Niat Iman
Inabah/penyesalan Shalah/kesalehan
Ihsan
Tobat
Syahadah
Iradah/kemauan
Shidiqiyah
Mujahadah
Qurban/kedekatan
Muqarabah disisi Allah
Sabar
Zikir
Rida ,dll
Melalui tahapan spiritual diatas,para sufi
mengembara dibelantara tasawuf untuk menemukan
hakikat dan makrifat Allah. Pengembaraan spiritual
mereka seringkali menemukan kecenderungan yang
berbeda. Dari sini muncul beberapa tokoh sufi yang
menonjol dalam pengalaman rohani tertentu seperti,
Zuhud,Mahabbah,Fana,Halul ,Wahdatul-Wujud,
pengalaman rohani ini kemudian membentuk doktrin
atau ajaran pokok tasawuf yang dinisbahkan kepada
pra tokohnya.
Diantara ajaran pokok tasawuf adalah :
1.Zuhud
Yaitu menjauhkan diri dari segala sesuatu yang
berkaitan dengan dunia.tokohnya:
Sa’id bin Musayyab ( 91 H ),murid Abu Hurairah ra
Hasan Al-Bashri (21 H),
Ibrahim bin Adham
2.Mahabbah
Tokoh mahabbah yang terkenal adalah Rabi’ah Al-‘Adawiyah
(w.185 H).menurut
Dia mematuhu Allah karena cinta kepada-Nya,menurut Rabi’ah
cinta kepada Allah mempunyai dua bentuk,yaitucinta rindu dan
cinta karena Dia layak dicintai.
4. Ittihad
Yaitu pengalaman kesatuan seorang seufi dengan Allah pada
saat ia sedang mabuk dalam kenikmatan bersatu dengan-
Nya.dalam kondisi ini tak jarang muncul ucapan-ucapan yang
ganjil seperti kata-kata: Ana Al-Haq = ( Aku adalah Al-haq),aku
adalah yang satu.kata ini terlontarhanya seketika,karena merasa
begitu menyatu dengan Yang Haq,yaitu Allah swt. Tokoh yang
populer dalam ittihad adalah Abu Yazid Al- Bustami.
5.Hulul
Tokoh yang terkenal dalam hulul adalah Abu Manshur
Al-Hallaj. Menurutnya,tingkat fana yang dicapai oleh
para sufi bukan hanya membawanya kepada
ittihad,tetapi lebih jauh lagi yaitu hulul.hulul ialah
bertempatnya sifat ketuhanan kepada sifat
kemanusiaan. Dalam hal ini,Al Hallaj dipandang
sebagai sufi kontroversial sehingga harus berakhir di
tiang gantungan.
6. Wahdatul-Wujud
Doktrin ini bertolak dari pandangan,bahwa semua
wujud hanya mempunyai satu realitas,dan realitas
tunggal itu ialah Allah swt.Adapun alam semesta
yang serba ganda ini hanyalah wadah penampakan
diri dari nama dan sifat-sifat Allah dalam wujud
terbatas. Tokoh yang terkemuka dalam wahdatul-
wujud adalah Ibnu ‘Arabi.