Anda di halaman 1dari 48

Tutorial Modul 4 Blok

3.5

Kelompok 7B
Patogenesis
AVIAN
INFLUENZA
(FLU
BURUNG)

Suatu penyakit yang disebabkan oleh


virus dari famili coronidae yang di sebut
corona virus.
ETIOLOGI
Virus flu burung termasuk kedalam genus influenza dan famili orthomyxovirida.
Virus ini terdiri dari subtipe A,B,dan C. Avian influenza merupakan virus tipe A
sedangkan virus influenza B dan C hanya mennfeksi manusia.
Virus penyebab flu burung di indonesia ialah H5N1. Virus H5 dan H7 merupakan
virus yang ganas ,tapi tidak semua nya dapat menyebabkan penyakit pada
unggas,karena tergantung kepada glikoproteinnya N1-9.
: Indonesia: Major Inter-Provincial Lifetime Migration
6
Ssource: 1980 Census
Streams, 1980
AIR LIUR
PENYEBARAN HEWAN
BERKONTAK AKAN PADA MUTASI
TERINFEKSI MANUSIA GENETIK
KOTORANNYA
mengode
Terjadi
penempelan
spike virion Glu627Lys

kesitoplasma
Sel nasofaring Menghasilkan
faktor virulensi
Virion baru bisa Bereplikasi
GI TRACT menginfeksi sel membentuk Meningkat
Sel darah sekitarnya virion baru replikasi virus
dihospes
endositosis
– Patogenesis FLU BURUNG
– H5N1 dan H7N9
oseltamivir( neuraminidase inhibitor): 75 mg selama 5 hari. mulai dalam 2 hari
setelah timbulnya gejala
zanamivir: 10 mg 2x1 selama 5 hari. mulai secepat mungkin (<48jam) setelah
mulainya gejala klinis.
Masa inkubasi
Unggas: 1mg
Manusia:1-7 hari

GEJALA

unggas
Pada manusia
pilek Jengger kebiruan
demam Ada borok di kakinya
Kondisi bisa
menurun Terdapat cairan di
Nyeri otot mata dan hidung
batuk Kematian mendadak
Sakit
tenggorokan
LABORATORIUM LEUKOPENIA,LIMFOPENIA,TROM
BOSITOPENIA
PEMERIKSAAN
UJI AGD DAN ELEKTROLIT
RUTIN DAN
PENUNJANG PCR DAN RT-PCR
RADIOLOGI Indikato memberatnya
FOTO THORAK Gambaran infiltrat avian influenza
FLU BURUNG (H5N1)
Tatalaksana Flu Burung
Tatalaksana Pencegahan

OSELTAVIMIR POSFAT ZANAMIVIR VAKSIN FLU BURUNG Hindari paparan


unggas yang sakit
SEDIAAN: SERBUK INHALASI
KAPSUL 75mg DALAM BENTUK Pakai APD saat
SUSPENSI 12mg/ml SEDIAAN BLISTER 5mg mendekati kandang
unggas

Hindari mengkonsumsi
telur dan daging
unggas yang mati
mendadak

PHBS
HIV/AIDS
41250

596

3,866
6019

5,466 4,032 6513


2,367
kota jumlah
Jawa Tengah 1,402
Jawa Timur 1,110
Bali 882
Sulawesi Selatan 571
DKI Jakarta 555
Sumatra Barat 152
PENULARAN

PEMERIKSAAN

ELISA: (+) 2-3 WESTERN


SETELAH INFEKSI PCR
BLOT
Tatalaksana HIV
MERS
Middle east
respiratory
syndrome
corona virus
MERS

EPIDEMIOLOGI ETIOLOGI KLINIS PENULARAN

CORONA
INKUBASI 5-6 HEWAN-MANUSIA
VIRUS ANTAR MANUSIA
1. 16 mei 2014: 30% HARI
meninggal/536 kasus SPESIES BETA GEJALA KLINIS GEJALA KLINIS
2. Who,31 mei 2015 KORONA VIRUS SPESIFIK BERKONTAK
UMUM
:1180 kasus DENGAN 1. Droplet
3. JUNI 2015: DIPEPTIL PEPTIDASE
UNTA/KELE 2. Airbone
1334KASU MESR cov 4 (DPP4) 1. Demam 1. Pada GI tract 3. Kontak
LAWAR
dan 471 2. Batuk :anoreksia,mual,
fisik
MENGALAMI 3. Menggigil diare,sakit perut
RESEPTOR SAAT ENTRY 2. Pada Respiratory
KEMATIAN 4. Rhinorea
CELLS
tract:sesak napas ANTIBODI
4. September,2012 : 5. Mialgia
dan dispnea REAKTIF thd
pertama kali
menginfeksi manusia
MERS-CoV
dan menyebar
disekitar teluk arab
– Patogenesis MERS
demam Nyeri perut Sesak nafas batuk

Swab
Hitung saturasi sputum
Pem.labor Pem.fisik tenggorok
oksigen radiologi
Diambil 2-4
leukos hari
platelet
it
<95% Foto thorak
WBC
Hasil (+)

1.Unilateral/bil
Metode RT- Kriteria yang ateral infiltrate
PCT dipenuhi: 2.Konsolidasi
Tes PCR + 1.Hasil PCR (+) pada gambaran
Teknis ke 2 genom virus ARDS
sekuensing 2. Hasil PCR (+) pada 3. Normal
salah satu genom 4. Difus
retikulonodula
Indirect Fluorescent
r
Antibody (IFA)

Uji serologi Deteksi antibody IgM-IgG


Berbasis teknologi Mikro
Array Protein (MAP)
TATALAKSANA DAN
PENGENDALIAN

TATALAKSANA PRNGENDALIAN

TERAPI Antibiotik Kewaspadaan Pencegahan Pencegahan


OKSIGEN empirik standar droplet airbone

Masker dan jaga APD pada


5L/menit,pada: PHBS & APD jarak dengan petugas
1.Tidak
hamil:SpOksige hewan dalam jarak kesehatan
n>90% Sunglasses 1m
2.Hamil : Sp Ventilasi kamar
Oksigennya Hati-hati berkontak Isolasi pasien adekuat
>92%
dengan spuit
Pasien dianjurkan
Kebersihan Pencegahan
memakai masker
lingkungan aerosol
SARS
Severe Acute
Respiratory
Syndrome-
Coronavirus
(SARS-Cov)
Suatu penyakit yang disebabkan oleh
virus dari famili coronidae yang di sebut
corona virus.
SARS-CoV

Epidemiologi Etiologi

November 2002:
pertama kali ditemukan CORONA VIRUS
di China Ordo: Nidovirales
Familia :Coronaviridae
Mengenai semua suku
Genus: Corona virus
bangsa dan ras serta
Berbentuk bulat,berkapsul,dan bisa
semua umur
bereplikasi pada sitoplasma sel
inangnya
PATOGENESIS DAN PENULARAN
Kontak dengan saliva
hewan(ayam,babi,musang Infeksi pada saluran
virulensi Infeksi berat
dkk) feses nafas manusia

Tempat tinggal
yang dekat
dengan
kandang
unggas
Pertahanan mukosa menurun
& produksi ukus menurun
Pe imunitas
Penyapuan virus di Infeksi jadi
Kerusakan silia berat
saluran nafas menurun
Penurunan kemampuan
makrofag di alveoli
Pembentukan IgG dan
Tonsil & adenoid mengecil
IgG terganggu

Teori penyakit Diawali masuknya Alveolus 1.Edema alveolar


autoimun antigen bereaksi 2.Fokus perdarahan
3.Pembentukan hialin
Kortikosteroid terjadi deskuamasi
dosis tinggi pneumosit
Gejala klinis dan diagnosis Masa inkubasi
2-7 hari

Gejala klinis

Derajat
1(ringan/klasik) Derajat 2
Derajat 3
Demam >3 hari Gejala klasik
Sesak nafas
Batuk tidak produktif Ada kelainan di paru hipoksia
Pada foto thorak tidak
ditemukan kelainan

Pemeriksaan laboratorium
&pencitran

1. Corona virus antibody 1.Foto thorak : anteroposterior dan lateral


Ditemukan
testing method: IFA : infiltrat intestinal fokal
leukopenia,limfopenia,pen
2. RT-PCR: (+) pada 10 hari 2. HR-CT pada hari ke 10-14 :infiltrat pada
ingkatan LDH,ALT dan
masa demam daerah retrokardial
kreatinin kinase
3. Biakan virus
Tatalaksana,komplikasi,prognosis dan pencegahan
Tatalaksana

Suportif antivirus interferon


GAGAL

Terapi oksigen yang


adekuat ribavirin Sebagai antivirus
TROMBOSIS VENA
PROFUNDA
Hindari terpapar
dengan sumber Merupakan analog ribonukleoside INFARK MIOKARD
infeksi yang menginduksi secara letal
mutagenesis dari genom virus STROKE
RNA,termasuk pneumovirus ,yang
dihubungkan dengan human
metapneumovirus dan corona virus
SARS
Tatalaksana SARS

Anda mungkin juga menyukai