TB Laras
TB Laras
Oleh :
dr. Laras Hapsari
Pembimbing :
Dr. dr. Tirza Z. Tamin, SpKFR-K
dr. I Nyoman Murdana, SpKFR-K
Prof. Dr. dr. Murdani Abdullah, SpPD-KGEH
Latar Belakang Masalah
Faktor etiologi OA
Menurunkan
- Obesitas
progresifitas
- Usia
- Cedera lutut
- Penggunaan berlebihan
pada sendi
- Kepadatan tulang
Mencegah nyeri
- Kelemahan otot
dan disabilitas
- Laxity sendi
3. Losina E, Walensky RP, Reichmann WM, Holt HL, Gerlovin H, Solomon DH, et al. Original Research Impact of Obesity and Knee Osteoarthritis on Morbidity and Mortality in Older
Americans. Ann Intern Med. 2011;26(154):217–26.
Obesitas OA Adaptasi pada pola berjalan
lutut mengurangi high joint loading
25% lebih
stabilitas menurunkan GRF (Ground
tinggi berisiko
tubuh jatuh cost Reaction Force), EKAM (External
terganggu Knee Adduction Moment)
4. Porto HC Del, Pechak CM, Smith DR, Reed-Jones RJ. Biomechanical Effects of Obesity on Balance. Int J Exerc Sci [Internet]. 2012;5(4):301–20. Available
from:https://digitalcommons.wku.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=1465&context=ijes
Pertanyaan Penelitian
Tujuan Umum
Mengetahui perubahan pola berjalan pada pasien
obesitas dengan non obesitas disertai OA lutut untuk
mencegah risiko jatuh
Tujuan Khusus
Bidang Pendidikan
Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat memberikan
data dasar mengenai pola berjalan pada obesitas
dengan OA lutut yang akan menambah pengetahuan
dalam bidang Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi
Bidang Pelayanan
Penelitian ini diharapkan dapat mengetahui pentingnya intervensi
latihan pada abnormalitas pola berjalan dalam mencegah risiko
jatuh pada obesitas dengan OA lutut
Kadouh HC, Acosta A. Current paradigms in the etiology of obesity. Tech Gastrointest Endosc [Internet]. 2017;19(1):2–11. Available from: http://dx.doi.org/10.1016/j.tgie.2016.12.001
Obesitas adalah penyakit multifaktorial
Kadouh HC, Acosta A. Current paradigms in the etiology of obesity. Tech Gastrointest Endosc [Internet]. 2017;19(1):2–11. Available from: http://dx.doi.org/10.1016/j.tgie.2016.12.001
DIAGNOSIS
1. International Diabetes Institute/ Western Pacific World Health Organization/ International, Force A for the study of OIOT. The Asia-Pacific perspective: redefining obesity and its
treatment. Geneva, Switzerland: World Health Organization. 2000. p. 56.
LINGKAR PINGGANG
1. Heidari B. Knee osteoarthritis prevalence, risk factors, pathogenesis and features: Part I. Casp J Intern Med. 2011;2(2):205
2. Ashkavand Z, Malekinejad H, Vishwanath BS. The pathophysiology of osteoarthritis. J Pharm Res [Internet]. 2013;7(1):132–8. Available from:
http://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/S0974694313000534
1. Ashkavand Z, Malekinejad H, Vishwanath BS. The pathophysiology of osteoarthritis. J Pharm Res [Internet]. 2013;7(1):132–8. Available from:
http://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/S0974694313000534
2. Pottie P, Presle N, Terlain B, Netter P, Mainard D, Berenbaum F. Obesity and osteoarthritis: More complex than predicted! Ann Rheum Dis. 2006;65(11):1403–5.
1. Ashkavand Z, Malekinejad H, Vishwanath BS. The pathophysiology of osteoarthritis. J Pharm Res [Internet]. 2013;7(1):132–8. Available from:
http://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/S0974694313000534
2. Pottie P, Presle N, Terlain B, Netter P, Mainard D, Berenbaum F. Obesity and osteoarthritis: More complex than predicted! Ann Rheum Dis. 2006;65(11):1403–5.
3. Bialosky JE, Bishop MD, Price DD, Robinson ME, George SZ, Khayrullina T. NIH Public Access. Curr Opin Rheumatol. 2010;22(5):533–7
TANDA DAN GEJALA
Nyeri
Kekakuan sendi
Kelemahan otot
Pembengkakan
. Ashkavand Z, Malekinejad H, Vishwanath BS. The pathophysiology of osteoarthritis. J Pharm Res [Internet]. 2013;7(1):132–8. Available from:
http://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/S0974694313000534
Indonesian Rheumatology Association. Diagnosis dan Penatalaksanaan Osteoartritis. Rekomendasi IRA untuk Diagnosis dan Penatalaksanaan Osteoartritis. 2014. 13 p.
Indonesian Rheumatology Association. Diagnosis dan Penatalaksanaan Osteoartritis. Rekomendasi IRA untuk Diagnosis dan Penatalaksanaan Osteoartritis. 2014. 13 p.
PENANGANAN OA LUTUT
Indonesian Rheumatology Association. Diagnosis dan Penatalaksanaan Osteoartritis. Rekomendasi IRA untuk Diagnosis dan Penatalaksanaan Osteoartritis. 2014. 13 p.
Risiko Jatuh
OA lutut prediktor jatuh pada 25 tahun terakhir
OA lutut risiko lebih besar untuk jatuh dibandingkan
dengan non OA (> 50% OA lutut jatuh pada satu tahun
terakhir)
Risiko jatuh pada usia lanjut dengan OA lutut 1,5 kali
lipat dibandingkan usia lanjut tanpa OA lutut
Jatuh pada usia lanjut hubungan terbesar antara
perubahan gait dengan risiko jatuh pada usia lanjut
diikuti oleh kelemahan otot (17%)
Manlapaz DG, Zealand N, Sole G, Lecturer S, Zealand N, Jayakaran P, et al. Risk factors for falls in adults with knee osteoarthritis: a systematic review.
Hoops ML, Rosenblatt NJ, Hurt CP, Crenshaw J, Grabiner MD. Does lower extremity osteoarthritis exacerbate risk factors for falls in older adults ? 2012;8:685–98.
Usia lanjut dengan obesitas dan OA risiko tinggi untuk jatuh
dibandingkan dengan individu usia lanjut dengan OA saja
maupun dengan obesitas saja 25% lebih tinggi berisiko jatuh
Pasien jatuh 34 trilyun dollar Amerika tahun 2013 (Centers for
Disease Control and Prevention)
Abnormalitas gait jatuh dan penurunan mobilitas
Pengurangan kecepatan berjalan functional loss risiko jatuh
Pater ML, Rosenblatt NJ, Grabiner MD. Knee osteoarthritis negatively affects the recovery step following large forward-directed postural perturbations. J Biomech [Internet].
2019;49(7):1128–33. Available from: http://dx.doi.org/10.1016/j.jbiomech.2016.02.048
Hoops ML, Rosenblatt NJ, Hurt CP, Crenshaw J, Grabiner MD. Does lower extremity osteoarthritis exacerbate risk factors for falls in older adults ? 2012;8:685–98.
Sharma L, Lou C, Cahue S, Dunlop DD. The mechanism of the effect of obesity in knee osteoarthritis: the mediating role of malalignment. Arthritis Rheum [Internet]. 2000;43(3):568–75.
Available from: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/10728750
Rodríguez-molinero A, Herrero-larrea A, Miñarro A, Narvaiza L, Gálvez-barrón C, León NG, et al. The spatial parameters of gait and their association with falls , functional decline and death
in older adults : a prospective study. 2019;(September 2018):1–9 .
Berjalan aktivitas paling sering dilakukan sehari-hari
perubahan pola berjalan (kecepatan berjalan, panjang
selangkah, lebar setapak, panjang setapak, dan jumlah
langkah)
terdeteksi oleh pengukuran klinis kuantitatif
pengukuran parameter gait
Gervasio et al, didapatkan risiko jatuh terbesar dengan
perubahan pola berjalan, berada pada usia antara 50
hingga 70 tahun
Lippert LS. Clinical Kinesiology and Anatomy 5th ed. 2011. 339-41 p.
Santos GA, Ribeiro DM, Menezes RL De. Falls risk detection based on spatiotemporal parameters of three-dimensional gait analysis in healthy adult women from 50 to 70 years old.
POLA BERJALAN
21. Lippert LS. Clinical Kinesiology and Anatomy 5th ed. 2011. 339-41 p
21. Lippert LS. Clinical Kinesiology and Anatomy 5th ed. 2011. 339-41 p
STANCE
HEEL STRIKE
Lippert LS. Clinical Kinesiology and Anatomy 5th ed. 2011. 339-41 p.
Jones O. Walking and Gaits [Internet]. 2019 [cited 2019 Jun 12]. Available from: https://teachmeanatomy.info/lower-limb/misc/walking-and-gaits/
Catlin B, Lyons J. Human Anatomy. Posture and locomotion [Internet]. Dartmouth Medical School. 2008. Available from:
https://www.dartmouth.edu/~humananatomy/part_3/chapter_18.html
SUPPORT
Quadriceps femoris : menjaga paha tetap ekstensi,
menerima berat dari tubuh
Inverter dan everter kaki : berkontraksi seimbang untuk
menstabilkan kaki
Gluteus minimus, gluteus medius, dan tensor fascia lata
(abductor hip) : menahan kecenderungan
pergerakan ke bawah dari hip pada sisi kebalikan
kontraksi otot menjaga kesegarisan pelvis
Kedua kaki menyentuh lantai double limb support,
hanya salah satu kaki menyentuh lantai single limb
support
Lippert LS. Clinical Kinesiology and Anatomy 5th ed. 2011. 339-41 p.
Jones O. Walking and Gaits [Internet]. 2019 [cited 2019 Jun 12]. Available from: https://teachmeanatomy.info/lower-limb/misc/walking-and-gaits/
Catlin B, Lyons J. Human Anatomy. Posture and locomotion [Internet]. Dartmouth Medical School. 2008. Available from:
https://www.dartmouth.edu/~humananatomy/part_3/chapter_18.html
TOE OFF
Lippert LS. Clinical Kinesiology and Anatomy 5th ed. 2011. 339-41 p.
Jones O. Walking and Gaits [Internet]. 2019 [cited 2019 Jun 12]. Available from: https://teachmeanatomy.info/lower-limb/misc/walking-and-gaits/
Catlin B, Lyons J. Human Anatomy. Posture and locomotion [Internet]. Dartmouth Medical School. 2008. Available from:
https://www.dartmouth.edu/~humananatomy/part_3/chapter_18.html
SWING
LEG LIFT
Lippert LS. Clinical Kinesiology and Anatomy 5th ed. 2011. 339-41 p.
Jones O. Walking and Gaits [Internet]. 2019 [cited 2019 Jun 12]. Available from:
https://teachmeanatomy.info/lower-limb/misc/walking-and-gaits/
Catlin B, Lyons J. Human Anatomy. Posture and locomotion [Internet]. Dartmouth Medical School. 2008.
Available from: https://www.dartmouth.edu/~humananatomy/part_3/chapter_18.html
SWING
Lippert LS. Clinical Kinesiology and Anatomy 5th ed. 2011. 339-41 p.
Jones O. Walking and Gaits [Internet]. 2019 [cited 2019 Jun 12]. Available from:
https://teachmeanatomy.info/lower-limb/misc/walking-and-gaits/
Catlin B, Lyons J. Human Anatomy. Posture and locomotion [Internet]. Dartmouth Medical School. 2008.
Available from: https://www.dartmouth.edu/~humananatomy/part_3/chapter_18.html
Nilai normal berjalan
de Souza SA et al Beauchet et al
Bakheit AMO. A study of the gait characteristics of patients with chronic osteoarthritis of the knee. 2002;24(5):275–80.
Favre J, Jolles BM. Gait analysis of patients with knee osteoarthritis highlights a pathological mechanical pathway and provides a basis for therapeutic interventions. 2016;1(October).
Liikavainio T. Biomechanics of Gait and Physical Function in Patients with Knee Osteoarthritis. University of Eastern Finlandia; 2010.
Peranan quadriceps mengontrol eccentric lutut
selama flexi pada fase stance
Quadriceps lemah kompensasi hip ekstensor
membawa tungkai ke posisi lebih ekstensi mengurangi
jumlah fleksi lutut pada fase stance
Heel strike muncul lebih awal meningkatkan
plantarfleksi pergelangan kaki, mencegah pergerakan ke
depan dari tibia menstabilisasi sendi lutut
Quadriceps femoris yang kuat sebagai ekstensor lutut
mengurangi pembebanan tungkai bawah
memperlambat fase deselerasi sebelum heel strike
Todd P. Stitik J-HK, Doreen Stiskal, Patrick Foye, Robert Nadler, James Wyss and SH. DeLisa’s Physical Medicine & Rehabilitation PRINCIPLES AND PRACTICE. 5 edition. Philadelphia; 2010. p.
781-809
University of Washington. Pathologic Gait: Musculoskeletal [Internet]. Available from: http://courses.washington.edu/anatomy/KinesiologySyllabus/PathGait1Ortho
Puncak gaya pada hip dan ekstensor lutut serabut
fiber yang memanjang dimana otot-otot tersebut
membangun gaya maksimal perubahan panjang
setapak lebih besar dibandingkan frekuensi langkah
Panjang setapak yang meningkat kontribusi lebih
kecil pada gaya gravitasi (postur tungkai) ke support
vertical
Kelemahan hip dan ekstensor lutut berjalan lebih
lambat mengurangi panjang setapak dan frekuensi
langkah
Lim YP, Lin Y, Pandy MG. Effects of step length and step frequency on lower-limb muscle function in human gait. J Biomech [Internet]. 2017; Available from:
http://dx.doi.org/10.1016/j.jbiomech.2017.03.004
ICF CORE SET
Postur kemampuan adaptasi pada perubahan selama
berjalan
Distribusi lemak tubuh area abdomen perubahan
center of pressure anterior posterior ke arah depan
berat badan bertumpu pada kaki instabilitas AP
selama keseimbangan statis dan dinamis
Perubahan parameter gait temporospatial (panjang
setapak dan frekuensi langkah) mekanisme
kompensasi untuk instabilitas
Usaha meningkatkan keseimbangan jatuh dan cedera
Forhan M, Reg OT, Gill S V, Otr L. Best Practice & Research Clinical Endocrinology & Metabolism Obesity , functional mobility and quality of life. Best Pract Res Clin Endocrinol Metab
[Internet]. 2019;27(2):129–37. Available from: http://dx.doi.org/10.1016/j.beem.2013.01.003
Perubahan pola berjalan pada individu obese
menurunkan torsi lutut dan mengurangi impak pada sendi
lutut dan hip ketika berjalan
Pola berjalan yang dimodifikasi menjaga skeletal health
Penurunan pada pola berjalan perbedaan parameter
gait temporospatial antara obese dan normoweight
kecepatan berjalan, panjang selangkah, jumlah langkah,
panjang setapak, lebar setapak
Forhan M, Reg OT, Gill S V, Otr L. Best Practice & Research Clinical Endocrinology & Metabolism Obesity , functional mobility and quality of life. Best Pract Res Clin Endocrinol Metab
[Internet]. 2019;27(2):129–37. Available from: http://dx.doi.org/10.1016/j.beem.2013.01.003
Fungsi eksekutif menurun (planning and mental flexibility)
dibandingkan individu dengan berat badan normal
Komponen kognitif menurun atau terganggu plan motor
actions akan menurun disebabkan oleh proses metabolik
yang terganggu mempengaruhi struktur otak planning
and organisasi cerebellum
Penurunan aliran oksigen ke otak kurangnya aktivitas fisik
Ketidakmampuan beradaptasi selama pergerakan saat
berjalan cedera
Forhan M, Reg OT, Gill S V, Otr L. Best Practice & Research Clinical Endocrinology & Metabolism Obesity , functional mobility and quality of life. Best Pract Res Clin Endocrinol Metab
[Internet]. 2019;27(2):129–37. Available from: http://dx.doi.org/10.1016/j.beem.2013.01.003
Nyeri pada ekstremitas bawah abnormalitas gait
Peningkatan nyeri sendi, terutama lutut anterior–
posterior (AP) dan medial–lateral (ML) sway hilangnya
stabilitas dan berakibat jatuh
Nyeri mempengaruhi mobilitas fungsional
menurunkan HRQoL (Health Related Quality of Life)
Forhan M, Reg OT, Gill S V, Otr L. Best Practice & Research Clinical Endocrinology & Metabolism Obesity , functional mobility and quality of life. Best Pract Res Clin Endocrinol Metab
[Internet]. 2019;27(2):129–37. Available from: http://dx.doi.org/10.1016/j.beem.2013.01.003
Individu obese body functions and structures
impairments mempengaruhi mobilitas fungsional
meningkatkan kemampuan pasien latihan
Adaptasi gait mengakomodasi kelebihan berat
badan dan memproteksi tulang dan sendi
Perubahan parameter gait pasien obesitas memiliki
risiko jatuh tinggi dan berakibat cedera
Forhan M, Reg OT, Gill S V, Otr L. Best Practice & Research Clinical Endocrinology & Metabolism Obesity , functional mobility and quality of life. Best Pract Res Clin Endocrinol Metab
[Internet]. 2019;27(2):129–37. Available from: http://dx.doi.org/10.1016/j.beem.2013.01.003
15% energy expenditure dibutuhkan dua kali lipat untuk
berjalan satu kilometer selama kecepatan berjalan 1.5 m/s
Energy expenditure disabilitas mobilitas fungsional atau
adaptasi terhadap parameter gait intervensi perubahan
parameter gait yang tidak meningkatkan energy
expenditures pada individu obese mengurangi kerusakan
potensial pada tulang sendi dan nyeri (konservasi energi)
Intervensi kontrol postural dan stabilitas berjalan program
pencegahan jatuh dapat diberikan segala usia
Forhan M, Reg OT, Gill S V, Otr L. Best Practice & Research Clinical Endocrinology & Metabolism Obesity , functional mobility and quality of life. Best Pract Res Clin Endocrinol Metab
[Internet]. 2019;27(2):129–37. Available from: http://dx.doi.org/10.1016/j.beem.2013.01.003
Pola Berjalan Pada Obesitas Dengan
OA Lutut
Perubahan pola berjalan panjang selangkah yang
lebih pendek meminimalisir loading pada sendi lutut
Peningkatan IMT modifikasi spatiotemporal mayor
panjang selangkah yang lebih pendek, jumlah langkah
yang lebih rendah kecepatan berjalan yang rendah
Harding et al hubungan antara IMT dengan perubahan
pola berjalan perubahan pada pola biomekanika
penurunan kecepatan berjalan dan panjang selangkah
pada subjek obesitas dengan OA lutut moderate
dibandingkan non obesitas dengan OA moderate
Harding GT, Hubley-kozey CL, Dunbar MJ, Stanish WD, Astephen JL. Body mass index affects knee joint mechanics during gait differently with and without moderate knee osteoarthritis.
Osteoarthr Cartil [Internet]. 2012;20(11):1234–42. Available from: http://dx.doi.org/10.1016/j.joca.2012.08.004
Russell EM, Braun B, Hamill J. Clinical Biomechanics Does stride length influence metabolic cost and biomechanical risk factors for knee osteoarthritis in obese women ? Clin Biomech
[Internet]. 2019;25(5):438–43. Available from: http://dx.doi.org/10.1016/j.clinbiomech.2010.01.016
Henriksen M, Jørgensen LB, Aaboe J. Obesity and Walking : Implications for Knee Osteoarthritis and Plantar Heel Pain. 2015;(2012):160–5
Loading pada sistem muskuloskeletal pasien obesitas
perubahan pola berjalan yang patologis, hilangnya mobilitas,
dan progresifitas disabilitas pada OA lutut
Berat badan beban sendi pasien obesitas memiliki EKAM
yang meningkat dibandingkan pasien dengan berat badan
normal ditambah dengan faktor sistemik dari jaringan
adiposa mempercepat degenerasi kartilago lutut pada
pasien obesitas
Kelemahan otot quadriceps deselerasi cepat sebelum heel
strike mengurangi high joint loading adaptasi pada pola
berjalannya menurunkan GRF pengurangan kecepatan
berjalan
Hills AP, Hennig EM, Mcdonald M. Plantar pressure differences between obese and non- obese adults : a biomechanical analysis. 2001;1674–9.
Bwop et al pada 55 pasien obesitas dengan OA lutut
berjalan lebih lambat dan panjang selangkah yang
lebih pendek dan EKAM lebih tinggi dibandingkan OA
lutut normoweight
Berat badan memiliki peranan pada EKAM
Perubahan pola berjalan mengurangi kecepatan
berjalan menurunkan EKAM dan panjang setapak
yang lebih kecil mengurangi peak loading pada
sendi lutut
Lai PPK, Leung AKL, Li ANM, Zhang M. Three-dimensional gait analysis of obese adults. 2008;23:2–6.
Lai et al pasien obesitas karakteristik pola berjalan
mengurangi momen pada lutut
Perbedaan bermakna pola berjalan temporal-spatial
antara obesitas dengan OA lutut dibandingkan non
obesitas dengan OA lutut dengan berat badan normal
berjalan lebih lambat dan memiliki panjang
selangkah yang lebih pendek
Lai PPK, Leung AKL, Li ANM, Zhang M. Three-dimensional gait analysis of obese adults. 2008;23:2–6.
Adaptasi biomekanik pada obesitas variabel pola
berjalan pengurangan kecepatan, jumlah langkah, dan
panjang selangkah, demikian juga peningkatan support
base atau lebar setapak
Abnormalitas pola berjalan defisit mobilitas pada
lingkar pinggang yang besar mengurangi fleksi hip dan
lutut akibat jaringan adiposa di abdomen dan tungkai
bawah fase stance yang lebih memanjang dan fase
swing yang lebih pendek panjang setapak, panjang
selangkah yang lebih pendek dan juga frekuensi langkah
yang lebih sedikit
Porto HC Del, Pechak CM, Smith DR, Reed-Jones RJ. Biomechanical Effects of Obesity on Balance. Int J Exerc Sci [Internet]. 2012;5(4):301–20. Available from:
https://digitalcommons.wku.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=1465&context=ijes
Adaptasi pola berjalan kebutuhan akan stabilitas
postural COG berubah keseimbangan terganggu
hip circumduction dan lateral leg swing
mengurangi efek GRF
GRF 60% lebih besar pada obesitas mediolateral
Lebar setapak meningkat sekitar 30% meningkatkan
stabilitas lateral
Porto HC Del, Pechak CM, Smith DR, Reed-Jones RJ. Biomechanical Effects of Obesity on Balance. Int J Exerc Sci [Internet]. 2012;5(4):301–20. Available from:
https://digitalcommons.wku.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=1465&context=ijes
EKAM yang meningkat adaptasi untuk meredistribusi
GRF melalui lutut
Kecepatan berjalan yang lebih lambat menurunkan
GRF dan momen otot absolut (N-m)
mempertahankan kecepatan berjalan
Deviasi postural anterior tilt dari trunk
mempengaruhi pola berjalan
Metabolik cost berjalan 10-12% lebih besar adaptasi
meningkatnya lebar setapak
Porto HC Del, Pechak CM, Smith DR, Reed-Jones RJ. Biomechanical Effects of Obesity on Balance. Int J Exerc Sci [Internet]. 2012;5(4):301–20. Available from:
https://digitalcommons.wku.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=1465&context=ijes
Contti et al (42 pasien obese dan 20 dewasa
normoweight)
berjalan lebih lambat (p < 0.0005)
panjang selangkah lebih pendek (p < 0.0005)
frekuensi langkah lebih rendah (p < 0.0005)
stance lebih lama (p < 0.0005)
swing lebih singkat (p < 0.0005) menjaga stabilitas
massa and gaya lebih besar kompensasi kinematik
memperlambat progresifitas dari OA lutut
L. Conti, M.G. Benedetti ∗, S. Sergi, A. Di Gioia, L. Berti, F. Catani S, Giannini. Gait abnormalities in obese people and knee osteoarthritis. 19(2009):40–1
SUBJEKTIF VISUAL
ANALISA
Video Analysis
POLA and Treadmill
BERJALAN
Electronic and
OBJEKTIF Computerized
Apparatus
Electronic
Pedometers
PENGUKURAN KUANTITATIF
Analisis
EMG Konsumsi
temporal-
dinamik oksigen
spatial
Dynamic Loads
Metode langsung
Pergerakan, perputaran, dan prosedur gait normal hingga 5X
berat badan pada pergelangan kaki dan 3 kali lipat pada lutut
(gaya / kekuatan geser (shear force) )
Menggunakan peralatan tekanan intrartikular jarang
digunakan pada manusia
Pada model hewan malalignment menyebabkan dynamic
load yang berlebih destruksi kartilago dan progresif
Xiangping Li, Bin Shu, Dingguo Miu, Wangling Jiang DT. Review on the Clinical Application of Gait Analysis. Forensic Sci. 2012;2(1):36–9
Analisis Kinetik
Xiangping Li, Bin Shu, Dingguo Miu, Wangling Jiang DT. Review on the Clinical Application of Gait Analysis. Forensic Sci. 2012;2(1):36–9
EMG Dinamik
Xiangping Li, Bin Shu, Dingguo Miu, Wangling Jiang DT. Review on the Clinical Application of Gait Analysis. Forensic Sci. 2012;2(1):36–9
Konsumsi Oksigen
Xiangping Li, Bin Shu, Dingguo Miu, Wangling Jiang DT. Review on the Clinical Application of Gait Analysis. Forensic Sci. 2012;2(1):36–9
Pengukuran Pola Berjalan Menggunakan
KINOVEA®
Video yang direkam, dianalisa open-source sport technical
analysis software KINOVEA® mengukur panjang setapak,
kecepatan berjalan, dan jarak tempuh
Subjek dan kamera sama-sama bergerak selama perekaman
video sulit untuk memfiksasi posisi kamera dengan
pergerakan tubuh
Sebelum memulai tes dan perekaman video ditempelkan
kertas di bawah lutut pada celana subjek panduan
Pengukuran harus dikalibrasi pada setiap langkah
mendapatkan hasil yang akurat
Sayeed T, Samà A, Català A, Cabestany J. Comparison and adaptation of step length and gait speed estimators from single belt worn accelerometer positioned on lateral side of the
body. 2013;(April 2014)
Rodríguez-molinero A, Herrero-larrea A, Miñarro A, Narvaiza L, Gálvez-barrón C, León NG, et al. The spatial parameters of gait and their association with falls , functional decline and death
in older adults : a prospective study. 2019;(September 2018):1–9
Video direkam tegak lurus melihat pergeseran ke arah
anterior panjang setapak bias dengan lebar setapak
Pengukuran lebar setapak pengambilan video atas
ke arah bawah atau sebaliknya menjadi kendala
perlu mengukur jarak di antara kedua kaki terhalang
oleh tubuh dan jaringan adiposa di abdomen
Lebar setapak sulit untuk diukur dan memerlukan teknik
laboratorium metode footprints (yang digunakan) atau
computerized walkways
Sayeed T, Samà A, Català A, Cabestany J. Comparison and adaptation of step length and gait speed estimators from single belt worn accelerometer positioned on lateral side of the
body. 2013;(April 2014)
Rodríguez-molinero A, Herrero-larrea A, Miñarro A, Narvaiza L, Gálvez-barrón C, León NG, et al. The spatial parameters of gait and their association with falls , functional decline and death
in older adults : a prospective study. 2019;(September 2018):1–9
Analisis Temporal-Spatial
Taranto J. Analysis of dynamic angle of gait and radiographic feaures in subjects with hallux valgus. The university of Western Australia; 2004
Footprint
Xiangping Li, Bin Shu, Dingguo Miu, Wangling Jiang DT. Review on the Clinical Application of Gait Analysis. Forensic Sci. 2012;2(1):36–9.
Jegede JA, Adegoke BOA, Olagbegi OM. Effects of a Twelve-Week Weight Reduction Exercise Programme on Selected Spatiotemporal Gait Parameters of Obese Individuals Effects of a
Twelve-Week Weight Reduction Exercise Programme on Selected Spatiotemporal Gait Parameters of. 2017;(January).
Kaur S, Singh V. Quantitative Gait Analysis of Healthy Adults Using Foot Print Method and Win Track. 2014;3(3):16–21.
Jumlah langkah membagi jumlah step dibagi waktu
saat menyelesaikan 10 m berjalan didapatkan
langkah per menit
Kecepatan berjalan didapatkan dengan membagi
jarak lintasan 10 m dengan waktu yang dibutuhkan
untuk menyelesaikan lintasan
Waktu diukur menggunakan stopwatch
Variabel berjalan panjang langkah, panjang setapak,
lebar setapak didapatkan dari lintasan
Xiangping Li, Bin Shu, Dingguo Miu, Wangling Jiang DT. Review on the Clinical Application of Gait Analysis. Forensic Sci. 2012;2(1):36–9.
Jegede JA, Adegoke BOA, Olagbegi OM. Effects of a Twelve-Week Weight Reduction Exercise Programme on Selected Spatiotemporal Gait Parameters of Obese Individuals Effects of a
Twelve-Week Weight Reduction Exercise Programme on Selected Spatiotemporal Gait Parameters of. 2017;(January).
Kaur S, Singh V. Quantitative Gait Analysis of Healthy Adults Using Foot Print Method and Win Track. 2014;3(3):16–21.
Metode footprint dengan pulasan tinta metode yang
mudah, reliable, valid, tidak mahal dan dapat
digunakan pada klinik/praktek
Dapat dilakukan secara luas di berbagai daerah
Perbandingan metode foot print pulasan tinta dengan
computerized platform (WIN TRACK®) terdapat
perbedaan pada kecepatan berjalan, frekuensi
langkah, dan panjang selangkah (tidak signifikan secara
statistik) panjang setapak tidak ada perbedaan
Xiangping Li, Bin Shu, Dingguo Miu, Wangling Jiang DT. Review on the Clinical Application of Gait Analysis. Forensic Sci. 2012;2(1):36–9.
Jegede JA, Adegoke BOA, Olagbegi OM. Effects of a Twelve-Week Weight Reduction Exercise Programme on Selected Spatiotemporal Gait Parameters of Obese Individuals Effects of a
Twelve-Week Weight Reduction Exercise Programme on Selected Spatiotemporal Gait Parameters of. 2017;(January).
Kaur S, Singh V. Quantitative Gait Analysis of Healthy Adults Using Foot Print Method and Win Track. 2014;3(3):16–21.
Reliabilitas
Boenig 1 minggu test-retest reliability yang baik untuk
panjang setapak (0.972), panjang selangkah (0.925),
dan jumlah langkah (0.905), dan moderate reliability
untuk lebar setapak (0.782)
Blaker et al. intratester reliability yang baik dari
panjang selangkah menggunakan footprint (0.99)
16. Boenig DD: Evaluation of a clinical method of gait analysis. Phys Ther 57:795-798, 1977
17. Bhker K, Gropper M, Verdin A, et al.: Comparison of stride length measurements: footprint analysis versus computerized gait analysis. Poster presentation of the APTA Annual
Conference, 28 June 1990, Anaheim, CPL.APTA Annual Conference Abstracts: K243, 1990
Validitas
Boenig hubungan antara data yang didapat dengan
footprints data yang menggunakan interrupted-light
photography oleh Murray et al
Blaker et al. korelasi 0.72 antara pengukuran panjang
selangkah menggunakan metode footprint dengan
computerized gait analysis menggunakan Motion
Analysis Expert Vision System
11. Murray MP, Kory RC, Sepic SB: Walking patterns of normal women. Arch Phys Med Rehabil 51:637-650, 1970
16. Boenig DD: Evaluation of a clinical method of gait analysis. Phys Ther 57:795-798, 1977
17. Bhker K, Gropper M, Verdin A, et al.: Comparison of stride length measurements: footprint analysis versus computerized gait analysis. Poster presentation of the APTA Annual
Conference, 28 June 1990, Anaheim, CPL.APTA Annual Conference Abstracts: K243, 1990
Rodriguez et al : panjang selangkah yang lebih pendek
prediktor risiko jatuh berulang 6 bulan ke depan
(sensitivitas 93% dan spesifisitas 53%) dan 12 ke depan
(sensitivitas 81% dan spesifisitas 57%)
Panjang selangkah memprediksi penurunan
fungsional pada 12 bulan ke depan (sensitivitas 79.4%
dan spesifisitas 65.6%)
Panjang selangkah (p<0.05) dan lebar setapak (p <
0.05) risiko kematian 60 bulan ke depan
Rodríguez-molinero A, Herrero-larrea A, Miñarro A, Narvaiza L, Gálvez-barrón C, León NG, et al. The spatial parameters of gait and their association with falls , functional decline and
death in older adults : a prospective study. 2019;(September 2018):1–9.
KERANGKA TEORI
Kerangka Konsep
METODE PENELITIAN
Desain Penelitian
Tempat
Penelitian ini dilakukan di poliklinik Rehabilitasi Medik
RSUPN Cipto Mangunkusumo
Waktu
Persiapan : Juli – Desember 2019
Pelaksanaan : Januari - Juni 2020
Analisis : Juli - Desember 2020
Penyajian : Januari 2021
Populasi dan Sampel
28. Madiyono B, Sastroasmoro S, Budiman I PS. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis. 5th ed. Jakarta: Sagung Seto; 2014. 352–87 p.
Estimasi Besar Sampel
No. Indikator Zα Zβ S1 S2 Sp 2 X1 X2 n
9. Harding GT, Hubley-kozey CL, Dunbar MJ, Stanish WD, Astephen JL. Body mass index affects knee joint mechanics during gait differently with and without moderate knee
osteoarthritis. Osteoarthr Cartil [Internet]. 2012;20(11):1234–42. Available from: http://dx.doi.org/10.1016/j.joca.2012.08.004
28. Madiyono B, Sastroasmoro S, Budiman I PS. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis. 5th ed. Jakarta: Sagung Seto; 2014. 352–87 p.
Bahan dan alat penelitian
Jenis
No. Variabel Definisi Operasional Alat ukur Cara ukur Hasil ukur
data
Berdasarkan
Laki-laki
Jenis Laki-laki atau perempuan Kartu tanda kartu
2 atau Kategorik
kelamin berdasarkan kartu tanda penduduk penduduk tanda
perempuan
penduduk
Berdasarkan
angka
Berat Dinyatakan dalam kilogram Satuan
3 Timbangan yang tertera Numerik
badan berdasarkan timbangan kilogram
pada
timbangan
Berdasarkan
angka
Tinggi Dinyatakan dalam meter Satuan
4 Staturemeter yang tertera Numerik
badan berdasarkan staturemeter meter
pada
staturemeter
Satuan kg/m2.
Normoweight (IMT <
Berdasarkan
Berdasarkan kriteria WHO 23), overweight (IMT
Indeks massa perhitungan
5 tahun 2000 untuk Kalkulator 23-24.9), obesitas grade Kategorik
tubuh rumus
Asia I (25-29.9, obesitas
BB/(TB)2
grade II (≥30)
Gambaran :
0 (normal) : tidak ada
gambaran radiografi
yang abnormal
Berdasarkan 1 (meragukan) : tampak
gambaran osteofit kecil
radiografi 2 (minimal) : tampak
Osteoarthritis Berdasarkan kriteria ACR tahun
6 Radiografi sendi lutut, osteofit, celah sendi Kategorik
Lutut 2000
weight normal
bearing, 3 (sedang) : osteofit
posisi AP jelas, penyempitan
celah sendi
4 (berat) : penyempitan
celah sendi berat dan
ada sklerosis, kista
7 Lingkar Subjek berdiri dengan kaki 25- Pita ukur Berdasarkan Satuan sentimeter Numerik
pinggang 30cm terpisah. Pengukuran angka yang
diambil di tengah antara tertera pada pita
margin inferior dari tulang ukur
rusuk terakhir dan puncak
ilium dalam bidang horizontal
Berdasarkan angka
Kecepatan Waktu yang diperlukan untuk
8 Stopwatch yang tertera pada Satuan meter/detik Numerik
berjalan menempuh jarak 10 meter berjalan
stopwatch
Berdasarkan angka
Panjang Jarak posterior antara tumit kaki
10 Penggaris yang tertera pada Satuan sentimeter Numerik
setapak satu dengan tumit kaki lainnya
penggaris
Jarak posterior antara tumit pada Berdasarkan angka
Panjang
11 kaki yang sama selama periode Penggaris yang tertera pada Satuan sentimeter Numerik
selangkah
waktu pengukuran penggaris
Berdasarkan angka
Jumlah
12 Jumlah langkah dalam satu menit Stopwatch yang tertera pada Satuan kali/menit Numerik
langkah
stopwatch
13 Kognisi Kemampuan mental untuk Kuesioner Wawancara Normal:>26 Kategorik
mengerti perintah Moca Ina Tidak Normal: <26
Tambahan 1 nilai
untuk pasien yang
mempunyai pendidikan
formal selama 12 tahun
atau kurang, jika nilai
<30
14 Physical Perhitungan Aktivitas Fisik Kalkulator Berdasarkan Aktivitas fisik pasif Kategorik
Activity Level Berdasarkan Compendium of Perhitungan Jumlah PAL ≤ 1,40
Physical Activities Tahun 1996 METs dalam satu Aktivitas fisik aktif PAL
hari dibagi dengan > 1,40
24
Cara kerja/Pelaksanaan Penelitian
No Item Total
Sayeed T, Samà A, Català A, Cabestany J. Comparison and adaptation of step length and gait speed estimators from single belt worn accelerometer positioned on lateral side of the
body. 2013;(April 2014)
Video yang direkam, dianalisa dengan open-source sport technical
analysis software KINOVEA® mengukur panjang setapak,
kecepatan berjalan, dan jarak tempuh
Sebelum memulai tes dan perekaman video, ditempelkan kertas di
bawah lutut pada celana subjek sebagai panduan panjang
Subjek dan kamera sama-sama bergerak selama perekaman video
sulit untuk memfiksasi posisi kamera dengan pergerakan tubuh
Pengukuran harus dikalibrasi untuk setiap langkah untuk
mendapatkan hasil yang akurat.42
Sayeed T, Samà A, Català A, Cabestany J. Comparison and adaptation of step length and gait speed estimators from single belt worn accelerometer positioned on lateral side of the
body. 2013;(April 2014)
Rodríguez-molinero A, Herrero-larrea A, Miñarro A, Narvaiza L, Gálvez-barrón C, León NG, et al. The spatial parameters of gait and their association with falls , functional decline and death
in older adults : a prospective study. 2019;(September 2018):1–9
Video direkam tegak lurus dengan melihat pergeseran ke arah
anterior pengukuran panjang setapak akan bias dengan lebar
setapak
Untuk mengukur lebar setapak, maka pengambilan video harus
dari atas ke arah bawah atau sebaliknya menjadi kendala
perlu mengukur jarak di antara kedua kaki terhalang oleh tubuh
dan jaringan adiposa di abdomen.
Lebar setapak relatif sulit untuk diukur dan memerlukan teknik
laboratorium metode footprints (yang digunakan) atau sistem
yang lebih membutuhkan biaya seperti computerized walkways
tidak mudah dipakai di berbagai tempat.23
Sayeed T, Samà A, Català A, Cabestany J. Comparison and adaptation of step length and gait speed estimators from single belt worn accelerometer positioned on lateral side of the
body. 2013;(April 2014)
Rodríguez-molinero A, Herrero-larrea A, Miñarro A, Narvaiza L, Gálvez-barrón C, León NG, et al. The spatial parameters of gait and their association with falls , functional decline and death
in older adults : a prospective study. 2019;(September 2018):1–9
PAL = METs (jam) / 24 (comparison of physical activity
between normal and underweight adult male worker)
The lateral collateral ligament, in comparison, provides
the primary resistance against a varus (adduction) force
The tibial-femoral angle should be less than
15 degrees (Braddom)
INTERVENSI
Penurunan BB
Latihan aerobik
Latihan LGS
Latihan penguatan
Latihan keseimbangan
Peningkatan awareness