PENGOLAHAN LIMBAH
INDUSTRI
Warman, SKM
STIKes Mahardika
Prrodi Kesmas Semester VI
Sesi 10, Jum’at 24 Mei 2019
LATAR BELAKANG
Sebagian dari penghasil bahan pencemar baik
industri maupun domestik masih belum
melakukan pengolahan terhadap limbah
kurangnya kesadaran bahwa pengelolaan limbah
merupakan investasi jangka panjang yang harus
dilakukan
kurangnya informasi teknologi instalasi
pengolahan air limbah (IPAL) yang efektif dan
efisien
kurangnya kemampuan sumber daya manusia
(SDM) yang menguasai teknologi pengolahan
limbah.
Sejarah Perkembangan Strategi Pengelolaan
Lingkungan
END-OF- CLEANER
PIPE PRODUCTIO Green Design and
STRATEGI N STRATEGI Life Cycle
Manufacturing
Source
Reductions
Waste
Onsite Minimisation
Ignore, (Recycling)
Dilute, Waste
Dump treatment
& Dispose
Produk :
Mengurangi bahan-bahan yang masuk
Memilih material alternatif yang berdampak paling kecil
terhadap lingkungan dalam daur hidupnya
Menjadikan lebih berguna
Meningkatkan efisiensi dalam proses operasi
Meningkatkan produk untuk agar mudah untuk dilakukan recycle
Mengurangi atau mencari alternatif kemasan
Efisiensi dalam distribusi dan penyaluran
PILIHAN CLEANER PRODUCTION
OPERATING
TECHNOLOGY
PRACTICES
Improved process
Good housekeeping options automation
Improved worker Process optimisation
education Equipment
redesign
Process substitution
PROCESS
RAW MATERIALS
Substituting and/or PRODUCTS
reducing Product composition
hazardous materials, or Packaging
materials that generate non Redesign
Increasing durability
- recyclable or reusable
waste
WASTE
Reuse/recycle
Useful application of waste
material
2. MINIMALISASI LIMBAH
Merupakan untuk menurunkan jumlah limbah
yang dihasilkan dapat mendatangkan
keuntungan terhadap lingkungan melalui
pencegahan polusi dan penghematan biaya
industri sehingga akan mendatangkan perbaikan
ekonomi.
Pemisahan limbah disumber
Hindari campuran limbah B3 dengan non B3
Limbah yang berbentuk padatan : tidak dilembabkan
Pemberian label, tanda pada tumpukan atau kontainer limbah
B3
Modifikasi proses
Perubahan dalam bahan baku, peralatan, prosedur operasi,
cara penyimpanan bahan, misalnya penggatian pelarut
organik dengan pelarut lain (air), penggantian bahan baku
kualitas lebih tinggi, sehingga limbah berbahaya dapat
dihindari.
PRINSIP MINIMISASI LIMBAH