Anda di halaman 1dari 26

HEPATITIS B

dr. Teuku Muhammad Ilzana, S.Ked, M.Sc


Free Powerpoint Templates
Page 1
Hepatitis B
- Penyakit infeksi akut yang menyebabkan
peradangan hati yang disebabkan oleh
Virus Hepatitis B.
- Infeksi HBV mempunyai 2 fase akut dan
kronis:
1. Akut: infeksi muncul segera setelah
terpapar virus.
2. Kronik: bila infeksi menjadi lebih lama
dari 6 bulan

Free Powerpoint Templates


Page 2
Epidemiologi

• Hepatitis B merupakan penyakit endemis di seluruh


dunia.
• Di area dengan prevalensi tinggi seperti Asia Tenggara,
Cina, dan Afrika, lebih dari setengah populasi pernah
terinfeksi oleh virus hepatitis B.
• Prevalens HBsAg di berbagai daerah di Indonesia
Epidemiologi
berkisar antara 3-20%, dengan frekuensi terbanyak
antara 5-10%. Pada umumnya di luar Jawa angka ini
lebih tinggi. Di Jakarta prevalens HBsAg pada suatu
populasi umum adalah 4,1%.
• Menurut WHO, Indonesia tergolong dalam Negara
dengan prevalens infeksi VHB sedang sampai tinggi.

Free Powerpoint Templates


Page 3
Virus hepatitis B merupakan kelompok virus DNA dan tergolong
dalam family Hepadnaviridae.
Virus hepatitis B berupa partikel dua lapis berukuran 42 nm yang
disebut "Partikel Dane".
Lapisan luar terdiri atas antigen HBsAg yang membungkus
partikel inti (core).
Pada inti terdapat DNA VHB Polimerase. Pada partikel inti
terdapat Hepatitis B core antigen (HBcAg) dan Hepatitis B e
antigen (HBeAg). Antigen permukaan (HBsAg) terdiri atas lipo
protein.
Virus hepatitis B mempunyai masa inkubasi 45-80 hari,
rata-rata 80-90 hari.

Free Powerpoint Templates


Page 4
Free Powerpoint Templates
Page 5
• Virus hepatitis yang menyerang hati menyebabkan
peradangan dan infiltrat pada hepatosit oleh sel
mononukleous. Proses ini menyebabkan degrenerasi
dan nekrosis sel perenchym hati.
• Respon peradangan menyebabkan pembengkakkan
dalam memblokir sistem drainage hati, sehingga
terjadi destruksi pada sel hati. Keadaan ini menjadi
statis empedu (biliary) dan empedu tidak dapat
diekresikan ke dalam kantong empedu bahkan ke
dalam usus, sehingga meningkat dalam darah sebagai
hiperbilirubinemia, dalam urine sebagai urobilinogen
dan kulit hapatoceluler jaundice.

Free Powerpoint Templates


Page 6
• Hepatitis terjadi dari yang asimptomatik sampai
dengan timbulnya sakit dengan gejala ringan.
• Sel hati mengalami regenerasi secara komplit
dalam 2 sampai 3 bulan lebih gawat bila dengan
nekrosis hati dan bahkan kematian.
• Hepatitis dengan sub akut dan kronik dapat
permanen dan terjadinya gangguan pada fungsi
hati. Individu yang dengan kronik akan sebagai
karier penyakit dan resiko berkembang biak
menjadi penyakit kronik hati atau kanker hati.

Free Powerpoint Templates


Page 7
Free Powerpoint Templates
Page 8
Faktor Predisposisi

Faktor host (penjamu)

Faktor agent

Faktor lingkungan

Free Powerpoint Templates


Page 9
semua faktor yang terdapat pada diri
manusia yang dapat mempengaruhi
timbulnya penyakit hepatitis B. Faktor
penjamu meliputi:
1. Umur
2. Jenis Kelamin
3. Mekanisme pertahanan tubuh
4. Kebiasaan hidup
5. Pekerjaan Free Powerpoint Templates
Page 10
• Penyebab Hepatitis B adalah virus hepatitis
B termasuk DNA virus.
• Virus Hepatitis B terdiri atas 3 jenis antigen
yakni HBsAg, HBcAg, dan HBeAg.
• Berdasarkan sifat imunologik protein pada
HBsAg, virus dibagi atas 4 subtipe yaitu
adw, adr, ayw, dan ayr yang menyebabkan
perbedaan geografi dalam penyebarannya

Free Powerpoint Templates


Page 11
Keseluruhan kondisi dan pengaruh luar yang
mempengaruhi perkembangan hepatitis B. Yang
termasuk faktor lingkungan:
a. Lingkungan dengan sanitasi jelek
b. Daerah dengan angka prevalensi VHB nya tinggi
c. Daerah unit pembedahan: Ginekologi, gigi, mata.
d. Daerah unit laboratorium
e. Daerah unit bank darah
f. Daerah tempat pembersihan
g. Daerah dialisa dan transplantasi.
h. Daerah unit perawatan penyakit dalam
Free Powerpoint Templates
Page 12
Sumber penularan virus Hepatitis B berupa:
a. Darah
b. Saliva
c. Kontak dengan mukosa penderita virus hepatitis B
d. Lain-lain: alat makan, alat kedokteran yang
terkontaminasi virus hepatitis B.

Free Powerpoint Templates


Page 13
Cara penularan infeksi virus hepatitis B
melalui berbagai cara yaitu :
a. Parenteral : dimana terjadi penembusan
kulit atau mukosa misalnya melalui tusuk
jarum atau benda yang sudah tercemar virus
hepatitis B dan pembuatan tattoo
b. Non Parenteral : karena persentuhan
yang erat dengan benda yang tercemar virus
hepatitis B.

Free Powerpoint Templates


Page 14
Secara epidemiologik penularan infeksi virus
hepatitis B dibagi 2 cara penting yaitu:
A. Penularan vertikal; yaitu penularan infeksi
virus hepatitis B dari ibu yang HBsAg positif
kepada anak yang dilahirkan yang terjadi
selama masa perinatal. Resiko terinfeksi pada
bayi mencapai 50-60 %.
B. Penularan horizontal; yaitu penularan infeksi
virus hepatitis B dari seorang pengidap virus
hepatitis B kepada orang lain disekitarnya,
misalnya: melalui hubungan seksual.

Free Powerpoint Templates


Page 15
• Berdasarkan gejala klinis dan petunjuk
serologis, manifestasi klinis hepatitis B dibagi
2 yaitu :
1. Hepatitis B akut
Bentuk hepatitis ini meliputi 95 % penderita
dengan gambaran ikterus yang jelas. Gejala
klinis terdiri atas 3 fase yaitu:
1. Fase Praikterik (prodromal)
2. Fase ikterik
3. Fase penyembuhan
Free Powerpoint Templates
Page 16
2. Hepatitis B kronik
Manifestasi infeksi virus hepatitis B terhadap
individu dengan sistem imunologi kurang
sempurna sehingga mekanisme untuk
menghilangkan VHB tidak efektif.
Kira-kira 5-10% penderita hepatitis B akut akan
mengalami Hepatitis B kronik. Hepatitis ini
terjadi jika setelah 6 bulan tidak menunjukkan
perbaikan.

Free Powerpoint Templates


Page 17
• Tes laboratorium yang dipakai untuk
menegakkan diagnosis adalah:
1. Tes antigen-antibodi virus Hepatitis B:
a. HbsAg (antigen permukaan virus hepatatitis
B)
b. Anti-HBs (antibodi terhadap HBsAg)
c. HbeAg
d. Anti-Hbe
e. HbcAg (antigen core VHB)
f. Anti-Hbc (antibodi terhadap antigen inti
hepatitis B) Free Powerpoint Templates
Page 18
2. Viral load HBV-DNA. Apabila positif
menandakan bahwa penyakitnya aktif
dan terjadi replikasi virus. Makin tinggi
titer HBV-DNA kemungkinan perburukan
penyakit semakin besar.
3. Faal hati.
SGOT dan SGPT dapat merupakan tanda
bahwa penyakit hepatitis B-nya aktif dan
memerlukan pengobatan anti viral.
Free Powerpoint Templates
Page 19
Hepatitis B akut

• Tatalaksana hepatits B akut tidak


membutuhkan terapi antiviral dan
prinsipnya adalahsuportif.
• Pasien dianjurkan beristirahat cukup
pada periode simptomatis.
• Lamivudin 100 mg/hari dilaporkan dapat
digunakan pada hepatitis fulminan
akibat eksaserbasi akut HVB.
Free Powerpoint Templates
Page 20
Hepatitis B Kronik
• Pada HBV kronis, tujuan terapi
adalah untuk mengeradikasi infeksi
dengan menjadi normalnya nilai
aminotransferase, menghilangnya
replikasi virus dengan terjadinya
serokonversi HBeAg menjadi antiHBe
dan tidak terdeteksinya HBV-DNA
lagi.
Free Powerpoint Templates
Page 21
Hepatitis B Kronik
Rekomendasi APASL (Asia Pacific Association for Study of the Liver),
anak dengan HBV dipertimbangkan untuk mendapat terapi antiviral
bila nilai ALT lebih dari 2 kali batas atas normal selama lebih dari 6
bulan, terdapat replikasi aktif (HBeAg dan/atau HBV DNA
positif).

Interferon dan lamivudin telah disetujui untuk digunakan pada terapi


hepatitis B kronis. Bila hanya memakai interferon (dosis 5-10 MU/m2,
subkutan 3x/minggu) dianjurkan diberikan selama 4-6 bulan,
sedangkan bila hanya digunakan lamivudin tersendiri diberikan paling
sedikit selama 1 tahun atau paling sedikit 6 bulan bila telah terjadi
konversi HBeAg menjadi anti HBe.

Free Powerpoint Templates


Page 22
• Dasar utama imunoprofilaksis adalah pemberian vaksin
hepatitis B sebelum paparan.
a. Vaksin rekombinan ragi
 Mengandung HbsAg sebagai imunogen
 Sangat imunogenik, menginduksi konsentrasi proteksi anti
HbsAg pada > 95% pasien dewasa muda sehat setelah
pemberian komplit 3 dosis
 Efektivitas sebesar 85-95% dalam mencegah infeksi HBV

b. Dosis dan jadwal vaksinasi HBV. Pemberian IM (deltoid)


dosis dewasa untuk dewasa, untuk bayi, anak sampai umur
19 tahun dengan dosis anak (1/2 dosis dewasa), diulang pada
1 dan 6 bulan kemudian.
Free Powerpoint Templates
Page 23
c. Indikasi
Imunisasi universal untuk bayi baru lahir
Vaksinasi catch up untuk anak sampai
umur 19 tahun, bila belum divaksinasi
Grup resiko tinggi : Pasangan dan
anggota keluarga yang kontak dengan
karier hepatitis B, pekerja kesehatan dan
pekerja yang terpapar darah, resipien
transfusi darah, pasien HD.
Free Powerpoint Templates
Page 24
Free Powerpoint Templates
Page 25
Free Powerpoint Templates
Page 26

Anda mungkin juga menyukai