Anda di halaman 1dari 20

Kelenjar Adrenal

(Suprarenal)
Dr.Veny Larasati, M.Biomed(AAM)
Kelenjar Adrenal (Suprarenal)

• Ditutupi oleh capsul yang tebal, terdiri dari jaringan pengikat


collagen yang mendesak kedalam jaringan cortex dan membentuk
trabecula yang dalam
• Ditunjang oleh serabut reticuler yang membentuk anyaman dan
terletak diantara sinusoid dan dan pita sel kelenjar
• Serabut reticuler juga mengelilingi rumpun rumpun sel kelenjar di
medulla adrenalis guna mendukung kapiler darah, vena dan
nervus

Glandula suprarenal menghasilkan dua jenis hormon yang berbeda


yaitu steroid dan katekolamin
• Kelenjar adrenalis, sepasang
berbentuk segitiga dan pipih,
terletak pada rongga
retroperitoneal pada kutub
cranial ginjal dengan ukuran
lk. 5 x 3 x 1 cm dengan berat
total 15 gr
• Pada penampang melintang,
terlihat bagian cortex
berwarna kuning terang dan
merah kecoklatan, pada
bagian tengahnya, medulla HISTOGENESIS
Cortex adrenalis berasal dari coelomic
mesoderm pada sisi medial dari urogenital
ridge pada embryo sedang medulla berasal
dari Ectodermal Neural Crest tissue yang
juga merupakan asal pertumbuhan dari
Ganglion Symphatetic Cell
SUPLAI DARAH

Glandula suprarenal diperdarahi


oleh tiga arteri yang berbeda :
1. Arteri phrenica inferior (asal
a.suprarenal superior)
2. Aorta (asal a.suprarenal
medial)
3. Arteri renalis (asal
a.suprarenal inferior)

Pleksus subkapsular – arteri


kortikalis – kapiler sinusoid
fenestrata Pada daerah coticomedularis junction
tampak , daerah cortex tidak dijumpai
vena
Pembuluh balik akan keluar sebagai
vena suprarenalis
KORTEKS ADRENAL

Korteks adrenal dibagi menjadi 3 zona yang memproduksi tiga jenis hormon
steroid yang berbeda

Terbagi menjadi 3 zona:


1. Zona glomerulosa (15%)
2. Zona fasikulata (75%)
3. Zona retikularis (7%)
Zona Glomerulosa

• Terletak di bawah kapsul kelenjar


• Membentuk rumpun rumpun sel yang terdiri dari sel
kelenjar berbentuk kolumner
• nukleus berbentuk sferis dan tercat gelap serta
mengandung 1 atau 2 buah nucleolus,
• cytoplasma tidak begitu banyak dan secara umum bersifat
acidophilic, mengandung droplet lipid
• RE halus banyak, kompleks golgi berkembang dengan baik

Stimulasi Angiotensin II dan ACTH (hipofisis anterior) akan menyebabkan sel


parenkim zona glomerulosa melepaskan hormon aldosteron dan
deoxycorticosterone
Zona Fasciculata

• Zona bagian tengah dan terbesar dari korteks adrenal


• Banyak terdapat sinusoid di antara sel-sel parenkimnya
yang tersusun radier
• Terdiri dari sel sel berbentuk polyhydral, berukuran lebih
besar dan sel selnya menyusun diri sebagai pita pita yang
tunggal dan panjang .
• asidofilik pucat
• Mengandung banyak droplet lipid di sitoplasmanya (hilang
saat pembuatan preparat histologi) sehingga sel tampak
bervakuola ,pada preparat tampak gambaran seperti
berbusa (foamy) -- spongiosit

Stimulasi ACTH (hipofisis anterior) akan menyebabkan sel parenkim zona


fasikulata melepaskan hormon kortisol dan kostikosteron
Zona Reticularis

• Lapisan korteks adrenal paling dalam


• Lapisan ini terdiri atas pita pita sel yang saling beranastomosis
hingga membentuk gambaran seperti anyaman jala jala dengan
sel yang lebih kecil
• cytoplasma mengandung sedikit droplet lipid.
• Mendekati medulla, didaerah ini dapat dijumpai sel sel terang
dan sel sel gelap.
Nucleus sel terang tercat pucat dan sel gelap tercat
hyperchromatic
• Sel-sel yang terpulas gelap di dekat medula dengan inti piknotik
 mendukung dugaan bahwa zona ini banyak mengandung sel
parenkim yang degenerasi

Stimulasi dan ACTH (hipofisis anterior) akan menyebabkan sel parenkim zona
retikularis melepaskan hormon dehidroepiandrosteron , androstenedion dan
beberapa glukokortikoid
ADRENAL
Capsul
GLAND

Zona
korteks glomerulosa

Zona
fasikulata

Zona
retikularis

medula
Zona glomerulosa

Zona fasciculata

Zona reticularis

Medulla adrenaliss
MEDULA ADRENAL

• Terdiri dari dua jenis sel parenkim yang disebut chromaffin cell
dan sympathetic ganglion cell (tersebat di jaringan ikat)
• Chromaffin cell merupakan modifikasi neuron post ganglionik yang
mempunyai fungsi sekretori
• Chromaffin cell merupakan sel sel epitheloid yang besar dan
membentuk group group sel yang bulat atau pita sel yang pendek
dan berhubungan erat dengan kapiler darah dan venula
• Medula adrenal berfungsi sebagai ganglion simpatis termodifikasi
yang memiliki sel postganglionik simpatis tanpa akson dan dendrit
• Sel chromaffin mensintesis epinefrin (adrenalin) dan norepinefrin
(noradrenalin) melalui stimulasi saraf simpatis preganglionik
(kolinergik)
• Sel kromafin mensintesis epinefrin dan norepinefrin
INERVASI
• Sel sel kelenjar cortex adrenalis tidak dijumpai inervasi.
• Aktifitas zona fasciculata di stimulasi oleh ACTH, Zona Glomerulosa
bereaksi terhadap perubahan volume cairan extra cellulair,
perubahan konsentrasi Natrium dan Calcium darah sebagai
pengaruh tidak langsung dari diencephalons yang memproduksi
suatu hormone yang masih bersifat hypothetis yaitu Aldosterom
Stimulating Hormone
• Capsul dipersyarafi oleh Preganglionic Symphathetic Nerve Fibre
yang berasal dari Medulla Spinalis pada daerah bawah C.V
Thoracalis dan Lumbalis yang membentuk flexus pada jaringan
capsul
HISTOFISIOLOGI
Cortex Adrenalis

• Menghasilkan tiga kelas hormon steroid (mineralokortikoid,


glukokortikoid, androgen)
• Mineralokortikoid (aldosteron dan deoxycorticosterone) dari zona
glomerulosa berperanan dalam keseimbangan cairan dan elektrolit
tubuh
• Androgen (dehidroepiandrosteron dan androstenedion) berpengaruh
sedikit pada laki-laki (androgen lemah) tetapi dapat menyebabkan efek
maskulin pada wanita
Glukokortikoid dari zona fasikulata (kortisol dan kortikosteron) :
mengontrol metabolisme,
• pada hati mempunyai efek anabolik (meningkatkan ambilan
asam lemak, asam amino dan karbohidrat untuk sintesis glukosa
dan polimerisasi glikogen),
• pada jaringan lain bersifat katabolik (lipolisis, proteolisis pada
otot dan kulit  atropi otot dan kulit),
• anti inflamasi (menghambat infiltrasi makrofag dan leukosit),
• menekan sistem imun (atropi sistem limfatik, menurunkan populasi
limfosit)
Medula Adrenalis

• Memproduksi hormone Epinephrine dan Norepinephrine yang


merupakan derivate dari Catecholamine.
• Epinephrine menyebabkan peningkatan denyut jantung tanpa
peningkatan tekanan darah
Norepinephrine relative memberikan effect yang kecil terhadap
metabolisme, tapi berpengaruh lebih menonjol terhadap peningkatan
tekanan darah dibanding pengaruhnya terhadap peningkatan denyut
jantung
• Epinefrin dilepaskan pada kondisi stres atau ketakutan hebat 
300x dari kadar normal  kewaspadaan meningkat, cardiac output
dan denyut jantung meningkat, pelepasan glukosa dari liver juga
meningkat
• Epinefrin efektif mengontrol heart rate dan cardiac output sehingga
dapat meningkatkan aliran darah ke seluruh organ, sedangkan
norepinefrin meningkatkan tekanan darah melalui mekanisme
vasokonstriksi
ADRENAL ZONA GLOMERULOSA
GLAND

C
C

ZG ZG

Sel sel zona glomerulosa (ZG) tersesun membentuk kumpulan sel sel
yang bulat atau oval mengelilingi sinusoids. Sel selnya tampak langsung
terlihat dibawah capsul (C) yang mengandung arteri (A) yang memberi
zat makanan pada kelenjar adrenalis. Sedikit sel tampak bervacuole yang
berisi lipid. Zona ini menghasilkan hormon mineralocorticoid dan
aldosterone.
ADRENAL GLAND
ZONA FASCICULATA

C
ZF
ZF

Sel sel zona fasciculata (ZF) menyusun diri sebagai pita pita yang saling
sejajar (outlined). Masing masing dibatasi oleh kapillar darah (C) yang
mendapatkan aliran darah dari arteri yang terdapat pada capsul. Sel selnya
mengandung lemak/lipid yang selama proses pengecatan terlarut hingga
selnya tampak kosong (gambaran jaringan sepeti berbusa. Menghasilkan
grup hormon glucocorticoid (corticosterone, cortisol).
ADRENAL ZONA RETICULARIS
GLAND

Sel sel zona reticularis (ZR) tampak kecil kecil dan menyerap pewarna
dengan baik. Sel sel ini tersusun dalam bentuk pita pita sel yang saling
beranastomose dan terletak bersebelahan dengan medulla (M). Sel
selnya banyak mengandung nucleus yang picnotic, lipofuscin granules
dan tidak tampak vacuole. Sel sel ini memproduksi sex steroid.

Anda mungkin juga menyukai