Anda di halaman 1dari 18

KELOMPOK

DIBUAT OLEH :
 Reyhan.F
 Bayu Aji
 A.Radiansyah.S
 M.Dani.S
 M.Fajriana
 N.Rizqi.Y
 Ada beberapa teori yang menyatakan masuknya agama Hindu ke
Indonesia yaitu:

 Teori Brahmana : di kemukakan oleh Van Leur, Yang berisikan bahwa


agama Hindu dibawa oleh para pendeta ke
Indonesia

 Teori Ksatria : dikemukakan oleh Prof. Dr. J.I. Moens yang


mengungkapkan bahwa Indonesia pernah mengalami
penjajahan bangsa India

 Teori Wasiya : dikemukakan oleh N.J. Krom yang mengungkapkan


bahwa golongan pedagang ,Melalui perkawinan

 Teori Arus Balik : dikemukakan oleh F.D.K. Bosch bahwa banyak orang
Indonesia yang sengaja datang ke India untuk
berziarah dan belajar agama Hindu
 beberapa penemuan peninggalan berupa tulisan
(prasasti).

 Tulisan itu ada pada tujuh tiang batu yang disebut yupa
yang berfungsi sebagai tiang untuk pengikat hewan yang
akan dikorbankan.

 Yupa ini berbentuk tugu batu serupa menhir ini adalah


warisan nenek moyang dari zaman dahulu yaitu zaman
megalitikum
Contoh Gambar
Yupa
 Kutai Martadipura adalah kerajaan bercorak Hindu di Nusantara
memiliki bukti sejarah tertua.

 Kerajaan Kutai berdiri pada abad ke-5 M atau ± 400 Masehi ,di
daerah Kutai ,Kalimantan Timur.

 Nama Raja Pertama Kerajaan Kutai ialah Maharaja Kudungga

 Kejayaan kerajaan Kutai ialah saat di pimpin oleh Raja


Mulawarman.

 Kerajaan ini terletak di muara Kaman, Kalimantan Timur,


tepatnya di hulu sungai Mahakam.
 Kerajaan Kutai (Kutai Martadipura) adalah kerajaan bercorak hindu
yang terletak di Muara Kaman, Kalimantan Timur, tepatnya di hulu
Sungai Mahakam.

 luas dari wilayah Kesultanan Kutai Kartanegara hingga tahun 1959


adalah seluas 94.700 km2.

Next
Peta Kerajaan
Kutai Martadipura
 Aktivitas perdagangan menjadi mata pencaharian yang
utama.

 Kehidupan ekonomi masyarakat Kutai diperkirakan ditunjang


dari sektor pertanian, baik sawah maupun ladang.

 Selain itu, melihat letaknya yang strategis, yaitu di sekitar


Sungai Mahakam yang menjadi jalur perdagangan Cina
dan India,
Kehidupan Sosial
Ekonomi
 Masyarakat Kutai mulai mengenal tulisan dan
kebudayaan dari luar karena pengaruh agama
Hindu

 Kebudayaan Hindu sudah mulai masuk pada masa


Kundungga

 buktinya : diberikannya nama Hindu kepada


anaknya dan juga adanya upacara vrtyastoma.
Gambar Upacara
vrtyastoma
No Nama Raja
1 Maharaja Kundungga, gelar 12 Maharaja Sangga Warman
anumerta Dewawarman Dewa
2 Maharaja Asmawarman (anak 13 Maharaja Candrawarman
Kundungga)
3 Maharaja Mulawarman 14 Maharaja Sri Langka Dewa
4 Maharaja Marawijaya 15 Maharaja Guna Parana Dewa
Warman
5 Maharaja Gajayana Warman 16 Maharaja Wijaya Warman
6 Maharaja Tungga Warman 17 Maharaja Sri Aji Dewa
7 Maharaja Jayanaga Warman 18 Maharaja Mulia Putera
8 Maharaja Nalasinga Warman 19 Maharaja Nala Pandita
9 Maharaja Nala Parana 20 Maharaja Indra Paruta Dewa
Tungga
10 Maharaja Gadingga Warman 21 Maharaja Dharma Setia
Dewa
11 Maharaja Indra Warman
Dewa
 Dalam kehidupan politik seperti yang dijelaskan dalam
yupa bahwa raja terbesar Kutai adalah Mulawarman,
putra Aswawarman dan Aswawarman adalah putra
Kudungga.

 Hal ini berarti Asmawarman sudah menganut agama


Hindu dan dipandang sebagai pendiri keluarga atau
dinasti dalam agama Hindu.

 Kehidupan politik yang ada pada kerajaan Kutai ini


memiliki turun temurun, artinya kepemimpinan akan terus
berlanjut kepada anak, cucu hingga cicitnya.
 Yupa merupakan salah satu hasil kebudayaan Kutai

 Yupa merupakan warisan nenek moyang bangsa Indonesia dari


Zaman Megalitikum yaitu Menhir dan contoh hasil kebudayaan
lainnya

Next
Ketopong
Yupa
sultan
Kalung Kura-kura
uncal emas
 Berakhir saat Raja Kutai yang bernama Maharaja Dharma
Setia tewas dalam peperangan di tangan Raja Kutai
Kartanegara ke-13, Aji Pangeran Anum Panji Mendapa.

 Kutai Kartanegara inilah, di tahun 1365, yang disebutkan


dalam sastra Jawa Negarakertagama.

 selanjutnya menjadi kerajaan Islam yang disebut Kesultanan


Kutai Kartanegara

Anda mungkin juga menyukai