PENDAHULUAN
Demam rematik adalah penyebab penyakit jantung
katup yang didapat, baik pada anak maupun dewasa.
Dinegara maju insiden penyakit jantung rematik
mulai menurun karena tingkat perekonomian lebih
baik dan upaya pencegahan lebih sempurna
PENDAHULUAN
Penyakit demam rematik adalah peradangan akut
yang seringkali diawali peradangan pada farings,
sedangkan penyakit jantung reumatik adalah penyakit
yang berulang/kronis.
Kuman penyebab penyakit demam reumatik adalah
streptococcus beta haemolyticus group A.
Faktor predisposisi adalah kerentanan daya tahan
tubuh terhadap kuman tersebut.
PENDAHULUAN
Penelitian-penelitian telah menunjukan bahwa
demam rheumatik terjadi akibat reaksi imunologis
antigen-antibody dari tubuh. Antibody yang melawan
stertococcus bersifat sebagai antigen. Organ-organ
yang sering terkena yaitu jantung, sendi-sendi dan
otak.
Usia anak yang sering mengalami penyakit jantung
rheumatik ini berkisar antara 6- 15 tahun.
Penyakit jantung rematik merupakan gejala sisa dari
Demam Rematik (DR) akut yang juga merupakan
penyakit peradangan akut yang dapat menyertai
faringitis yang disebabkan oleh Streptococcus beta-
hemolyticus grup A.
Penyakit ini cenderung berulang dan dipandang
sebagai penyebab penyakit jantung didapat pada anak
dan dewasa muda di seluruh dunia.
Percentage Breakdown of Deaths from
Cardiovascular Disease in the United
States, 2001
Figure 15.5
Faktor Predisposisi :
a. Terdapat riwayat demam rematik dalam keluarga
b. Umur
DR sering terjadi antara umur 5 – 15 tahun dan
jarang pada umur kurang dari 2 tahun.
c. Kedaan social
Sering terjadi pada keluarga dengan keadaan
sosial ekonomi kurang, perumahan buruk dengan
penghuni yang padat serta udara yang lembab,
dan gizi serta kesehatan yang kurang baik.
d. Musim
Di Negara-negara dengan 4 musim, terdapat
insiden yang tinggi pada akhir musim dingin dan
permulaan semi (Maret-Mei) sedangkan insiden
paling rendah pada bulan Agustus – September.
e. Serangan demam rematik sebelumnya.
Serangan ulang DR sesudah adanya reinfeksi dgn
Streptococcus beta hemolyticus grup A adalah
sering pada anak yang sebelumnya pernah
mendapat DR.
PATOFISIOLOGI
Infeksi oleh kuman Streptococcus Beta Hemolyticus group A
demam rematik diawali terjadinya peradangan
pada saluran tenggorokan
Demam rematik apabila tidak ditangani secara adekuat
menyebabkan racun/toxin sirkulasi darah
peradangan katup jantung katup mengalami
perlengketan sehingga menyempit, atau menebal dan
mengkerut sehingga kalau menutup tidak sempurna lagi
dan terjadi kebocoran
PATOFISIOLOGI
DR proses autoimun atau antigenic similarity antara
jaringan tubuh manusia dan antigen somatic streptococcus.
tubuh terinfeksi oleh Streptococcus beta-
hemolyticus grup A maka terhadap antigen asing ini segera
terbentuk reaksi imunologik yaitu antibody. Karena sifat
antigen ini sama maka antibody tersebut akan menyerang
juga komponen jaringan tubuh dalam hal ini sarcolemma
myocardial dengan akibat terdapatnya antibody terhadap
jaringan jantung dalam serum penderita DR dan jaringan
myocard yang rusak.
PATOFISIOLOGI
Salah satu toxin yang berperanan dalam kejadian DR ialah
stretolysin titer 0, suatu produk extraseluler Streptococcus
beta-hemolyticus grup A yang dikenal bersifat toxik
terhadap jaringan myocard.
.
MANIFESTASI KLINIS
Stadium I
Berupa infeksi saluran nafas atas oleh kuman Beta
Streptococcus Hemolyticus Grup A.
Keluhan ; Demam, Batuk, Rasa sakit waktu
menelan , muntah , Diare, Peradangan pada
tonsil yang disertai eksudat.
MANIFESTASI KLINIS
Stadium II
Stadium ini disebut juga periode laten, ialah masa
antara infeksi streptococcus dengan permulaan
gejala demam reumatik; biasanya periode ini
berlangsung 1 - 3 minggu, kecuali korea yang
dapat timbul 6 minggu atau bahkan berbulan-
bulan kemudian.
MANIFESTASI KLINIS
STADIUM III;
Gejala peradangan umum :
Demam yang tinggi, lesu, Anoreksia, mudah
tersinggung, Berat badan menurun, pucat, Rasa
sakit disekitar sendi, Sakit perut
MANIFESTASI KLINIS
Stadium IV ; stadium inaktif.
a. Pada stadium ini penderita demam reumatik tanpa
kelainan jantung / penderita penyakit jantung reumatik
tanpa gejala sisa katup tidak menunjukkan gejala apa-
apa.
b. Pada penderita penyakit jantung reumatik dengan gejala
sisa kelainan katup jantung, gejala yang timbul sesuai
dengan jenis serta beratnya kelainan.
c. Pasa fase ini baik penderita demam reumatik maupun
penyakit jantung reumatik sewaktu-waktu dapat
mengalami reaktivasi penyakitnya.
PATOLOGI
Kelainan rheumatik pada jantung dapat dibagi
menjadi dua tahap yaitu tahap akut dan tahap kronis
KARDITIS REUMATIK AKUT
Demam reumatik dapat menyerang semua lapisan
jantung. Endokardium yang terkena biasanya lapisan
endokard dari katup-katup dan menyebabkan
pembengkakan daun-daun katup.
Kelainan yang spesifik akibat karditid reumatik akut pada
miokard adalah “Aschoof Body” yang tersusun dari sel-
sel plasma, limfosit, eosinofil. Fragmentasi jaringan
kolagen interstitial terdapat pada daerah-daerah sekeliling
jaringan nekrosis. Jaringan-jaringan yang ada pada katup
dapat mengakibatkan stenosis pada katup yang terkena
DIAGNOSIS DEMAM REUMATIK AKUT
Kriteria mayor :
a. Karditis.
Karditis reumatik merupakan proses peradangan
aktif yang mengenai endokardium, miokardium,
dan pericardium. Gejala awal adalah rasa lelah,
pucat, dan anoreksia. Tanda klinis karditis
meliputi takikardi, disritmia, adanya kardiomegali
secara radiology yang makin lama makin
membesar, adanya gagal jantung, dan tanda
perikarditis.
DIAGNOSIS DEMAM REUMATIK AKUT
Kriteria mayor :
b. Poliartritis : pasien dengan keluhan sakit pada sendi-
sendi yang berpindah pindah, radang sendi-sendi
besar, lutut, pergelangan tangan, siku .
c. Khorea syndennham : gerakan yang tidak
disengaja/gerakan abnormal sebagai manifestasi
peradangan pada sistem saraf pusat
DIAGNOSIS DEMAM REUMATIK AKUT
DIAGNOSIS DEMAM REUMATIK AKUT
Kriteria mayor :
d. Eritema marginatum : tanda kemerahan pada batang
tubuh dan telapak tangan yang tidak gatal
e. Nodul subkutan : terletak pada permukaan ekstensor
sendi terutama siku, ruas jari, lutut, persendian kaki;
tidak nyeri dan bebas digerakkan.
DIAGNOSIS DEMAM REUMATIK AKUT
Kriteria minor :
a. Mempunyai riwayat menderita demam reumatik
b. Artalgia atau nyeri sendi tanpa adanya tanda obyektif
pada sendi ; pasien kadang kadang sulit menggerakan
tungkainya
c. Demam tidak lebih dari 39 derajat
d. Leukositosis
e. Peningkatan LED
f. Peningkatan denyut jantung saat tidur
g. Peningkatan anti streptolisin O (ASTO)
Diagrammatic structure of the group A beta hemolytic
streptococcus