Anda di halaman 1dari 32

ARMI ANDRIYANI

NIM : 201751041
DOSEN :
Bpk FITRA SODIK
 Divisi (Devisio) :Spermatophyta
 Kelas (Clasis) : Angiospermae
 Anak kelas (Sub Class) : Dicotyledoneae
 Bangsa (Ordo) : Aristolochiales
 Suku (Familia) : Rafflesiaceae
 Marga (Genus) : Rafflesia
 Jenis (Spesies) : 17 spesies
 Orang pertama yang menemukan Rafflesia
merupakan seorang ilmuwan asal Perancis,
yakni Louis Auguste Deschamps. Ia telah
meneliti selama 11 tahun di Indonesia.
Ketika itu, Deschamps menemukan
Rafflesia dengan jenis R. Patma pada
tahun 1797.
 Namun, pada tahun 1803, semua
spesimen, catatan, dan ilustrasi dari
penelitian selama 11 tahun disita dan
dijadikan rampasan perang. Ketika itu
Inggris tengah berperang dengan Perancis.
 Namun, pada tahun 1954, dunia ilmiah
pun baru mengetahui bahwa Deschamps
yang pertama menemukan Rafflesia.
 Sementara itu, Thomas Stamford Raffles
memang bukan penemu pertama. Namun, ia
menemukan Rafflesia jenis lain yang saat ini
dikenal dengan Rafflesia arnoldii.
 Raffles pun menemukannya bersama ilmuwan
lain bernama Joseph Arnold di Bengkulu pada
20 Mei 1818.
 Maka dari itu, nama bunga tersebut adalah
gabungan kedua ilmuwan, Raffles sebagi nama
genus dan arnoldii sebagai nama spesies.
 Arnold terjangkit demam dan meninggal tak
lama setelah penemuan itu. Penamaan
penemuan tersebut untuk menghormati
keduanya. Barulah sekitar tahun 1821,
tanaman baru tersebut dipublikasikan pada the
Transaction of the Linnean Society.
 Rafflesia arnoldii atau padma raksasa
merupakan tumbuhan parasit obligat yang
tumbuh pada batang liana (tumbuhan
merambat) dari genus Tetrastigma. Spesies
Raflesia yang lainnya juga memiliki inang
yang sama
 Rafflesia arnoldii tidak memiliki daun
sehingga tidak mampu melakukan
fotosintesis sendiri dan mengambil nutrisi
dari pohon inangnya. Bentuk yang terlihat
dari bunga Raflesia ini hanya bunganya saja
yang berkembang dalam kurun waktu
tertentu.
 Rafflesia arnoldii yang memiliki bunga yang
melebar dengan lima mahkota bunga. Bunga
menjadi satu – satunya bagian tumbuhan
yang terlihat dari Rafflesia arnoldii, karena
tidak adanya akar, daun dan batang. Satu
bunga terdiri dari lima kelopak kasar yang
berwarna oranye dan berbintik-bintik dengan
krim berwarna putih.
 Pada saat bunga mekar, diameternya dapat
mencapai 70 hingga 110 cm dengan tinggi
mencapai 50 cm dan berat hingga 11 kg.
Organ reproduksi, terdiri dari :
1. Benang sari
2. Putik,
Terletak dalam satu rumah yang
terdapat di bagian tengah dasar
bunga yang berbentuk melengkung
seperti gentong
•Dibantu oleh serangga yang tertarik pada
bau bunga yang menyengat.
Kuncup-kuncup bunga terbentuk di
sepanjang sela-sela batang dengan masa
pertumbuhan bunga dapat memakan
waktu sampai 9 bulan dan masa mekar
sekitar 5-7 hari, kemudian bunga raflesia
akan layu dan mati.
Interaksi Bunga Rafflesia
arnoldi dengan
tumbuhan inang,
merupakan simbiosis
mutualisme, yaitu pola
interaksi antara ,dua
organisme yang
menguntungkan pada
satu pihak, sedangkan
pihak lain dirugikan
Rafflesia arnoldi, tidak memiliki akar,
batang dan daun. Oleh karena itu, dalam
upaya memperoleh makanannya Rafflesia
arnoldi mengambil makanan dari
tumbuhan inangnya. Tumbuhan inangnya
dirugikan karena makanannya diambil oleh
Rafflesia arnoldi.
Rafflesia arnoldi, tidak memiliki akar,
batang dan daun. Oleh karena itu, dalam
upaya memperoleh makanannya Rafflesia
arnoldi mengambil makanan dari
tumbuhan inangnya. Tumbuhan inangnya
dirugikan karena makanannya diambil oleh
Rafflesia arnoldi.
NO SPESIES LOKASI
Rafflesia arnoldi R.Br Sumetera Barat, Aceh Bengkulu,
1.
(Kemubut) Lampung
Rafflesia patma Blume
2. Jawa Tengah, Jawa Barat
(Patma)
Rafflesia zollingeriana Kds
3. Jawa Timur (TNMB)
(Patmo sari)
Rafflesia
4. rochussenii T.Binn (Perud Jawa Barat
kibarera)
Rafflesia
5. hasseltii Suringar. Sumatera Barat, Jambi, Riau
(Tindawan biring)
Rafflesia bornensis Becc.
6. Kalimantan Timur
(Rafflesia Kalimantan)

Rafflesia witkampi Kds.


7. Kalimantan Timur
(Rafflesia Witkam)

Rafflesia ciliate Kds.


8. Kalimantan Timur
(Rafflesia berbulu)
Rafflesia tuan
9. mudae Becc. (Rafflesia Kalimantan (Serawak)
pakma)
10. Rafflesia manilana Tesch Filipina (Luzon)
Rafflesia
11. Filipina (Mindanao)
schadenbergianaGoepp.
12. Rafflesia gadutensis Meijer Sumatera Barat

13. Rafflesia keithii Meijer Kalimantan (Sabah)


14. Rafflesia kerrii Meijer Thailand

Rafflesia
15. Sumatera Utara
mycropyloraMeijer

Kalimantan (Gunung Kinabalu


16. Rafflesia pricei Meijer
dan Sabah)

Rafflesia tengku
17. Kalimantan (Sabah)
adlinii Adl.
Rafflesia dalam ekosistem sangat ditentukan
oleh beberapa faktor, yaitu :

1. Tumbuhan Inang
Raflesia termasuk tumbuhan holoparasit yang hidup
pada akar tumbuhan liana dari spesies Tetrastigama
tanceolarium dan Tetrastigama papilostum
2. Tipe dan Strukturc Vegetasi.
Tipe vegetasi tempat hidup Rafflesia terdiri
dari asosiasi vegetasi hutan hujan tropika primer
dengan keanekaragaman yang tinggi dan stuktur
vegetasi horizontal dan vertikal yang khas.

3. Hewan Penyerbuk dan Penyebar biji


Rafflesia tergolong tumbuhan berumah dua atau bunga
jantan dan bunga betina terdapat pada induvidu yang
berbeda, karena itu Rafflesia dalam penyerbukannya
memerlukan hewan perantara. Setelah terjadi
pembuahan, biji-biji Rafflesia hanya dapat tumbuh dan
berkembang pada tumbuhan inangnya. Hewan yang
berperan dalam penyebaran biji Rafflesia diduga keras
dari mamalia berkuku.
4. Iklim.
Rafflesia hanya dapat terdapat di hutan hujan tropis.
Karena itu parameter iklim perlu diketahui seperti (a.)
suhu, (b.) kelembapan, (c.) radiasi matahari; intensitas
lama penyinaran; penetrasi cahaya, (d.) curah hujan,
(e.) angina.
5. Tanah dan Topografi.
Faktor yang sangat penting dalam penyebaran tumbuhan,
terutama tumbuhan inangnya.

6. Aktivitas Manusia
Aktivitas manusia mempengaruhi kehidupan Rafflesia dalam
bentuk pembinaan atau perusakan.
 metode isolasi DNA tumbuhan yang umum
digunakan adalah metode CTAB
(Cetytrimetihyl Ammonium Bromide) dan
SDS(Sodium Deoecyl Sulfate)
 Proses pengeluaran DNA dari nukleus,
mitokondria maupun organel lain dengan
cara diekstraksi dan dilisiskan biasanya
dilakukan dengan homogenasi dengan
penambahan bufer ekstraksi atau bufer lisis
agar DNA tidak rusak
Tidak ada yang bisa meramalkan kapan Rafflesia arnoldii akan mekar.
Ada yang mengatakan setelah hujan lebat. Pendapat lain mengatakan,
jika bulan berakhir di "er". Tapi ada pula yang mengatakan pada bulan
Juli. Dibutuhkan sekitar sembilan bulan untuk bunga mekar dan hanya
bisa bertahan selama satu minggu.
1.Dimetil trisulfida. Senyawa kimia yang juga dipancarkan
oleh bawang merah dan keju limburger.
2. Dimetil disulfida. Senyawa kima ini memiliki bau seperti
bawang putih.
3. Trimethylamine. Senyawa yang dapat ditemukan pada ikan
busuk atau amonia.
4. Asam isovalerat. Senyawa kimia penyebab kaus kaki
berkeringat sehingga berbau menyengat.
5. Benzil alkohol. Senyawa kimia ini menghasilkan aroma
bunga manis yang antara lain dapat ditemukan dalam bunga
melati dan eceng gondok.
6. Fenol. Senyawa aromatik organik yang beraroma manis
dan dapat menyembuhkan. Senyawa kimia ini dapat
ditemukan antara lain pada semprotan tenggorokan
Chloraseptic.
7. Inole. Senyawa kimia yang baunya seperti kapur barus.
Bunga raflesia mengandung karbohidrat
yang sangat tinggi, Bunganya juga bisa
dijadikan untuk berbagai obat sakit perut,
getahnya bisa untuk merekatkan luka - luka
luar, Banyak mengandung vitamin A dan B
yang sangat tinggi. Tepungnya akan sangat
halus dan subur akan karbohidrat.
 Kuncup bunga diaplikasikan dalam obat
tradisional untuk persalinan dan pemulihan
selama dan setelah melahirkan. Mereka juga
digunakan sebagai afrodisiak atau obat yang
dapat meningkatkan libido. Kemungkinan
penggunaan ini dikaitkan dengan bentuk,
warna dan ukuran kuncup, dan takhayul
seputar bunga, dan bukan terkait dengan
sifat kimia apa pun.
1. Darmadja, B., D.A. Guntoro, N. Rohmah, N.D. Atmodjo, A.A.
Ananda. 2011. Buku Informasi Bunga Rafflesia di Taman
Nasional Meru Betiri BTNMB, Jember Jamili Nais (2001).
2. Asri M. 2011. Kondisi habitat dan sikap masyarakat terhadap
konservasi Rafflesia micropylora meijer di Taman Nasional
Gunung Leuser (Skripsi) Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor
3. Zuhud EAM, Hikmat A, Jamil N. 1998. Rafflesia Indonesia:
Keanekaragaman, Ekologi dan Pelestariannya. Bogor (ID):
Yayasan Pembina Suaka Alam dan Margasatwa Indonesia.
4. Nais, J. 2001. Rafflesia of The World. Sabah Park, Kota
Kinabalu.
5. Jamil, N. 1998. Studi rancangan pengelolaan areal konservasi
berbasis konservasi Rafflesia hasseltii Suringar di areal HPH PT.
Injapsin Company. Skripsi, Departemen Konservasi Sumberdaya
Hutan dan Ekowisata, IPB.
Tidak ada yang bisa meramalkan kapan Rafflesia arnoldii akan mekar.
Ada yang mengatakan setelah hujan lebat. Pendapat lain mengatakan,
jika bulan berakhir di "er". Tapi ada pula yang mengatakan pada bulan
Juli. Dibutuhkan sekitar sembilan bulan untuk bunga mekar dan hanya
bisa bertahan selama satu minggu.

Anda mungkin juga menyukai