Anda di halaman 1dari 18

Vindi Krisna Chandra

9 Maret 1996
ASMA
Asma adalah jenis penyakit jangka panjang atau
kronis pada saluran pernapasan yang ditandai
dengan peradangan dan penyempitan saluran napas
yang menimbulkan sesak atau sulit bernapas. Selain
sulit bernapas, penderita asma juga bisa mengalami
gejala lain seperti nyeri dada, batuk-batuk, dan
mengi. Asma bisa diderita oleh semua golongan usia,
baik muda atau tua.
Perlu Kita Tahu!
Meskipun penyebab pasti asma belum
diketahui secara jelas, namun ada beberapa
hal yang kerap memicunya, seperti asap rokok,
debu, bulu binatang, aktivitas fisik, udara
dingin, infeksi virus, atau bahkan terpapar zat
kimia.
Jenis ASMA
1. Exercise-induced asthma
Asma jenis ini kambuh ketika seseorang berolahraga terlalu intens atau beraktivitas fisik
terlalu berat.
2. Asma nokturnal
Asma nokturnal adalah gejala asma yang muncul pada malam hari. Kondisi ini juga
disebabkan oleh perubahan siklus alami tubuh saat malam.
3. Asma okupasional
Asma okupasional adalah kondisi asma yang terjadi karena menghirup uap, gas, debu, atau
partikel lain di tempat kerja seperti pabrik. Zat-zat asing yang terhirup dapat mengiritasi
saluran pernapasan paru-paru dan menyebabkan bengkak.
4. Cough-variant asthma
Ini adalah tipe asma yang gejala utamanya termasuk batuk kering, alias batuk tidak berdahak
dan tidak berlendir. Orang dengan gejala asma ini biasanya tidak menunjukkan gejala asma
lainnya seperti mengi, napas pendek, dan dada sesak.
5. Asma yang disebabkan oleh alergi
Seperti namanya. asma jenis ini terjadi ketika dipicu oleh alergi dari sesuatu yang Anda
makan, sentuh, atau hirup. Contohnya alergi debut yang dapat menyebabkan Anda bersin
dan batuk-batuk terus hingga kesulitan bernapas.
Apa yang menyebabkan asma?

Penyebab pasti dari penyakit asma belum diketahui.


Para peneliti menduga bahwa faktor keturunan dan
lingkungan bisa jadi penyebab asma yang utama.
• Faktor-faktor tersebut antara lain:
1. Kecenderungan seseorang untuk memiliki alergi.
2. Ada orangtua atau saudara yang memiliki asma.
3. Pernah mengalami infeksi saluran pernapasan
atas (ISPA) selama masa kanak-kanak.
4. Sering terkena kontak beberapa alergen di udara atau
sering terpapar infeksi virus semasa bayi atau pada
anak-anak usia dini. Sistem kekebalan tubuh anak
belum sepenuhnya kuat untuk melawan infeksi.
Pemicu asma tiap orang berbeda, tidak sama satu
dengan yang lain. Pemicu terjadinya asma bisa berupa:

1. Alergen dari debu, bulu binatang, kecoa, jamur, dan


serbuk sari dari pohon, rumput, dan bunga.
2. Iritan seperti asap rokok, polusi udara, bahan kimia
atau debu di tempat kerja, senyawa dalam produk
dekorasi rumah, dan semprotan (seperti hairspray).
3. Obat-obatan seperti aspirin atau obat anti-inflamasi
nonsteroid lain dan nonselektif beta-blocker.
4. Sulfit atau pengawet kimia dalam makanan dan
minuman yang dimakan.
5. Infeksi virus pernapasan bagian atas, seperti
influenza.
6. Melakukan aktivitas fisik berat, termasuk olahraga.
Siapa saja yang berisiko terkena asma?

Asma paling umum dialami oleh anak-anak. Namun


sebenarnya semua orang di kalangan usia, strata
sosial, dan jenis kelamin bisa saja terserang asma.
1. Anak-anak paling rentan terkena asma karena.
2. Berisiko tinggi mengalami atau punya riwayat
infeksi pernapasan.
3. Anak-anak berisiko alergi, contohnya alergi kulit
akibat eksim.
4. Lahir dari orangtua yang memiliki asma.
Langkah pertolongan pertama pada asma

• 1. Tetap tenang
- Menurut Ruiz Huidoboro, seorang pakar alergi
(imunologi) dari Allergy and Asthma Healthcare di
Missouri, Amerika Serikat, langkah pertolongan
pertama pada asma tidak akan efektif apabila Anda
atau orang lain yang terkena panik. Panik malah akan
membuat tubuh makin stres sehingga Anda makin sulit
bernapas.
- Maka begitu asma menyerang, tetap tenang. Jika
Anda atau orang tersebut berada di pusat keramaian,
coba untuk melipir ke tempat yang agak sepi.
Lanjut
• 2. Duduk
- Setelah bisa tenang, langsung duduk serileks
mungkin sambil coba mengatur napas
perlahan. Coba tarik napas dalam-dalam
dengan 10 ketukan dan hembuskan perlahan
dengan hitungan yang sama. Ulangi berkali-
kali sampai napas Anda jadi teratur.
- Anda juga bisa melonggarkan pakaian yang
terlalu ketat agar bisa bernapas lebih bebas.
Lanjut
• 3. Hindari pemicu asma
- Jika Anda atau orang tersebut tahu apa yang memicu serangan
asma, sebisa mungkin langsung hindari pemicunya saat itu juga.
Misal apabila serangan asma dipicu oleh asap rokok, segera pergi
dari area tersebut untuk cari udara segar atau minta perokok itu
untuk segera berhenti merokok dan matikan puntungnya.
- Apabila asma kambuh setelah olahraga atau melakukan aktivitas
fisik tertentu, misalnya bolak-balik angkat barang berat, tandanya
tubuh Anda sudah kewalahan. Maka, segera hentikan segala
aktivitas yang Anda lakukan dan istirahatlah. Duduk atau berbaring
santai untuk mengatur napas.
- Jika Anda tinggal bersama atau memiliki hubungan erat dengan
orang yang mengidap asma, penting untuk mengetahui apa pemicu
asma mereka. Dengan begitu, Anda bisa membantu mereka
menghindari atau menyingkirkannya agar gejala asma tidak
kambuh.
Lanjut
• 4. Ikuti rencana darurat asma
- Pengidap asma kronis seharusnya punya lembar catatan rencana
aksi asma yang mudah dijangkau. Di dalamnya ada sejumlah
informasi terkait daftar pemicu gejala, obat-obatan yang dipakai
(inhaler, obat minum, nebulizer, dst), hingga langkah darurat
pertolongan pertama pada asma.
- Ketika Anda membantu orang yang terkena asma, baca baik-baik
rencana asma mereka untuk cari tahu langkah apa selanjutnya yang
harus Anda lakukan. Jangan lupa untuk baca label obat guna
menentukan dosis obat yang tepat.
- Pertimbangkan juga untuk selalu bawa inhaler, bronkodilator atau
alat pernapasan darurat lainnya sebagai pertolongan pertama pada
asma yang bisa kambuh kapan saja.
Lanjut
• 5. Lihat tingkat keparahan asma
- Setelah serangan asma Anda berlalu, coba rekap ulang apa saja
gejala yang timbul dan seberapa parah serangan tersebut.
- Bila orang lain yang terserang asma, penting juga bagi Anda
sebagai penolong untuk mengetahui seberapa parah asma yang
mereka alami. Informasi ini nantinya akan berguna bagi mereka
ketika melaporkan serangan asmanya ke dokter.
- Ciri serangan asma yang sudah parah adalah:
- Warna bibir membiru.
- Napas pendek-pendek, dan berlangsung lama.
- Sulit berbicara.
- Asma tidak membaik setelah pakai inhaler atau bronkodilator.
- Kehilangan kesadaran.
Apa saja obat pertolongan pertama pada
asma?
• Ketika asma Anda atau orang lain kambuh, pemberian obat-obatan yang tepat bisa
sangat efektif untuk mencegahnya semakin parah.
• 1. Obat
• Dilansir dari GetAsthmaHelp, berikut ini beberapa pilihan obat pertolongan
pertama pada asma yang bisa Anda gunakan:
• Obat antikolinergik: Obat ini merupakan obat yang berfungsi untuk menghambat
reseptor kolinergik muskarinik dan mengurangi bunyi intrinsik vagal pada saluran
udara. Sedangkan kandungan Ipratropium bromida bermanfaat mengatasi
kambuhnya asma dari tingkat yang sedang sampai berat.
• SABA (Short Acting Beta2 Agonis): Albuterol, Levalbuterol, dan Pirbuterol
merupakan salah satu obat bronkodilator yang dapat membuka dan melemaskan
saluran pernapasan (bronkus).
• Kortikosteroid Sistemik: Meskipun obat ini bukan merupakan obat pertolongan
pertama pada asma, namun obat kortikosteroid sistemik oral dapat digunakan
untuk serangan akut sedang sampai berat. Kadang obat SABA juga ditambahkan
guna mempercepat pemulihan dan mencegah kembalinya eksaserbasi.
Lanjut
2. Alat bronkodilator
• Bronkodilator adalah salah satu alat pertolongan pertama pada serangan asma.
Bronkodilator berfungsi membuka jalur udara yang tersumbat karena kambuhnya
asma. Efek bronkodilator bekerja langsung dalam beberapa menit setelah dihirup
dan bertahan hingga 2-4 jam kemudian.
• Bronkodilator biasa digunakan sebelum berolahraga untuk mencegah asma yang
dipicu olahraga. Alat ini juga bisa digunakan sebagai obat cair yang dimasukkan
dalam nebulizer untuk mengatasi serangan asma di rumah.
• Alat pertolongan pertama pada asma ini juga bisa menimbulkan efek samping
seperti:
• Gemetar dan jadi gugup
• Detak jantung jadi cepat
• Sakit perut
• Susah tidur
• Sakit atau kram pada otot
• Bila Anda harus menggunakan bronkodilator inhaler, tablet, atau cairan, itu artinya
Anda punya asma yang parah. Periksa ke dokter rutin setiap beberapa minggu
sekali.
`
Lanjut
3. Inhaler
• Inhaler adalah salah satu alat pertolongan pertama pada
asma yang kambuh. Ada dua jenis inhaler, yaitu reliever
inhaler dan controller inhaler yang mengandung
kortikosteroid.
• Reliever inhaler adalah obat asma yang mengandung
albuterol atau salbutamol. Reliever inhaler juga sering
disebut dengan ventolin inhaler. Warna kemasan inhaler ini
adalah warna biru. Inhaler ventolin dapat bekerja cepat
kurang dari 15 menit untuk menghentikan serangan asma.
Inhaler jenis ini sangat efektif sebagai obat pereda serangan
asma ringan hingga berat
`
Terima Kasih
Wassalamuallaikum

Anda mungkin juga menyukai