Anda di halaman 1dari 16

10 ORANG TERKAYA DI

INDONESIA
1. Robert Budi Hartono

Nama Lengkap : Robert Budi Hartono (Oei Hwie Tjhong)


Tempat, Tanggal Lahir : Semarang, 28 April 1941
Total kekayaan : $21 billion (GlobeAsia)

Semua berawal dari Mr. Oei Wie Gwan yang membeli usaha kecil
dalam bidang kretek bernama Djarum Gramophon pada tahun
1951. Pada tahun 1963 perusahaan Djarum mengalami kebakaran,
pada tahun 1972 Djarum mulai mengekspor produk

Sampai keluar negri. Pada tahun 1983 Djarum mulai mempeekenalkan produk baru yaitu
Djarum super. produksi Djarum mencapai 48 milyar batang pertahun atau 20% dari total
produksi nasional.Djarum mereka, dilarang di Amerika Serikat sejak 2009 bersama dengan
rokok kretek lainnya. Robert Budi Hartono dengan Group Djarum yang dipimpinnya pun
melebarkan sayap ke banyak sektor antara lain perbankan, properti, agrobisnis, elektronik
dan multimedia.
Produk R Budi Hartono
2. Eka Tjipta Widjaja

Nama Lengkap : Eka Tjipta Widjaja (Oei Ek Tjhong)


Tempat, Tanggal Lahir : China, 3 Oktober 1923
Total kekayaan : $13.9 billion (GlobeAsia)

Pada tahun 1980, ia menjadi pengusaha kelapa sawit, Ia


membeli sebidang perkebunan kelapa sawit dengan luas lahan
10 ribu hektar yang berlokasi di Riau. Tak tanggung-tanggung,
beliau juga membeli mesin dan pabrik yang bisa memuat hingga
60 ribu ton kelapa sawit. Pada tahun 1981 beliau membeli
perkebunan sekaligus pabrik teh dengan luas mencapai 1000
hektar dan pabriknya mempunyai kapasitas 20 ribu ton teh. Ia
membeli Bank Internasional Indonesia (BII) dengan asset
mencapai 13 milyar rupiah. Lalu ia merambah ke bisnis kertas
,PT Indah Kiat yang bisa memproduksi hingga 700 ribu pulp per
tahun dan bisa memproduksi kertas hingga 650 ribu per tahun
3.Anthony Salim
Nama Lengkap : Anthony Salim (Liem Hong Sien)
Tempat, Tanggal Lahir : 25 Oktober 1949
Total kekayaan : $11.5 billion (GlobeAsia)

Anthony Salim merupakan lulusan di North East Surrey


College of Technology di Inggris dengan konsentrasi jurusan
bisnis. Ia mewarisi bisnis besar milik ayahnya yaitu salim
group yang berada disektor usaha seperti perbankan,
Industri makanan, bahan bangunan dan lain-lain. Namun
karna kejadian krisis moneter pada tahun 1998 yang
imbasnya hampir membuat salim group bangkrut dan
menyisakan hutang sebesar 55 triliyun, untuk menutupi
hutang tersebut terpaksa menjual beberapa saham seperti
BCA, PT indocement dll, dan menyisakan PT indofood dan
PT bogasari
4. Susilo Wonowidjojo
Nama Lengkap : Susilo Wonowidjojo (Cai Daoping) Tempat, Tanggal Lahir :
Kediri, 18 November 1956
Total kekayaan : $11.0 billion (GlobeAsia)

Surya Wonowidjojo (ayahnya) terlebih dahulu merintis sebuah pabrik


rokok di Kediri pada usia 35 tahun tepatnya pada tahun 1958.
Pabriknya rokok itu pada awalnya bernama Inghwie namun namanya
ia ubah menjadi Tjap Gudang Garam. Pabrik rokok milik ayah Susilo
Wonowidjojo awalnya hanya memproduksi rokok lintingan yang
terbuat dari daun jagung. Perlahan pabrik tjap gudang garam
berkembang tepatnya pada tahun 1966 pabrik cap gudang garam ini
menjadi pabrik rokok terbesar. Susilo Wonowidjojo sendiri memulai
karirnya di Gudang Garam sebagai Direktur selama 14 tahun dari
tahun 1976 hingga 1990. Menjadi pabrik rokok terbesar di Indonesia,
tak heran saat ini jumlah karyawan 36.900 orang dengan
pendapatan pertahun sebesar 70 triliun rupiah
5.Chairul Tanjung
• Nama Lengkap: Chairul Tanjung
Tempat, Tanggal Lahir: Jakarta, 16 Juni 1962
• Total kekayaan : $4.6 billion (GlobeAsia)

Chairul tanjung lahir di keluarga yg kondisifinansialnya kurang, ia sadar bahwa
dengan pendidikanlah perekonomiannya akan membaik. Pada tahun 1981 ia
lulus SMA di SMA Negeri 1 Jakarta lalu melanjutkan ke Universitas Indonesia
Falkultas Kedokteran Gigi dan lulus pada tahun 1987. Setelah lulus, Yang
pertama ia lakukan adalah membuka usaha bisnis ekspor sepatu anak
dengan nama usaha PT Pariarti Shindutama tahun 1987 bersama tiga orang
temannya. Modal mereka sebesar 150 juta yang mereka pinjam dari bank
Exim. Modal jaringan yang luas menjadikan bisnis Para Group dengan cepat
berkembang. Terbukti pada tahun 1996, Chairul Tanjung membeli kepemilikan
Bank Karman dan kemudian mengubah namanya menjadi Bank Mega pada
tahun 1997. Dan pernah menjabat menjadi menko perekonomianpada masa
pemerintahan SBY pada tahun 2014.
Daftar anak perusahaan
CT Corp
6.Sri Prakash Lohia
• Nama Lengkap: SriPrakash Lohia
Tempat, Tanggal Lahir: India, 11 Agustus 1952
• Total kekayaan : $4.5 billion (GlobeAsia)

• Sri prakash lahirdi keluarga yang berkecukupan, karan sang ayah


Mohan Hal Lohia yg mempunyai usaha Garmen. Sri Prakash
merupakan lulusan Universitas New Delhi dengan gelar Bachelor of
Commerce. Di usia 19 tahun, ia mulai terjun ke dunia bisnis membantu
ayahnya dalam berbisnis garmen dan membuka usaha di Indonesia.
Pada tahun 1974, ayah Prakash mendirikan pabrik tekstil di kota
Purwakarta. Pada tahun 1975, bersama saudaranya anil prakash, ia
mencoba industri dibidang petrokimia yaitu serat poliester dan PET
(Polyethylene Terephthalate) poliester untuk botol. Pada tahun 1992,
Sri Prakash Lohia kemudian mendirikan sebuah perusahaan bernama
Indorama Ventures. Sejak tahun 1985, sri prakash berganti
kewarganegaraan dari India menjadi WNI
7. THEODORE
P.RACHMAT
• Nama Lengkap: Theodore Permadi Rachmat (Oei Giok Eng)
Tempat, Tanggal Lahir: Majalengka ,15 Desember 1943
• Total kekayaan : $4.4 billion (GlobeAsia)

• Lahir dari keluarga berkecukupan, Teddy atau Theodore Rachmat memulai


pendidikannya di SD Indonesia-belanda. Setelah tamat SD, Theodore Rachmat
kemudian masuk di SMP dan SMA Katolik, tamat dari SMA, Theodore Rachmat
kemudian melanjutkan pendidikannya di Institut Teknologi Bandung (ITB) jurusan
Teknik Mesin. Ia lulus pada tahun 1968 dan menjadi salah satu lulusan tercepat di
jurusannya. Selepas tamat dari ITB, di tahun itu juga, Teddy bekerja di PT Astra
milik pamannya William Soeryadjaya. Setelah magang, Teddy kemudian menjadi
sales alat-alat berat di Allis Chalmers Astra dan mengelola United Tractors anak
usaha PT Astra di tahun 1972 dengan modal $500.000. Kemampuan
manajemennya yang bagus membuat ia ditunjuk sebagai Presiden Direktur PT
Astra Internasional pada tahun 1984 hingga menjadi CEO Grup Astra Internasional.
Teddy memutuskan keluar dari Astra dan pada tahun 1998 dan mendirikan
perusahaan sendiri dengan nama Grup Triputra yang memiliki berbagai anak
perusahaan di bidang energi, manufaktur, agroindustri dan dealer motor.
8. PUTERA
SAMPOERNA
• Nama Lengkap: Putera Sampoerna
Tempat, Tanggal Lahir: Belanda, 13 Oktober 1947
• Total kekayaan : $4.3 billion (GlobeAsia)

• Pria penggemar angka sembilan, lulusan Diocesan Boys School, Hong


Kong, dan Carey Grammar High School, Melbourne, serta University of
Houston, Texas, AS. Dia mulai bergabung dalam operasional PT. HM
Sampoerna pada 1980. Enam tahun kemudian, tepatnya 1986, Putera
dinobatkan menduduki tampuk kepemimpinan operasional PT HAM
Sampoerna sebagai CEO (chief executive officer) menggantikani
ayahnya, Aga Sampoerna. Langkahnya yang paling sensasional
sepanjang sejarah sejak HM Sampoerna berdiri 1913 adalah
keputusannya menjual seluruh saham keluarga Sampoerna di PT HM
Sampoerna Tbk (40%) ke Philip Morris International, Maret 2005.
9. SUKANTO TANOTO
• Nama Lengkap: Sukanto Tanoto (Tan Kang Hoo)
Tempat, Tanggal Lahir: Belawan, 25 Desember 1949
• Total kekayaan : $2.7 billion (GlobeAsia)

• Sukanto mengenyam pendidikan SD di Belawan pada tahun 1960


dan kemudian Masuk SMP di medan pada tahun 1963. Pandai
melihat peluang, waktu impor kayu lapis dari Singapura menghilang
di pasaran, di Medan ia mendirikan perusahaan kayu, CV Karya
Pelita, 1972. Di saat orang lain belum membuat kayu lapis, ia
memproduksi kayu lapis dan mengubah nama perusahaannya
menjadi PT Raja Garuda Mas (RGM). Hingga kini Pt. Raja Garuda
Mas telah mengantongi izin Internasional dan bermarkas di
Singapore.
10. Dato’ Sri Tahir
• Nama Lengkap: Dato Sri Tahir
Tempat, Tanggal Lahir: Surabaya , 26 Maret 1952
• Total kekayaan : $2.15 billion (GlobeAsia)

• Tahir dikenal sebagai sosok pengusaha yang ulet dan memiliki bisnis
yang beraneka ragam. Suatu hal yang mencengangkan lagi adalah
seluruh usaha yang dilakukannya menuai kesuksesan luar biasa. Dari
garmen, Tahir muda mulai memasuki bisnis lain. Pada tahun 1986, Tahir
mendirikan Mayapada Group dan merambatkan bisnisnya dari dealer
mobil, garmen, perbankan, sampai kesehatan. Namun, sejak tahun 1990
bisnis perbankan Tahir maju pesat dan meninggalkan bisnis garmennya.
Saat krisis moneter pada tahun 1998 bank Mayapada ini tidak kehilangan
eksistensinya karena tidak mengambil kredit terlalu banyak dari bank
asing. Namun bank Mayapada melaju pesat hingga saat ini dapat
menjadi bank yang memiliki nama besar.

Anda mungkin juga menyukai