Anda di halaman 1dari 21

Persiapan Pemeriksaan Diagnostik

dan Laboratorium Sistem


Muskuloskeletal
Oleh :
Karmitasari Yanra Katimenta
Fraktur
 Pemeriksaan Rontgen : menentukan
lokasi/luasnya fraktur/trauma, dan jenis
fraktur
 Scan tulang, tomogram, CT Scan/MRI:
memperlihatkan tingkat keparahan fraktur,
juga dapat untuk mengidentifikasi
kerusakan jaringan lunak
 Arteriogram : dilakukan bila dicurigai
kerusakan vaskular
 Hitung darah lengkap : Ht mungkin
meningkat (hemokonsentrasi) atau menurun
(perdarahan bermakna pada sisi fraktur atau
organ jauh pada multiple trauma).
Peningkatan jumlah SDP adalah proses stres
normal setelah trauma
 Kreatinin : trauma otot meningkat beban
kreatinin untuk klirens ginjal.
 Profil koagulasi : perubahan dapat terjad pada
kehilangan darah, transfusi multipel atau
cedera hati.
Dislokasi
 Sinar – X (Rontgen) : Pada pasien dislokasi
sendi ditemukan adanya pergeseran sendi.
 CT Scan : Pada pasien dislokasi ditemukan
gambar 3 dimensi dimana sendi tidak
berada pada tempatnya
 MRI : Terlihat adanya pergeseran sendi.
Luka Bakar
 Hitung darah lengkap : Hb (hemoglobin)
turun menunjukkan adanya pengeluaran
darah yang banyak sedangkan peningkatan
lebih dari 15% mengindikasikan adanya
cedera, pada Ht (Hematokrit) yang
meningkat menunjukkan adanya
kehilangan cairan sedangkan Ht turun
dapat terjadi sehubungan dengan
kerusakan yang diakibatkan oleh panas
terhadap pembuluh darah.
 Leukosit : Leukositosis terjadi sehubungan
dengan adanya infeksi atau inflamasi.
 GDA (Gas Darah Arteri) : untuk
mengetahui adanya kecurigaan cedera
inhalasi. Penurunan tekanan oksigen
(PaO2) atau peningkatan tekanan karbon
dioksida (PaCO2) mungkin terlihat pada
retensi karbon monoksida.
 Elektrolit serum : Kalium dapat meningkat
pada awal sehubungan dengan cedera
jaringan dan penurunan fungsi ginjal,
natrium pada awal mungkin menurun
karena kehilangan cairan, hipertermi dapat
terjadi saat konservasi ginjal dan
hipokalemi dapat terjadi bila mulai
diuresis.
 Natrium urin : Lebih besar dari 20 mEq/L
mengindikasikan kelebihan cairan, kurang
dari 10 mEqAL menduga
ketidakadekuatan cairan.
 Alkali fosfat : Peningkatan Alkali fosfat
sehubungan dengan perpindahan cairan
interstisial atau gangguan pompa, natrium.
 Glukosa serum : Peninggian glukosa serum
menunjukkan respon stress.
 Albumin serum : Untuk mengetahui
adanya kehilangan protein pada edema
cairan.
 BUN atau Kreatinin : Peninggian
menunjukkan penurunan perfusi atau
fungsi ginjal, terapi kreatinin dapat
meningkat karena cedera jaringan.
 EKG : untuk mengetahui adanya tanda
iskemia miokard atau disritmia.
 Fotografi luka bakar : memberikan catatan
untuk penyembuhan luka bakar.
Tugas
Peran dan Fungsi Perawat Sebagai
Advokasi Pada Sistem :
Kel 1 : Muskuloskeletal
Kel 2 : Integumen
Kel 3 : Persepsi Sensori
Kel 4 : Persarafan
Dikumpulkan tanggal 14 Oktober 2019

Anda mungkin juga menyukai