Anda di halaman 1dari 44

PERENCANAAN DAN PERANCANGAN - 3

Jl. Raya Tapos Rt.03/05 Kel.Tapos Kec.Tapos Kota Depok 16957

DOSEN :
DISUSUN OLEH :
Ir. Ima Rachima N, M. Ars LUCKY KHARISMA
Ir. Lely Mustika, MT PUTRA
NIM : 16120030
VISI & MISI KECAMATAN TAPOS
VISI
Terwujudnya Kecamatan yang terbaik dalam
ISU
pelayanan, partipasi masyarakat, dan pemberdayaan.
• Sistem pelayanan yang terdapat pada kantor
MISI
kecamatan belum tercapai berdasarkan SOP.
• Mewujudkan pelayanan Kecamatan yang
• Tidak tersedianya fasilitas khusus untuk
professional berdasarkan SOP
penyandang disabilitas (baik desain pada
• Mewujudkan partipasi masyarakat dalam
bangunan maupun sistem pelayanan yang
pembangunan
diberikan)
• Mewujudkan pemberdayaan masyarakat berbasis
potensi lokal

FAKTA SOLUSI
Kantor Kecamatan Tapos masih belum Perlunya perencanaan dan perancangan
sempurna dalam Pelayanan khusus terhadap bangunan kantor Kecamatan
Tapos guna meningkatkan pelayanan untuk
masyarakat umum dan pelayanan khusus bagi
penyandang disabilitas agar tercapainya Misi
kantor Kecamatan Tapos
 Menunjang tata pemerintahan yang baik S
T untuk meningkatkan Orientasi
 Pegawai kantor Kecamatan
terhadap
berdasarkan SOP
pelayanan publik
A Tapos
U  Meningkatkan pelayanan  Masyarakat (umum dan
administratif daerah di kecamatan S penyandang disabilitas)

J Tapos khususnya di kecamatan


Tapos
 Meningkatkan sistem pelayanan
masyarakat yang cepat, tepat, mudah, A  Kantor Kecamatan Tapos
U terarah, terpadu. akan mengoptimalkan
 Turut serta dalam menerapkan Kantor R fasilitas pelayanan

A Kecamatan yang baik dalam masyarakat Kecamatan


Jagakarsa dalam jangkauan
pelayanan, partipasi masyarakat dan
pemberdayaan A sampai tahun 2039.
N
N
IDENTIFIKASI MASALAH PERENCANAAN
No. Faktor Pe re ncanaan Tapak Bangunan Ruang
Pe rlunya Siste m Sirkulasi/Akse sibilitas yang mudah agar dapat me nunjang se mua
1 √ √ √
kalangan publik (baik ge ne ral dan pe nyandang disabilitas)
Perlunya Siste m Ke nyamanan Thermal, Pengudaraan dan Pencahayaan yang baik agar
2 - √ √
dapat menunjang pelayanan Publik yang Terpadu.
3 Perlunya Siste m Ke amanan yang memberikan rasa aman dalam Pelayanan Publik √ √ √
Perlunya Siste m Ke se lamatan yang dapat digunakan saat terjadi bencana (Gempa,
4 √ √ √
Tsunami, Kebakaran, dll)
Perlunya Siste m Pe nzoningan yang jelas agar memudahkan dalam pelaksanaan pelayanan
5 √ √ √
publik
Perlunya Siste m Pe ngadaan Sanitasi Air Be rsih yang dapat menunjang kebutuhan
6 √ √ √
pelayanan publik
Perlunya Siste m Pe ngolahan Utilitas Air Kotor & Tinja yang baik agar tidak
7 √ √ √
mengganggu pelayanan publik
Perlunya Siste m Pe rparkiran yang dapat menampung seluruh kendaraan (baik kendaraan
8 √ - -
dinas pemerintahan (Kecamatan) dan publik)
9 Perlunya Siste m Me kanikal yang baik agar dapat menunjang pelayanan publik √ √ √
10 Perlunya Siste m Ele ktrikal yang baik agar dapat menunjang pelayanan publik √ √ √
Perlunya Siste m Pe nghijauan yang dapat dirasakan oleh semua kalangan publik
11 √ √ -
(masyarakat)
Perlunya Ruang Te rbuka (Public Space) yang menunjang kebutuhan pelayanan publik dan
12 √ - -
dapat dirasakan oleh semua kalangan publik
Perlunya Siste m Pe nge lolaan/Manaje me n yang baik agar dapat menunjang pelayanan
13 √ √ √
publik dalam jangka waktu yang lama
IDENTIFIKASI MASALAH PERANCANGAN
No. Faktor Pe rancangan Tapak Bangunan Ruang
Pe rlunya Pe nataan dan Pe ngolahan Ele me n Sirkulas i/Aks e s ibilitas yang dapat
1 digunakan ole h s e mua kalangan publik (baik pe gawai, mas yakat umum ke camatan √ √ √
tapos dan pe nyandang dis abilitas ).
Perlunya Pe nataan dan Pe ngolahan Ele me n Ke nyamanan Thermal, Pengudaraan dan
2 Pencahayaan yang dapat menunjang kenyamanan pegawai dan masyarakat kecamatan tapos - √ √
yang datang baik menggunakan mode aktif maupun pasif.
Perlunya Pe nataan dan Pe ngolahan Ele me n Ke amanan dalam memberikan rasa aman
3 untuk pegawai dan masyarakat kecamatan tapos baik menggunakan mode keamanan aktif √ √ √
maupun pasif
Perlunya Pe nataan dan Pe ngolahan Ele me n Ke s e lamatan yang harus disediakan saat
4 √ √ √
terjadi bencana baik menggunakan mode keselamatan aktif maupun pasif
5 Perlunya Pe nataan dan Pe ngolahan Ele me n Pe nzoningan yang jelas dan tertata rapih √ √ √

Perlunya Pe nataan dan Pe ngolahan Ele me n Sanitas i Air Be rs ih yang disediakan yang
6 √ √ √
dapat menunjang kebutuhan pengguna kantor (pegawai maupun masyarakat kecamatan tapos)
Perlunya Pe nataan dan Pe ngolahan Ele me n Air Kotor & Tinja yang baik agar tidak
7 √ √ √
mengganggu pengguna kantor (pegawai dan masyarakat umum kecamatan tapos)
Perlunya Pe nataan dan Pe ngolahan Ele me n Pe rparkiran yang dapat menampung seluruh
8 √ - -
kendaraan dinas kantor kecamatan, pegawai kantor dan masyarakat kecamatan tapos.
Perlunya Pe nataan dan Pe ngolahan Ele me n Me kanikal yang dapat menunjang kegiatan
9 √ √ √
pegawai dan masyarakat di kantor kecamatan tapos
Perlunya Pe nataan dan Pe ngolahan Ele me n Ele ktrikal yang dapat menunjang kegiatan
10 √ √ √
pegawai dan masyarakat di kantor kecamatan tapos
Perlunya Pe nataan dan Pe ngolahan Ele me n Pe nghijauan yang dapat dirasakan oleh
11 √ √ -
pegawai dan masyarakat kecamatan tapos
Perlunya Pe nataan dan Pe ngolahan Ele me n Ruang Te rbuka (Public Space) yang dapat
12 √ - -
digunakan oleh pegawai dan masyarakat kecamatan tapos
Perlunya Pe nataan dan Pe ngolahan Ele me n Manaje me n Bangunan yang baik agar dapat
13 √ √ √
menunjang fasilitas pelayanan masyarakat sampai tahun 2039
BATASAN MASALAH
Dalam perencanaan dan perancangan
Kantor Kecamatan di Cilandak dibatasi oleh
waktu. Maka, dari banyaknya faktor perencanaan
dan perancangan pada identifikasi masalah perlu
prioritas masalah utama/prioritas untuk diangkat,
untuk itu masalah utama yang diangkat yaitu RUMUSAN MASALAH
Sistem Sirkulasi / Aksesibilitas yang sesuai untuk Perencanaan:
diterapkan pada bangunan kantor kecamatan • Sistem sirkulasi yang bagaimanakah yang tepat untuk
Tapos. diterapkan pada perencanaan Kantor Kecamatan Tapos
agar tercapainya pelayanan professional berdasarkan
SOP ?

Perancangan:
• Penataan dan Pengolahan Sirkulasi/Aksesibilitas yang
dapat diterapkan pada Tapak, Ruang, Bangunan.
Bagaimanakah pada perancangan Kantor Kecamatan
Tapos yang dapat menunjang fasilitas, masyarakat
(umum dan penyadang disabilitas) dan berjangka
panjang sampai tahun 2039?
PENDEKATAN MASALAH
ASPEK TAPAK RUANG BANGUNAN
PERENCANAAN • Menyusun dan menentukan entrance • Mengelompokan • Memperhatikan dan TEMA
kendaraan, pejalan kaki dan program ruang menentukan dimensi dan
penyandang disabilitas sesuai fungsi pada peletakan pintu utama dan S
• Menyusun dan menentukan dimesi ruang samping untuk masyarakat
E
dan alur sirkulasi kendaraan, pejalan • Memperhatikan umum, pegawai dan
kaki dan penyandang disabilitas pada perilaku/kegiatan/a penyandang disabilitas pada R
I
tapak ktivitas pelaku bangunan V
• Memperhatikan dan menyusun titik didalam ruang • Memperhatikan dan N
I
simpul / pertemuan / cross circulation • Menetukan dimensi menentukan dimensi dan T
C
pada tapak sirkulasi di dalam peletakan tangga, ramp, E
• Menyusun dan menentukan drop ruang escalator atau lift pada E
G
area untuk penyandang disabilitas bangunan
dan parkir untuk kendaraan R
C
PERANCANGAN • Pengolahan elemen entrance (pasif) • Pengolahan • Pengolahan elemen ruang A
O
pada tapak elemen pintu/gate (pasif) pada fungsi ruang T
M
• Pengolahan elemen jalan (pasif) (Aktif/Pasif) pada • Pengolahan karakter ruang E
pada tapak Bangunan (pasif) pada ruang F
D
• Pengolahan titik simpul/pertemuan • Pengolahan • Pengolahan elemen sirkulasi O
(aktif) pada tapak elemen ruang (pasif) pada ruang R
• Pengolahan Drop area dan Parkir perpindahan orang
T
(pasif) pada tapak (Aktif/Pasif) pada
Bangunan
TINJAUAN UMUM
Kecamatan merupakan perangkat daerah kabupaten/kota • Ketenteraman & ketertiban umum.
sebagai pelaksana teknis kewilayahan yang mempunyai
• Penegakan peraturan perundangan.
wilayah kerja tertentu dan dipimpin oleh Camat.
• Pemeliharaan prasarana & fasilitas umum.
Gedung Kantor Kecamatan adalah suatu bangunan yang
bersifat publik yang mempertemukan antara instansi • Kegiatan pemerintahan.
pemerintahan suatu kecamatan dengan masyarakat yang • Membina pembangunan Desa/Kelurahan.
memerlukan pelayanan kemasyarakatan dalam lingkup
• Pelayanan masyarakat yg belum dilaksanakan
kecamatan tersebut.
Desa/Kelurahan.

Fungsi Kecamatan

• Koordinasi pemberdayaan masyarakat.


SKEMATIK KANTOR KECAMATAN TAPOS
FUNGSI
KERJA
FUNGSI INSTANSI
FASILITAS FUNGSI VERTIKAL
BERSAMA KERJA DEPARTEMEN
UNIT NON / NON
STRUKTUR DEPARTEMEN
FUNGSI AL
PELAYANAN
MASYARAKAT FUNGSI
KERJA
UNIT FUNGSI
STRUKTUR KERJA
FUNGSI INSTANSI/SEK
AL
PENUNJANG -TORAL DINAS
DAERAH
STANDAR FUNGSI KECAMATAN
NO. FAKTOR STANDAR FUNGSI PRINSIP PENYUSUNAN SUMBER
TAPAK BANGUNAN RUANG
1. Besaran dan - 2020 m² F. Kerja Unit Struktural 450 m² Kepgub
fungsi ruang F. Kerja Instansi /Sektoral Dinas No. 67
Daerah 420 m² Tahun 2004
F. Kerja Instansi Vertikal
Departemen/Non Departemen
180 m²
F. Unit Non Struktural 30 m²
F. Pelayanan 45 m²
F. Penunjang 370 m²
F. Fasilitas Bersama 520 m²
Survey-1 2128 m² 532 m² Diletakan jauh dari R. Pelayanan. Kec.
486 m² Diletakan dekat dengan R. Rapat. Jagakarsa
168 m² Diletakan dekat dengan R. Serbaguna.
50 m² Diletakan dekat dengan R. Serbaguna.
49 m² Diletakan dekat dengan pintu masuk dan
247 m² tempat parkir.
259 m² Diletakan dekat dengan R. Fungsi Kerja Unit
Struktural.
Diletakan dekat dengan R. Pelayanan.
NO. FAKTOR STANDAR FUNGSI PRINSIP SUMBER
TAPAK BANGUNAN RUANG PENYUSUNAN
Survey-2 - 1148 m² 105 m² Diletakan jauh dari R. Kec.
112 m² Pelayanan. Cinere
- Diletakan di lt. 2 dekat
- dengan R. Pertemuan.
31.5 m² -
285 m² -
125 m² Diletakan dekat
dengan pintu masuk
utama.
Diletakan di lt. 2 dekat
dengan R. Fungsi
Kerja Instansi/Sektoral
Dinas Daerah.
Diletakan di lt. 1 di
area R. Pelayanan dan
di lt. 2 di area R.
Fungsi Kerja
Instansi/Sektoral Dinas
Daerah.
NO. FAKTOR STANDAR FUNGSI PRINSIP SUMBER
TAPAK BANGUNAN RUANG PENYUSUNAN
2. Sistem struktur (kolom) - 4m - - -
Survey-1 - 3.6 m - Kec. Jagakarsa
Survey-2 - 3.5 m - Kec. Cinere
3. Sistem keamanan Pos Jaga Ruang Kontrol Pos Jaga diletakan
4 m². CCTV 12 m². dekat pintu masuk.
R.K.CCTV
diletakan dekat
dengan pelayanan.
Survey-1 - - 8.64 m² Kec. Jagakarsa
Survey-2 18 m² - - Kec. Cinere
4. Sistem keselamatan Mempunyai Tabung - Permen
ruang terbuka Kebakaran Pekerjaan Umum
sebagai tempat T. Pemasangan Nomor:
evakuasi 1000 tanda dari lt.125 30/PRT/M/2006
m². cm. T. Tabung dari
lt. min. 15 cm
Survey-1 >1000 m² Ada - Kec. Jagakarsa
Survey-2 >1000 m² Ada - Kec. Cinere
NO. FAKTOR STANDAR FUNGSI PRINSIP SUMBER
TAPAK BANGUNAN RUANG PENYUSUNAN
5. Sistem pengadaan Perletakan tangki air bawah Tangki atas diletakan pada Memiliki saluran Diletakan jauh dari SNI 03-7065-2005
air bersih dan harus dibawah bak ketinggian yang cukup air bersih. penampungan bak air
sanitasi (peraturan) penampungan air kotor & untuk memberikan tekanan Memiliki saluran kotor.
buangan tidak kurang dari 5 statik pada alat plumbing air kotor. Diletakan jauh dari
m. tertinggi di bangunan. sumber air.
Pembuangan air kotor & Drainase pada atap harus
hujan harus terpisah menonjol sekurang-
dengan jarak min 3 m. kurangnya 10 cm.
6. Sistem perparkiran Jarak parkiran ke bangunan - - Diletakan dekat Permen Pekerjaan
(peraturan) maks. 60 m. dengan pintu keluar Umum
Mobil : 20 m²/unit. masuk. Nomor:
Motor : 2 m²/unit. 30/PRT/M/2006
7. Sistem sirkulasi Pedestrian = 120 cm² Koridor = lebar 1,8 m² tinggi Tangga = 2 (PB = Pedestrian (diletakan Permen Pekerjaan
(peraturan) (searah) 160 cm² (dua 2,5 m². 30 m) lebar min = dekat dengan pintu Umum
arah). 1,8 m² tinggi min = masuk, parkir, lahan Nomor:
17 cm. hijau). Koridor 30/PRT/M/2006
(diletakan dekat dengan
ruang). Tangga
(diletakan dekat dengan
koridor).
Survey-1 100 cm 2,4 m - Kec. Jagakarsa
Survey-2 - 2,4 m - Kec. Cinere
8. Sistem pengadaan Gardu listrik Box panel Ruang distribusi Keputusan Direksi
energi (peraturan) 4 m x 7 m. 80 cm x 120 cm x 30 cm. listrik. PT PLN 2010
NO. FAKTOR STANDAR FUNGSI PRINSIP SUMBER
PENYUSUNAN
TAPAK BANGUNAN RUANG
9. Sistem penghijauan Memiliki ruang Memperhatikan struktur - Diletakan dekat Permen
(peraturan) terbuka hijau bangunan, kedap air dan dengan pedestrian, Pekerjaan Umum
min 400 m². pemilihan material. disekitar bangunan Nomor:
dan area parkir. 30/PRT/M/2006
10. Sistem - Jendela Setiap ruang Menggunakan
pengudaraan Tebal Daun = 30-35 mm memiliki sistem cross
(peraturan) L. Rangka = 60-12 mm pengaturan ventilasi. SNI-03-067-1989
L. Daun = 80 cm pengudaraan
T. Daun = 112 cm. yang baik.
11. Sistem kebersihan Tempat Memiliki tempat sampah Memiliki tempat Bak sampah Peraturan
(peraturan) pembuangan organik dan non-organik di sampah di diletakan jauh dari Pemerintah No.
sampah 25 setiap sudut. setiap ruangan. bangunan utama. 81 Tahun 2012
m²/unit.
Survey-1 - Memiliki di setiap sudut. Tidak memiliki. Kec. Jagakarsa

Survey-2 - Memiliki di setiap sudut. Tidak memiliki. Kec. Cinere


NO. FAKTOR STANDAR FUNGSI PRINSIP SUMBER
PENYUSUNAN
TAPAK BANGUNAN RUANG
9. Sistem penghijauan Memiliki ruang Memperhatikan struktur - Diletakan dekat Permen
(peraturan) terbuka hijau bangunan, kedap air dan dengan Pekerjaan Umum
min 400 m². pemilihan material. pedestrian, Nomor:
disekitar bangunan 30/PRT/M/2006
dan area parkir.
10. Sistem - Jendela Setiap ruang Menggunakan
pengudaraan Tebal Daun = 30-35 mm memiliki sistem cross
(peraturan) L. Rangka = 60-12 mm pengaturan ventilasi. SNI-03-067-1989
L. Daun = 80 cm pengudaraan
T. Daun = 112 cm. yang baik.
11. Sistem kebersihan Tempat Memiliki tempat sampah Memiliki tempat Bak sampah Peraturan
(peraturan) pembuangan organik dan non-organik di sampah di diletakan jauh dari Pemerintah No.
sampah 25 setiap sudut. setiap ruangan. bangunan utama. 81 Tahun 2012
m²/unit.
Survey-1 - Memiliki di setiap sudut. Tidak memiliki. Kec. Jagakarsa

Survey-2 - Memiliki di setiap sudut. Tidak memiliki. Kec. Cinere


TINJAUAN KHUSUS
Sirkulasi bangunan adalah benang (alur perencanaan aksesibilitas sendiri telah diatur j. Telepon
gerak) yang mengikat ruang-ruang suatu berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan k. Perabot
bangunan atau suatu deretan ruang-ruang dalam Umum No. 30 PRTM 2006 tentang Pedoman
l. Perlengkapan dan peralatan control
maupun luar, menjadi saling berhubungan. Teknis Fasilitas dan Aksesibilitas Pada
Sirkulasi terdiri dari beberapa unsur, yaitu Bangunan Gedung dan Lingkungan yaitu: m. Rambu dan marka
pencapaian bangunan, jaalan masuk ke dalam 2. Setiap kegiatan pembangunan tapak
1. Setiap kegiatan pembangunan bangunan
bangunan, konfigurasi jalan, hubungan antara bangunan lingkungan di luar gedung harus
gedung harus memperhatikan semua
jalan dengan ruang dan bentuk ruang sirkulasi. memperhatikan pedoman teknis fasilitas dan
pedoman teknis fasilitas dan aksesibilitas
Sedangkan aksesibilitas (UU No. 4 th 1997) pada: aksesibilitas pada:
adalah kemudahan yang disediakan bagi
a. Ukuran dasar/ruang lantai bebas a. Ukuran dasar/ruang lantai bebas
penyandang cacat guna mewujudkan kesamaan
b. Pintu b. Jalur Pedestrian
kesempatan dalam segala aspek kehidupan dan
penghidupan. Adapun maksud dari penyediaan c. Ramp c. Jalur Pemandu
aksesibilitas yang menciptakan keadaan dan d. Tangga d. Area Parkir
lingkungan yang lebih menunjang penyandang e. Ramp
e. Lift
cacat dapat sepenuhnya hidup bermasyarakat yang
f. Lift Tangga (Stairway lift f. Rambu dan marka
diselenggarakan oleh pemerintah dan atau
masyarakat dan dilakukan secara menyeluruh, g. Toilet
terpadu dan berkesinambungan. Di dalam
h. Pancuran
i. Wasftafel
TATANAN RUANG DAN SIRKULASI
Pengertian sirkulasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia modern adalah pergerakan, sedangkan menurut Francis D.K
Ching (1996, hal 186) mengatakan bahwa alur sirkulasi dapat diartikan sebagai “tali” yang mengikat ruang-ruang suatu bangunan
atau suatu deretan ruang-ruang dalam maupun luar, menjadi saling berhubungan.

a. Tatanan Ruang Luar


Pola tatanan ruang luar (lihat gambar 1 halaman 1)
dibagi menjadi 4 pola yaitu : Sistem grid merupakan
pola yang sangat cepat dan mudah diterapkan serta
merupakan pola yang baik untuk menghubungkan
jaringan yang kompleks pada skala besar atau kecil.
Sistem radial merupakan jaringan yang berkesan keluar
dari pusatnya. Sistem linear, pola yang tidak rumit dan
dapat memberikan kemudahan bagi pejalan kaki dan
juga penyandang cacat. Sistem organik, pergerakan
dengan kualitas abstrak bagi pencapaian menuju suatu
objek ataupun ruang harus mempertimbangkan serta
dikontrol dengan benar.
b. Tatanan Ruang Dalam
Menurut Francis DK Ching (1996, hal 184) mengatakan bahwa pada prinsipnya, tatanan ruang dalam
pada bangunan terbagi menjadi dua cara, yaitu : (lihat gambar 2 halaman 4)

Single loaded koridor adalah koridor yang terletak pada


bagian yang menghadap pada satu alur ruangan. Pada
bagian yang satu biasanya menghadap langsung kepada
bukaan jendela atau ruang luar. Sedangkan Double loaded
koridor adalah bagian koridor yang terletak diapit oleh
ruangan pada kedua bagian koridor. Sehingga aksesnya
lebih luas bagi ruangan.
SIRKULASI RUANG
SIRKULASI RUANG LUAR DALAM
1 . Sistem platform Ruang dalam adalah suatu ruang yang
terjadi di dalam bangunan yang
 Pedestrian dengan konsep platform dimana ruang
terbentuknya diakibatkan oleh bentuk
gerak pejalan kaki menjadi penghubung antar bangunan itu sendiri. Alat sirkulasi vertikal
bangunan satu dengan lainnya secara menerus baik adalah salah satu faktor yang
horizontal maupun vertikal. berpengaruh dalam sirkulasi ruang dalam,
2 . Sistem walk away yang biasa digunakan sebagai alat
sirkulasi vertikal adalah tangga, escalator,
 Merupakan pengembangan dari pedestrian, dimana ramp escalator, dan lift.
model ini mampu membawa pergerakan pejalan kaki
secara menerus menuju macam-macam bangunan
besar dalam areal yang aktif di pusat kota.
3. Sistem pedestrianized street
 Dalam sistem ini, ruang gerak pejalan kaki berada
pada jalur jalan kendaraan, dicapai dengan
mengurangi ruang jalan pada satu sisi atau dua sisi
jalur jalan dan mengurangi ruang bangunan di
sepanjang tepi jalur jalan.
DATA LINGKUNGAN

Kantor Kecamatan Tapos merupakan salah satu


kecamatan yang berada di wilayah Kota Administrasi
Depok. Kecamatan Tapos terletak pada 106 886586
Bujur Timur (BT) dan -6,432427 Lintang Selatan (LS).
Terbagi dalam 7 wilayah kelurahan (Kelurahan
Cimpaeun, Cilangkap, Tapos, Jatijajar, Leuwinanggung,
Sukamaju dan Sukatani).
Wilayah Kecamatan Tapos pada umumnya
dapat dikategorikan sebagai daerah perbukitan rendah
dengan tingkat kemiringan 15%. Ketinggian tanah rata-
rata mencapai 50-140 M diatas permukaan
laut. Kecamatan Tapos Curah hujan 2883 mm
Kelembaban dengan suhu rata-rata ±30°C
DATA TAPAK
• LOKASI TAPAK:
Jl. Raya Tapos Rt.03/05
Kel.Tapos Kec.Tapos Kota Depok 16957
• LUAS TAPAK : 2455 m2
• KDB : 60%
• KLB : 2
• RTH : 10%
• GSB : 5 meter
• ORIENTASI TAPAK : Barat Laut

Batas Fisik
Utara : Jl. Raya Tapos
Selatan : Lahan Kosong
Timur : Lahan Kosong
Barat : Lahan Kosong
POTENSI TAPAK
Batas Potensi (+), (-) Alternatif

Utara (+) menjadi akses jalan menuju lokasi tapak • Dapat dijadikan sebagai akses entrance tapak
(Jl. Raya
Tapos)
Selatan (+) lahan kososng yang dapat dijadikan peluang terbangunnya fasilitas/bangunan • Dapat dijadikan fungsi ruang terbuka
(Lahan penunjang kegiatan kantor kecamatan umum/public space atau bangunan public
Kosong) (+) lokasi yang sejuk dan masih mendapatkan kadar O2 yang banyak dari maupun komersil yang dapat menunjang
pepohonan yang terdapat pada lahan kosong serta meminimalisir radiasi kegiatan masyarakat maupun kantor
matahari yang masuk ke bangunan kecamatan tersebut
(-) perbedaan suhu dan kondisi akibat perubahan fungsi lahan • Mempertahankan banyak pepohonan yang
masih terdapat disekitar lokasi tapak
Barat (+) lahan kososng yang dapat dijadikan peluang terbangunnya fasilitas/bangunan • Dapat dijadikan fungsi ruang terbuka
(Lahan penunjang kegiatan kantor kecamatan umum/public space atau bangunan public
Kosong) (+) lokasi yang sejuk dan masih mendapatkan kadar O2 yang banyak dari maupun komersil yang dapat menunjang
pepohonan yang terdapat pada lahan kosong serta meminimalisir radiasi kegiatan masyarakat maupun kantor
matahari yang masuk ke bangunan kecamatan tersebut
(-) perbedaan suhu dan kondisi akibat perubahan fungsi lahan • Mempertahankan banyak pepohonan yang
masih terdapat disekitar lokasi tapak
Timur (+) lahan kososng yang dapat dijadikan peluang terbangunnya fasilitas/bangunan • Dapat dijadikan fungsi ruang terbuka
(Lahan penunjang kegiatan kantor kecamatan umum/public space atau bangunan public
Kosong) (+) lokasi yang sejuk dan masih mendapatkan kadar O2 yang banyak dari maupun komersil yang dapat menunjang
pepohonan yang terdapat pada lahan kosong serta meminimalisir radiasi kegiatan masyarakat maupun kantor
matahari yang masuk ke bangunan kecamatan tersebut
(-) perbedaan suhu dan kondisi akibat perubahan fungsi lahan • Mempertahankan banyak pepohonan yang
masih terdapat disekitar lokasi tapak
DATA PENGGUNA
FUNGSI PENGGUNA BANYAKNYA POTENSI STRATEGI
Kerja Unit Camat 1 - Lampu otomatis mati ketika pintu
Struktural Wakil Camat 1 dibuka dari dalam ruangan.
- Menyediakan tempat sampah keriing
Sekretaris Camat 1 di setiap ruang dan memasang
Kepala Urusan Keuangan 1 poster tentang sampah.
Seksi Urusan Perencanaan 5 - Membuat bukaan bukaan agar udara
alami bisa masuk ke dalam ruangan.
Seksi Pembangunan Desa 5 − Lupa mematikan lampu.
− Membuang sampah
Seksi Kesejahteraan Sosial 5
sembarangan.
Seksi Pemerintahan 5 − Menyalakan AC terus
Seksi Ketertiban dan Ketentraman 5 menerus.
Seksi Pelayanan Umum 5
Seksi Urusan Umum 5
Kelompok Jabatan Fungsional 8
FUNGSI PENGGUNA BANYAKNYA POTENSI STRATEGI

Kerja Instansi Peg. Juru Penerang Kota 4 − Lupa mematikan - Lampu otomatis mati ketika pintu
Vertikal lampu. dibuka dari dalam ruangan.
Peg. Kantor Statistik 4
Departemen/ − Membuang sampah - Menyediakan tempat sampah
Non Sekretariat Generasi Muda 4 sembarangan. keriing di setiap ruang dan
Departemen − Menyalakan AC terus memasang poster tentang sampah.
menerus. - Membuat bukaan bukaan agar
udara alami bisa masuk ke dalam
ruangan.
DATA AKTIFITAS PENGGUNA

ALUR KEGIATAN PEGAWAI ALUR KEGIATAN


KECAMATAN MASYARAKAT CILANDAK

DATANG DATANG

R. KERJA PARKIR
DAFTAR/BAYAR/PELAYAN
PARKIR
AN TERPADU SATU PINTU
ISTIRAHAT/ PULANG
MAKAN/WC/
SHOLAT
PULANG
DATA STRUKTUR ORGANISASI
CAMAT
WAKIL
CAMAT
SEK-CAM

SEKSI DINAS KA. SATGAS


PUSKESMAS SUBAG
KECAMATAN POL PP SUBAG SUBAG
PERENCANAAN
UMUM KEUANGAN
DAN ANGGARAN

KEPALA SEKSI KEPALA SEKSI


KEPALA SEKSI PE &
SRANA & PEMERINTAHAN
KESRA
PRASARANA DAN TRAMTIB

KELURAHAN
ANALISA TAPAK

Luas fungsi ruang tapak < dari luas lahan


2357 < 2455
Dari kelebihan sisa tapak sebesar 98 digunakan sebagai ruang hijau.
OPTIMASI FUNGSI TAPAK
Gedung 832 = 40% Fungsi Ruang Ged. R. Jalan Pedestrian Parkir Parkir Lap. Pos T. Gardu
Kecamatan Tapak Keca- Hijau Kendaraan Mobil Motor Upacar Jaga Sampah Listrik
matan a
Ruang 244,5 = 10%
Hijau
Jalan 366,75 = 15% Ged.
Kecamatan
Kendaraan
R. Hijau 
Pedestrian 122,75 = 5%
Jalan  
Parkir Mobil 200 = 8,17% Kendaraan
Pedestrian /  
Parkir 100 = 4,08%
Parkir Mobil /   
Motor
Parkir Motor /    
Parkir 120 = 4,9%
Lap. Upacara  / /  / /
Khusus
Pos Jaga /   / / / /
Lap. 500 = 20,44% T. Sampah /    X X / /
Upacara
Gardu Listrik /    / / X X X
Pos Jaga 20 = 0.81%
Ket:  = Berkaitan Erat
T. Sampah 3 = 0.12%
Gardu 28 = 1,14%
/ = Berkaitan Tidak Erat
Listrik X = Tidak Berkaitan
ANALISA PENCAPAIAN LOKASI
Alternatif 2
Alternatif 1

Keriteria Pembobotan
Alternatif 1 Alternatif 2

Mudah Dijangkau (Pejalan Kaki) 3 3


Kendaraan mudah keluar masuk 3 2

Ket.1 : Kecil
Berdasarkan kedua alternatif di atas, dipilih alternatif 1 karena
2 : Sedang
memiliki bobot lebi besar. Hal ini berdasarkan kriteria dan
3 : Besar
meminimalisirkan cross sirkulasi
ELEMEN JALAN
ANALISA MATERIAL TAPAK
ELEMEN PARKIR

Alternative 1

Jalan Aspal

Beton Cor Paving Grass


Alternative 1 Alternative 2
Alternative 2
Keriteria Pembobotan
Alternatif 1 Alternatif 2
Elemen jalan yang ramah akan 1 3 Jalan Beton
kendaraan, pejalan kaki dan
difabel

Elemen parkir yang mudah 2 3 Alternatif yang cocok untuk sesuai


perawatan dan tahan lama permasalahan dan tema yaitu alternative 2
karena lebih mudah perawatan, tahan lama
Ket. 1: Kecil, 2: sedang 3: Besar dan ramah akan kendaraan, pejalan kaki dan
penyandang disabilitas
ANALISA RUANG
ANALISA BANGUNAN
Keterangan Sistem Besaran Luas Lantai Luas Ruang yang Dibutuhkan Seluruh Letak pada Bangunan
Bangunan (m²) Lantai (m²)

Penampang Struktur 3,01% 832 25.28 Tiap Lantai

Sirkulasi Horizontal 72,11% 832 600 Tiap Lantai

Sirkulasi Vertikal 18,02% 832 150 Tiap Lantai

Shaft Pipa Air Bersih 0.36% 832 3 Tiap Lantai

Shaft Pipa Air Kotor 0.36% 832 3 Tiap Lantai

Ruang Maintenence 3% 832 25 Lantai Atap

Sirkulasi Vertikal 1,56% 832 12.5 Lantai 4


Maintenence
ANALISA MASSA ANALISA SIRKULASI
BANGUNAN BANGUNAN
Prinsip :
1. Mudah diakses
2. Effisiensi terhadap ruang – ruang
A B C

Alternative Kesesuaian Orientasi Konstruksi Total


fungsi (50%) (30%) (20%)
A 40% 24% 16% 80%
A B
B 30% 18% 12% 60%
C 30% 20% 15% 65% Kemudahan akses Efisiensi ruang total
(60%) (40%)
A 36% 24% 60%
Alternative yang cocok untuk massa bangunan yaitu B 48% 32% 80%
alternative A dengan bentuk persegi panjang
Maka, secara umum sirkulasi yang dipakai pada bangunan adalah yang
B, dan untuk sirkulasi pelayanan terpada dipakai sirkulasi yang A
KESIMPULAN SARAN
 Perencanaan: Berdasarkan yang sudah dijelaskan maka
Sistem sirkulasi yang bagaimanakah yang tepat untuk diperlukan perencanaan dan perancangan Kantor
diterapkan pada perencanaan Kantor Kecamatan Tapos agar kecamatan tapos dengan mengutamakan sistem
tercapainya pelayanan professional berdasarkan SOP ? sirkulasi/aksebilitas dengan mengatur sirkulasi dan
Yaitu dengan mengatur tatanan sirkulasi pada tapak, bangunan, elemen untuk disabilitas, pejalan kaki, dan kendaraan.
dengan sirkulasi linear pada tapak, sirkulasi double loaded pada
bangunan untuk memudahkan dan mempercepat pengguna kecamatan
tapos untuk menempuh ke tujuan serta melayani, juga mengatur
sirkulasi kendaraan, pejalan kaki, dan disabilitas agar tidak cross

 Perancangan:
Penataan dan Pengolahan elemen Sirkulasi/Aksesibilitas yang
dapat diterapkan pada Tapak, Ruang, Bangunan. Bagaimanakah
pada perancangan Kantor Kecamatan Tapos yang dapat menunjang
fasilitas, masyarakat (umum dan penyadang disabilitas) dan
berjangka panjang sampai tahun 2039?
Pengolahan elemen sirkulasi/aksesibilitas yaitu dengan
mengolah/membedakan elemen jalur disabilitas, pejalan kaki,
dan kendaraan
ARAHAN DESAIN TAPAK
SIRKULASI LINEAR

jalur sirkulasi dalam bangunan


nantinya akan menerapkan jalur
sirkulasi berpola linier, selain tidak
membingungkan, sistem sirkulasi ini Pedestrian
Jalan Kendaraan juga lebih memudahkan aksessibilitas Ruang hijau menggunakan menggunakan grass
menggunakan paving dan proses evakuasi bila terjadi pohon tanjung dan rumput block.
block. bencana. gajah mini.

Parkir mobil, motor dan khusus menggunakan pabing Jalan Disabilitas


block. Dan untuk penutup atap nya menggunakan menggunakan guilding Tempat sampah menggunakan 3 jenis
panel surya. block. tempat sampah.
ARAHAN Lantai
material : dinding
Pada lantai bangunan pilihan material bisa beragam. seperti : penggunaan keramik,
marmer, granit, teraso, parket ataupun vinyl.

DESAIN Pada bangunan bali kota ini material yang dipilih adalah penggunaan lantai keramik dan
parket.

BANGUNAN lantai keramik, memiliki ciri-ciri permukaan halus, warna dan motif yang beragam.
Perawatannya mudah, tidak mudahtergores,

Penggunaan dinding bata yang dilapisa beton dan bukaan


dengan material kaca merupakan pilihan material yang sesuai
dengan lingkungan sekitar dan ketersediaan material tersebut.

pelapis dinding
Pelapis dinding baik bagian luar (eksterior) ataupun bagian dalam (Interior) akan menggunakan cat.
Cat memiliki banyak variasi warna dan harga. Mudah didapat pula. Untuk pilihan warna dapat
pencahayaan
Pada perancangan hotel ini, jenis pencahayaan yang akan digunakan adalah pencahyaan
disesuaikan sesuai keinginan dan kebutuhan. alami dan buatan. pencahayaan alami berasal dari matahari dan pencahayaan buatan
berasal dari lampu.
Atap bangunan berbentuk limasan Selain cat, pelapis dinding lainnya yang akan digunakan adalah wallpaper. Wallpaper digunakan
disisiisi dinding tertentu yang dikira sesuai dan perlu. selain praktis, wallpaper juga lebih banyak Pencahayaan alami didapatkan dari bukaan seperti jendela pada sisi bangunan maupun
dengan void di tengah dan pilihan warna dan corak ketimbang cat yang biasadigunakan. skylight pada ruang yang memungkinkan.
menggunkan material penutup atap
genteng plentong. Untuk pencahayaan buatan, sebenarnya akan lebih banyak digunakan. Jenis dan tipenya
lebih beragam. Mengingat perancangan ini merupakan perancangan perhotelan yang
membutuhkan cahaya buatan dan alami lebih baik untuk ruang-ruang tertentu dan untuk
cahaya dekorasi.

Terdapat beberapatipe
pencahayaan yaitu :
 Pencahayaan umum / general
lighting
Terdapat pada setiap ruangsebagai
penerang buatanutama.
 Pencahyaan setempat / task
CAT DINDING KERAMIK WALLPAPER lighting
Terdapat pada titik – titik yang
DINDING membutuhkan pencahayaanlebih,
seperti padaetalase.
Kisi-kisi pada bangunan menggunakan kisi-  Pencahayaan dekoratif / accent
kisi aluminium dan kisi-kisi panel surya. lighting
Merupakan jenis lampu tempel/
dinding, lampu meja,atau lampu
SIRKULASI Vertical
Horizontal
Memiliki pintu dan koridoryang
memadai untuk terpenuhinyafungsi
bangunan.

Jumlah, ukuran dan jenis pintu


dalam suatu ruangan Sirkulasi vertikal pada sebuah
dipertimbangkan berdasarkan bangunan diperlukan apabila
besaran ruang, fingsi ruangdan bangunan tersebut memiliki lebih dari
jumlah pengguna ruang. satu lantai. Sirkulasi vertikal ini
digunakan untk menghubungkanantar
Arah bukaan daun pintu dalam lantai bangunan.
suatu

SIRKULASI Double
koridor
loaded
adalah
bagian koridor yang
LINEAR terletak diapit oleh
jalur sirkulasi dalam bangunan nantinya akan menerapkan jalur sirkulasi berpola linier, selain tidak
membingungkan, sistem sirkulasi ini juga lebih memudahkan aksessibilitas dan proses evakuasi bila
ruangan pada kedua
terjadi bencana. bagian koridor.
Jalur sirkulasi nantinya akan dibagi menjadi 2, yaitu: Sehingga aksesnya
SIRKULASI HORIZONTAL, untuk menghubungkan ruangan dalam satu lantai. dengan menggunakan
pola Linear.
lebih luas bagi
ruangan.

Anda mungkin juga menyukai