Anda di halaman 1dari 20

Menopause dan Andropause

Disusun oleh:
1.Agreyes Ganika Bangun(173313010001)
2.Arini Setiawaty Pardede(173313010005)
3.Endah Ansylla Panggabean(173313010022)
4.Aisyah Pratiwi Pardede(173313010020)
5.Moch. Afdilah Husein(173313010016)
6.Ermilia Laurensya Tarigan(173313010032)

Fakultas S1 Kesehatan Masyarakat


Universitas Prima Indonesia
2019
Menopause
Menopause menurut WHO didefinisikan
sebagai berarti berhentinya siklus menstruasi
untuk selamanya bagi wanita yang
sebelumnya mengalami menstruasi sebagi
akibat dari hilangnya aktivitas folikel ovarium.
Penyebab menopause adalah “matinya”
(burning out) ovarium.
 Pada usia sekitar 45 tahun,
hanya tinggal beberapa
folikel primodial tetap
 Sepanjang kehidupan seksual tertinggal untuk dirangsang
seorang wanita kira kira 400 oleh FSH dan LH, dan
folikel primodial tubuh pembentukan estrogen oleh
menjadi folikel vesikuler dan ovarium berkurang bila
berevulasi. Sementara beratus jumlah folikel primodial
ratus dan ribuan ovum mendekati nol. Bila
berdegenerasi. pembentukan estrogen turun
sampai tingkat kritis,
estrogen tidak dapat lagi
menghambat pembentukan
FSH dan LH yang cukup untuk
menyebabkan siklus ovulasi.
Faktor resiko
1. Penurunan Hormon Reproduksi
secara Alami

2.Histerektomi

3.Kemoterapi dan Terapi Radiasi

4.Insufisiensi Primer Ovarium

5.Merokok

6. Riwayat Keluarga

7.Tidak pernah melahirkan


Jenis-Jenis Menopause

Menopause dapat dibedakan menjadi dua jenis,


yaitu menopause alamiah dan monopause prematur(dini)
1. Menopause Alamiah
Menopause ini terjadi secara bertahap, biasanya antara
usia 45-55 tahun. Menopause alamiah terjadi pada wanita
yang masih mempunyai indung telur.Durasinya sekitar 5-10
tahun. Wanita yang mengalami menopause alamiah mungkin
membutuhkan perawatan atau mungkin tidak membutuhkan
perawatan apapun.Hal ini karena kesehatan mereka secara
menyeluruh cukup baik.
2. Menopause Dini
menopause dini adalah berhentinya haid di bawah usia
40 tahun. Kalau wanita itu sudah berusia di atas 40 tahun,
misalnya pada usia di atas 40 tahun, misalnya usia 42 dan 43,
ia tidak dikategorikan sebagai wanita yang mengalami
menopause dini.
Menopause ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor.
Bisa karena indung telurnya diangkat, misalnya karena
menderita kanker indung telur. Diduga karena gaya hidup,
seperti merokok, kebiasaan minum minuman beralkohol,
makanan yang tidak sehat, dan kurang berolah raga. Bisa
karena pengaruh obat-obatan seperti obat pelangsing dan
jamu-jamu yang tidak jelas zat kimianya
Tahap- Tahap Menopause

1. Pramenopause
Merupakan masa perubahan antara pramenopause dan
pasca menopause. Fase ini ditandai dengan siklus haid yang
tidak teratur.
Wanita yang mengalami masa menopause, baik
menopause dini, pre-menopause dan post menopause,
umumnya mengalami gejala puncak (klimakterium) dan
mempunyai masa transisi atau masa peralihan.
Periode klimakterium ini disebut pula sebagai periode
kritis yang ditandai dengan rasa terbakar (hot flush), haid
tidak teratur, jantung berdebar dan nyeri saat berkemih.
2. Menopause

Masa menopause menandakan haid


terakhir.Penentuan masa menopause hanya bisa
dilakukan setelah seorang wanita tidak haid lagi
selama 1 tahun penuh.Jumlah folikel yang
mengalami atresia semakin meningkat. Hingga pada
suatu ketika tidak tersedia lagi folikel yang cukup.
Produksi estrogen berkurang dan haid tidak terjadi
lagi. Yang berakhir dengan terjadinya menopause.
3.Pascamenopause

Adalah setelah menopause sampai senium yang dimulai


setelah 12 bulan amenorea. Kadar FSH dan LH sangat tinggi
(>35mIU) dan kadar estradiol sangat rendah (<30pg/ml).
Rendahnya kadar estradiol mengakibatkan endometrium
menjadi atropi sehingga haid tidak mungkin terjadi lagi.

4. Senium
Seorang wanita dikatakan senium bila telah memasuki
usia pascamenopause lanjut sampai usia >65 tahun .
Gejala – Gejala Menopause

Gejala-gejala dari menopause disebabkan oleh


perubahan kadar estrogen dan progesteron. Karena fungsi
ovarium berkurang, maka ovarium menghasilkan lebih
sedikit estrogen/progesteron dan tubuh memberikan
reaksi.
Perubahan hormonal pada tubuh tersebut berakibat
munculnya gejala seperti nyeri sendi & sakit pada
punggung, pengeringan pada vagina (sehingga sakit saat
melakukan hubungan seksual), sulit menahan kencing,
gangguan mood & emosi tinggi sehingga menimbulkan
stres, penurunan kadar estrogen juga mengakibatkan
kecenderungan peningkatan tekanan darah, pertambahan
berat badan & peningkatan kadar kolesterol.
Pada jangka panjang keluhan akibat menurunnya kadar
estrogen ini dapat menyebabkan osteoporosis, penyakit
jantung koroner, dementia tipe Alzheimer, stroke, kanker usus
besar, gigi rontok & katarak.
Adapun gejala lain yang terjadi selama menopause yaitu :

1 .Ketidakteraturan siklus haid


2. Gejolak rasa panas
3. Perubahan kulit
4. Keringat dimalam hari
5. Sulit tidur
6.Perubahan pada mulut
7.Kerapuhan tulang
8.Penyakit
Tanda Awal Menopause

2. Perubahan fisik
1.Perubahan kejiwaan Pada perubahan fisik
Perubahan yang dialami seorang wanita mengalami
oleh wanita merasa tua, mudah perubahan kulit.Lemak bawah
tersinggunga, mudah kaget kulit menghilang sehingga kulit
sehingga jantung berdebar, takut mengendor, Kulit mudah terbakar
tidak bisa memenuhi kebutuhan sinar matahari dan menimbulkan
seksual suami, rasa takut bahwa pigmentasi dan menjadi hitam
suami akan menyeleweng. pada kulit tumbuh bintik hitam,
kelenjar kulit kurang berfungsi
sehingga kulit menjadi kering dan
keriput.
Perubahan-Perubahan Masa Menopause
1. Perubahan fisik
Beberapa keluhan fisik merupakan – Ovarium (indung telur)
tanda dan gejala dari menopause Semakin tua jumlah folikel
yaitu : primodial tersebut akan makin
– Uterus berkurang sehingga siklus haid
menjadi anovulasi
Uterus mengecil selain
disebabkan oleh menciutnya – Serviks
selaput lendir rahim (Atrofi Servik akan mengerut
endometrium ) juga disebabkan sampai terselubung oleh dinding
hilangnya cairan dan perubahan vagina, kripea servikal menjadi
bentuk jaringan ikat antar sel. atropik, kanalis servikalis
– Tuba falopi memendek.
Lipatan-lipatan tuba – Ketidakteraturan siklus haid
menjadi lebih pendek, menipis, Tanda paling umum adalah
dan mengerut, endosalping fluktuasi dalam siklus haid,
menipis, mendatar serta rambut kadang kala haid muncul tepat
getar dalam tuba (silia) waktu tetapi tidak pada siklus
menghilang berikutnya.
2.Perubahan psikologi

beberapa keluhan b. Kecemasan


psikologiyang merupakan Adapun gejolak-gejolak
tanda dan gejala dari psikologi adanya kecemasan
menopause yaitu: bila ditinjau dari beberapa
a.Ingatan menurun aspek
b. Kecemasan • Suasana hati
Adapun gejolak-gejolak • Pikiran
psikologi adanya kecemasan • Motivasi
bila ditinjau dari beberapa • Perilaku gelisah
aspek
• Gangguan kecemasan
• Mudah tersinggung
• Stress
• Depresi
B.Andropause

Kata andropause diambil dari bahasa Yunani,


yaitu andro yang berarti pria dan pause yang artinya
penghentian. Jadi, secara harfiah andropause dapat
diartikan sebagai berhentinya proses fisiologis pada
pria.
Mekanisme terjadinya andropause adalah karena
menurunnya fungsi reproduksi pria yang berakibat
menurunnya kadar testosteron dalam darah dibawah
angka normal. Keadaan ini disebut juga
hypogonadism.
Gejala dan tanda
1. Aspek Vasomotor
keluhan yang timbul antara lain gejolak panas, berkeringat, susah
tidur ,dan rasa gelisah dan takut.
2. Aspek Fungsi Kognitif dan Suasana Hati
keluhan yang timbul mudah lelah, menurunnya motivasi,
berkurangnya ketajaman mental/intuisi, keluhan depresi, hilangnya rasa
percaya diri.

3. Aspek Virilitas
keluhan yang timbul menurunnya kekuatan dan berkurangnya
tenaga, menurunnya kekuatan dan massa otot, kehilangan bulu-bulu
seksual tubuh, penumpukan lemak pada daerah abdominal, serta
osteoporosis.
4. Aspek Seksual
keluhan antara lain menurunnya minat terhadap seksual,
perubahan tingkah laku dan aktifitas seksual, kualitas orgasme menurun,
berkurangnya kemampuan ereksi, berkurangnya kemampuan ejakulasi,
dan menurunnya volume ejakulasi.
Faktor

1. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan yang berperan dalam terjadinya
andropause ialah adanya pencemaran lingkungan yang
bersifat kimia, psikis, dan faktor diet atau makanan.
2. Faktor Organik
Faktor organik yang berperan dalam terjadinya
andropause yaitu adanya perubahan hormonalperubahan
hormonal yang terjadi antara lain:
a. Hormon Testosteron
b. b. Hormon dehydroepiandrosteron (DHEA) dan
dehydroepiandrosteron sulphate (DHEAS)
3. Faktor Psikogenik
Faktor-faktor psikogenik yang sering dianggap
dapat mendorong timbulnya keluhan adropause
antara lain:
• Pensiun
• Penolakkan terhadap kemunduran
• Stress tubuh atau fisik
Diagnosis

Dalam menegakkan diagnosa andropause dapat


dilakukan dengan cara yaitu:
1. Perubahan Hormonal, dengan pemeriksaan
laboratorium mengukur kadar testosteron serum,
total testosteron, testosteron bebas, SHBG, DHEA,
DHEAs, dll.
2. Perubahan Mental dan Fisik, dikonfirmasi dengan
pemeriksaan fisik, fungsi tubuh, dan pemeriksaan
psikologi.
3. Perubahan Tingkah Laku, dikonfirmasi dengan
alloanmnesa.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai