Penyalahgunaan Narkotika Pada Anak
Penyalahgunaan Narkotika Pada Anak
KABUPATEN BULELENG
VID. KA
BNNRI
SITUASI DAN KONDISI
PERMASALAHAN NARKOBA
DI INDONESIA
HASIL SITAAN BARANG BUKTI
NARKOBA
TAHUN 2017
Inggris,
Turki
Tiongkok
Timur Tengah
(Qatar, UEA, Iran, 20.000 50.000 1.5
Suriah)
per gram
Golden Triangle
(Thailand,
per gram juta
per gram
Golden Crescent Vietnam,Kamboja)
(Afghanistan, India
Pakistan)
Tiongko Iran Indonesi
Malaysia k a
September 2012 Oktober 2017 April 2015 Juli 2017 Juni 2017 Juli 2016 November 2017
4 Petugas Bea Oknum Polisi 20 Jaksa Dipecat Diduga Terlibat Terlibat Oknum TNI Jadi Bandar
Cukai Jadi Terlibat Kasus karena Terlibat Jaringan Narkoba, Peredaran Ditangkap Narkoba, Wakil
Tersangka Kasus Narkoba 5 Kg Sabu Narkoba Oknum Hakim Narkotika, 2 Bawa 10 Kilo Ketua DPRD
Dugaan Suap di Parepare Pengadilan Negeri Sipir Lapas Sabu di Bali Ditangkap
Penyelundupan
Liwa Ditangkap Ditangkap Polisi Sumatera Utara
Narkoba
Keterlibatan penegak hukum dan politisi menjadi perusak sistem pemberantasan Narkoba
NO PROFESI/PEKERJAAN JUMLAH (Orang) %
1 Swasta 443 Orang 56,1 %
2 Wiraswasta 156 Orang 19,8 %
3 Tidak Bekerja 103 Orang 13,1 %
4 Buruh 30 orang 3,8 %
5 Mahasiswa 28 Orang 3,5 %
6 Pelajar 9 Orang 1,1%
8 Petani 7 Orang 0,9%
9 PNS 5 Orang 0,6 %
7 Polri 3 Orang 0,4 %
10 Ibu Rumah Tangga 3 Orang 0,4 %
11 Seniman 2 Orang 0,3 %
JUMLAH 789 Orang
NO USIA/TAHUN JUMLAH (Orang) % RANKING
1 0 – 15 tahun 2 0,25 % X
2 16 – 20 tahun 44 5,57 % VI
3 21 – 25 tahun 174 22,05 % I
4 26 - 30 tahun 173 21,92 % II
5 31 – 35 tahun 145 18,37 % III
6 36 – 40 tahun 126 15,97 % IV
7 41 – 45 tahun 75 9,51 % V
8 46 – 50 tahun 39 4,94 % VII
9 51 – 55 tahun 6 0,76 % VIII
10 56 – 60 tahun 5 0,63 % IX
JUMLAH 789
VID. 1
NO TAHUN JUMLAH
1 2014 28
2 2015 24
3 2016 47
4 2017 54
5 2018 54
JAN 4
PEB 6
MARET 4
APRIL 5
MEI 8
JUNI 3
JULI 2
AGUSTUS 6
SEPTEMBER 13
OKTOBER 3
JENIS & DAMPAK NARKOBA
* PSIKOTROPIKA, adalah
zat atau obat alamiah maupun sintesis bukan narkotika berkhasiat
psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang
menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan perilaku.
Contoh : XTC (Amphetamine), Shabu (MDMA), Deksamfitamina,
Buprenorfina, dll
MENTAL, EMOSIONAL
KONDISI FISIK KEHIDUPAN SOSIAL
DAN PERILAKU
VID. 3
FAKTOR2 YG MEMPEMGARUHI PENYALAHGUNAAN
NARKOBA
INSGUB NO.9/2018
2009 –uu no.35/2009 ttg narkotika
INPRES 24 PEBRUARI 2018
[Bnnri-bnnp-bnnk] vertikal-non
kementrian NO.6/2018
PENCEGAHAN –PEMBRANTASAN- 28 AGUSTUS PERDA BULELENG….….
PENYALAHGUNAAN PEREDARAN –Gelap- 2018 PERDES……………………..
Narkotika [ p4gn] Awig awig/pararem….
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 35 TAHUN 2009
TENTANG
NARKOTIKA
TUGAS
PASAL 70
BNN MEMPUNYAI TUGAS:
E. MEMBERDAYAKAN MASYARAKAT DALAM PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN DAN
PEREDARAN GELAP NARKOTIKA DAN PREKURSOR NARKOTIKA;
F. MEMANTAU, MENGARAHKAN, DAN MENINGKATKAN KEGIATAN MASYARAKAT DALAM PENCEGAHAN
PENYALAHGUNAAN DAN PEREDARAN GELAP NARKOTIKA DAN PREKURSOR NARKOTIKA;
G. MELAKUKAN KERJA SAMA BILATERAL DAN MULTILATERAL, BAIK REGIONAL MAUPUN
INTERNASIONAL, GUNA MENCEGAH DAN MEMBERANTAS PEREDARAN GELAP NARKOTIKA DAN
PREKURSOR NARKOTIKA;
PASAL 104
MASYARAKAT MEMPUNYAI KESEMPATAN YANG SELUAS-LUASNYA UNTUK BERPERAN SERTA MEMBANTU
PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYALAHGUNAAN DAN PEREDARAN GELAP NARKOTIKA DAN
PREKURSOR NARKOTIKA. (P4GN)
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 23 TAHUN 2010
TENTANG
BADAN NARKOTIKA NASIONAL
PASAL 2
(1) BNN MEMPUNYAI TUGAS :
E. MEMBERDAYAKAN MASYARAKAT DALAM PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN DAN PEREDARAN GELAP
NARKOTIKA DAN PREKURSORNARKOTIKA;
F. MEMANTAU, MENGARAHKAN, DAN MENINGKATKAN KEGIATAN MASYARAKAT DALAM PENCEGAHAN
PENYALAHGUNAAN DAN PEREDARAN GELAP NARKOTIKA DAN PREKURSOR NARKOTIKA;
G. MELAKUKAN KERJA SAMA BILATERAL DAN MULTILATERAL, BAIK REGIONAL MAUPUN INTERNASIONAL,
GUNA MENCEGAH DAN MEMBERANTAS PEREDARAN GELAP NARKOTIKA DAN PREKURSOR NARKOTIKA;
PASAL 3
G. PENGOORDINASIAN INSTANSI PEMERINTAH TERKAIT DAN KOMPONEN MASYARAKAT DALAM RANGKA
PENYUSUNAN DAN PERUMUSAN SERTA PELAKSANAAN KEBIJAKAN NASIONAL DI BIDANG P4GN;
R. PELAKSANAAN KOORDINASI PENGAWASAN FUNGSIONAL INSTANSI PEMERINTAH TERKAIT DAN
KOMPONEN MASYARAKAT DI BIDANG P4GN;
BAB IV
WADAH PERAN SERTA MASYARAKAT
PASAL 49
DALAM RANGKA MEMBERIKAN KESEMPATAN YANG SELUAS-LUASNYA KEPADA MASYARAKAT UNTUK BERPERAN
SERTA DAN MEMBANTU PELAKSANAAN P4GN, BNN DAPAT MEMFASILITASI DAN MENGKOORDINASIKAN
PEMBENTUKAN WADAH PERAN SERTA MASYARAKAT.
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 21 TAHUN 2013
TENTANG
FASILITASI PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA
BAB II
FASILITASI PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN
Pasal 3
(1) Gubernur melakukan fasilitasi pencegahan penyalahgunaan narkotika di provinsi dan
kabupaten/kota di wilayahnya.
(2) Bupati/walikota melakukan fasilitasi pencegahan penyalahgunaan narkotika di
kabupaten/kota.
(3) Pelaksanaan fasilitasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dilakukan oleh
Kepala SKPD yang terkait dengan pencegahan dan penyalahgunaan narkotika yang
dikoordinasikan oleh Kepala SKPD yang membidangi urusan kesatuan bangsa dan politik
BAB VI
PENDANAAN
Pasal 9
PENDANAAN PENYELENGGARAAN FASILITASI PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA
BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA, ANGGARAN PENDAPATAN DAN
BELANJA DAERAH PROVINSI DAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN/KOTA
SERTA SUMBER-SUMBER LAIN YANG SAH DAN TIDAK MENGIKAT.
SURAT EDARAN MENPAN DAN RB RI
NOMOR : 50 TAHUN 2017 TGL 11 OKTOBER 2017
1. MELAKSANAKAN SOSIALISASI BAHAYA NARKOBA DAN PENYEBARLUASAN INFORMASI TENTANG P4GN
KEPADA SELURUH APARATUR NEGARA/PEGAWAI
2. MELAKSANAKAN TES URINE KEPADA SELURUH APARATUR NEGARA/PEGAWAI MELALUI KORDINASI
BNN/BNNP/BNNK.
3. MEMBENTUK SATGAS/RELAWAN ANTI NARKOBA PADA MASING-MASING INSTANSI
Pasal 2
PERDA Pengaturan fasilitasi pencegahan penyalahgunaan Narkotika mencakup:
BALI a. antisipasi dini;
b. pencegahan;
c. penanganan dan rehabilitasi;
d. kerja sama;
e. pembinaan dan pengawasan;
f. partisipasi masyarakat;
g. pendanaan; dan
h. pelaporan.
PENCEGAHAN
Pasal 4
(1) Gubernur dan masyarakat melaksanakan upaya pencegahan penyalahgunaan Narkotika.
(2) Upaya pencegahan penyalahgunaan Narkotika sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. pencegahan primer;
b. pencegahan sekunder; dan
c. pencegahan tersier.
Pasal 5
(1) Pencegahan primer sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) huruf a merupakan upaya
untuk mencegah seseorang menyalahgunakan Narkotika.
(2) Pencegahan primer sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan melalui:
a. melakukan pembangunan berwawasan anti narkotika dengan sosialisasi pencegahan
penyalahgunaan Narkotika di lingkungan Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota,
keluarga, sekolah, keagamaan, dan kelompok rentan;
b. memberikan layanan serta akses komunikasi, informasi, dan edukasi kepada masyarakat
tentang bahaya penyalahgunaan Narkotika;
c. melakukan koordinasi lintas lembaga, baik dengan lembaga pemerintah, swasta, maupun
masyarakat untuk melakukan pengawasan terhadap setiap kegiatan yang berpotensi menimbulkan
penyalahgunaan dan peredaran Narkotika;
d. memfasilitasi upaya khusus, Rehabilitasi Medis, dan Rehabilitasi Sosial bagi pemakai pemula
dan penyalah guna Narkotika;
e. penyebaran informasi mengenai bahaya penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika;
f. peningkatan peran aktif masyarakat dan desa pakraman untuk ikut
mencegah penyalahgunaan Narkotika; dan
Pasal 6
(1) Pencegahan sekunder sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) huruf b
merupakan upaya yang dilakukan terhadap pengguna agar lepas dari
ketergantungan Narkotika.
Pasal 7
(1) Pencegahan tersier sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) huruf c
merupakan upaya pencegahan terhadap pengguna yang sudah pulih setelah
menjalani Rehabilitasi Medis dan Rehabilitasi Sosial agar tidak mengulangi
menggunakan dan/atau ketergantungan kembali terhadap Narkotika
Upaya Pencegahan
Pasal 8
Sasaran pencegahan, mencakup:
a. keluarga;
b. satuan pendidikan;
c. masyarakat;
d. organisasi kemasyarakatan;
e. instansi Pemerintah Provinsi, instansi Pemerintah Kabupaten/Kota, DPRD
Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota;
f. media massa; dan
g. tempat ibadah.
Pencegahan Melalui Lingkungan Masyarakat
Pasal 15
(1) Pencegahan melalui lingkungan masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8
huruf c dilakukan dengan cara memberdayakan unsur-unsur masyarakat untuk
melakukan kegiatan pencegahan terhadap penyalahgunaan Narkotika.
(2) Unsur-unsur masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri
atas kepala desa/lurah, kepala dusun, dan bendesa pakraman.
(3) Kegiatan pencegahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. membentuk tim Pencegahan Bahaya Narkotika berbasis masyarakat;
b. membawa penyalah guna Narkotika ke IPWL;
c. melaporkan dan berkoordinasi dengan kepolisian, Badan Narkotika Nasional
Provinsi, dan Badan Narkotika Nasional Kabupaten/Kota apabila mengetahui
adanya penyalahgunaan Narkotika; dan
d. ikut melaksanakan kampanye dan penyebaran informasi mengenai bahaya
penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika.
PENDANAAN
PASAL 37
PENDANAAN FASILITASI PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA :
1. APBD
2. SUMBANGAN DARI PIHAK LAIN YANG TIDAK MENGIKAT
BISNIS PROSES
IMPLEMENTASI
HINGGA PEMANTAUAN &
EVALUASI
INPRES NO.6 TAHUN 2018
TENTANG RAN P4GN 2018 -
2019
Inpres 6 Tahun Flow Chart
2018 Implementasi
Ttg RAN P4GN Inpres No.6 Tahun
2018
Mengkoord
K/L Pengawasa
1. Para Menteri Kabinet n
Kerja;
2. Sekretaris Kabinet; Pemantauan &
3. Jaksa Agung; Evaluasi
4. Kapolri;
5. Panglima TNI; Melaporkan
6. Kepala BIN;
Melaksanakan
RAN Hasil RAN
7. Para Pimpinan LPNK;
8. Para Pimpinan
Kesekretariatan
Lembaga Negara;
9. Para Gubernur; dan
10. Para Bupati/Walikota
Mengkoord Fungsi
Pemda Koordinasi
Laporan
Berkala
PERAN STRATEGIS
BIDANG DAYAMAS BNN PADA KAWASAN RAWAN
NARKOBA
BIDANG
BNNP/K
DAYAMAS Harus
INSTANSI
TERKAIT,
menjadi MOTOR
PIHAK
SWASTA,
KOMPONEN
MASY
LAINNYA
PENGGERAK
pemberdayaan
masyarakat, K/L,
Rawan
APARAT
FASILITAT
OR,
Narkoba PENEGAK
TOMAS,
TOGA
TODA HUKUM, DUNIA
USAHA/SWASTA
VID.4
(CSR),
KEDEPUTIAN DI
LINGKUNGAN
Jangan sekali-kali
Mencoba dengan
Terbuka dan berterus Kadar berapapun
terang kepada Carilah Pergaulan
OrangTua apabila Yang aman
menghadapi masalah
Dapatkan Kasih
Isi waktu luang PENCEGAHAN
Sayang yg tulus
dengan kegiatan BAHAYA
dari keluarga
yang positif NARKOBA
atau orang terdekat
Waspadalah dengan
Tetap katakan
Siapapun dan jalani
TIDAK pada Narkoba
Mendekatkan diri Hidup dengan wajar
dengan
Tuhan Yang Maha Esa