Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH LEUKIMIA

PADA ANAK
OLEH :NI KOMANG SARI
Definisi

Leukemia adalah suatu penyakit keganasan pada


sistem hematopoiesis yang menyebabkan proliferasi
sel darah yang tidak terkendali. Sel-sel progenitor
dapat berkembang pada elemen sel yang normal,
karena peningkatan rasio proliferasi sel dan
penurunan rasio apoptosis sel. Hal ini menyebabkan
gangguan dari fungsi sumsum tulang sebagai
pembentuk sel darah yang utama(Kliegman,2007)
Fisiologi Darah

 Komponen Darah
Darah terdiri atas dua komponen penyusun yaitu
plasma darah dan elemen-elemen pembentuk :
 Plasma Darah
 Elemen-elemen Pembentuk
KLASIFIKASI

Leukimia dapat di klasifikasikan berdasarkan maturasi


sel dan dan tipe sel asal yaitu :
Leukimia Akut
Leukimia kronik
Etiologi

Penyebab yang pasti belum diketahui, akan tetapi


terdapat faktor predisposisi yang menyebabkan
terjadinya leukimia yaitu :
1. Faktor genetik
2. Radiasi
3. obat – obatan
4. faktor herediter, misalnya pada down sindrom
Patofisiologi

Patofisiologi Leukemia adalah satu keadaan dimana


terjadi pertumbuhan yang bersifat irreversible dari sel
induk darah dan pertumbuhannya dimulai dari mana
sel itu berasal. Sebagai akibat dari proliferasi sel
abnormal tersebut maka akan terjadi kompetisi
metabolik yang akan menyebabkan anemia dan
trombositopenia. Apabila proliferasi sel terjadi di limfa
maka akan membesar sehingga dapat terjadi
hipersplenisme
Manisfestasi klinik

Gejala klinis LLA sangat bervariasi, umumnya


menggambarkan kegagalan sumsum tulang. Gejala
klinis berhubungan dengan anemia ( mudah lelah
letergi pusing, sesak, nyeri dada ), infeksi dan
pendarahan. Selain itu juga ditemukan anoreksi nyeri
tulang dan sendi, hipermetabolisme. Nyeri tulang
dijumpai terutama pada strenum, tibia dan femur
Pemeriksaan penunjang

1. darah tepi
2. sumsum tulang
3. pemeriksaan lain
Penata laksanaan
Kemoterapi
Radio terapi
Transplantasi sumsum tulang
Terapi suportil
Komplikasi

1. Sepsis
2. Perdarahan
3. Gagal organ
4. Iron Deficiency Anemia
5. Splenomegali
6. Hepatomegali
7. Kematian
pengkajian
 Identitas klien
 Riwayat Kesehatan
Pemeriksaan fisik
Aktivitas
 Sirkulasi
Eliminasi
Makanan / cairan
Integritas ego
Neurosensori
Nyeri / kenyamanan
. Pernafasan
i. Keamanan
Diagnosa
1. Ketidak seimbangan perfusi jaringan perifer
berhubungan dengan penurunan suplai darah ke
perifer (anemia)
2. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kenutuhan
tubuh berhubungan dengan perubahan proliferative
gastrointestinal dengan efek toksin obat kemoterapi
3. Resiko perdarahan berhubungan dengan penurunan
jumlah trombosit
4. Resiko infeksi berhubungan dengan menurunya
sistem pertahanan tubuh
5. Nyeri akut berhubungan dengan infiltrasi leukosit
jaringan sistemik
6. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan
kontraktur bkerusakan integritas struktur tulang
penurunan kekuatan otot (depresi sumsum – tulang)
INTERVENSI
1. Ketidak seimbangan perfusi jaringan perifer berhubungan
dengan penurunan suplai darah ke perifer (anemia)
Noc
Kriteria hasil
Mendemontrasikan status sirkulasi yang di tandai dengan
Tekanan siytole dan diastole dalam rentang yang di
harapkan
Tidak ada ortostatik hipertensi
Tidak ada tanda peningkatan intrakranial (tidak lebih
dari 15 mmhg)
NIC
Monitor adanya daerah tertentu yang hanya peka terhadap panas /
dingin / tajam / tumpul.
Monitor adanya paratese
Instruksikan keluarga untuk mengobservasi kulit jika ada isi atau
laserasi
Gunakan sarung tangan untuk proteksi
Batasi gerakan
Monitaor kemampuan BAB
KALOBORASI PEMBERIAN ANALGETIK
Monitor adanya tromboplebitis
Diskusikan mengenai perubahan sensasi
2. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kenutuhan
tubuh berhubungan dengan perubahan proliferative
gastrointestinal dengan efek toksin obat kemoterapi
NOC
Adanya penungkatan berat badan sesui dengan tujuan
Berat badan ideal sesuai dengan tinngi badan
Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi
Tidak ada tanda – tanda malnutrisi
Menunjukan peningkatan fungsi pengecapan dan menelan
Tidak terjadi penurunan berat badan yang berarti
NIC
Kaji adanya alergi makanan
anjurkan anak meningkatkan protein dan fitamin c
berikan makanan yang terpilih(sudah di konsultasikan dengan ahli
gizi
monitor jumlah nutrisi dan andungan kalori
berikan informasi kepada orang tua tentang kebutuhan nutrisi
anaknya
BB paien dalam batas normal
Monitor adanya penurunan berat badan
3. Resiko perdarahan berhubungan dengan penurunan
jumlah trombosit
NOC
Tidak ada hematuria dan hematemesis
Kehilangan darah yang terlihat
Tekanan darah dalam batas normalsistol dan diastol
Tidak ada distensi abnormal
Tidak ada distensi abnormal
Hemoglobin dan hematokrit dalam batas normal
NIC
Monitor tanda tanda perdarahan
Monitor nilai lab (koagulasi) yang meliputi PT, PTT,
TROMBOSIT
Monitor ttv ortostatik
Kaloborasi dalam pemberian produk darah (platelet
atau fresh frozen plasma)
4. Resiko infeksi berhubungan dengan menurunya
sistem pertahanan tubuh
NOC
Klien bebas dari tanda dan gejala infeksi
Mendeskripsikan peroses penularan penyakit faktor
yang mempengaruhi penularan serta
penatalaksanaanya
Menunjukan kemampuan untuk mencegah timbulnya
infeksi jumlah leokosit dalam batas normal
Menunjukan prilaku hidup sehat
NIC
Bersihkan lingkungan setelah dipakai pasien lain
Pertahankan teknik isolasi
Batasi pengunjung bila perlu
Intruksikan pada pengunjung untuk mencuci tangan saat
berkunjung dan setelah berkunjung meninggalkan pasien
Gunakan sabun antimikroba untuk cuci tangan
Cuci tangan setiap sebelum susudah tindakan keperawatan
Gunakan baju, sarung tangansebagai alat pelindung
pertahankan lingkunganaseptik selama pemasangan alat
5. Nyeri akut berhubungan dengan infiltrasi leukosit jaringan
sistemik
NOC
Mampu mengontrol nyeri ( tahu penyebab nyeri mampu
mengunakan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi
nyeri, mencari bantuan
Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan mengunakan
manajemen nyeri
Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi, dan
tanda nyeri
Menyatakan rasa nyeri telah berkurang
NIC
Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi,
karakteristik, durasi frekuensi,kualitas dan faktor presipitasi
Observasi reaksi nonverbal dari ketidak nyamanan
Gunakan teknik komunikasi trapeutik untuk mengetahui
pengalaman nyeri pasien
Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri
Kaji tipe dan sumber untuk menentukan intervensi
Ajarkan tentang teknik nonfarmakologi berikan analgetik untuk
mengurangi nyeri
Tingkatkan istirahat
6. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan kontraktur
bkerusakan integritas struktur tulang penurunan kekuatan
otot (depresi sumsum – tulang)
NIC
Kriteria hasil :
Klien meningkat dalam aktivitas fisik
Mengerti tujuan dan penongkatan mobilitas
Memverbalisasikan perasaan dalam meningkatkan kekuatan
dan kemampuan berpindah
Memperagakan pengunaan alat
Bantu untuk mobilisasi (walker
NIC
Konsultasikan dengan terapi fisik tentang rencana ambulasi
sesuai dengan kebutuhan
Bantu klien untuk mengunakan tongkat saat berjalan dan cegah
terhadap cedera
Ajarkan pasien / tenaga kesehatan lain tentang teknih ambulance
Kaji kemampuan pasien dalam mobilisasi
Latih pasien dalam pemenuhan kebutuhan ADLS secara mandiri
sesuai kemampuan
Dampingi dan bantu pasien saat mobilisasi dan bantu memenuhi
kebutuhan.
SEKIAN DAN TRIMAKSIH

Anda mungkin juga menyukai