Anda di halaman 1dari 36

MEMAHAMI GURINDAM

Standar Kompetensi (Berbicara)

Mengungkapkan tanggapan
terhadap pembacaan puisi lama.
Kompetensi Dasar

– Membahas ciri-ciri dan nilai-nilai yang terkandung


dalam gurindam.
– Menjelaskan keterkaitan gurindam dengan
kahidupan sehari-hari.
Indikator Pencapaian Hasil Belajar
– Menentukan ciri-ciri gurindam dua dua belas.
– Menentukan nilai-nilai yang terkandung dalam
gurindam.
– Menghubungkan keterkaitan gurindam dengan
kehidupan.
– Membacakan teks gurindam dua belas dengan
jelas dan tepat.
Pengertian Gurindam

Gurindam adalah salah satu jenis


puisi lama yang berasal dari Tamil
India.
Nilai-nilai gurindam
• Nilai religius
• Nilai sosial
• Nilai budaya
• Nilai moral
• Nilai budi pekerti
Ciri-ciri Gurindam

1. Tiap bait terdiri dari dua baris


2. Bersajak a-a
3. Setiap bait berisi nasihat
4. Mengandung ajaran moral dan agama
5. Hubungan larik pertama dengan kedua
membentuk hubungan sebab-akibat
GURINDAM 12 DAN MAKNA PER BAIT

Gurindam ini dinamakan Gurindam Dua Belas karena


gurindam tersebut terdiri dari dua belas pasal. Hampir semua
lariknya mempunyai rima yang sama dalam satu bait.

MAKNA SETIAP PASAL

Pasal Pertama (1) gurindam 12Makna yang terkandung dalam


Pasal Pertama adalah “Memberi nasihat tentang agama (religius)”

Barang siapa tiada memegang agama


Sekali-kali tiada boleh dibilang nama

Maksudnya adalah setiap manusia harus memiliki agama karena


agama sangat penting bagi kehidupan manusia, orang yang tidak
mempunyai agama akan buta arah menjalankan hidupnya.
• Barang siapa mengenal yang empat
Maka yaitulah orang yang ma’rifat

• Untuk mencapai kesempurnaan di dalam menjalani


hidup, manusia harus mengenal empat zat yang
menjadikan manusia mula-mula. 4 tersebut adalah
syariat, tarikat, hakikat dan makrifat.

• Barang siapa mengenal Allah


Suruh dan tegaknya tiada ia menyalah

• Orang yang mengenal Allah swt., harus melakukan


perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, tidak
akan melanggar aturannya
• Barang siapa mengenal diri
Maka telah mengenal akan Tuhan yang bahri

• Orang yang tidak beragama tidak akan memiliki


identitas diri dan tidak akan dekat dengan Allah swt.

• Barang siapa mengenal dunia


Tahulah ia barang yang terpedaya

• Kita dapat mengetahui kebesaran Allah lewat manusia,


makhluk ciptaan-Nya yang paling sempurna. Manusia
yang berorientasi pada kebahagiaan atau hanya mencari
kebahagiaan di dunia saja, sebenarnya ia akan tertipu
dan menyadarinya bahwa di dunia itu hanya sesaat
Pasal Kedua (2) Gurindam 12 Makna Yang Terkandung
dalam Pasal Kedua

“ menceritakan tentang orang – orang yang


meninggalkan Sembahyang, Puasa, Zakat, dan Haji
beserta akibatnya

• Barang siapa mengenal akhirat


Tahulah ia dunia mudharat

Di dunia ini kita hanya hidup sesaat, setelah kita wafat


setiap manusia akan dimintakan pertanggung
jawabannya di akhirat nanti.
• Barang siapa mengenal yang tersebut
Tahulah ia makna takut

• Semakin seorang dekat dan mengetahui tentang


agamanya pasti manusia tersebut akan takut
dan orang tersebut harus menjalani Perintah-
perintah-Nya dan wajib kita laksanakan

• Barang siapa meninggalkan sembahyang


Seperti rumah tiada bertiang

• Orang yang tidak sembahyang bagaikan rumah


yang tidak mempunyai tiang, shalat merupakan
pegangan hidup.
• Barang siapa meninggalkan puasa
Tidaklah mendapat dua termasa

• Orang yang meninggalkan ibadah puasa akan


kehilangan dunia dan akhirat, berarti Allah tidak
akan menjaga orang itu.

• Barang siapa meninggalkan zakat


Tiadalah hartanya beroleh berkat

• Harta dari orang yang tidak membayar zakat tidak


diridhai oleh Allah. Itupun jika di dunia hidupnya
senang apabila tidak memberikan sebagian harta
nya maka, hidupnya tidak akan terasa senang.
• Barang siapa meninggalkan haji
Tiadalah ia menyempurnakan janji

• Orang yang tidak naik haji (apalagi jika ia


mampu) tidak menyempurnakan janjinya
sebagai orang Islam.
• Pasal Ketiga (3) Gurindam 12Makna yang terkandung
dalam Pasal Ketiga “ tentang budi pekerti, yaitu menahan
kata-kata yang tidak perlu dan makan seperlunya ”

Apabila terpelihara mata


Sedikitlah cita-cita

• Mata harus di pergunakan sebaik-baiknya jangan sampai


kita melihat apa yang dilarang oleh allah swt

• Apabila terpelihara kuping


Khabar yang jahat tiadalah damping

• Telinga harus dijauhkan dari segala macam bentuk


gunjingan dan hasutan
• Apabila terpelihara lidah
Niscaya dapat daripadanya faedah

• Orang yang menjaga omongannya akan


mendapatkan manfaat.

• Bersungguh-sungguh engkau memeliharakan


tangan
Daripada segala berat dan ringan

• Jangan mengambil barang yang bukan hak kita


`
• Apabila perut terlalu penuh
Keluarlah fi’il yang tidak senonoh

• Nafsu harus dijaga supaya tidak melakukan perbuatan yang dilarang

• Anggota tengah hendaklah ingat


Di situlah banyak orang yang hilang semangat

• Hidup harus dijalani penuh semangat

• Hendaklah peliharakan kaki


Daripada berjalan yang membawa rugi

• Jangan merugikan diri dengan melakukan hal-hal yang mubajir dan


maksiat. Melangkahlah di jalan yang benar dan di ridhoi
• Pasal keempat (4) Gurindam 12
Makna yang terkandung dalam Pasal keempat
“tentang tabiat yang mulia, yang muncul dari hati
(nurani) dan akal pikiran (budi) ”

Hati itu kerajaan di dalam tubuh


Jikalau zalim segala anggota tubuh pun rubuh

• Jagalah hati dari perbuatan yang di larang oleh agama

• Apabila dengki sudah bertanah


Datanglah daripadanya beberapa anak panah

• Hati yang dengki hanya akan merugikan diri sendiri


• Mengumpat dam memuji hendaklah pikir
Di situlah banyak orang yang tergelincir

• Berbicara harus dipikir supaya tidak celaka


karenanya

• Pekerjaan marah jangan dibela


Nanti hilang akal di kepala

• Amarah adalah perbuatan sia-sia, jaga lah


amarah kita
• Tanda orang yang amat celaka
Aib dirinya tiada ia sangka

• Orang yang paling celaka adalah orang yang tidak


menyadari kesalahannya sendiri sampai harus
dikatakan oleh orang lain
• Bakhil jangan diberi singgah
Itulah perompak yang amat gagah

• Sifat pelit akan menguras hartanya sendiri,


berarti dengan menjadi dermawan justru
harta kita akan bertambah

• Barang siapa yang sudah besar


Janganlah kelakuannya membuat kasar

• Jagalah setiap perbuatan kita


• Barang siapa perkataan kotor
Mulutnya itu umpama ketor

• Kelakuan dan kata-kata hendaklah selalu halus dan bersih.

• Di manakah salah diri


Jika tidak orang lain yang berperi

• Jika kita berbuat kesalahan kita harus minta maaf

• Pekerjaan takbur jangan direpih


Sebelum mati didapat juga sepih

• Jangan mengambil pekerjaan yang haram


• Pasal Kelima (5) Gurindam 12Makna yang Terkandung dalam Pasak
Kelima
“ tentang pentingnya pendidikan dan memperluas pergaulan dengan
kaum terpelajar ”

• Jika hendak mengenal orang berbangsa


Lihat kepada budi dan bahasa

• Orang yang mulia dan berbangsa dapat kita lihat dari perilaku dan tutur
katanya

• Jika hendak mengenal orang yang berbahagia


Sangat memeliharakan yang sia-sia

• Orang yang bahagia adalah orang yang berhemat dan tidak melakukan
perbuatan yang sia-sia

• Jika hendak mengenal orang mulia


Lihatlah kepada kelakuan dia

• Untuk mengetahui apakah orang itu mulia maka lihatlah sikapnya


• Jika hendak mengenal orang yang berilmu
Bertanya dan belajar tiadalah jemu

• Orang yang pandai tidak pernah jemu untuk belajar dan


memetik pelajaran dari hidupnya di dunia

• Jika hendak mengenal orang yang berakal


Di dalam dunia mengambil bekal

• Orang yang berakal adalah orang yang telah mempersiapkan


bekal waktu hidup di dunia ini

• Jika hendak mengenal orang yang baik perangai


Lihat pada ketika bercampur dengan orang ramai

• Jika ingin mengetahui sifat baik dari seseorang maka lihatlah


saat di bergaul dengan masyarakat
Pasal Keenam (6) Gurindam 12Makna Yang Terkandung dalam Pasal Keenam
“ tentang pergaulan, yang menyarankan untuk mencari sahabat yang baik,
demikian pula guru sejati yang dapat mengajarkan mana yang baik dan buruk ”

Cahari olehmu akan sahabat


Yang boleh dijadikan obat

• sahabat yang setia dan dapat membantu kita

Cahari olehmu akan guru


Yang boleh tahukan tiap seteru

• Carilah guru yang serba tahu dan tidak menyembunyikan hal-hal buruk

• Cahari olehmu akan isteri


Yang boleh menyerahkan diri

• Istri yang patut diambil adalah istri yang berbakti


• Cahari olehmu akan kawan
Pilih segala orang yang setiawan

• Carilah teman yang setia di saat kita senang maupun


susah

• Cahari olehmu akan abdi


Yang ada baik sedikit budi

• Pengikut, pembantu, budak yang baik untuk diambil


adalah abdi yang berbudi.
Pasal Ketujuh (7) Gurindam 12Makna yang terkandung dalam
Pasal Ketujuh
“ berisi nasihat agar orang tua membangun akhlak dan budi
pekerti anak-anaknya sejak kecil dengan sebaik mungkin. Jika
tidak, kelak orang tua yang akan repot sendiri”

• Apabila banyak berkata-kata


Di situlah jalan masuk dusta

• Orang yang banyak bicara memperbesar kemungkinan berdusta

• Apabila banyak berlebih-lebihan suka


Itu tanda hampirkan duka

• Terlalu mengharapkan sesuatu akan menimbulkan kekecewaan


yang mendalam saat sesuatu itu tidak seperti yang diharapkan
• Apabila kita kurang siasat
Itulah tanda pekerjaan hendak sesat

• Setiap pekerjaan harus ada persiapannya

• Apabila anak tidak dilatih


Jika besar bapanya letih

• Anak yang tidak di didik semasa kecilnya akan menyebabkan saat anak itu
sudah tumbuh dewasa akan membangkang orang tua

• Apabila banyak mencacat orang


Itulah tanda dirinya kurang

• Jangan suka menghina orang lain

• Apabila orang yang banyak tidur


Sia-sia sajalah umur

• Pergunakan lah waktu sebaik-baiknya


• Apabila mendengar akan kabar
Menerimanya itu hendaklah sabar

• Jika menerima kabar duka atau kabar yang kurang menyenangkan maka kita
harus sabar dan menerima dengan lapang dada

• Apabila mendengar akan aduan


Membicarakannya itu hendaklah cemburuan

• Jangan mudah terpengaruh akan omongan orang lain

• Apabila perkataan yang lemah lembut


Lekaslah segala orang mengikut

• Perkataan yang lemah-lembut akan lebih didengar orang daripada perkataan


yang kasar

• Apabila perkataan yang amat kasar


Lekaslah orang sekalian gusar

• Perkataan orang yang kasar membuat orang yang berada didekatnya resah
• Apabila pekerjaan yang amat benar
Tidak boleh orang berbuat onar

• Orang yang benar jangan disalahkan (difitnah atau dikambinghitamkan).

P asal Kedelapan (8) Gurindam 12Makna yang Terkandung dalam Pasal Kedelapan
“ berisi nasihat agar orang tidak percaya pada orang yang culas dan tidak
berprasangka buruk terhadap seseorang ”

Barang siapa khianat akan dirinya


Apalagi kepada lainnya

• Orang yang ingkar dan aniaya terhadap dirinya sendiri tidak dapat dipercaya

• Kepada dirinya ia aniaya


Orang itu jangan engkau percaya

• jangan percaya terhadap orang yang suka menganiaya orang lain

• Lidah suka membenarkan dirinya


Daripada yang lain dapat kesalahannya

• Jangan suka menyalahkan orang lain, dan mengganggap bahwa diri kita paling benar
• Daripada memuji diri hendaklah sabar
Biar daripada orang datangnya kabar

• Pujian tidak usah dibuat sendiri tapi tunggulah datangnya dari orang lain

• Orang yang suka menampakkan jasa


Setengah daripadanya syirik mengaku kuasa

• Jangan menginginkan imbalan dari setiap jasa yang telah kita perbuat

• Kejahatan diri disembunyikan


Kebajikan diri diamkan

• Sifat-sifat jelek dalam diri kita jangan ditampakkan, begitu pula kebaikan-
kebaikan yang telah kita perbuat

• Keaiban orang jangan dibuka


Keaiban diri hendaklah sangka

• Jangan membuka aib atau keburukan dari orang lain, kesalahan diri sendiri harus
disadar
• Pasal ke Sembilan (9) Gurindam 12Makna Yang Terkandung
dalam Pasal Kesembilan
“ berisi nasihat tentang moral pergaulan pria wanita dan
tentang pendidikan. Hendaknya dalam pergaulan antara pria
wanita ada pengendalian diri dan setiap orang selalu rajin
beribadah agar kuat imannya ”

Tahu pekerjaan tak baik tetapi dikerjakan


Bukannya manusia yaitulah syaitan

• Manusia yang sudah mengetahui bahwa pekerjaan yang di


larang oleh allah swt, maka manusia tersebut tidak dapat di
katakan manusia

• Kejahatan seorang perempuan tua


Itulah iblis punya penggawa

• Kejahatan seorang perempuan tua bagaikan pimpinan setan


• Kepada segala hamba-hamba raja
Di situlah syaitan tempatnya manja

• Jangan engkau tergoda akan kekayaan pada raja

• Kebanyakan orang yang muda-muda


Di situlah syaitan tempat bergoda

• Semasa muda jagalah iman kita jangan sampai tergoda oleh rayuan setan

• Perkumpulan laki-laki dengan perempuan


Di situlah syaitan punya jamuan

• Jika terdapat seorang lelaki dan seorang perempuan maka disitu pulalah setan
berada untuk menggangu iman orang tersebut

• Adapun orang tua yang hemat


Syaitan tak suka membuat sahabat

• Orang yang semasa mudanya tidak menyia-nyiakan waktu dan selalu


melangkah di jalan allah swt, maka setan akan menjauhi orang tersebut
• Jika orang muda kuat berguru
Dengan syaitan jadi berseteru

• orang muda yang gemar belajar dijauhi oleh setan.

• Pasal ke Sepuluh (10) Gurindam 12 Makna yang


Terkandung dalam Pasal Kesepuluh
“ berisi nasihat keagamaan dan budi pekerti, yaitu
kewajiban anak untuk menghormati orang tuanya ”

Dengan bapak jangan durhaka


Supaya Allah tidak murka

• Jangan durharka terhadap bapa


`
• Dengan ibu hendaklah hormat
Supaya badan dapat selamat

• Setiap anak harus hormat dan patuh terhadap ibunya karena surga di
telapak kaki ibu dan ibu mempertaruhkan nyawanya untuk melahirkan
anaknya

• Dengan anak janganlah lalai


Supaya boleh naik ke tengah balai

• Jagalah anak karena anak merupakan titipan tuhan

• Dengan kawan hendaklah adil


Supaya tangannya jadi kapil

• Bersikap adilah sesama teman


Keterkaitan gurindam dengan kehidupan sehari-hari:
Pasal 7

Apabila anak tidak dilatih


Jika besar bapaknya letih

Berikut kaitan gurindam di atas dengan kehidupan sehari-hari.

Masa kecil seorang anak sangat menentukan nasibnya kelak di


kemudian hari. Pada masa ini, anak kecil masih perlu banyak
mendapatkan bimbingan dan pendidikan dari orang tua,
terutama pendidikan budi pekerti dan agama. Jika masa kecil
seorang anak tidak mendapatkan tuntunan budi pekerti, kelak
setelah dewasa ia akan sulit diatur atau sulit dinasihati.
Akhirnya, orang tuanyalah yang akan kesusahan menanggung
perilaku anaknya.

Anda mungkin juga menyukai