Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN KASUS

Demam Berdarah Dengue (DBD)

Oleh: dr Irda Puspasari

Pembimbing : dr. Dodi Hendra, Sp.OG

Pendamping:
dr. Salomo M Gultom
dr. Rahmi Yarnia
Latar Belakang

Mola hidatidosa adalah suatu kehamilan yang


berkembang tidak wajar dimana tidak ditemukan
janin hampir seluruh villi korealis mengalami
perubahan hidrofili dengan ciri-ciri stroma villi
korealis langka vaskularisasi dan edema.

Frekuensi mola banyak ditemukan di negara-negara asia,


Afrika dan Amerika latin dari pada di negara-negara barat.
Mola hidatidosa merupakan penyakit wanita dalam masa
reproduksi antara umur 15 tahun sampai 45 tahun
DEFINISI

Mola hidatidosa adalah suatu kehamilan yang


berkembang tidak wajar dimana tidak ditemukan
janin hampir seluruh villi korealis mengalami
perubahan hidrofili dengan ciri-ciri stroma villi
korealis langka vaskularisasi dan edematus
EPIDEMIOLOGI

Frekuensi mola banyak di


Penyakit wanita dalam masa
negara-negara asia, Afrika dan
reproduksi antara umur 15
Amerika latin > dibandingkan
tahun sampai 45 tahun
di negara-negara barat.

Dalam penelitian terbaru


disebutkan bahwa insidensi
Jumlah paritas tidak
mola hidatidosa bervariasi dari
mempengaruhi risiko
0,57/1000 kehamilan hingga
2,0/1000 kehamilan.
KLASIFIKASI

Mola Hidatidosa Mola Hidatidosa


Komplit Parsial
Perbandingan Gambaran Mola Hidatidosa Parsial dan Komplit
Gambaran Mola Hidatidosa Parsial Moal Hidatidosa Komplit

Kariotipe Umumnya 69 XXX atau 69 46 XX atau 46 XY


XXY
Patologi
 Janin Kadang-kadang Tidak ada
 Amnion, sel darah Kadang-kadang Tidak ada
merah janin
 Edema vilus Bervariasi, fokal Difus
 Proliferasi Trofoblas Bervariasi, fokal, ringan- Bervariasi, ringan-berat
sedang
Gambaran Klinis
 Diagnosis Missed abortion Gestasi mola
 Ukuran uterus Kecil untuk masa 50% besar untuk masa
kehamilan kehamilan
 Kista teka-lutein Jarang 25-30%
 Penyulit medis Jarang Sering
ETIOLOGI

Teori desidua

Teori telur

Teori infeksi

Teori hipofungsi ovarium


Walaupun etiologi mola hidatidosa masih belum
jelas, terdapat faktor-faktor yang meningkatkan
risiko terjadinya mola hidatidosa. Fator-faktor
tersebut antara lain

Usia

Kehamilan mola sebelumnya

RAS
PATOGENESIS
DIAGNOSIS
Anamnesis

Perdarahan

Ukuran uterus bisa lebih besar atau lebih kecil


(tidak sesuai usia kehamilan)

Tidak adanya aktifitas janin

Eklampsia dan preeklampsia

Hiperemesis

Tirotoksikosis
Mola hidatidosa komplit:
• Perdarahan pervaginam : gejala umum dari mola komplit.
Jaringan mola terpisah dari desidua, menyebabkan
perdarahan. Uterus mungkin membesar karena sejumlah
besar darah dan cairan gelap masuk ke dalam vagina. Gejala
ini muncul pada 97% kasus.
• Hiperemesis : karena peningkatan secara ekstrem kadar hCG
• Hipertiroidisme : kira-kira 7% pasien mengalami takikardi,
tremor dan kulit yang hangat.
Mola hidatidosa parsial:
• Pasien dengan mola hidatidosa parsial tidak memiliki gejala
yang sama dengan mola komplit. Pasien ini biasanya
mempunyai gejala dan tanda seperti abortus inkomplet atau
missed abortion.
• Perdarahan pervaginam
• Adanya denyut jantung janin
Pemeriksaan Fisik

Inspeksi
• Mola face
• Kalau gelembung mola keluar dapat dilihat jelas.

Palpasi
• Uterus membesar tidak sesuai dengan usianya, terasa
lembek.
• Tidak teraba bagian-bagian janin dan balotemen dan
juga gerak janin
• Adanya fenomena harmonika
Pemeriksaan Fisik

Inspeksi
• Mola face
• Kalau gelembung mola keluar dapat dilihat jelas.

Palpasi
• Uterus membesar tidak sesuai dengan usianya, terasa
lembek.
• Tidak teraba bagian-bagian janin dan balotemen dan
juga gerak janin
• Adanya fenomena harmonika
Pemeriksaan Fisik

Auskultasi
• Tidak terdengar bunyi denyut jantung janin
• Terdengar bising dan bunyi khas

Pemeriksaan Dalam
• Pastikan besarnya rahim, rahim terasa lembek,
tidak ada bagian-bagian janin, terdapat
perdarahan dan jaringan dalam kanalis servikalis
dan vagina, serta evakuasi keadaan serviks.
Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan sonde

Pemeriksaan Laboratorium

Ultrasonografi

Amniografi
DIAGNOSIS
BANDING

Kehamilan dengan mioma uteri

Kehamilan ektopik terganggu

Abortus
PENATALAKSANAAN

Perbaikan keadaan umum

Pengeluaran jaringan mola


• Kuret hisap
• Histerektomi

Terapi profilaksis dengan sitostatika

Pemeriksaan Tindak Lanjut (Follow up)


• Tujuan utama follow up untuk mendeteksi adanya
perubahan yang mengarah keganasan
KOMPLIKASI

Perforasi

Perdarahan dan Syok

DIC

Infeksi Sekunder
PROGNOSIS
Sebagian besar pasien molahidatidosa akan baik kembali setelah
tindakan kuretase. Bila hamil lagi, umunya berjalan normal,
namun molahidatidosa berulang dapat terjadi tetapi kasus ini
jarang. 15-20 % pasien pasca molahidatidosa dapat mengalami
degenerasi keganasan menjadi tumor trofoblas gestasional, baik
molahidatidosa invasive, koriokarsinoma. Risiko terjadi kematian
pada pasien molahidatidosa meningkat karena perdarahan,
perforasi uterus, preeclampsia berat, dan infeksi. Akan tetapi
angka kematian pada pasien molahidatidosa sekarang sudah
jarang sekali.
LAPORAN KASUS

IDENTITAS PASIEN
Nama : An.AZR
Jenis Kelamin : Perempuan
TTL : 25-07-1992
Alamat : Lubuk Pinang
Pekerjaan : IRT
Tanggal Masuk : 16 November 2019
No.RM : 14.18.10
ANAMNESA

KELUHAN UTAMA
Keluar flek dari kemaluan sejak 1 minggu sebelum masuk RS

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


 Pasien datang dengan keluhan keluar darah seperti flek dari
kemaluan sejak 1 minggu sebelum masuk RS. Satu hari yg
lalu bahkan sempat keluar darah yang banyak, darahnya
sekitar ± 2 kali ganti pembalut.. Pasien mengatakan tidak
ada keluhan nyeri perut. Pasien mengatakan sudah 2x USG,
USG pertama curiga janin tidak berkembang sehingga diberi
vitamin, kemudian 1 hari yang lalu di USG lagi dan
dinyatakan janin tidak berkembang direncanakan kuret.
 Os juga mengeluhakan mual dan muntah 3 hari ini
dengan frekuensi 5x/hari. Ini merupakan kehamilan ke
2 dan ibu belom pernah mengalami keguguran
sebelumnya. BAB dan BAK pasien dalam batas normal,
bab berwarna putih dempul (-), keras (-). Pasien
menyangkal sebelumnya pernah mengalami hal
serupa.
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat sakit dengan gejala yang sama disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga


Riwayat sakit dengan gejala yang sama disangkal

Riwayat Kebiasaan
Penderita adalah seorang ibu rumah tangga, yang kesehariannya
bekerja dirumah. Pola makan penderita biasa 3 kali sehari dengan
variasi makanan beragam. Kebiasaan olahraga (-). kebiasaan
merokok(-), minuman beralkohol (-) konsumsi obat-obatan terlarang
(-).
Riwayat Sosial Ekonomi
Penderita saat ini sebagai Ibu Rumah Tangga. Penderita saat
ini tinggal bersama suami. Pendapatan tidak tetap, tetapi
cukup untuk kehidupan sehari-hari. Kesan sosial ekonomi
menengah..
PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan Umum : Baik, tampak sakit


sedang
Kesadaran : Compos Mentis

Tanda Vital :
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Nadi : 86 x/menit
Pernapasan : 20 x/menit
Suhu : 36,9o C
STATUS LOKALIS
Kepala / leher
Normosefal (+) Anemis (-/-) ikterik (-/-) sianosis (-) Pembengkakan KGB
(-/-)

Toraks
Jantung
Inspeksi : Iktus kordis tidak tampak
Palpasi : Iktus kordis teraba di ICS 5 linea midclavicula kiri
Perkusi : Batas jantung kanan: ICS 4 linea parasternal kanan
Batas jantung kiri: ICS 5 linea midclavikula kiri
Auskultasi : S1S2 reguler, bising jantung(-)
Paru
Inspeksi : gerakan pernafasan simetris kiri = kanan
Palpasi : stem fremitus kiri = kanan
Perkusi : sonor kiri = kanan
Auskultasi : suara pernafasan vesikuler, Ronki -/-, Wheezing -/-

Abdomen
Inspeksi : Bulging (+) distended (-)
Palpasi : Supel (+), nyeri tekan (+), Tinggi fundus uteri 2 jari
bawah pusat
Perkusi : Timpani (+)
Auskultasi : Peristaltik usus (+) normal

Ekstremitas
Akral hangat, sianosis (-), edema (-) pada kedua tungkai, CRT <2 detik.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan Hasil
Hemoglobin 13,4 gr/ dl
Leukosit 8450 mm3
Trombosit 245000 mm3
Hematokrit 38 %
Bleeding Time 01.00 Menit

Clotting Time 03.12 Menit

Golda A+
HBsAg Non reaktif
HIV Non reaktif
DIAGNOSA

G2P1A0 hamil 8-9 minggu


dengan suspek Mola
Hidatidosa
DIAGNOSA
BANDING

KET Abortus
PENATALAKSANAAN

IVFD RL 20 tpm makro


Inj Cefotaxime 2 x 1 gr (i.v)
Proster 2 tab oral dan 2 tab vagina
Rencana Kuretase
PROGNOSA

Ad Vitam :dubia ad bonam


Ad Functionam : dubia ad bonam
Ad Sanationam : dubia ad bonam
FOLLOW UP
Sabtu 14 Juli 2019

S Nyeri perut sedikit-sedikit, keluar darah (-)

O Kesadaran compos mentis


GCS : 15 (E4 V5 M6)
KU: Sedang
TTV :
TD : 120/70 mmHg
Nadi : 80 x / menit
Pernafasan : 20 x/menit
Suhu : 36,8oC
Abd: TFU 2 jari bawah pusat
FOLLOW UP
A Post kuretase a/I Mola Hidatidosa
P - IVFD RL 20 tpm makro
- Inj Cefotaxime 2 x 1 gr (i.v)
- Paracetamol tab 3x500 mg
- AFF tampon
- Jaringan dikirim ke Bengkulu untuk dilakukan
pemeriksaan patologi anatomi
Pasien boleh pulang
Obat pulang :
- Cefixime 2x1 caps
- Paracetamol tab 3x500 mg
- Citrosol tab 2x1

Anda mungkin juga menyukai