Anda di halaman 1dari 35

STROKE NON HEMORAGIK

LATAR BELAKANG
Menurut WHO, sebanyak 20,5 juta jiwa di dunia sudah terjangkit
stroke tahun 2011. Dari jumlah tersebut 5,5 juta jiwa telah
meninggal dunia. Diperkirakan jumlah stroke iskemik terjadi 85%
dari jumlah stroke yang ada. Penyakit darah tinggi atau hipertensi
menyumbangkan 17,5 juta kasus stroke di dunia.
Di Indonesia stroke merupakan penyebab kematian
nomor tiga setelah penyakit jantung dan kanker.
Prevalensi stroke mencapai 8,3 per 1000 penduduk,
60,7 persennya disebabkan oleh stroke non hemoragik
(SNH). Sebanyak 28,5 % penderita meninggal dunia
dan sisanya mengalami kelumpuhan total atau
sebagian. Hanya 15 % saja yang dapat sembuh total
dari serangan stroke atau kecacatan (Nasution, 2013;
Halim dkk., 2013).
Di Kalimantan Timur, stroke merupakan penyebab kematian
nomor 4 setelah penyakit jantung, hipertensi, dan ketuaan
lansia dengan presentase 13.2% dari 460 kasus
(Dinkes Kaltim, 2016).
Di Samarinda sendiri khususnyan RSUD Abdul Wahab
Sjahranie, jumlah pasien di Ruang Unit Stroke Center dalam 6
bulan terakhir mencapai 371 pasien, dengan pasien stroke
non hemoragic (SNH) sebanyak 200 pasien dan stroke
hemoragic sebanyak 171 pasien.
Stroke non hemoragik dapat didahului oleh oleh
banyak faktor pencetus dan sering kali berhubungan
dengan penyakit kronis yang menyebabkan masalah
penyakit vaskular seperti penyakit jantung, hipertensi,
diabetes, obesitas, kolesterol, merokok, dan stres.
KASUS
Tn.N berumur 46 tahun mengeluh kaki kirinya tidak dapat
digerakkan. Saat dikaji didapatkan data bahwa Tn.N
mengalami kelemahan pada ekstermitas kiri bagian atas dan
bawah dengan kekuatan otot ekstermitas 4|3|4|3, rentang
gerak menurun, sendi kaku, fisik lemah dan aktivitas dibantu.
Tn.N juga mengalami penurunan nafsu makan, susah BAB, dan
memiliki
TTV: TD=100/70 mmHg ; N=75x/menit ; T=36,5 C ; RR=19x/menit
ANALISA DATA
INTERVENSI
IMPLEMENTASI
EVALUASI
Hari /jam/ Dx kep Evaluasi (SOAP)
tanggal

18/11/19 Gangguan S:-


17.00 integritas kulit b.d 0 : kulit kering
bahan kulit kasar
kimia,penurunan gatal di sekitar bekas luka pasien
mobilitas b.d kemerahan pada tangan kanan
kerusakan kulit A : masalah belum teratasi
(D0129) P :lanjutkan intervensi
5.2. anjurkan menggunakan pelembab
5.3. anjurkan mandi dan menggunakan
sabun secukupnya
EVALUASI
Hari /jam/ Dx kep Evaluasi (SOAP)
tanggal
18/11/19 Risiko jatuh b.d S : pasien mengatakan anggota gerak kiri
17.00 kekuatan otot terasa lemah dan sulit di gerakkan
menurun (D0143) 0 : KU : lemah
kelemahan otot 4/3,4/3
kes: CM
tempat tidur tidak ada pagar
pasien di bantu orang lain saat berpindah
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
6.3. menghitung resiko jatuh dengan skala
6.5. anjurkan memanggil perawat jika
membutuhkan bantuan untuk
berpindah
EVALUASI
Hari /jam/ Dx kep Evaluasi (SOAP)
tanggal
19/11/19 Risiko perfusi S : pasien mengatakan anggota gerak kiri
17.00 serebral tidak terasa lemah dan sulit di gerakkan
efekti b.d 0 : KU : lemah
stroke(D0017) kelemahan otot 4/3,4/3
TD: 120/70 mmhg
N : 82X/i
RR : 21X/I
T: 36,5
kes: CM
kelemahan kekstermitas atas dan bawah
bagian kiri
A : risiko perfusi sereberal tidakefektif
P :lanjutkan intervensi
1.1. monitor status kardiopulmonal
EVALUASI
Hari /jam/ Dx kep Evaluasi (SOAP)
tanggal

19/11/19 Gangguan S : pasien mengatakan anggota gerak kiri


17.00 mobilitas fisik b.d terasa lemah dan sulit di gerakkan
penurunan 0 : KU : lemah
kekuatan otot kelemahan otot 4/3,4/3
(D0054) sendi kaku
A : masalah belum teratasi
P :lanjutkan intervensi
2.3. lakukan latihan ROM sesuai program
yang telah di tentukan
2.4. fasilitasi menyusun jadwal latihan
rentang gerak pasif
EVALUASI

Hari /jam/ Dx kep Evaluasi (SOAP)


tanggal

19/11/19 Risiko defisit S : pasien mengatakan porsi makan habis


17.00 nutrisi b.d namun dengan porsi yang sedikit
peningkatan 0 : porsi makan 5-6 sendok
kebutuhan nafsu makan menurun
metabolisme porsi makan sedikit
(D0032) A : masalah belum teratasi
P :lanjutkan intervensi
3.1. monitor asupan makanan
3.3. beri makan tinggi serat
EVALUASI
Hari /jam/ Dx kep Evaluasi (SOAP)
tanggal
19/11/19 Konstipasi b.d S : pasien mengatakan belum ada rasa BAB
17.00 ketidakcukupan hari ini
serat (D0017) 0 : bising usus 5
A : masalah belum teratasi
P :lanjutkan intervensi
4.4 monitor buang air besar
4.3. berikan enema jika perlu
EVALUASI
Hari /jam/ Dx kep Evaluasi (SOAP)
tanggal
19/11/19 Gangguan S : pasien mengatakan terasa gatal pada area
17.00 integritas kulit b.d bekas luka di kaki kanan
bahan kimia 0 : kul it keriing
iritatif, penurunan kulit kasar
mobilisasi b.d kemerahan pada tangan kanan
kerusakan kulit terdapat bekas luka pada kaki kanan
(D0129) A : masalah belum teratasi
P :lanjutkan intervensi
5.2. anjurkan menggunakan pelembab
5.3. anjurkan mandi dan menggunakan
sabun secukupnya
EVALUASI
Hari /jam/ Dx kep Evaluasi (SOAP)
tanggal
19/11/19 Risiko jatuh b.d S : pasien mengatakan anggota gerak kiri
17.00 kekuatan otot terasa lemah dan sulit di gerakkan
menurun (D.0143) 0 : KU : lemah
kelemahan otot 4/3,4/3
bed rest
aktifitas di bantu orang lain
skala jatuh 0
A : masalah belum teratasi
P :lanjutkan intervensi
6.5. anjurkan memanggil perawat jika
membutuhkan bantuan untuk
berpindah
EVALUASI
Hari /jam/ Dx kep Evaluasi (SOAP)
tanggal
20/11/19 Risiko perfusi S : pasien mengatakan anggota gerak kiri
17.00 serebral tidak terasa lemah dan sulit di gerakkan
efekti (D0017) 0 : KU : lemah
kelemahan otot 4/3,4/3
TD: 100/70 mmhg
N : 75X/i
RR : 18X/I
T: 36,5
kes: CM
kelemahan kekstermitas atas dan bawah
bagian kiri
A : risiko perfusi sereberal tidakefektif
P :lanjutkan intervensi
1.1. monitor status kardiopulmonal
EVALUASI
Hari /jam/ Dx kep Evaluasi (SOAP)
tanggal
20/11/19 Risiko defisit S : pasien mengatakan hanya makan dengan
17.00 nutrisi b.d porsi sedikit agar dapat menghabiskan
penngkatan makanan
kebutuhan 0 : - nafsu makan menurun
metabolisme - porsi makan sedikit terkadang tidak habis
(D0032) A : masalah belum teratasi
P :lanjutkan intervensi
3.1. monitor asupan makanan
3.4. identifikasi makanan yang di sukai
Hari /jam/ Dx kep Evaluasi (SOAP)
tanggal
20/11/19 Gangguan S : pasien mengatakan anggota gerak kiri
17.00 mobilitas fisik b.d terasa lemah dan sulit di gerakkan
penurunan 0 : KU : lemah
kekuatan kelemahan otot : 4/3,4/3
otot(D0054) sendi kaku
kes: CM
EVALUASI
A : risiko perfusi sereberal tidakefektif
P : lanjutkan intervensi
2.1. lakukan ROM sesui yang di tentukan
2.1. monitor frekuensi jantung dan tekanan
tekanan darah sebelum mobilisasi
Hari /jam/ Dx kep Evaluasi (SOAP)
tanggal

20/11/19 Konstipasi b.d S : pasien mengatakan telah BAB tadi pagi


17.00 ketidakcukupan namun sulit di keluarkan
asupan serat 0 : - feses keras
(D0049) - BAB di bantu manual oleh perawat
- bising usus 6x/I
EVALUASI
A : masalah belum teratasi
P :lanjutkan intervensi
4.1 .anjurkan diet tinggi serat
4.4. monitor buang air besar
Hari /jam/ Dx kep Evaluasi (SOAP)
tanggal
20/11/19 Gangguan S : pasien mengatakan terasa gatal di daerah
17.00 integritas kulit bekas luka di kaki kanan
b.d bahan kimia 0 : kulit kering
iritasi , penurunan kulit kasar
mobilitas b.d terdapat bekas luka pada kaki kanan
kerusakan kulit kemerahan pada tangan kanan
EVALUASI
(D00129) A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
5.2. anjurkan menggunakan pelembab
2.1. ubah posisi setiap 2 jam
Hari /jam/ Dx kep Evaluasi (SOAP)
tanggal
20/11/19 Risiko jatuh b.d S : pasien mengatakan anggota gerak kiri
17.00 kekuatan otot terasa lemah dan sulit di gerakkan
menurun 0 : KU : lemah
(D0143) kelemahan otot : 4/3,4/3
sendi kaku
pasien bedrest
EVALUASI
adl di bantu orang lain
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
6.5. anjurkan memanggil perawat jika
membutuhkan bantuan
6.4. monitor kemampuan berpindah

Anda mungkin juga menyukai