisasi pewadahan mpungan Se
Limbah dan daur mentara
ulang

Pengolahan,
Transporta Pemusnahan
si , dan pembu
angan akhir
Alur Pengelolaan Limbah Layanan Kesehatan
2. Limbah Bahan Kimiawi

Pembuangan Bahan Kimia Biasa

Pembuangan Limbah Kimia


Berbahaya dalam Jumlah Kecil

Pembuangan Limbah Kimia


Berbahaya dalam Jumlah Besar
Alur Pengelolaan Limbah Layanan Kesehatan
3. Limbah Radioaktif

Limbah Radioaktif dikategorikan dan dipilah


berdasarkan ketersediaan pilihan cara pengolahan,
pengkondisian, penyimpanan, dan pembuangan

Setelah pemilahan, setiap kategori harus disimpan


terpisah dalam kontainer yang sesuai syarat
Alur Pengelolaan Limbah Layanan Kesehatan
4. Limbah Padat Non Medis
Pemilahan Limbah Padat Non Medis

Tempat Pewadahan Limbah Pada Non Medis

Pengangkutan

Tempat Penampungan Limbah Padat Non Medis Sementara

Pengolahan Limbah Padat

Lokasi Pembuangan Limbah Padat Akhir


Alur Pengelolaan Limbah Layanan Kesehatan
5. Limbah Cair

Pengolahan Pengolahan Pengolahan


Primer Sekunder tersier

Pengolahan
desinfeksi lumpur
Studi Kasus
Judul : Analisis Efektivitas Instalasi Pengolahan Air Limbah dan
Penilaian Masyarakat terhadap Pengolahan Limbah Cair Rumah
Sakit Umum W. Z. Yohanes Kupang

Penulis : Delila Grez Waang, Hironimus Fernandez, Ruslan Ramang

Tahun : 2016
Rumah sakit umum Profesor Dr. W. Z. Yohanes Kupang merupakan salah s
atu rumah sakit yang memiliki IPAL bersistem aerob. Penanganan limbah di rumah sa
kit umum Profesor Dr. W. Z. Yohanes secara umum dibagi dalam dua divisi, yaitu keb
ersihan yang mengelola limbah padat (sampah) dan sanitasi yang mengelola limbah c
air.

1. Pengelolaan Limbah Padat


Beberapa kegiatan dari pengelolaan limbah padat adalah membersihkan sa
mpah atau kotoran (cleaning) dari sumber-sumber yang ada seperti ruangan perkanto
ran, kamar pasien, kamar mandi, taman dan lain-lain.
Alur dan proses pengumpulan sampah di RSUD W. Z. Yohannes Kupang adalah sam
pah dari ruang-ruang dan unit pelayanan ditampung dalam tempat sampah dengan p
embedaan warna kantong plastik pada tempat sampah. Terdapat dua warna kantong
plastik yang digunakan untuk membedakan antara sampah domestik (biasa) dan klini
s (termasuk sampah medis dan infeksius).
2. Pengelolaan limbah cair
a. Nilai BOD. Berdasarkan pengolahan data dari uji laboratorium terhadap sampel hasil olahan IPAL RS
UD W. Z. Yohanes Kupang dari tahun 2011 hingga tahun 2013 diketahui bahwa nilai BOD sebelum d
an sesudah pengolahan mengalami penurunan. Dimana nilai BOD sebelum pengolahan yaitu sebes
ar 53.61 mg/l sehingga lebih tinggi daripada standar baku mutu yang telah ditetapkan oleh pemerinta
h sebesar 30 mg/l, setelah dilakukan pengolahan, konsentrasi BOD rata-rata turun menjadi 20.36 mg
/l. Penurunan tersebut secara nyata menempatkan pada posisi di bawah standar baku mutu atau den
gan kata lain air limbah dapat dibuang tanpa membahayakan perairan.
b. Nilai COD. . Berdasarkan data outlet yang ada di RSUD W. Z. Yohanes Kupang, didapat perhitungan
rata-rata outlet sebesar 42.72 mg/l. Jumlah tersebut sangat jauh dari standar baku mutu dan nilainya
hampir mencapai setengah dari standar. Hal ini membuktikan IPAL RSUD W. Z. Yohanes Kupang be
kerja dengan baik dalam menurunkan parameter COD.
c. Niai TSS. setelah dilakukan pengolahan, besar konsentrasi rata-rata TSS adalah 15.31 mg/l. Nilai ter
sebut berada di bawah standar baku mutu yang telah ditetapkan yaitu sebesar 30 mg/l. Hasil tersebu
t menunjukkan bahwa paremeter TSS limbah tersebut tidak membahayakan badan air yang menerim
anya.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai