Anda di halaman 1dari 14

HIPOSPADIA

LANTAI 2A PEDIATRIK
Latar Belakang
Angka kejadian
12

10

0
Oktober November Desember
Definisi
• Kata hipospadia berasal dari bahasa Yunani hipo
yang berarti dibawah dan spadon yang berarti
lubang. (Leung, Robsin, 2007).
• Hipospadia adalah kelainan kongenital berupa
lubang uretra berada di bagian bawah penis/dekat
pangkal penis (Ngastiyah, 2005)
Etiologi
a. Gangguan dan ketidakseimbangan hormone
b. Genetika
c. Lingkungan
Klasifikasi
1. Tipe sederhana/tipe anterior, letak lubang
berada di pangkal gland penis dan tipe ini
tidak memerlukan suatu tindakan.
2. Tipe kedua adalah penil/tipe middle, pada
tipe ini uretra berada di antara gland
penis dan skrotum, biasanya disertai
dengan bengkoknya penis karena adanya
jaringan fibrosa (chordee). Pada tipe
tersebut dilakukan pembedahan berupa
chordectomy dan uretroplasty yang
disertai sirkumsisi.
3. Tipe posterior berupa lubang di bagian
perineal antara skrotum dan anus.
Pemeriksaan penunjang
1.Rontgen
2.USG sistem kemih kelamin
3.BNO-IVP
Penatalaksanaan
1. Chordectomy untuk mengangkat jaringan
fibrosa agar penis kembali lurus saat
terjadi ereksi.
2. Tahap selanjutnya adalah uretroplasty
untuk membuat lubang uretra baru tepat
di meatus/ ujung glands penis. Pada
tahap uretroplasty biasanya bersamaan
dengan dilakukannya sirkumsisi.

(Jarak antara chordectomy dan uretroplasty


baiknya adalah 6 bulan, hasilnya adalah
lubang uretra baru dengan stent untuk
menahan lubang tetap terbuka)
Asuhan Keperawatan Pada Anak dengan Hipospadia
1. Pengkajian
a. Identitas Pasien
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Diagnosa Medis :
b. Riwayat Kesehatan
• Keluhan Utama :
• Kesehatan Dahulu :
• Kesehatan Keluarga :
• Riwayat medikasi :
2. Pemeriksaan Penunjang
3. Analisa Data
No. Data Etiologi Masalah
1. DO : Penis dan daerah di Hipospadia Nyeri akut
sekitarnya tampak
kemerahanHR Tindakan Operasi Uretoplasty
110x/menitRR 24x/menit
Insisi pada area penis
DS : Klien mengatakan
nyeri di bagian penisnya Incontinuitas jaringan kulit Jaringan

mengeluarkan zat kimia bradikinin,


serotanin, prostaglandin
menstimulasi nyeri

Diteruskan ke thalamus sebagai pusat


sensorik otak

Nyeri Dipersepsikan
4. Diagnosa Keperawatan
5. Intervensi dan Implementasi
6. Evaluasi

Anda mungkin juga menyukai