Kelompok
Fitrah Al Maghfirah
Hernisya
Ifa Nabilah Akhmad
Sri Wahyuni
Yeyen Priday
Cacar air
Sebagian besar ibu hamil sebenarnya sudah memiliki
kekebalan tubuh terhadap infeksi cacar air. Cacar air pada
saat hamil, memiliki risiko berbahaya pada ibu dan bayi
Infeksi yang dalam kandungan. Segera periksa ke dokter bila mengalami
Dapat cacar air selama hamil.
Membahayakan
Janin
Streptococcus grup B
Ibu hamil yang mengidap infeksi Streptococcus grup B, dapat
menularkan infeksi ini pada bayinya dalam proses persalinan.
Disarankan untuk melakukan pemeriksaan untuk mendeteksi
Streptococcus grup B sebelum persalinan. Dokter dapat
melakukannya di usia kehamilan 35-37 minggu. Jika infeksi ini
sudah diketahui, dokter dapat memberikan antibiotik sebelum
persalinan, untuk mencegah penularan pada bayi. Bunda juga
Next….. perlu memberitahu dokter jika memiliki alergi pada antibiotik
tertentu.
CMV (cytomegalovirus)
Infeksi yang lebih sering dialami anak-anak ini dapat
menyebabkan gangguan pada janin jika dialami ibu
hamil. Akibat infeksi CMV, bayi nantinya dapat
mengalami epilepsi, gangguan pendengaran,
kebutaan, hingga kesulitan belajar.
Next…
Herpes genital
Ibu hamil yang mengalami herpes genital atau herpes
simplex mungkin perlu menjalani operasi Caesar, untuk
mengurangi risiko menularnya penyakit ini ke bayi
pada saat persalinan. Infeksi ini dapat menyebar
melalui hubungan seksual dengan pasangan yang lebih
dulu terinfeksi.
Next…
Pada ibu
Jika memelihara hewan peliharaan, seperti kucing, selama hamil
Cara sebaiknya minta bantuan orang lain untuk mengurusnya,
terutama membersihkan tinja dan kandang.
Mengurangi
Sebaiknya hindari menyentuh kucing atau hewan lain yang sedang
Risiko Infeksi sakit.
pada Ibu Jika sering berkebun atau bercocok tanam, sebaiknya kenakan
sarung tangan saat melakukannya.
Hamil Selalu pastikan untuk mencuci sayuran dan buah yang akan
dikonsumsi.
Pastikan telur, ikan, dan daging, dimasak hingga matang sebelum
dikonsumsi.
Pada anak
Hindari mencium bibir anak kecil. Lebih baik peluk atau cium pada
kening.
Cuci tangan secara teratur dengan air hangat dan sabun, terutama
setelah mengganti popok anak.
Sebaiknya Bunda tidak berbagi pakai alat makan, ataupun minum
dari gelas yang sama dengan anak-anak.
Next…
Sepsis neonatorum onset awal
Jenis sepsis ini terjadi ketika bakteri menyerang bayi
pada saat proses melahirkan normal (lewat vagina).
Gejala sepsis pada umumnya muncul enam jam
Ketika Bayi pertama setelah bayi lahir.
Baru Lahir Sepsis neonatorum onset akhir
Terinfeksi Pada umumnya, sepsis ini disebabkan oleh infeksi
bakteri lingkungan di mana bayi baru lahir berada,
Bakteri seperti lingkungan rumah sakit. Infeksi sebagian besar
disebabkan berbagai jenis kuman Staphylococcus dan
E. coli yang menular dari penggunaan alat intravaskuler
serta infeksi Pseudomonas aeruginosa dari penggunaan
alat bantu pernapasan pada bayi.
Bayi terlihat lesu atau tidak bertenaga
Tidak mau menyusui
Badan cenderung dingin akibat suhu tubuh rendah
Mengalami gejala apnea atau napas terhenti sesaat
Gejala dan
Mengalami demam tanpa sebab yang jelas
dampak Kulit tampak pucat dan tidak terlihat sehat
sepsis pada Adanya pembengkakan di sekitar perut
bayi baru lahir Muntah-muntah
Mengalami diare
Kejang
Nampak gelisah
Gejala penyakit kuning pada mata dan kulit
Sepsis onset awal paling berisiko ketika pemecahan
membran saluran ketuban terjadi lebih cepat sebelum
proses kelahiran dimulai, melahirkan prematur, dan
adanya kolonisasi bakteri pada jalur kelahiran vagina
Faktor Risiko ibu hamil saat proses bersalin.
Sepsis pada Pada onset akhir, perawatan BBL di rumah sakit dapat
Bayi Baru meningkatkan risiko sepsis. Seperti diantaranya lama
waktu dirawat setelah lahir, terlalu lama menggunakan
Lahir kateter intravaskuler, mengalami masalah yang
berkaitan dengan infeksi saat dilahirkan, berdekatan
dengan orang lain yang sedang sakit, serta
penggunaan alat dan cairan infus yang tidak steril.
Penetapan diagnosis sepsis dilakukan berdasarkan
gejala dan pemeriksaan darah untuk melihat ada atau
Penanganan tidaknya bakteri dalam darah tersebut.
Sepsis Penanganan sepsis pada bayi dengan antibiotik infus
bisa dilakukan setelah jenis bakteri dikenali dan
Neonatorum kemungkinan penanganan dapat disesuaikan. Di
samping itu, penggunaan ventilator, cairan infus, dan
pembantu sistem sirkulasi darah juga mungkin
diperlukan.