Skap2018 2.1 KBKR - 2
Skap2018 2.1 KBKR - 2
Oleh:
Direktur Bina Kesertaan KB Jalur Pemerintah
BKKBN
Disampaikan pada Kegiatan Supervisor Training Survei Kinerja Akuntabilitas Program (SKAP) Tahun 2018
Bekasi, 3 April 2018
PENDAHULUAN
TUGAS DAN FUNGSI
(Perka BKKBN nomor 72 Tahun 2011 Tentang Organisasi dan Tata Kerja BKKBN)
Fungsi:
1. perumusan kebijakan teknis di bidang keluarga berencana
dan kesehatan reproduksi;
2. pelaksanaan kebijakan teknis di bidang keluarga
berencana dan kesehatan reproduksi;
3. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di
bidang keluarga berencana dan kesehatan reproduksi;
4. pelaksanaan pemantauan dan evaluasi di bidang keluarga
berencana dan kesehatan reproduksi; dan
5. pemberian bimbingan teknis dan fasilitasi di bidang
keluarga berencana dan kesehatan reproduksi.
KEBIJAKAN, STRATEGI DAN PROGRAM
SASARAN PEMBANGUNAN BIDANG KEPENDUDUKAN DAN KB
(RPJMN 2015-2019)
1 Angka kelahiran total (total 2,37 2,36 2,33 2,31 2,28 2,28
fertility rate/TFR) per WUS (15-
49 tahun)
5
SASARAN, INDIKATOR KINERJA & TARGET PROGRAM KKBPK
STRATEGI:
1. Penguatan dan pemaduan kebijakan dalam sistem SJSN Kesehatan
(kemudahan akses terhadap fasilitas pelayanan KB di setiap
tingkatan wilayah);
2. Penggerakan pelayanan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
(MKJP) serta KB Pascapersalinan dan Pascakeguguran;
3. Peningkatan jaminan ketersediaan alokon & sarana pelayanan KB;
4. Peningkatan pelayanan secara statis dan dan bergerak di DTPK;
5. Peningkatan kapasitas tenaga medis dan penguatan kapasitas
tenaga lapangan untuk mendukung penggerakan dan penyuluhan
KB;
6. Promosi dan konseling kesehatan dan hak-hak reproduksi;
7. Penguatan kemandirian ber-KB.
SASARAN STRATEGIS DAN INDIKATOR KINERJA DEPUTI BIDANG KB DAN KR
TAHUN 2015-2019
Sasaran Strategis:
1. Meningkatnya jumlah Peserta KB Aktif (PA) tambahan
2. Meningkatnya peserntase kesertaan ber KB di daerah tertinggal,
Perbatasan dan Kepulauan terluar (DTPK)
PENINGKATAN
PENINGKATAN PEMBINAAN PENINGKATAN
PENINGKATAN
PEMBINAAN STANDARISASI KESERTAAN KB
KUALITAS
KESERTAAN BER- KAPASITAS TENAGA DIWILAYAH DAN
KESEHATAN
KB JALUR KESEHATAN SASARAN
PELAYANAN KB DAN REPRODUKSI
PEMERINTAH KHUSUS
KR
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (1)
INDIKATOR TAHUN 2018
CATATAN:
UNTUK PERENCANAAN KEBUTUHAN PIL, SUNTIK DAN KONDOM TAHUN 2018, SELAIN
DATA PPM MENGGUNAKAN KOMBINASI DATA KONSUMSI DAN DATA PELAYANAN
ACUAN BUKU REFERENSI KUANTIFIKASI ALOKON
ALKON DAN SARANA PENDUKUNG PELAYANAN KONTRASEPSI
*) Pemetaan
ALAT DAN OBAT KONTRASEPSI SARANA PENDUKUNG PELAYANAN KB kebutuhan
PROGRAM *) tahun 2018, Penyediaan melalui DAK sarana
pelayanan
Kabupaten/Kota) KB di faskes
oleh
Kab/Kota
IUD COPPER T CU 380 A IUD KIT *)
Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama
• Dalam Peraturan Kementerian Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat,
Puskesmas memiliki jaringan pelayanan kesehatan yaitu Puskesmas Pembantu (Pustu), Bidan di desa, dan
Puskemas Keliling (Pusling)
• Bidan Praktik Mandiri dapat menjadi jejaring dari puskesmas atau FKTP lainnya yang telah bekerjasama dengan
BPJS Kesehatan.
Klasifikasi Pelayanan KB di Faskes
Konseling
Faskes
tingkat a. Faskes yang Pemberian pil, suntik dan kondom
pertama melayani KB Penanggulangan efek samping & komplikasi
(FKTP) Sederhana sesuai dengan kemampuan
- Puskesmas Upaya rujukan
1.
- Klinik
Pratama
b. Faskes yang Pelayanan KB sederhana Plus pemasangan
- Praktik
dokter melayani KB IUD/implan
- RS Tipe D
pratama
Lengkap Dan atau pelayanan vasektomi
Perpres No. 19 / 2016 Tentang Perubahan Kedua atas Perpres No. 12/2013
tentang Jaminan Kesehatan
Permenkes No. 99/ 2015 Tentang Perubahan atas Permenkes No 71 / 2013 Tentang
Pelayanan Kesehatan pada JKN
Permenkes No. 52 / 2016 Tentang Standar Tarif Pelayanan Kesehatan Dalam
Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan
Permenkes No. 64 / 2016 Tentang Standar Tarif Pelayanan Kesehatan Dalam
Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan
UU NO 40 TAHUN 2004 TENTANG
SJSN
BAB VI Program Jaminan Sosial
Bagian Kesatu
Jenis Program Jaminan Sosial
Pasal 22
(1) Manfaat jaminan kesehatan bersifat pelayanan perseorangan berupa
pelayanan kesehatan yang mencakup pelayanan promotif, preventif, kuratif
dan rehabilitatif termasuk obat dan bahan medis habis pakai yang
diperlukan
Penjelasan
Yang dimaksud pelayanan kesehatan dalam pasal ini meliputi pelayanan dan
penyuluhan kesehatan, imunisasi, pelayanan keluarga berencana, rawat
jalan, rawat inap, pelayanan gawat darurat dan tindakan medis lainnya…………..
Peraturan Presiden RI Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua
atas Perpres No. 12/2013 tentang Jaminan Kesehatan
Pasal 21
(4). Pelayanan keluarga berencana sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf c meliputi konseling, pelayanan kontrasepsi
termasuk vasektomi dan tubektomi, bekerjasama dengan
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
(4a) Ketentuan mengenai pemenuhan kebutuhan alat dan
obat kontrasepsi bagi peserta jaminan kesehatan di fasilitas
kesehatan diatur dengan Peraturan Kepala Badan
kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
(5). Vaksin untuk imunisasi rutin serta alat dan obat kontrasepsi
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan ayat (4a) disediakan
oleh Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah sesuai
PERMENKES RI NO. 52 TAHUN 2016 TENTANG
STANDAR TARIF PELAYANAN KESEHATAN DALAM PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN
KESEHATAN
Tarif Pelayanan KB :
1. Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) : kapitasi & non kapitasi
a. Tarif Kapitasi: Pil dan Kondom
b. Tarif non kapitasi
2. Unmet Need masih Tinggi sebesar 10,6 (Laporan sementara SDKI 2017)
3. Disparitas Kesertaan Ber KB antar provinsi belum merata (25,8% di Papua Barat
sampai 35,59% di Kalimantan Tengah 69,4% (laporan sementara SDKI 2017)
4. KB MKJP mengalami peningkatan, namun angka putus pakai MKJP masih cukup
tinggi (IUD 9%, Implan 6,4%) (laporan sementara SDKI 2017)
5. Angka Putus Pakai masih Tinggi Pil sebesar 46,1% dan Suntik sebesar 28,7% (laporan
sementara SDKI 2017)
6. Angka kematian Ibu masih tinggi (Data rutin Kesga, kemenkes 2016)
9. Jumlah Fasilitas kesehatan (Faskes) yang melayani KB yang bekerjasama dengan BPJS
Kes masih rendah (47,62%) (data potensi faskes 2017) dan Bidan yang terlatih belum
berjejaring dengan FKTP;
13. Pelayanan KB bergerak masih harus di sinkronkan dalam era SJSN Bidang kesehatan
14. Promosi dan konseling hak-hak reproduksi di fasilitas kesehatan dan poktan belum
berjalan optimal
PROFIL PROGRAM KB INDONESIA
PENCAPAIAN TFR, CPR, UNMET NEED, ASFR15-19 (SDKI)
CPR
140 61.4 61.9 63.6
57.4 60.3
120 54.7
49.7
100
80
52.1 54.7 56.7 57.4 57.9 57.2
60 47.1
40
TARGET RPJMN 2019 : TARGET RPJMN 2019 : All methods
TFR : 2,28 Per WUS 20
CPR : 66% Modern
0
1991 1994 1997 2002 2007 2012 2017
ASFR 15-19
80
70
67
60 61 62
50
48
40 39 35 36
30
20
TARGET RPJMN 2019 :
10
ASFR 15-19 : 38 per 1000 Kelahiran
0
1991 1994 1997 2002 2007 2012 2017
0 10 20 30 40 50
Sumber : Hasil Sementara SDKI 2017
PA MKJP DAN NON MKJP TERHADAP CPR CARA MODERN (%)
NTT 57.63 42.37
Sumatera Utara 59.82 40.18
Gorontalo 62.18 37.82
Bali 62.41 37.59
D.I Yogyakarta
Sumber : SDKI 1991 , 1994, 1997, 2002, 2007, 2012 dan 2017
% Tingkat Putus Pakai Per Metode % Tingkat Putus Pakai Kontrasepsi
Kontrasepsi berdasarkan Alasannya
IUD 9
Alasan Lainnya 1.9
IMPLAN 6.4
Kegagalan Metoda 1.6
MOW 0.7 Metoda lain terkait alasan )** 1.3
0 10 20 30 40 50 0 5 10 15 20 25 30 35
900
797
800
700 602
600 534
500 TAHUN 2016
400
300 253 240 Total : 4,912
182 169 156
200 142 139 130 108
103 97 96 95 94 92 92 86 74 73 73
100 61 59 54 50 49 47 46 41 39
24 15
0
800 695
700 TAHUN 2017
Total : 4,294
600 529
475
500
400
300 230 193
200 147 138 119 119 117 113 110
107 103 97 91 86 86 75 74
100 61 59 53 53 53 45 44 43 39 34 33 28 24
21
0
KALTARA
RIAU
KALBAR
KALSEL
LAMPUNG
KALTIM
SULTENG
PAPBAR
Banten
JATIM
SUMUT
Bali
Kep. BABEL
MALUKU
DIY
SULUT
MALUT
NTB
NTT
SULBAR
JABAR
SULTRA
SULSEL
SUMBAR
SUMSEL
Kep. RIAU
KALTENG
BENGKULU
JAMBI
PAPUA
ACEH
JATENG
DKI JAKARTA
GORONTALO
Sumber : Data Rutin Kesga, 2016-2017
KB DAN KEMATIAN IBU DAN ANAK
Capaian
peserta KB
baru (PB)
setiap
SDKI tahunnya tidak
memberikan
2007
dampak yang
signifikan
terhadap
pertambahan
Peserta KB
aktif
KB Pasca Persalinan (PP) dan Pasca Keguguran (PK)
tahun 2013 - 2017
Sumber: Laporan Pelkon, Ditlaptik – BKKBN 2013, 2014, 2015, 2016 dan 2017
• Cakupan pelayanan KB pasca persalinan dan pasca keguguran masih rendah dan pilihan kontrasepsi
lebih banyak non MKJP
Faskes yang bekerjasama dengan BPJS Kes dan Teregister di
SIM BKKBN berdasarkan kepemilikan
Catatan:
jumlah faskes pemerintah yang teregistrasi 14.502 dan
yang tercatat bekerjasama dengan BPJS kesehatan hanya
9.511 Faskes
FKTP 21.466
Sinkronisasi data faskes yang melayani
FKRTL 2.547 KB dan berikan K/0/KB
TOTAL 24.013
IDENTIFIKASI FASKES YANG BEKERJASAMA DENGAN BPJS KESEHATAN
UNTUK DILAKUKAN REGISTRASI DALAM SIM BKKBN
www.bpjs-kesehatan.go.id
Sarana Penunjang
Terima
Kasih