Laboratorium Primo Narita
Laboratorium Primo Narita
Manajer
Penunjang Medis
Kepala Unit
Laboratorium
Tenaga
Dokter Konsulan Adminitrasi
Laboratorium
Administrasi 6 3
Belum sesuai
Pekarya/ Laboran 6 2
Jumlah 50 35
Belum sesuai
Pendaftaran
Sampling
No QC – Pra analisa
OK
Proses analisa
No Verifikasi hasil
OK
Hasil
Konfirmasi Kesiapan Px
Sampling bahan Px
Unit Laboratorium
Administrasi pendaftaran
OK
Proses analisa
Verifikasi hasil
NO OK
Hasil
Formulir Pemeriksaan
Unit
Laboratorium
Sampling
No QC – Pra analisa
OK
Proses analisa
No Verifikasi hasil
OK
Hasil
Gambar 4.9 Usulan alur Pelayanan Laboratorium Pasien Umum dari IGD
• Pasien IGD akan mendapatkan surat pengantar pemeriksaan Laboratorium untuk kemudian dibayarkan
kepada kasir IGD oleh keluarga pasien atau orang yang mendampingi pasien. Bila pasien memungkinkan
untuk dibawa ke Laboratorium maka pasien akan diantar ke Laboratorium. Setelah dilakukan input data
maka pasien akan diidentifikasi kemudian dilakukan pengambilan sampling dan sampling selanjutnya akan
diperiksa oleh petugas Laboratorium.
• Bila pasien tidak memungkinkan untuk dibawa ke Laboratorium maka sampling bisa dilakukan oleh
petugas IGD atau petugas Laboratorium. Petugas IGD akan terlebih dahulu menghubungi petugas
Laboratorium dan bila petugas Laboratorium siap makan petugas langsung menuju IGD untuk melakukan
prosedur pengambilan sampel yang dimulai dengan identifikasi pasien kemudian pengambilan sampling,
sampel kemudian akan dibawa ke Laboratorium untuk diinput datanya kemudian dianalisis.
• Namun apabila petugas Laboratorium tidak ada yang siap maka perawat IGD akan melakukan sendiri
proses pengambilan sampling yang dimulai dari identifikasi pasien kemudian dilakukan pengambilan
sampling. Sampel kemudian akan diantar oleh petugas IGD atau keluarga pasien ke Laboratorium. Petugas
Laboratorium akan menginput data pasien di Laboratorium dan kemudian melakukan analisis sampel.
• Untuk pasien dari IGD harusnya tidak boleh membayar dulu karena sesuai dengan SPM IGD yaitu
tidak adanya pasien yang diharuskan membayar uang muka. Akan tetapi hal ini bisa terjadi karena sebagian
besar pasien IGD RSIS adalah pasien dengan triage hijau. Petugas laboratorium diharapkan selalu stand by
karena pengambilan sampling pasien IGD harusnya tetap dilakukan oleh petugas laboratorium dan bukan
oleh petugas IGD.
Usulan Alur Pelayanan
Unit Laboratorium RSIS (1)
Gambar 4. 11 Usulan Pelayanan Laboratorium Pasien Umum dari Unit Rawat Inap
• Petugas laboratorium akan berkeliling untuk mengambil blanko pemeriksaan
laboratorium di nurse station rawat inap. Bila ada blangko maka akan dicek
apakah peneriksaan tersebut memerlukan persiapan pasien. Bila ternyata
memerlukan persiapan pasien maka petugas laboratorium akan
menginformasikan kepada pasien dan perawat ruangan mengenai persiapan
tersebut. Setelah itu input data pasien akan dilakukan di laboratorium.
• Sampel yang telah diambil dari pasien akan melalui quality control pra analisis,
bila hasilnya baik dan tidak meragukan maka akan dilanjutkan ke proses analisis
tapi bila hasilnya kurang baik maka akan dilakukan pengambilan ulang sampel.
Setelah proses analisis selesai maka hasil akan diverifikasi, bila hasilnya kurang
baik dan meragukan maka akan dilakukan quality control pra analisis ulang pada
sampel. Akan tetapi bila hasilnya baik maka hasil maka akan dilakukan bacaan
oleh dr.Sp.PK dan tindasan bukti pemeriksaan akan diserahkan ke perawat untuk
dilaporkan kepada dokter yang merawat.
Usulan Alur Pelayanan
Unit Laboratorium RSIS (2)
Gambar 4.12 Usulan Pelayanan Laboratorium Pasien dari Unit Rawat Jalan
• Pasien dari rawat jalan membawa surat pengantar dari dokter yang bersangkutan dan kemudian mendaftar
ke laboratorium. Bila pemeriksaan dapat dilakukan di laboratorium RSIS maka petugas akan
menginformasikan total biaya kepada pasien. Bila pasien tidak setuju maka pemeriksaan tidak dapat
dilanjutkan akan tetapi bila pasien setuju maka akan dicek apakah pemeriksaan memerlukan persiapan
pasien. Bila pemeriksaan memerlukan persiapan maka petugas laboratorium akan menginformasikan kepada
pasien dan meminta pasien untuk datang kembali setelah persiapan telah sesuai. Bila pemeriksaan tidak
memerlukan persiapan khusus maka pasien langsung melakukan pembayaran ke kasir rawat jalan dan
pengambilan sampling dapat dilakukan setelah itu. Sampel yang telah diambil dari pasien akan melalui
quality control pra analisis, bila hasilnya baik dan tidak meragukan maka akan dilanjutkan ke proses analisis
tapi bila hasilnya kurang baik maka akan dilakukan pengambilan ulang sampel. Setelah proses analisis selesai
maka hasil akan diverifikasi, bila hasilnya kurang baik dan meragukan maka akan dilakukan quality control
pra analisis ulang pada sampel. Akan tetapi bila hasilnya baik maka hasil akan dibaca oleh dr.Sp.PK untuk
kemudian diserahkan kepada pasien.
• Pemeriksaan yang tidak dapat dilakukan di laboratorium RSIS akan dilakukan di laboratorium
rekanan. Akan tetapi bila pemeriksaan tersebut juga tidak bisa dilakukan di laboratorium rekanan makan
petugas pendaftaran akan memberitahukan hal tersebut kepada pasien dan kemudian akan ditindaklanjuti
kepada dokter yang merawat. Bila pemeriksaan dapat dilakukan di laboratorium rekanan maka laboratorium
RSIS akan memfasilitasi dalam pengambilan sampling dan kemudian sampel akan dikirim ke laboratorium
rekanan. Laboratorium RSIS akan menerima hasil dari laboratorium rekanan dan hasil tersebut akan
dikumpulkan dengan hasil pemeriksaan lain yang ada bila ada untuk kemudian akan diserahkan kepada
pasien.
Standar Prosedur Operasional Unit
Laboratorium RSIS
Tabel 4.8 SPO Prosedur Pengambilan Sampel Darah Vena
• Format SPO Prosedur Pengambilan Sampel Darah Vena telah sesuai dengan surat edaran Direktorat Jenderal
Medik No. Y.M.00.02.2.2.837 tertanggal 1 Juni 2002 yang berisi: Kotak heading, terdiri dari logo RS, judul
SPO, nomor dokumen, nomor revisi, halaman, prosedur tetap, tanggal terbit, ditetapkan Direktur dan Isi SPO
yang berisi bagian pengertian, tujuan, kebijakan, prosedur dan unit terkait.
• SPO ini berjudul Prosedur Pengambilan Sampel Darah Vena akan tetapi isinya tidak spesifik tentang prosedur
pengambilan sampel darah vena saja tapi masih memuat tentang persiapan pengambilan sampel darah
vena. Kolom tujuan juga masih kurang jelas dan kolom kebijakan seharusnya berisi kebijakan yang menaungi
SPO tersebut saja atau kebijakan yang mendasari pembuatan SPO tersebut. Unit terkait seharusnya
menyatakan dimana unit tersebut berlaku. Prosedur pelaksanaan berdasarkan Tata Cara Penulisan SOP
menurut Guidance for Preparing Standard Operating Prosedures (SOPs) oleh EPA (2007), SPO harus ditulis
secara singkat, langkah demi langkah dan menggunakan format yang mudah dibaca. Informasi yang disajikan
tidak boleh membingungkan dan rumit, serta menggunakan kata kerja aktif. Penggunaan kata kerja ‘Kamu’
tidak diperbolehkan dan tidak boleh berisi kalimat yang terlalu panjang lebar dan berlebihan. Dokumen
harus sederhana dan pendek. Informasi harus jelas dan eksplisit untuk menghindari adanya keraguan. Bisa
juga ditambahkan flow chart untuk mengilustrasikan proses yang sedang digambarkan.
• Berdasarkan Permenkes No.1438/Menkes/Per/IX/2010 tentang Standar Pelayanan Kedokteran Pasal 12, SPO
harus selalu ditinjau kembali dan diperbaharui sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun sekali sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran atau kedokteran gigi sehingga seyogyanya
tanggal April 2019 SPO ini sudah harus direvisi lagi
Usulan Standar
Prosedur Operasional
Unit Laboratorium RSIS
Tabel 4.9 Usulan Perbaikan SPO Prosedur
Pengambilan Sampel Darah Vena
Fasilitas Unit Laboratorium RSIS
Berikut adalah pelayanan yang dilakukan di Unit Laboratorium RSIS:
• Panel Demam
• Panel Gangguan Fungsi Hati dan Petanda Hepatitis
• Panel Gangguan Fungsi Ginjal
• Panel Uji Saring Anemia
• Panel Gangguan Metabolisme Gula
• Pemeriksaan lemak darah
Berdasarkan Pedoman Teknis Sarpras RS Kelas B, Pelayanan Laboratorium RS Kelas B seharusnya dilengkapi
pula oleh fasilitas berikut:
• Blood Sampling dan Bank Darah
• Administrasi penerimaan spesimen
• Gudang regensia & bahan kimia
• Fasilitas pembuangan limbah
• Perpustakaan, atau setidaknya rak-rak buku
Kinerja Unit Laboratorium RSIS
Tabel 4.14 Kinerja berdasarkan Jenis Pemeriksaan Tahun 2015 s/d 2017
Tahun
No Jenis Pemeriksaan
2015 2016 2017
A PATOLOGI KLINIK
1 Kimia Klinik 37891 32828 33006
2 Gula Darah 8651 8804 14287
3 Hematologi 18482 16357 18331
4 Imunologi 7100 5685 6145
5 Bakteriologi 415 385 329
6 Liquor 1 0 0
7 Transudat/Eksudat 0 0 0
8 Urine 2902 2387 1915
9 Tinja 559 404 160
10 Blood Gas Analiser 0 0 35
11 Radio Assay 1101 836 468
12 Cairan lain (pleura, lumbal, serebropinal) 7 8 11
13 Lain-lain 8 9 15
Total 77117 67703 74702
B PATOLOGI ANATOMI
1 Sitologi 242 335 253
Total 242 335 253
C TOKSIKOLOGI
1 Narkotika 157 286 167
Total 157 286 167
TOTAL 77516 68324 75122
• Kinerja Unit Laboratorium RSIS berdasarkan total pemeriksaan dari
tahun 2015 ke 2016 mengalami penurunan sebanyak 11,86%,
sedangkan dari tahun 2016 ke 2017 meningkat sebanyak 9,95%.
Pemeriksaan Patologi Klinik pada tahun 2015 ke 2016 mengalami
penurunan sebesar 12,20% sedangkan pada tahun 2016 ke tahun
2017 mengalami peningkatan sebesar 10,34%. Pemeriksaan Patologi
Anatomi pada tahun 2015 ke 2016 mengalami peningkatan sebesar
38,43% sedangkan pada tahun 2016 ke tahun 2017 mengalami
penurunan sebesar 24,48%. Pemeriksaan Toksikologi pada tahun
2015 ke 2016 mengalami peningkatan sebesar 82,16% sedangkan
pada tahun 2016 ke tahun 2017 mengalami penurunan sebesar
41,61%.
Kinerja Unit Laboratorium RSIS (1)
Tabel 4.15 Capaian Kinerja berdasarkan Asal Pasien tahun 2015 s/d 2017
Asal Pasien
2015 2016 2017
Bulan
Unit Rawat Unit Rawat Unit Rawat Unit Rawat Unit Rawat Unit Rawat
IGD IGD IGD
Inap Jalan Inap Jalan Inap Jalan
1 1399 661 255 1045 697 244 1147 1014 265
2 1520 687 285 1007 703 233 984 998 378
3 1826 740 468 1074 724 263 1306 1223 443
4 1717 821 398 1096 793 275 1308 1166 295
5 1588 683 325 1157 725 323 1369 1135 306
6 1014 674 270 1163 784 233 1216 1091 237
7 1213 706 230 977 555 198 1006 1033 177
8 972 424 299 956 792 215 988 1583 193
9 939 640 185 1094 769 221 1123 1703 227
10 1041 626 218 1123 916 219 1072 1655 255
11 1008 657 177 1154 953 244 1223 1660 235
12 990 581 196 1094 945 175 1116 1718 195
15225 7900 3306 12940 9356 2843 13858 15979 3206
Total 26431 25139 33043
• Tahun 2015 didapatkan pasien yang berasal dari Unit Rawat Inap adalah
sebesar 57,60% dari total pasien, pasien yang berasal dari Unit Rawat Jalan
adalah sebesar 29,89% dan pasien yang berasal dari IGD adalah sebesar
12,51% dari total pasien.
• Tahun 2016 didapatkan pasien yang berasal dari Unit Rawat Inap adalah
sebesar 51,47% dari total pasien, pasien yang berasal dari Unit Rawat Jalan
adalah sebesar 37,22% dan pasien yang berasal dari IGD adalah sebesar
11,31% dari total pasien.
• Tahun 2017 didapatkan pasien yang berasal dari Unit Rawat Inap adalah
sebesar 41,94% dari total pasien, pasien yang berasal dari Unit Rawat Jalan
adalah sebesar 48,39% dan pasien yang berasal dari IGD adalah sebesar
9,7% dari total pasien.
Kinerja Unit Laboratorium RSIS (2)
Tabel 4.16 Kunjungan Pasien Lama-Baru Tahun 2015 s/d 2017
Tahun
No Kunjungan
2015 2016 2017
1 Pasien Lama 16124 13469 14418
2 Pasien Baru 10754 11670 18733
Total 26878 25139 33151
• Tahun 2015, jumlah kunjungan pasien lama lebih banyak yaitu
sebesar 59,99% dan jumlah kunjungan pasien baru sebesar 40,01%,
menandakan loyalitas pasien lama kepada RSIS masih cukup besar.
• Tahun 2015, jumlah kunjungan pasien lama lebih banyak yaitu
sebesar 53,58% dan jumlah kunjungan pasien baru sebesar 46,42%
walau kunjungan pasien lama lebih menurun dibandingkan tahun
sebelumnya. Tahun 2017 trend, jumlah kunjungan pasien baru lebih
banyak yaitu sebesar 53,58% dan jumlah kunjungan pasien lama
sebesar 46,42%, berbeda dari trend tahun-tahun sebelumnya. Hal ini
kemungkinan dikarenakan semakin meningkatnya pasien BPJS di RSIS
yang merupakan rujukan dari faskes pertama disekitarnya.
Standar Pelayanan Minimal Unit
Laboratorium RSIS
Tabel 4.19 Pencapaian SPM Unit Laboratorium RSIS bulan Juli, Agustus dan September tahun 2018
Bulan
No SPM Standar
Juni Agustus September
Waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium 64 menit 68 menit 62 menit ≤120 menit
1
Pelaksanaan ekspertisi 100% 100% 100% 100%
2
dokter Sp.PK
Tidak adanya kesalahan pemberian hasil 100% 100% 100% 100%
3 pemeriksaan laboratorium
Waktu tunggu pelayanan laboratorium 24 menit 23 menit 19 menit ≤30 menit
4 hematologi emergency
Waktu tunggu pelayanan laboratorium 45 menit 47 menit 47 menit ≤60 menit
5 kimia klinik emergency
Nilai kritis yang tidak terlaporkan kepada 0 0 0 0
6 DPJP
7 Kesalahan hasil pemeriksaan lab 0% 0% 0% 0%