Edit
Edit
Pendamping:
dr. Salomo M Gultom
dr. Rahmi Yarnia
Latar Belakang
Teori desidua
Teori telur
Teori infeksi
Usia
RAS
PATOGENESIS
DIAGNOSIS
Anamnesis
Perdarahan
Hiperemesis
Tirotoksikosis
Mola hidatidosa komplit:
• Perdarahan pervaginam : gejala umum dari mola komplit.
Jaringan mola terpisah dari desidua, menyebabkan
perdarahan. Uterus mungkin membesar karena sejumlah
besar darah dan cairan gelap masuk ke dalam vagina. Gejala
ini muncul pada 97% kasus.
• Hiperemesis : karena peningkatan secara ekstrem kadar hCG
• Hipertiroidisme : kira-kira 7% pasien mengalami takikardi,
tremor dan kulit yang hangat.
Mola hidatidosa parsial:
• Pasien dengan mola hidatidosa parsial tidak memiliki gejala
yang sama dengan mola komplit. Pasien ini biasanya
mempunyai gejala dan tanda seperti abortus inkomplet atau
missed abortion.
• Perdarahan pervaginam
• Adanya denyut jantung janin
Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
• Mola face
• Kalau gelembung mola keluar dapat dilihat jelas.
Palpasi
• Uterus membesar tidak sesuai dengan usianya, terasa
lembek.
• Tidak teraba bagian-bagian janin dan balotemen dan
juga gerak janin
• Adanya fenomena harmonika
Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
• Mola face
• Kalau gelembung mola keluar dapat dilihat jelas.
Palpasi
• Uterus membesar tidak sesuai dengan usianya, terasa
lembek.
• Tidak teraba bagian-bagian janin dan balotemen dan
juga gerak janin
• Adanya fenomena harmonika
Pemeriksaan Fisik
Auskultasi
• Tidak terdengar bunyi denyut jantung janin
• Terdengar bising dan bunyi khas
Pemeriksaan Dalam
• Pastikan besarnya rahim, rahim terasa lembek,
tidak ada bagian-bagian janin, terdapat
perdarahan dan jaringan dalam kanalis servikalis
dan vagina, serta evakuasi keadaan serviks.
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan sonde
Pemeriksaan Laboratorium
Ultrasonografi
Amniografi
DIAGNOSIS
BANDING
Abortus
PENATALAKSANAAN
Perforasi
DIC
Infeksi Sekunder
PROGNOSIS
Sebagian besar pasien molahidatidosa akan baik kembali setelah
tindakan kuretase. Bila hamil lagi, umunya berjalan normal,
namun molahidatidosa berulang dapat terjadi tetapi kasus ini
jarang. 15-20 % pasien pasca molahidatidosa dapat mengalami
degenerasi keganasan menjadi tumor trofoblas gestasional, baik
molahidatidosa invasive, koriokarsinoma. Risiko terjadi kematian
pada pasien molahidatidosa meningkat karena perdarahan,
perforasi uterus, preeclampsia berat, dan infeksi. Akan tetapi
angka kematian pada pasien molahidatidosa sekarang sudah
jarang sekali.
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama : An.AZR
Jenis Kelamin : Perempuan
TTL : 25-07-1992
Alamat : Lubuk Pinang
Pekerjaan : IRT
Tanggal Masuk : 16 November 2019
No.RM : 14.18.10
ANAMNESA
KELUHAN UTAMA
Keluar flek dari kemaluan sejak 1 minggu sebelum masuk RS
Riwayat Kebiasaan
Penderita adalah seorang ibu rumah tangga, yang kesehariannya
bekerja dirumah. Pola makan penderita biasa 3 kali sehari dengan
variasi makanan beragam. Kebiasaan olahraga (-). kebiasaan
merokok(-), minuman beralkohol (-) konsumsi obat-obatan terlarang
(-).
Riwayat Sosial Ekonomi
Penderita saat ini sebagai Ibu Rumah Tangga. Penderita saat
ini tinggal bersama suami. Pendapatan tidak tetap, tetapi
cukup untuk kehidupan sehari-hari. Kesan sosial ekonomi
menengah..
PEMERIKSAAN FISIK
Tanda Vital :
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Nadi : 86 x/menit
Pernapasan : 20 x/menit
Suhu : 36,9o C
STATUS LOKALIS
Kepala / leher
Normosefal (+) Anemis (-/-) ikterik (-/-) sianosis (-) Pembengkakan KGB
(-/-)
Toraks
Jantung
Inspeksi : Iktus kordis tidak tampak
Palpasi : Iktus kordis teraba di ICS 5 linea midclavicula kiri
Perkusi : Batas jantung kanan: ICS 4 linea parasternal kanan
Batas jantung kiri: ICS 5 linea midclavikula kiri
Auskultasi : S1S2 reguler, bising jantung(-)
Paru
Inspeksi : gerakan pernafasan simetris kiri = kanan
Palpasi : stem fremitus kiri = kanan
Perkusi : sonor kiri = kanan
Auskultasi : suara pernafasan vesikuler, Ronki -/-, Wheezing -/-
Abdomen
Inspeksi : Bulging (+) distended (-)
Palpasi : Supel (+), nyeri tekan (+), Tinggi fundus uteri 2 jari
bawah pusat
Perkusi : Timpani (+)
Auskultasi : Peristaltik usus (+) normal
Ekstremitas
Akral hangat, sianosis (-), edema (-) pada kedua tungkai, CRT <2 detik.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Hasil
Hemoglobin 13,4 gr/ dl
Leukosit 8450 mm3
Trombosit 245000 mm3
Hematokrit 38 %
Bleeding Time 01.00 Menit
Golda A+
HBsAg Non reaktif
HIV Non reaktif
DIAGNOSA
KET Abortus
PENATALAKSANAAN