Rsud
Rsud
PASIEN PPOK
TN.A DI RUANG ARJUNA RSUD
K.R.M.T WONGSONEGORO
Kelompok 2:
Silvy listyaningrum
Diah purwita sari
Riza insan h
Maya himatus s
Harvina sindy p
A. PENGERTIAN
PPOK adalah penyakit paru kronik dengan karakteristik adanya hambatan aliran udara di
saluran napas yang bersifat progresif nonreversibel atau reversibel parsial, serta adanya
respons inflamasi paru terhadap partikel atau gas yang berbahaya (GOLD, 2009). PPOK/ COPD
(CRONIC OBSTRUCTION PULMONARY DISEASE) merupakan istilah yang sering digunakan
untuk sekelompok penyakit paru yang berlangsung lama dan ditandai oleh peningkatan
resistensi terhadap aliran udara sebagai gambaran patofisiologi utamanya (Price, Sylvia
Anderson : 2005)
B. PENYEBAB DAN FAKTOR PRESDISPOSISI
Tanda :
• Keletihan
• Gelisah, insomnia
• Kelemahan umum/kehilangan massa otot
2. Sirkulasi
Gejala :Pembengkakan pada ekstremitas bawah
Tanda :
• Peningkatan tekanan darah
• Peningkatan frekuensi jantung
•Distensi vena leher
• Edema dependen, tidak berhubungan dengan penyakit jantung
• Bunyi jantung redup (yang berhubungan dengan peningkatan diameterAPdada)
• Warna kulit/membrane mukosa : normal/abu-abu/sianosis; kuku tabuh
dansianosis perifer
• Pucat dapat menunjukkan anemia.
3. Integritas Ego
Gejala :
• Peningkatan factor resiko
• Perubahan pola hidup
Tanda :
• Ansietas, ketakutan, peka rangsang
4. Makanan/ cairan
Gejala :
• Mual/muntah
• Nafsu makan buruk/anoreksia (emfisema)
• ketidakmampuan untuk makankarena distress pernafasan
• penurunan berat badan menetap (emfisema), peningkatan berat badan
menunjukkan edema(bronchitis)
Tanda :
• Turgor kulit buruk• Edema dependen
• Berkeringat
5. Hyegene
Gejala :
•Penurunan kemampuan/peningkatan kebutuhan bantuan melakukanaktivitas
sehari-hari
Tanda:
• Kebersihan buruk, bau badan
6. Pernafasan
Gejala :
• Nafas pendek (timbul tersembunyi dengan dispnea sebagai gejala menonjol
pada emfisema)khususnya pada kerja; cuaca atau episode berulangnyasulit nafas
(asma); rasa dadatertekan,m ketidakmampuan untuk bernafas(asma)
• Batuk menetap dengan produksi sputum setiap hari (terutama pada saat
bangun) selama minimum 3 bulan berturut-turut tiap tahun sedikitnya 2tahun.
• Episode batuk hilang timbul, biasanya tidak produksi pada tahap dinimeskipun
dapat menjadi produktif (emfisema)
• Riwayat pneumonia berulang, terpajan pada polusi kimia/iritan pernafasandalam
jangka panjang (mis. Rokok sigaret) atau debu/asap (mis.asbes, debu batubara,
rami katun, serbukgergaji
• Penggunaan oksigen pada malam hari secara terus-menerus.
Tanda :
• Pernafasan : biasanya cepat,dapat lambat; fase ekspresi memanjangdengan
mendengkur, nafas bibir (emfisema)
• Penggunaaan otot bantu pernafasan, mis. Meninggikan bahu, melebarkan
hidung.
• Dada: gerakan diafragma minimal.
• Bunyi nafas : mungkin redup dengan ekspirasi mengi (emfisema);menyebar,
lembut ataukrekels lembab kasar (bronchitis); ronki, mengisepanjang area paru
pada ekspirasi dankemungkinan selama inspirasi berlanjut sampai penurunan atau
tidak adanya bunyi nafas (asma)
• Perkusi : Hiperesonan pada area paru (mis. Jebakan udara denganemfisema);
bunyi pekak pada area paru (mis. Konsolidasi, cairan, mukosa)
• Kesulitan bicara kalimat atau lebih dari 4 atau 5 kata sekaligus.
• Warna : pucat dengan sianosis bibir dan dasar kuku; abbu-abukeseluruhan;
warna merah
(bronchitis kronis, “biru mengembung”)
7. Keamanan
Gejala :
• Riwayat reaksi alergi atau sensitive terhadap zat/faktor lingkungan
• Adanya/berulang infeksi
• Kemerahan/berkeringat (asma)
8. Seksualitas
Gejala :
• penurunan libido
9. Interaksi Sosial
Gejala :
• Hubungan ketergantungan Kurang sistem penndukung
• Kegagalan dukungan dari/terhadap pasangan/orang dekat
• Penyakit lama atau ketidakmampuan membaik
Tanda :
•Ketidakmampuan untuk membuat//mempertahankan suara karena distress
pernafasan
• Keterbatasan mobilitas fisik
• Kelalaian hubungan dengan anggota kelurga lain
H. Diagnosa keperawatan
1. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan bronkokontriksi,
peningkatan produksisputum, batuk tidak efektif, kelelahan/berkurangnya
tenaga dan infeksi bronkopulmonal.
2. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan napas pendek, mukus,
bronkokontriksi dan iritan jalan napas.
3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
dispnea, kelamahan, efeksamping obat, produksi sputum dan anoreksia,
mual muntah.
I. INTERVENSI
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN NIC NOC
1. Bersihan jalan napas tidakefektif Respiratory status: ventilation • Beri pasien 6 sampai 8
b.d bronkokontriksi, peningkatan Respiratory status: Airway gelascairan/hari kecuali terdapat kor
produksisputum, batuk patency pulmonal.
• Ajarkan dan berikan
tidakefektif,kelelahan/berkurangny Aspiration Control dorongan penggunaan teknik
atenaga dan infeksi Kriteria hasil: pernapasandiafragmatik dan batuk.
bronkopulmonal. Mendesmontrasikan batuk • Bantu dalam pemberian
efektif dan suara nafas yang tindakannebuliser, inhaler dosis terukur
bersih, tidak ada sianosis dan • Lakukan drainage
dyspnea (mampu mengeluarkan posturaldengan perkusi dan vibrasi pada
sputum, mampu bernafas pagi hari dan malam hari sesuai yang
diharuskan.
dengan mudah, tidak ada pursed • Instruksikan pasien
lips) untukmenghindari iritan seperti
Menunjukan jalan nafas yang asaprokok, aerosol, suhu yang
paten (klien tidak merasa ekstrim,dan asap.
tercekik , irama nafas, frekuensi
pernafasan dalam rentang • Ajarkan tentang tanda-tanda
normal, tidak ada suara nafas diniinfeksi yang harus dilaporkan
padadokter dengan segera:
abnormal) peningkatansputum, perubahan warna
Mampu mengidentifikasikan dan sputum,kekentalan sputum,
mencegah factor yang dapat peningkatannapas pendek, rasa sesak
menghambat jalan nafas. didada,keletihan
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN NIC NOC