KARBOHIDRAT
polihidroksil-aldehida atau polihidroksil-keton
senyawa yang bila dihidrolisis menghasilkan senyawa-senyawa
polihidroksil-aldehida atau polihidroksil-keton
mengandung gugus fungsi karbonil (sebagai aldehida atau
keton) dan banyak gugus hidroksil
mempunyai rumus (CH2O)n, yaitu senyawa-senyawa
yang n atom karbonnya tampak terhidrasi oleh n molekul air
ada pula yang mengandung nitrogen, fosforus, atau sulfur.
KARBOHIDRAT
a. Monosakarida (gula sederhana: glukosa, galaktosa, fruktosa)
b. Disakarida (2 monosakarida: sukrosa, laktosa)
c. Polisakarida (rantai panjang, bahkan kadang bercabang), misal:
pati, kitin, selulosa
( a b ) xNtio
volume(mL) 0,1 z
a = Volume tio yang dibutuhkan untuk titrasi blanko
b = volume tio yang dibutuhkan untuk titrasi sampel
Analisis kualitatif
Dasar : kemampuan karbohidrat untuk membentuk turunan furfural
dengan keberadaan asam dan panas, yang kemudian diikuti dengan
reaksi dengan anthrone yang menghasilkan warna biru kehijauan
Anthrone, C6H4COC6H4CH2, adalah turunan dari anthraquinone.
Senyawa ini diproduksi oleh reduksi katalitik dari anthraquinone oleh
asam hidroklorat dengan keberadaan logam timah.
Senyawa ini mungkin ada dalam bentuk keto atau enol, yang
masing-masing dikenal dengan nama anthrone and anthranol.
Mekanisme pembentukan warna anthrone dengan gula telah diteliti.
karbohidrat dan turunannya mengalami pembentukan cincin dengan
adanya asam kuat dari mineral, seperti yang ditunjukkan untuk
glukosa
Tiap tahap merupakan pemecahan dari glukosa(I) menjadi 5-
(hydroxymethyl)-2-furaldehyde(IV) menunjukkan dehidrasi baik
pada double bond atau pembentukan cincin.
pembentukan warna hijau pada reaksi anthrone tergantung
oleh keberadaan 5-(hidroksimetil)-2-furaldehid, atau senyawa
furfural yang mirip, yang dibentuk oleh reaksi asam sulfat pada
karbohidrat. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa 3 mol
anthrone bereaksi dengan 1 mol glukosa