Anda di halaman 1dari 12

Penilaian Retrospektif Malnutrisi pada Anak Balita

Anak-anak di Rumah Sakit Rujukan Ayder, Tigray Ethiopia


Alya Arta Audivi (18032092)
Malnutrisi
Malnutrisi adalah keadaan dimana tubuh tidak mendapat asupan gizi yang
cukup, malnutrisi dapat juga disebut keadaaan yang disebabkan oleh ketidak
seimbangan di antara pengambilan makanan dengan kebutuhan gizi untuk
mempertahankan kesehatan. Ini biasa terjadi karena asupan makan terlalu
sedikit ataupun pengambilan makanan yang tidak seimbang. Selain itu,
kekurangan gizi dalam tubuh juga berakibat terjadinya malabsorpsi makanan
atau kegagalan metabolik (Oxford medical dictionary 2007: 524 ).
Penggolongan Malnutrisi
 Marasmus merupakan bentuk malnutrisi protein kalori, terutama
akibat kekurangan kalori berat dan kronis, paling sering terjadi selama
tahun pertama kehidupan, disertai retardasi pertumbuhan serta
atrofi lemak subkutan dan otot.
 Kwashiorkor merupakan bentuk malnutrisi protein-energi yang
disebabkan defisiesi protein yang berat, asupan kalori biasanya juga
mengalami defisiensi.
 Marasmic – Kwashiorkor merupakan suatu keadaan defisiensi kalori
dan protein, disertai penyusutan jaringan yang hebat, hilangnya
lemak subkutan, dan biasanya dehidrasi.
Penyebab Malnutrisi
 Pola makan buruk  Kurangnya ketahanan pangan
 Masalah kesehatan mental keluarga
 Ketidakseimbangan antara energi  Kualitas perawatan ibu dan anak
yang masuk dan keluar dari tubuh  Pelayanan kesehatan serta sanitasi
 Masalah pada sistem pencernaan lingkungan
 Kebiasaan meminum alkohol
 Kurangnya asupan ASI ibu
Gejala Malnutrisi
 Penurunan berat badan drastis
 Kehilangan lemak (jaringan adipose)
 Perut membengkak
 Pipi dan mata cekung
 Kulit dapat menjadi lebih tipis, kering, inelastis, pucat dan dingin
 Sulit konsentrasi
Pencegahan & Penanganan
 Pahami penyebab malnutrisi  Ganti nutrisi dengan makanan yang
 Pelajari faktor yang menyebabkan tepat
malnutrisi  Pelajari kebiasaan makan yang baik
 Identifikasi semua gejala (symptoms) beserta nutrisi yang diperlukan
dari malnutrisi  Konsultasi ke dokter atau ahli gizi
 Cukupi nutrisi dalam setiap makanan
Retrospective Assessment of Malnutrition among Under-Five Children in
Ayder Referral Hospital, Tigray Ethiopia
Desta Mebrahtu1, Girum Sebsibie2, Teklemariam Gultie3 1 Department of Pediatrics, Shire Hospital, Tigray, Ethiopia 2 Department of Nursing and
Midwifery, Addis Ababa University, Addis Ababa, Ethiopia 3 Department of Midwifery, Arba Minch University, Arba Minch, Ethiopia
Secara umum, kelaparan dan kekurangan gizi adalah dua dari tantangan paling
signifikan. Kekurangan gizi adalah faktor risiko penyakit dan kematian, dengan jutaan
wanita hamil dan anak-anak kecil menjadi terpengaruh karena infeksi, pola makan yang
buruk dan tidak memadai. Malnutrisi meningkatkan risiko dan memperburuk keparahan
infeksi. Bayi dan anak kecil paling terpengaruh oleh kekurangan gizi karena mereka telah
meningkat kebutuhan nutrisi untuk mendukung pertumbuhan. Anak-anak kurang gizi,
serta anak-anak dengan kurang gizi akut, memiliki risiko kematian yang lebih tinggi
daripada anak-anak dengan status gizi yang optimal.
Kesimpulan
 Penggolongan malnutrisi ada 3 yaitu : marasmus, kwashiorkor dan marasmus-kwashiorkor.
 Malnutrisi dapat disebabkan dari diri sendiri dan disebabkan oleh lingkungan.
 Hasil keseluruhan menunjukkan bahwa dengan kemungkinan penjelasan yang berbeda anak-anak dari
daerah pedesaan dicatat untuk sebagian besar individu yang didiagnosis dengan berbagai jenis kekurangan
gizi. Pemberian makan bayi praktik seperti pemberian ASI eksklusif, inisiasi pemberian makanan pendamping
ASI yang tepat waktu, dan memiliki riwayat menyusui sekali dalam hidup mereka selama masa bayi relatif
lebih tinggi di antara anak-anak dalam penelitian ini membandingkannya dengan penelitian lain.
 Sebagian besar anak-anak dalam penelitian ini mengalami kekurangan gizi akut. Karena itu pertumbuhan
kegiatan pemantauan harus diperkuat di semua tingkatan karena hal ini sangat penting untuk mendeteksi hal
itu anak-anak dengan malnutrisi dini dan mengobatinya. Lebih banyak informasi harus disebarluaskan ke
masyarakat melalui agen kesehatan masyarakat tentang praktik pemberian makan anak dan perilaku mencari
kesehatan.
This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-NC-ND

Anda mungkin juga menyukai