dapat digunakan untuk merancang rasio redaman dan frekuensi alami dari sistem umpan balik (Franklin et al., 2002). • Garis rasio redaman yang konstan dapat ditarik secara radial dari nilai awal dan garis konstan • frekuensi alami dapat ditarik sebagai busur yang pusat poinnya bertepatan dengan nilai awal. • Dapat dilihat pada contoh berikut:
Gambar root locus orde 2
• Dengan memilih titik sepanjang root locus yang bertepatan dengan rasio redaman yang diinginkan dan frekuensi alami gain k , dapat dihitung dan diimplementasikan dalam controller. • Definisi dari rasio redaman dan frekuensi alami mengasumsikan bahwa keseluruhan sistem umpan balik mendekati sistem orde dua, yaitu sistem yang memiliki sepasang pole yang dominan. Hal ini jarang terjadi sehingga itu merupakan cara yang baik untuk mensimulasikan desain akhir .untuk memeriksa apakah tujuan proyek tercapai. • Misalkan terdapat plant (proses) dengan ekspresi fungsi transfer P (s), dan kontoler maju dengan nilai K yang bisa disesuaikan dan fungsi transfer ekspresi C (s). Sebuah kesatuan umpan balik dibangun untuk melengkapi sistem umpan balik. • Untuk sistem tersebut , fungsi transfer secara keseluruhan adalah:
• Jadi pole loop tertutup dari fungsi transfer
adalah solusi untuk persamaan yaitu 1 + K.C (s). P (s) = 0. • Fitur utama dari persamaan ini adalah bahwa akar dapat ditemukan dimanapun K.C.P = -1. • Dari function T (s), kita juga dapat melihat bahwa angka nol dari sistem loop terbuka (CP) juga angka nol dari sistem loop tertutup. Penting untuk dicatat bahwa root locus hanya memberikan lokasi kutub loop tertutup sebagai gain K yang bervariasi, mengingat fungsi transfer loop terbuka. • Nilai nol dari sistem tidak dapat dipindahkan. • Dengan menggunakan beberapa aturan dasar, metode root locus dapat mengplot bentuk keseluruhan dari jalannya sistem (locus) yang dilalui oleh akar dengan nilai K bervariasi. • Plot dari root locus kemudian memunculkan stabilitas dan dinamika umpan balik sistem untuk nilai k yang berbeda beda.