Persyarafan
Persyarafan
Persyarafan
Waktu 10 Menit
1. Sebutkan bagian lobus otak?
2. Sebutkan secara anatomi bagian otak
3. Sebutkan bagian anatomi saraf?
4. Sebutkan area otak yang mengatur
wicara?
5. Sebutkan arteri yang memperdarahi
otak besar dan kecil?
SISTEM SARAF
&
ASUHAN KEPERAWATAN
By:
Ns. Hermanto, S.Kep.,M.Kep
1 Oktober 2019
Capaian pembelajaran
Mampu menjelaskan sistem persyarafan
Mampu melakukan pengkajian pada sistem
persarafan
Mampu memberikan asuhan keperawatan
pada pasien dengan masalah sistem
persyarafan
Anatomi otak
Otak terletak terletak di dlm batok kepala &
melanjutkan melanjutkan diri menjadi menjadi
saraf tulang belakang belakang (medulla
(medulla spinalis spinalis).
Berat otak kurang lebih 1.300-1400 gr (2% berat
badan).
Otak terdiri lebih dari 100 milyard sel saraf dan 1
trilyun sel penyokong saraf (neuroglia neuroglia).
Dari 1.700 ml volume tengkorak:
- 1.400 ml 1.400 ml otak (80%)
- 150 ml darah (10%)
- 150 ml cerebrospinal fluid (10%)
• Scr anatomis,otak dibagi menjadi menjadi:
1. Otak besar (cerebrum)
2. Otak kecil (cerebellum)
3. batang otak (brain stem)
Otak Besar untuk pembelajaran
Otak kecil lebih bertanggung jawab dlm proses
koordinasi & keseimbangan.
Batang otak: mengatur mengatur fungsi dasar
kehidupan kehidupan, misalnya misalnya denyut
jantung jantung, pernafasan pernafasan, dll.
Substansi pokok otak yaitu substansi kelabu
(Grey Matter) dan subtansi putih (White Matter).
Substansi otak
Area Broca & Wernick
1. Lobus frontal(depan, dahi):
utk kegiatan berpikir,
perencanaan, penyusunan
konsep, & perilaku sosial.
2. Lobus temporal (di seputaran
telinga): bertanggungjawab
thd persepsi suara & bunyi
3. Lobus parietal (di puncak
kepala): bertanggung
bertanggung jawab utk
kegiatan berpikir, terutama
pengaturan memori.
4. Lobus occipital (di belakang):
bertanggungjawab mengatur
fungsi penglihatan.
Lobus-lobus otak
• Otak besar (cerebrum)
diperdarahi oleh arteri
carotis dari aorta adalah
Arteri Carotis internal
• Sirkular peredaran darah
otak dari carotis internal
menuju kortek sereberal
adalah Sirculus Willis.
• Bagian wajah diperdarahi
arteri Carotis eksternal
• Otak kecil
(cerebelum)diperdarahi oleh
Arteri vertebra
Anamnesa :
1. Riwayat Penyakit Sekarang
Onset keluhan
Lokasi
Kronologis
Severitas
Kualitas
Faktor yang berhubungan, memberatkan
dan meringankan
2. Riwayat Penyakit Dahulu
• Hipertensi
• Penyakit jantung
• Stroke
• Diabetes
• Gangguan neurologis lain
• Karsinoma
• Trauma
• Intoksikasi
• Riwayat pengobatan sebelumnya
3. Riwayat Penyakit Keluarga
Hipertensi
Penyakit jantung
Stroke
Diabetes
4. Riwayat Pribadi dan Sosial
Riwayat pendidikan dan pekerjaan
Narkoba & kebiasaan lain (merokok)
Pemeriksaan fisik
1. Tingkat kesadaran
- Kwalitatif
- Kwantitatif
2. Pemeriksaan saraf kranial
3. Pemeriksaan rangsang meningeal
4. Pemeriksaan motorik
5. Pemeriksaan sensorik
6. Pemeriksaan otonom
7. Pemeriksaan koordinasi
8. Pemeriksaan refleks
I. Pemeriksaan Tingkat
kesadaran
Kwalitatif :
◦ Komposmentis, apatis,
somnolen, sopour, koma.
Kwantitatif :
◦ GCS : 3 – 15
◦ RTS Trauma, Pra hospital, IGD
◦ FOUR Scala Terpasang Ett, ICU
II. Pemeriksaan saraf kranial
Pemeriksaan Nervus Kranial
Nervus I (Olfaktorius)
-Fungsi utama :
Penghidu – anosmia
-Test : tutup mata dan tutup satu
hidung pembaunan bau spesifik
Cara pemeriksaan
Pastikan rongga hidung tidak tersumbat oleh
apapun dan cukup bersih.
Tutup sebelah lubang hidung dengan jari
Dekatkan bau-bauan seperti kopi dengan
mata tertutup.
Minta klien menebak bau.
Lakukan untuk lubang hidung yang satunya.
Nervus II (Optikus)
-Fungsi utama : Penglihatan
-Test 1. Ketajaman penglihatan
2. Lapangan pandang
3. Funduskopi
4. Refleks cahaya
Cara pemeriksaan
Catat kelainan pada mata seperti katarak dan
infeksi sebelum pemeriksaan.
Periksa ketajaman dengan membaca,
perhatikan jarak baca atau menggunakan
snellen chart untuk jarak jauh.
Periksa lapang pandang
Gunakan opthalmoskop untuk melihat fundus
dan optic disk (warna dan bentuk)
Nervus II (Optikus)
Cara pemeriksaan
Pada mata diobservasi apakah ada odema
palpebra, hiperemi konjungtiva, dan ptosis
kelopak mata
Pada pupil diperiksa reaksi terhadap cahaya,
ukuran pupil, dan adanya perdarahan pupil
Pada gerakan bola mata diperiksa enam lapang
pandang (enam posisi cardinal) yaitu lateral,
lateral ke atas, medial atas, medial bawah
lateral bawah
Nervi III, IV dan VI = Nervi Okulares
Cara pemeriksaan
Fungsi sensorik diperiksa dengan
menyentuh kulit wajah daerah maxilla,
mandibula dan frontal dengan
mengguanakan kapas.
Minta klien mengucapkan ya bila merasakan
sentuhan, lakukan kanan dan kiri.
Nervus V (Trigeminus)
Cara pemeriksaan
Fungsi sensorik dengan mencelupkan lidi kapas
ke air garam dan sentuhkan ke ujung lidah,
minta klien mengidentifikasi rasa ulangi untuk
gula dan asam
Kaku Kuduk
• Lakukanfleksi pada sendi
panggul salah satu
tungkai sampai
membentuk sudut 90°
• Kemudian dilakukan
fleksi pada sendi lutut.
• Tungkai lainnya tetap
dalam keadaan ekstensi.
• Bila ditemukan nyeri dan
tahanan sebelum
mencapai sudut 135°
antara tungkai bawah
dan tungkai atas, dapat
dikatakan pemeriksaan
kering ini positif.
Grade 1 Muscle flicker: Otot ada kontraksi, baik dilihat secara visual atau dengan palpasi,
ada kontraksi satu atau lebih dari satu otot, dan ada tahanan sewaktu jatuh
Grade 2 Decreased range of motion: Mampu menahan tegak yang berarti mampu menahan
gaya grafitasi saja, tapi dengan sentuhan akan jatuh
Grade 3 Full range of motion; no resistance: Mampu menahan tegak walaupun sedikit
didorong, tetapi tidak mampu melawan tekanan/dorongan dari pemeriksa
Grade 4 Full range of motion; some resistance: Gerakan aktif melawan gravitasi dan
melawan tahanan melalui berbagai gerakan, resistance/ tahanan minimal
Grade 5 Full range of motion; full resistance: Kekuatan normal/utuh, melalui gerakan penuh,
resistance/tahanan maksimal
Pemeriksaan Tonus Otot
Test Romberg (koordinasi)
V.Pemeriksaan Sistem Sensorik
- Pasien harus kooperatif dan patuh
- Harus dipahami dermatom
- Mata dalam keadaan tertutup
- Bandingkan sensasi dermatom kiri dan
kanan
Ada 3 bentuk pemeriksaan sensorik
Babinski
Masalah Keperawatan
1. Perfusi jaringan tidak efektif
2. Perdarahan
3. Resiko aspirasi
4. Gangguan mobilitas fisik
5. Resiko hipertermi
6. Resiko kerusakan integritas kulit
7. Resiko terjadi kontraktur
8. Defisit perawatan diri
9. Resiko terjadinya cidera
10. Ketidakseibangan utrisi
11. Ganguan komunikasi verbal
12. Gangguan proses fikir
13. Gangguan persepsi sensori
14. Koping tidak efektif
Terima Kasih
Quis Post
Waktu 10 Menit
1. Tuliskan cara pemeriksaan kaku kuduk
dan kernig, brudzinski?
2. Tuliskan cara pemerisaan reflek
babinski?
3. Sebutkan 12 nervus kranial beserta cara
pemeriksaan secara singkat?