Peran KPMD

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 26

PERANAN

KADER PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA


( KPMD)

DiSAMPAIKAN
OLEH

WARDANA, M.Si

PADA PELATIHAN
KPMG KOTA BANDA ACEH
KPMG
KPM adalah anggota masyarakat
Desa dan Kelurahan yang memiliki
pengetahuan, kemauan dan
kemampuan untuk menggerakkan
masyarakat berpartisipasi dalam
pemberdayaan masyarakat dan
pembangunan partisipatif.
KPM
LPM

Dalam pemberdayaan masyarakat dan


pembangunan partisipatif di Gampong
BAGAN SUSUNAN ORGANISASI
PENYENGGARAAN PEMERINTAHAN GAMPONG
(PERGUB NOMOR 25 THN 2011)

KEUCHIK TUHA PEUET


IMUEM
MEUNASAH LEMBAGA KEMASYARAKATAN
DAN LEMBAGA ADAT

Unsur staf

SEKRETARIS GAMPONG
KASI KASI KASI
PEMERTAHAN PEMBGNAN KEMASYARAKATAN

Kaur Kaur Kaur


Tatausaha Keuangan Umum
Unsur Teknis

Unsur Kewilayahan
KADUS
KADUS KADUS
PEMBENTUKAN KPM

 Pasal 2 PERMENDAGRI No 7/2007


 (1) KPM dibentuk di desa/ kel dengan Keputusan
Kepala Desa/ Lurah.
 (2) Pembentukan KPM dilakukan melalui proses
pemilihan dari calon-calon KPM.
 (3) KPM berjumlah antara 5 (lima) s/d 10 Kader
yg disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan
masyarakat setempat.
 Syarat-syarat calon KPM adalah:
1. warga desa/kel laki dan perempuan yg bertempat tinggal secara
tetap di desa/kel yang bersangkutan;
2. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
3. berkelakuan baik dan menjadi tauladan di lingkungannya, dikenal
dan diterima oleh masyarakat setempat;
4. sehat jasmani dan rohani;
5. mempunyai komitmen untuk bekerja purna waktu dalam membangun
Gampong
6. mengutamakan pengurus Lembaga Kemasyarakatan, pemuka
masyarakat, pemuka agama, pemuka adat, guru, tokoh pemuda, dan
sebagainya;
7. batas umur yang disesuaikan dengan kemampuan, kebutuhan, dan
potensi Gampong;
8. pendidikan yang disesuaikan dengan kemampuan, kebutuhan, dan
potensi Gampong;
9. mempunyai mata pencaharian tetap; dan
10. memenuhi persyaratan lain yang dianggap perlu oleh Gampong.
Dalam proses pemilihan KPM Pemerintah Gampong
bersama pengurus Lembaga Kemasyarakatan melakukan
langkah-langkah:
• menyepakati syarat-syarat sesuai kondisi Gampong yang dapat
dipenuhi untuk calon KPM;
• membentuk Tim seleksi calon KPM yang terdiri dari unsur aparat
Pemerintah Gampong dan masyarakat, yg ditetapkan dgn Kpts
Keuchik ;
• mengumumkan pendaftaran melalui selebaran atau media lain yang
sesuai kondisi desa;
• melakukan seleksi sesuai kesepakatan seperti syarat administratif
dan wawancara;
• calon KPM yang dinyatakan lulus, ditetapkan dengan Kpts Keuchik
• calon KPM diajukan kepada Bupati/Walikota melalui Camat untuk
mengikuti pelatihan Kader Pemberdayaan Masyarakat; dan
• calon KPM yg telah mengikuti pelatihan pemberdayaan masyarakat
dgn baik, dikukuhkan secara resmi melalui Kpts Keuchik .
KPM PINDAH ALAMAT

KPM yang pindah datang dari Gampong lain,


apabila melaporkan diri dan menunjukkan kartu
identitas KPM kpd Pemerintah Gampong yg baru,
yang bersangkutan dapat dikukuhkan sebagai
KPM. (psl 6 /Permendagri no 7/2007)
PENGERTIAN “LEMBAGA KEMASYARAKATAN”

Lembaga yang dibentuk oleh


masyarakat sesuai dengan kebutuhan
dan merupakan mitra pemerintah
gampong dalam memberdayakan
masyarakat.
TUGAS KPM

KPM mempunyai tugas membantu Pemerintah Gampong dan Lembaga


Kemasyarakatan dalam pemberdayaan masyarakat dan pembangunan
partisipatif, yang meliputi:
 menggerakkan dan memotivasi masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam
kegiatan pembangunan diwilayahnya;
 membantu masyarakat dalam mengartikulasikan kebutuhannya dan
membantu mengidentifikasi masalahnya;
 membantu masyarakat mengembangkan kapasitas agar dapat menangani
masalah yang dihadapi secara efektif;
 mendorong dan meyakinkan para pembuat keputusan untuk benar-benar
mendengar, mempertimbangkan dan peka terhadap kebutuhan masyarakat;
dan
 melakukan pekerjaan purna waktu untuk menghadiri pertemuan/
musyawarah, membantu kelompok masyarakat dalam memperoleh akses
terhadap berbagai pelayanan yang dibutuhkan.
FUNGSI KPM
 pengidentifikasian masalah, kebutuhan dan sumber daya
pembangunan yang dilakukan secara partisipatif;
 penampungan dan penyaluran aspirasi masyarakat bersama
Lembaga Kemasyarakatan kepada Pemerintah Gampong;
 penyusunan rencana pembangunan dan fasiltasi musyawarah
perencanaan pembangunan secara partisipatif;
 pemberian motivasi, penggerakkan dan pembimbingan
masyarakat dalam pemberdayaan masyarakat dan
pembangunan partisipatif;
 penumbuhkembangan prakarsa, swadaya dan gotong royong
masyarakat dalam pemberdayaan masyarakat dan
pembangunan partisipatif;
 pendampingan masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan
pemberdayaan masyarakat dan pembangunan partisipatif;
 pendampingan masyarakat dalam pemantauan dan
proses kesepakatan penyempurnaan pelaksanaan
kegiatan pemberdayaan masyarakat dan pembangunan;
 pendampingan masyarakat dalam pemanfaatan,
pemeliharaan dan pengembangan hasil pembangunan;
 penumbuhkembangan dinamika Lembaga
Kemasyarakatan dan pokmas yang bergerak di bidang
ekonomi, sosial budaya, politik, dan pelestarian
lingkungan hidup dalam peningkatan kesejahteraan
masyarakat;
 pendampingan masyarakat dalam pemanfaatan,
pemeliharaan dan pengembangan hasil pembangunan;
 penumbuhkembangan dinamika Lembaga
Kemasyarakatan dan kelompokkelompok masyarakat
yang bergerak di bidang ekonomi, sosial budaya, politik,
dan pelestarian lingkungan hidup dalam peningkatan
kesejahteraan masyarakat;
 pengoordinasian pelaksanaan kegiatan Kader Teknis
dalam pemberdayaan masyarakat dan pembangunan
partisipatif; dan
 penanaman dan pemupukan rasa persatuan dan
kesatuan masyarakat dalam kerangka memperkokoh
Negara Kesatuan Republik lndonesia.
Peran KPM

 pemercepat perubahan (enabler), yaitu


membantu masyarakat untuk mengidentifikasi
masalah, mengembangkan kapasitas agar dapat
menangani masalah yang dihadapi secara lebih
efektif dan mengembangkan hubungan di antara
pemeran/ stakeholders pembangunan dgn baik;
 perantara (mediator), yaitu melakukan mediasi
individu atau kelompok dalam masyarakat yang
membutuhkan bantuan atau pelayanan
masyarakat atau Pokmas dgn stakeholder
lainnya, dan individu atau Pokmas apabila terjadi
konflik dalam masyarakat;
 c. Pendidik (educator), yaitu secara aktif memberikan
berbagai masukan yang positif dan langsung sebagai
bagian dari pengalamannya. Membangkitkan kesadaran
individu atau kelompok warga masyarakat Memberi
informasi melalui kegiatan belajar-mengajar untuk
mendidik dan membiasakan warga yang didampinginya
berfikir lebih matang secara komprehensif. Menularkan dan
membagi pengalaman dan pengetahuan yang telah
diperoleh selama menjadi pendamping kepada masyarakat;
 d. perencana (planner), yaitu mengumpulkan
data mengenai masalah yang terdapat dalam
masyarakat, dan mengembangkan program
pemberdayaan masyarakat dan pembangunan
patisipatif;
 e. advokasi (advocation), yaitu memberikan
advokasi dani atau mewakili pokmas yg
membutuhkan bantuan ataupun pelayanan dan
mendorong para pembuat kpts Keuchik
mempertimbangkan dan peka terhadap
kebutuhan masyarakat;

 f. aktivis (activist), yaitu melakukan perubahan
institusional yang lebih mendasar dengan tujuan
pengalihan sumber daya ataupun kekuasaan pada
kelompok yang kurang mendapatkan keuntungan.
Memperhatikan isu-isu tertentu, menstimulasi
kelompok-kelompok yang kurang diuntungkan untuk
mengorganisir diri dan melakukan tindakan melalui
negosiasi dalam mengatasi konflik; dan
 g. pelaksana teknis (technical roles), yaitu
mengorganisir warga masyarakat, tetapi juga
melaksanakan tugas-tugas teknis seperti
mengumpulkan data, mengolah data, menganalisis,
mengoperasikan komputer, menulis, presentasi dan
mengatur serta mengendalikan keuangan.
10 LANGKAH - LANGKAH
KEGIATAN KPM

 penyiapan diri KPM dan LKMD/LPM atau


sebutan lain;
 pendataan umum dan prioritas lokasi
garapan;
 penyiapan masyarakat;
 pendataan bersama masyarakat;
 penyusunan rencana pembangunan bersama
masyarakat;
 penyusunan prioritas usulan rencana
pembangunan tingkat desa/kelurahan;
 pembangunan.

 pengorganisasian dan
pengerahan swadaya gotong
royong;
 pelaksanaan dan pembinaan
kegiatan pembangunan;
 penilaian dan pelaporan
keberhasilan pembangunan;
dan
 tindak lanjut hasil
HUBUNGAN KERJA

 Hubungan kerja KPM dengan Keuchik,


Lembaga Kemasyarakatan, Kader
Teknis, dan kelompok masyarakat
bersifat koordinatif dan konsultatif.
PP 43 TAHUN 2015 PASAL
128 AYAT 2
 Pendampingan masyarakat
Desa sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) secara teknis
dilaksanakan oleh satuan kerja
perangkat daerah Kabupaten/
kota dan dapat dibantu oleh
tenaga pendamping profesional,
kader pemberdayaan
masyarakat Desa, dan/atau pihak
ketiga.
PP 43 PASAL 129 AYAT 3

 Kader pemberdayaan
masyarakat Desa
sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 128 ayat (2) berasal dari
unsur masyarakat yang dipilih
oleh Desa untuk menumbuhkan
dan mengembangkan serta
menggerakkan prakarsa,
partisipasi, dan swadaya gotong
royong.
PP 43 PASAL 130 AYAT 2

 Pemerintah Desa dapat


mengadakan kader
pemberdayaan masyarakat
Desa melalui mekanisme
musyawarah Desa untuk
ditetapkan dengan surat
keputusan kepala Desa.

 Tujuan pendampingan Desa
dalam Peraturan Menteri ini
meliputi:
 a. Meningkatkan kapasitas,
efektivitas dan akuntabilitas
pemerintahan desa dan
pembangunan Desa;
 b. Meningkatkan prakarsa,
kesadaran dan partisipasi
masyarakat Desa dalam
pembangunan desa yang
partisipatif;
 c. Meningkatkan sinergi
program pembangunan Desa
antarsektor; dan
 d. Mengoptimalkan aset lokal
Desa secara emansipatoris.

Anda mungkin juga menyukai