dan Kardiomiopati
Satria Mahendra
Penurunan
Lemas Anoreksia Demam
BB
Keringat
Menggigil Anemia Splenomegali
malam
Perikarditis
Kausa
• Bakterial: M. Tuberculosis, Staph, Pneumocc, Meningocc,
Mycoplasma
Infeksi • Viral: CMV, Epstein-Barr, HIV, campak, rubella, varicella
• Jamur: histoplasmosis, blastomycosis
• Parasit: amoebiasis
Vasodilatasi lokal
Transudasi cairan rendah protein ke
perikardium
Peningkatan permeabilitas vaskular
Protein masuk ke perikardium
Eksudasi leukosit dimulai dari
neutrofil hingga sel mononuklear
Gejala dan Tanda
• Nyeri dada pleuritik
• Berat, terlokalisasi di retrosternal dan prekordium kiri
• Beda dengan ACS nyeri tajam, berubah dengan gerakan, inspirasi dan posisi
• Demam
• Friction rub perikardial
• Gesekan 2 lapisan perikardium yang meradang
• Terdengar lebih jelas saat menarik nafas mendekatkan perikardium ke dinding
dada
• Kelainan EKG
• Elevasi segmen ST difus
• Depresi segmen PR
Terapi
Bed rest
Tangani kausa
Efusi Perikardium
Kausa
• Perikardium normal berisi 15-50 cc cairan plasma o/ sel mesothelial
• Peningkatan permeabilitas kapiler
• Mis. hipotiroid berat
• Peningkatan tekanan hidrostatik kapiler
• Mis. CHF
• Penurunan tekanan onkotik plasma
• Mis. sirosis atau sindrom nefrotik
• Obstruksi drainase cairan perikardium
• Mis neoplasma, tuberkulosis yang menyumbat saluran limfatik
Patofisiologi – yang mempengaruhi timbulnya
gejala
Volume cairan
Komplians perikardium
Gejala dan Tanda
• Dapat asimptomatik
• Nyeri dada tumpul
• Gejala tamponade
• Gejala karena kompresi struktur sekitar jantung
• Suara jantung dapat mengecil
• Friction rub menghilang
Tamponade Jantung
Keadaan terparah dari efusi perikardium
Penurunan SV dan CO
Gejala Klinis
Hipotensi
dengan
Trias Beck Suara pulsus
jantung paradoksus
menghilang • Penurunan TD
sistolik > 10
mmHg saat
inspirasi
Kardiomiopati
Klasifikasi
Gejala HF
Penurunan CO
• Lemah
• Hipotensi
Pemeriksaan
• X-Ray kardiomegali, edema paru, efusi pleura
• EKG pembesaran atrium dan ventrikel, AF, VT, gangguan konduksi
(BBB)
• 24 jam EKG (Holter) mencari aritmia lethal
• Riw berdebar-debar atau sinkop
• Echokardiografi paling bermanfaat, mencari gambaran anatomis
• Kateterisasi jantung mencari adanya PJK
• Usia >40 tahun, riwayat iskemik, EKG abnormal
Manajemen DCM
• Terapi gagal jantung
• Restriksi garam, diuretik, ACEi atau ARB, Betabloker, spironolakton
• CHF kelas D transplantasi
• Prevensi dan terapi aritmia
• Intracardiac defibrillator (ICD)
• Cardiac resyncronization therapy (CRT)
• Prevensi tromboemboli
• Antikoagulan, khusunya pada AF atau EF < 30%
Kardiomiopati Hipertrofi
(HCM)
Kromosom 14 (miosin)
Kromosom 1 (troponin T)
Kromosom 15 (tropomiosin)
Kromosim 11 (?)
Manifestasi Klinis HCM
Manajemen
Betabloker
Kalsium antagonis
Amiodaron, sotalol
ICD
Myomektomi
Restriktif Kardiomiopati (RCM)
Kausa RCM
Fibrosis endomiokardium