dengan benar dalam ilmu bedah di sebut aposisi. Baik buruknya jahitan sangat berpengaruh pada perlekatan luka . Kesembuhan luka tergantung dari : Lamanya luka. Macam atau tipe benang yang di pakai. Pola jahitan yang di gunakan. Penanganan dan perawatan luka.. Pemilihan jarum operasi. Teknik menjahit. Pemilihan jarum operasi berdasarkan: Jenis jaringan yang akan di jahit . Topografi luka. Tipe jarum operasi. Jarum operasi yang di gunakan di bedakan berdasarkan: Pangkal jarum. Badan jarum. Ujung jarum. MACAM-MACAM JARUM OPERASI Pola jahitan secara umum ada: Jahitan menerus sederhana (simple continous suture) Jahitan terputus sederhana (simple interupted suture)
Jahitan khusus → modifikasi kedua jahitan
tersebut. Tipe Simpul
First Tie (1)
Square knot (1 -1 ) Surgeon’s Knot ( 2 – 1 - 1 ) Triple Knot ( 3 – 2 - 1 ) Grany Knot ( 1 – 2 ) Half hitch knot (simpul 1 (sisa) – simpul 1) (menerus) Dalam melaksanakan penjahitan harus memperhatikan: Waktu menjahit pengambilan jaringan pada tepi luka/insisi harus secukupnya (0,2 - 0,3 cm). Letak benang jahit pada jahitan bersebrangan harus sejajar,agar pertautan kedua tepi permukaan luka dapat sempurna. Jarak jahitan pada masing – masing jahitan sebaiknya tidak terlalu dekat atau jauh kurang lebih sejarak 0,3 – 0,5 cm, untuk menghindari adanya tegangan jahitan. Simpul jangan terlalu erat karena jaringan akan teriris oleh benang. JAHITAN TERPUTUS (INTERUPTED SUTURE). a. Jahitan terputus sederhana. b. Jahitan matras. • Matras horizontal • Matras vertikal • Matras silang c. Stent and quilled. d. Near and far. e. Interrupted Lembert a. jahitan terputus sederhana. Di gunakan untuk menjahit muskulus,jaringan lemak dan kulit. Keuntungan: Lebih baik dan aman di pakai dalam menunjang proses penyembuhan luka, karena lebih sempurna dalam mempertautkan kedua tepi permukaan luka. Apabila ada salah satu simpul jahitan yang lepas tidak akan berpengaruh terhadap luka secara keseluruhan. Kerugian: Waktu yang di perlukan dalam pelaksanaan penjahitan lebih lama dan membutuhkan bahan benang yang lebih banyak. POLA JAHITAN SIMPLE INTERRUPTED b. jahitan matras.
Di gunakan untuk menjahit kulit pada
bedah kosmetik karena pembentukan jaringan granulasi sangat minim, khususnya pada anjing, kuda dan sapi. b.1. matras horizontal.
Menghasilkan pola jahitan yang sejajar
dengan garis insisi. Keuntungan : cepat dalam pelaksanaannya dan membutuhkan bahan (benang) hanya sedikit. Kerugian : tingkat kesulitan tinggi sehingga butuh konsentrasi yang tinggi. POLA JAHITAN MATRASS HORIZONTAL b.2. matras vertikal.
menghasilkan pola jahit yang tegak lurus
dengan garis insisi. keuntungan : kekuatan menahan luka lebih bagus dari matras horizontal dan tingkat eversinya lebih kecil. -kerugian : waktu yang di butuhkan untuk proses menjahit lebih lama dan materi (benang) yang di butuhkan lebih banyak. POLA JAHITAN MATRASS VERTIKAL b.3. matras silang.
menghasilkan pola jahitan menyilang dengan
garis insisi. keuntungan : pola jahitan ini menghasilkan kekuatan yang cukup bagus dan tingkat eversinya kecil. biasanya di gunakan untuk menjahit ujung ekor,lengan dan kaki (operasi amputasi ekor dan kaki ). POLA JAHITAN MATRASS SILANG c. stent and quilled.
Jahitan operasi yang di gunakan untuk
menghilangkan space dan mengontrol haemorhage. Teknik : pasang gulungan kassa di atas kulit kemudian di jahit dengan kulit menggunakan pola jahitan simple interrupted atau matras horizontal. POLA JAHITAN STENT AND QUILLED d. Near and far.
Merupakan modifikasi dari jahitan
matras vertikal. Biasanya di gunakan untuk menjahit kulit. POLA JAHITAN NEAR AND FAR e. Interrupted lembert 2. JAHITAN MENERUS (CONTINOUS SUTURE). Jahitan menerus sederhana. Jahitan ford interlocking (lock stitch). Continous everting mattres (matras everting menerus), baik horizontal maupun vertikal. Pola jahitan menerus untuk jahitan gastrointestinal : • Continuous Lambert • Cushing • Connell • Parker-kerr • Halstead Jahitan menerus sederhana Jahitan ini di gunakan untuk lemak dan fasia. Pola ini lebih rapat. Hanya boleh dipakai jika sobekan tidak lebih dari 13 cm , karena bila sembuh akan menimbulkan kerutan. Keuntungan : pola jahitan ini lebih praktis karena waktu yang di butuhkan juga lebih sedikit. Kerugian : Penggunaannya terbatas karena pada pola jahitan ini tepi permukaan luka tidak dapat di pertautkan dengan baik sehingga pembentukan jaringan granulasi akan lebih banyak dan membutuhkan waktu penyembuhan lebih lama. Apabila terjadi lepasnya simpul maka jahitan akan terbuka secara keseluruhan. Jahitan menerus sederhana (simple continouse) Jahitan ford interlocking (lock stitch). Jahitan ini sangat stabil dan di gunakan untuk penjahitan kulit. Keuntungan : Lebih kuat dalam mempertahankan tepi luka. Waktu yang di butuhkan cukup singkat. Kerugian : bahan (benang) yang di butuhkan lebih banyak. Jahitan ford interlocking (lock stitch). Continous everting mattres (matras everting menerus), baik horizontal maupun vertikal.
Pola jahitan ini jarang di gunakan di
dunia kedokteran hewan, tapi pola ini sangat di butuhkan karena kemampuannya yang cukup bagus dalam mempertautkan tepi luka, biasanya di gunakan sebagai jahitan sepanjang kulit. Continous everting mattres (matras everting menerus), baik horizontal maupun vertikal. Pola jahitan menerus untuk jahitan gastrointestinal : Continuous Lambert. Cushing. Connell. Parker-kerr. Halstead. Continuous Lambert Di gunakan untuk menjahit jaringan dari organ viscera dan merupakan pola dasar jahitan grastrointestinal. Cukup bagus untuk dalam mencegah terjadinya kebocoran. Mempercepat proses kesembuhan luka dengan inversi jaringan serosa grastrointestinal. Pola jahitan ini hanya sampai menembus lapisan muskular (seromuskular), tidak sampai menembus mukosa .jarum di tusukkan dengan arah tegak lurus dengan garis insisi. Continuous Lembert Cushing
Pola jahitan ini merupakan modifikasi
dari pola jahitan lambert, tapi dengan arah jarum sejajar (paralel) dengan garis insisi. Termasuk pola jahitan seromuskular, hanya menembus lapisan muskular tidak menembus mukosa. Cushing Connell
Pola jahitan ini merupakan modifikasi
dari pola jahitan cushing, tapi jarum di tembuskan sampai mukosa (lumen). Kerugian dari pola jahitan ini adalah kenungkinan terjadinya stenosis cukup besar. Connell Parker-kerr.
Pola jahitan ini adalah modifikasi dari
pola jahitan cushing, dengan modifikasi menggunakan bantuan alat (clamp). Pola jahitan ini biasanya di gunakan untuk menutup organ yang berbentuk saluran (usus, uterus). Parker-kerr. Halstead
Merupakan modifikasi dari pola
jahitan lambert terputus , tapi dengan teknik terputus. Halstead Terimakasih