Anda di halaman 1dari 9

PERAN SURVEY KADASTRAL DALAM PENGUKURAN

DENGAN MENGGUNAKAN METODE SATELIT


Oleh :
Muhammad Taufik Widayah / 23-2017-068 ; Galathia Natasya Yarangga / 23-2017-095 ;
Ananda Lintang Aulia / 23-2017-098
Kegiatan pendaftaran tanah di Indonesia salah satunya bertujuan untuk menjamin kepastian hukum dan perlindungan kepada
pemegang hak atas suatu bidang tanah yang dinyatakan dalam bentuk sertifikat. Dalam kegiatan pendaftaran tanah dilakukan
pengukuran batas-batas bidang tanah dengan mengacu pada titik-titik dasar teknik yang dinyatakan dalam bentuk pilar orde 2, 3,
dan 4 yang diselenggarakan oleh BPN-RI (Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia). Jumlah titik dasar yang seharusnya
dibangun di Indonesia mencapai jutaan sedangkan pada kenyataannya jumlah dan sebaran titik dasar yang ada belum merata dan
menjangkau seluruh wilayah. Untuk mengatasi keterbatasan jumlah titik dasar dan mendukung percepatan sertifikasi bidang tanah,
diusulkan sistem GPS CORS (Global Positioning System Continuously Operating Reference Stations) yang berwujud sebagai titik
kerangka referensi yang dipasangi receiver GPS dan beroperasi secara continue selama dua puluh empat jam. Dalam pemanfaatan
sistem GPS CORS ini, BPN harus mempersiapkan hal-hal terkait seperti pengembangan sumber daya manusia dan struktur
organisasi di dalam BPN agar sistem GPS CORS dapat dimanfaatkan dalam pengukuran bidang tanah.
CORS (Continuously Operating Reference Station) adalah suatu teknologi berbasis GNSS
yang berwujud sebagai suatu jaring kerangka geodetik yang pada setiap titiknya dilengkapi
dengan receiver yang mampu menangkap sinyal dari satelit-satelit GNSS yang beroperasi
secara penuh dan continue selama 24 jam perhari, 7 hari per minggu dengan mengumpukan,
merekam, mengirim data, dan memungkinkan para pengguna (users) memanfaatkan data
dalam penentuan posisi, baik secara post processing maupun secara real time (sumber:
Gudelines for New and Existing CORS). Jaringan Referensi Satelit Pertanahan (JRSP)
merupakan sebuah sistem jaringan stasiun referensi yang bekerja secara continue selama 24
jam nonstop. JRSP merupakan pengembangan teknologi Continuously Operating Reference
Station (CORS) atau teknologi untuk menentukan posisi secara global menggunakan sistem
satellite positioning. Global Navigation Satellite System (GNSS) dapat disebut sebagai
sistem navigasi dan penentuan posisi menggunakan satelit. GNSS didesain untuk
memberikan informasi waktu dan posisi secara continue di seluruh dunia. GNSS merupakan
metode pengukuran ekstra-terestris, yaitu penentuan posisi yang dilakukan dengan
melakukan pengamatan dan pengukuran terhadap satelit atau benda angkasa lainnya.
Keuntungan Jaringan CORS GNSS antara lain :

1. Pengoperasian
- Meningkatkan produktivitas (beroperasi secara terus menerus)
- Mendapatkan data pengamatan yang lebih dari banyak stasiun referensi
- Meningkatkan produktvfitas (tidak membutuhkan stasiunsementara)
- Waktu inisialisasi yang lebih cepat untuk rover
- Memperluas jarak survei
2. Kualitas Penentuan Posisi melalui pengukuran dengan GNSS akan
meningkatkan presisi dan ketahanan
3. Komersial
Biaya operasional yang lebih rendah dan banyak pengguna yang tertarik
4. Banyak Aplikasi
- RINEX untuk post processing/ penelitian ilmiah
- RTK untuk Surveiing dan Engineering
- DGPS untuk kelautan dan aplikasi SIG
- Informasi waktu untuk tujuan IT
5. Pemusatan Konsep Kontrol
Mengelola jaringan antara lain pengijinan, pembatasan atau
penolakan siapa yang menerima produk dari jaringan stasiun
referensi mereka antaralain rinex untuk pengguna/lokasi khusus,
koreksi RTK dan DGPS untuk pengguna data untuk beberapa
aplikasi di luar membutuhkan posisi
METODA EKSTRATERESTRIAL/PENGAMATAN
SATELIT
Metode pengamatan satelit sering disebut juga sebagai metode ekstraterestrial dikarenakan
pengukuran tetap dilaksanakan dengan mendatangi lokasi pengukuran akan tetapi digunakan
media satelit positioning yang berada di luar angkasa. Satelit yang biasa digunakan adalah satelit
Global Positioning System (GPS). Selain satelit GPS (milik Amerika) ada juga satelit penentuan
posisi lainnya yaitu GLONASS (Rusia), BEIDOU/KOMPAS (China) dan GALILEO (Eropa).
1. Peralatan
2. Lama pengamatan bergantung pada panjang baseline (jarak titik batas ke titik referensi),
jumlah/geometri satelit dan jarak antar epoch.
3. Berbasiskan differential positioning dengan menggunakan data fase
4. Setiap titik batas (baseline) diamati minimal 2 (dua) kali pada waktu yang tidak berurutan
5. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan minimal 1 (Satu) titik dasar
6. Ketelitian atau ellips kesalahan titik yang diperkenankan adalah: 10 cm untuk daerah
pemukiman dan 25 cm untuk daerah pertanian
METODE PENGUKURAN GPS
GPS adalah sistem satelit navigasi dan penentuan posisi yang dimiliki dan dikelola oleh amerika
serikat. Sistem ini didesain untuk memberikan posisi dan kecepatan tiga dimensi serta informasi
mengenai waktu, secara continue di seluruh dunia tanpa bergantung waktu dan cuaca, bagi
banyak orang secara simultan.

Terdapat 2 metode dalam penentuan posisi menggunakan GPS, yaitu:


• Metode Absolut
Menentukan posisi hanya berdasarkan pada 1 pesawat penerima (receiver) saja. Ketelitian posisi
dalam beberapa meter dan umumnya hanya diperuntukan bagi keperluan NAVIGASI.
◦ Metode Relatif atau Differensial
Metode ini dibagi menjadi 2, yaitu:
◦ Post Processing
Dalam post processing ini dibagi lagi menjadi:
◦ Metode Static
◦ Rapic Static
◦ Stop and Go
◦ Pseudo Kinematik
◦ Kinematik

◦ Real Time Kinematik


Metoda real time kinematic langsung menghasilkan harga koordinat posisi dan
kecepatan sesuatu bbenda yang bergerak secara langsung pada saat itu juga.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai