Anda di halaman 1dari 54

Interprofessional Education (IPE)

Tutorial Kasus BST 2


Kelompok B
Analisis dari Kedokteran Umum
IDENTITAS
• Nama : An. Nf
• Usia : 8 th
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Alamat : Sayegan
• Masuk RS : 16 September 2019
ANAMNESIS (ALLO)
• Keluhan Utama  Batuk ngikil, sesak nafas
• Riwayat Penyakit Sekarang  Pasien datang
dengan keluhan batuk yang ngikil hingga
menyebabkan nafas menjadi agak sesak. Ibu
pasien mengatakan batuk sudah semenjak satu
minggu sebelumnya tetapi hilang timbul.
Riwayat Penyakit Dahulu
• Riwayat Opname (-)
• Riwayat Kejang (-)
• Riwayat Asma (-)
• Alergi susu sapi, telur, dingin, dan debu.
• Manifestasi klinis dari susu sapi dan telur yaitu
gatal-gatal.
• Manifestasi klinis dari dingin dan debu yaitu
batuk-batuk.
Riwayat Pengobatan
• Imunisasi dasar lengkap

• Ifarsyl syr 3x 5 ml pc
• Amoxicillin 3x sehari pc
• Dexametason 3x sehari pc
• *Catatan: Obat hanya dikonsumsi selama 2 hari

• Herbal: Gold-G (gel teripang) 1x sehari


Riwayat Penyakit Keluarga
• Riwayat Kejang (-)
• Riwayat Asma  (+) dari kakek pasien
• Riwayat Alergi  (+) dari ibu pasien
Riwayat Kehamilan
• Riwayat Kehamilan  pasien adalah anak
kedua, selama kehamilan tidak ada komplikasi
maupun penyulit
• Riwayat Persalinan  lahir pervaginam di klinik
dengan bantuan bidan, pada usia kehamillan
aterm, dengan BBL 3500 gram
• Riwayat Pasca persalinan  tidak diketahui
pemberian vitamin K dan imunisasi Hb0 pada
pasien
Riwayat Makanan
• Sejak usia 2 bulan  sudah disambung dengan
susu soya, karena Ibu bekerja sehingga tidak
bisa memberikan ASI Eksklusif
• Untuk MPASI mulai diberikan ketika usia 6
bulan 1 hari
• Sampai usia 8 tahun sekarang, pasien tidak
memilih milih makanan. Konsumsi sayur dan
buah mencukupi.
Riwayat Perkembangan dan
Kepandaian
• Sesuai dengan anak seusianya.
Riwayat Imunisasi
Riwayat Imunisasi
Faktor Resiko
• Di dekat rumah ada pabrik pembuatan genteng
 membakar genteng
Pemeriksaan Fisik
• Keadaan Umum  Baik, Compos Mentis

Vital Sign
• Frekuensi Nadi : 78x/menit
• Frekuensi Nafas : 31x/menit
• Suhu : 36.6

Status Gizi
• BB : 45.7
• TB : 135 cm
Pemeriksaan Kepala/Leher
• Rambut : hitam, tidak mudah dicabut
• Mata : mata cowong -/-, conjungtiva anemis -/-,
• sklera ikterik -/-, edema palpebra -/-
• Hidung : rhinorea -/-, napas cuping hidung -/-
• Mulut : sianosis (-), mukosa bibir mulut lidah basah
(+), gusi berdarah (-), hiperemis faring (-), tonsil (N)
• Telinga : serumen -/-, discarge (-), corpus alienum -
/-

• Leher  Simetris (+), pembesaran limfonodi (-),


pembesaran kelenjar tiroid (-), pembesaran massa (-),
Pemeriksaan Thoraks
• Inspeksi : simetris (+), retraksi (-)
• Palpasi : Nyeri tekan (-), vocal fremitus
seimbang
• Perkusi : sonor
• Auskultasi : vesikuler (+/+), wheezing (-/-),
S1S2 reguler, bising jantung (-)
Pemeriksaan Abdomen
• Inspeksi : datar, tanda radan (-), distensi
(-)
• Auskultasi : bising usus normal
• Perkusi : timpani di 9 regio
• Palpasi : nyeri tekan (-), turgor dan
elastisitas kembali ccepat, hepar lien tidak
teraba membesar, ascites (-)
Pemeriksaan Ekstremitas
• Akral Hangat
• Nadi di keempat ekstremitas kuat dan reguler
• CRT < 2 detik
Assesment
• Asma Bronkial dd Bronkitis
Planning
• Foto Thorax AP Lateral
• Lab  Darah Rutin
• Nebulizer salbutamol per 8 jam
• Cetirizine 1x5 mg
• Inj. Metil Prednisolon 2x30 mg
• Salbutamol 3x5 mg
Pengobatan di RS
• Ampicillin 4 x 1 gr  menunggu hasil DR
• Salbutamol 3 x 5 mg
• Cetirizin syr 1 x 5 ml
• Methylprednisolon inj 2 x 30 mg
• Salbutamol nebul/8 jam
Analisis dari Kedokteran Gigi
Identitas Pasien
• Nama : An. N
• Usia : 8 tahun
• Alamat : Sayegan, Bantul
• BB : 47,5 kg
• Pekerjaan: Pelajar kelas 2 SD
• Masuk RS: 16 September 2019
• Visitasi IPE: 18 September 2019
Kasus
• Seorang anak laki-laki berusia 8 tahun datang ke IGD PKU Gamping
pada tgl 16 September 2019 karena batuk terus yang tiada henti
disertai sesak nafas sehingga orang tua pasien khawatir dan membawa
anaknya ke IGD. Pasien baru pertama kali mengalami hal seperti ini
dan belum pernah mondok di RS sebelumnya. Ibu pasien bercerita jika
anaknya sering mengkonsumsi es dan pada minggu sorenya renang.
• Pasien tidak mengetahui ada riwayat asma atau tidak tetapi ibu pasien
mempunyai riwayat penyakit asma karena alergi debu. Pasien
mempunyai alergi susu sapi, telur.
• Pasien susah disuruh untuk menyikat giginya, terkadang tidak sikat
gigi dalam 1 hari, terkadang menyikat gigi 1x sehari, cara menyikat
gigi pasien menyamping.
• Ibu pasien mengeluhkan ada sisa akar gigi susu di bagian gusi depan
atas tetapi pasien tidak mau giginya dicabut.
• Pasien sudah pernah datang ke dokter gigi, pasien mau untuk
membuka mulut, duduk di dental chair dan giginya diperiksa tetapi
pada saat akan dilakukan tindakan pencabutan pasien menolak dan
tidak kooperatif.
Pemeriksaan Ekstra Oral

Deskripsi lesi / kelainan yang ditemukan :


(Berikan ciri-ciri dan letak lesi serta diferensial diagnosanya)
Tidak Ada Kelainan (TAK)
Peta Mukosa dan Jaringan Lunak

•28, 29 - Terdapat lesi linier berupa pelebaran pembuluh darah vena pada
ventral lidah kanan dan kiri, berwarna kebiruan.
Assesment: Varikositas
•33, 34 – Terdapat lesi makula berwarna kecoklatan pada ujung lidah
berjumlah sekitar 5 dengan diameter ± 5 mm.
Assesment: Hiperpigmentasi gingiva
Odontogram
Elemen Deskripsi Dx Tx
Gigi
55 Terdapat karies pada gigi 55 bagian oklusal Pulpa vital disertai Tumpat
dan palatal kedalaman dentin karies media
Sondasi: -
Perkusi: -
Palpasi: -
CE: +
54 Terdapat karies pada gigi 55 bagian oklusal Pulpa vital disertai Tumpat
kedalaman dentin karies media
Sondasi: -
Perkusi: -
Palpasi: -
CE: +
61 Terdapat sisa akar gigi 61 Radix Ekstraksi
Perkusi: -
Palpasi: -
64 Terdapat sisa akar gigi 64 Radix Ekstraksi
Perkusi: -
Palpasi: -
Elemen Deskripsi Dx Tx
Gigi
75 Terdapat karies pada gigi 75 bagian oklusal Pulpa vital disertai Tumpat
dan distal kedalaman email karies superfisial
Sondasi: -
Perkusi: -
Palpasi: -
CE: +
84 Terdapat kavitas pada gigi 84 bagian oklusal Pulpa vital disertai Tumpat
dan distal kedalaman dentin karies media
Sondasi: -
Perkusi: -
Palpasi: -
CE: +
85 Terdapat karies pada gigi 85 bagian oklusal Pulpa vital disertai Tumpat
dan distal kedalaman dentin karies media
Sondasi: -
Perkusi: -
Palpasi: -
CE: +
Rencana Perawatan

1. Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE)


2. Scaling
3. Ekstraksi radix gigi 61 dan 64
4. Tumpat gigi 55, 54, 75, 84, dan 85
5. Observasi unerupted teeth
6. Kontrol dan evaluasi
Analisis dari Farmasi
Riwayat Alergi
• Alergi Obat (-)
• Alergi makanan: Susu sapi dan olahannya, telur
Riwayat Pengobatan
• Imunisasi dasar lengkap

• Ifarsyl syr 3x 5 ml pc
• Amoxicillin 3x sehari pc
• Dexametason 3x sehari pc
• *Catatan: Obat hanya dikonsumsi selama 2 hari

• Herbal: Gold-G (gel teripang) 1x sehari


Pengobatan di RS
• Ampicillin 4 x 1 gr
• Salbutamol 3 x 2 mg/5ml
• Cetirizin syr 1 x 5 ml
• Methylprednisolon inj 2 x 30 mg
• Salbutamol nebul/8 jam
Permasalahan
1. Adakah pemeriksaan tertentu yang membuat
pasien harus rawat inap?
2. Adakah efek samping dari pemberian obat?
3. Kriteria tindakan dokter gigi pada anak-anak?
4. Kriteria pemberian inhaler pada pasien?
5. Apakah frekuensi pasien konsumsi es menjadi
faktor resiko asma pasien?
6. Apakah ada kemungkinan resistensi dari
ampicillin dan amoxicillin?
7. Bagaimana edukasi spiritual pada anak-anak?
1. Adakah pemeriksaan tertentu yang
membuat pasien harus rawat inap?
• Pasien datang ke IGD, kemungkinan:
▫ Adanya batuk ngikil
▫ Adanya riwayat alergi
▫ Pengecekan darah rutin menunjukkan angka
leukosit yang tinggi
▫ Bisa jadi permintaan keluarga
▫ Belum tegaknya diagnosis pasti pasien asma
▫ Adanya sesak nafas
2. Adakah efek samping dari
pemberian obat?
• Ampicillin 4 x 1 gr ; mual, muntah, diare/ruam
• Salbutamol 3 x 2 mg/5ml
• Cetirizin syr 1 x 5 ml; pusing, mulut kering
• Methylprednisolon inj 2 x 30 mg ; Moon Face
• Salbutamol nebul/8 jam ; tremor, insomnia (6-12 tahun)

• Pasien tidak mengalami efek samping dari obat-obatan


tersebut
• Dosis sudah sesuai dengan BB pasien
• Golongan obat salbutamol efek sampingnya mulut
kering
• Edukasi pasien pada saat pemberian inhaler jangka
panjang untuk mengindari Candidiasis
3. Kriteria tindakan dokter gigi pada
anak-anak?
• Pemberian tindakan yang ringan terlebih dahulu
• Baru naik ke jenjang yang lebih tinggi
• Teknik hand over mouth apabila anak kurang
kooperatif
• Teknik tell show do
• Tidak membawa anak pada saat jam tidur mereka
• Dari pembersihan karang gigi
• Penumpatan gigi
• Pencabutan sisa akar
• Pemeriksaan sebelum tindakan meliputi tekanan
darah, suhu, pernafasan. Khusus pasien tersebut
pastikan obat-obatan asma dibawa
4. Kriteria pemberian inhaler pada
pasien?
• Terdapat 2 pilihan: inhaler / obat minum
• Intermiten : gejala <6 kali/tahun  tidak perlu
menggunakan obat pengendali. Cukup menghindari
faktor pencetus
• Ringan : 1 x / minggu  steroid inhalasi
• Sedang : 2/3 hari sekali kambuh  steroid inhalasi dosis
rendah & long beta agonis
• Berat : hampir setiap hari  inhaler dosis sedang & long
beta agonis
• Kenapa pada px tsb nebu dan oral? Kemungkinan
karena pasca serangan. Nebu untuk melebarkan jalan
napas, salbu untuk maintenance
• Obat asma: pelega & pengontrol
5. Apakah frekuensi pasien konsumsi es
menjadi faktor resiko asma pasien?
• Es memiliki cold stress  munculnya reaksi
radang
• Yang mana radang jadi salah satu pencetus
asma
• Apalagi apabila diikuti dengan gula , yang mana
gula merupakan agen pro inflamasi
• Mengedukasi orang tua pasien untuk kontrol
dirumah
• Kegiatan renang pasien juga menjadi salah satu
pencetus
6. Apakah ada kemungkinan resistensi
dari ampicillin dan amoxicillin?
• Px hanya minum obat antibiotik 2 hari, karena
dirasakan gejala sudah mereda
• Saat dirumah sakit kondisi leukosit tinggi,
diberikan amphicillin 4x1 mg
• Amp & Amox pada golongan yang sama,
sebaiknya dilakukan kultur  apabila bakteri
tidak terbunuh dialihkan ke golongan lain
• Edukasi ke orang tua pasien terkait bagaimana
konsumsi antibiotik
7. Bagaimana edukasi spiritual pada
anak-anak?
• Jarang membersihkan gigi apakah berpengaruh
• Bisa menggunakan sikat gigi elektrik untuk
menarik perhatian anak
• Memberitahu orang tua untuk menjadi model
• Selain mengedukasi untuk tidak lupa menyikat
gigi, juga untuk tidak lupa sholat
• Membuat family time
• Alangkah baiknya pasien disarankan konsumsi
madu
Learning Obyektif
1. Tatalaksana GINA
2. Patient safety anak
3. Monitoring apa yang harus dilakukan pasca
pasien keluar dari rumah sakit?
4. Bagaimana aspek collaborative untuk pasien
tersebut?
5. Edukasi apa saja yang harus diberikan ke
pasien tersebut?
1. Tatalaksana GINA
• Inhaler kortikosteroid yang rendah terlebih dahulu
(ICS dosis rendah)
• Langkah 2 ICS dosis rendah
• Langkah 3 ICS/LABA dosis rendah, anak disarankan
untuk jalan pagi atau renang. Diet konsumsi buah
atau sayuran  lebih disarankan untuk px saat
ini
• Langkah 4 ICS/LABA dosis sedang / tinggi
• Langkah 5 anti IL-5

Ditambah masker, agar anak lebih nyaman dalam


penggunaannya
Pengontrol
• Step 1 ; Low Dose ICS Formoterol
• Step 2 ; Low dose inhaler corticosteroid / ICS
Formoterol
• Step 3 ; Low dose ICS LABA
• Step 4 ; medium dose ICS LABA
• Step 5 ; High Dose ICS LABA
Pelega (diberikan saat serangan)
• Step 1 ; Low Dose ICS Budenosid Formoterol
• Step 2 ; Low dose inhaler corticosteroid / ICS
Formoterol. Beclomethasone dipropionat
• Step 3 ; Low dose ICS LABA
• Step 4 ; medium dose ICS LABA
• Step 5 ; High Dose ICS LABA
2. Bagaimana aspek collaborative
untuk pasien tersebut?
• Gigi :
▫ Pendekatan terlebih dahulu
▫ Pembersihan karang gigi
▫ Penambalan gigi yang berlubang
▫ Berikan perlindungan pada fissure gigi
16,26,36,46
▫ Pemeriksaan penunjang rontgen OPG
▫ Pencabutan radiks 61 dan 64
▫ Memastikan px membawa obat-obatan saat
dilakukan tindakan invasif
• Umum:
▫ Dapat kolaborasi dengan bagian perawat untuk
dilakukan Chest Therapy
▫ Preventif lingkungan rumah ; pastikan saat pabrik
genteng beroperasi anak tidak dirumah,
penjagaan ventilasi rumah
▫ Pembersihan rumah dan lantai paling tidak
seminggu sekali
▫ Usia 8 tahun, apabila belum sunat diedukasi
untuk bersiap diri
• Farmasi : dibagian awal rekonsiliasi
▫ Edukasi konsumsi antibiotik
3. Monitoring apa yang harus dilakukan
pasca pasien keluar dari rumah sakit?
• Obat : perlu dilihat pemberian antibiotik anak.
▫ Pastikan hasil leukosit akhir berapa, untuk
menentukan adanya resistensi antibiotik atau
tidak
▫ Cara penggunaan nebulizer atau salbutamol
▫ Pengontrol  digunakan setiap hari
▫ Pelega  saat serangan
▫ Nebulizer  Agonis, 1 kali
▫ Memonitoring efek samping obat
• Memonitoring asma pasien 1-3 bulan. Untuk
tahu selama 3 bulan apakah ada serangan/tidak.
• Memonitoring leukosit pasien
• Gigi:
▫ KIE
▫ Melihat Performance Personal Hygiene Index
• Diminimalisir penggunaan inhaler yang salah
• Apabila penggunaan inhaler uncontrol 
▫ Candidiasis
▫ Xerostomia  suara serak, sakit tenggorokan
4. Edukasi apa saja yang harus
diberikan ke pasien tersebut?
• Mengenai BB : kalau bisa dikontrol dengan baik.
Bisa diturunkan 5-10% dari BB saat ini (GINA
2019)
• Apabila anak ada serangan tiba-tiba  agar
anak memberitahu orang tuanya
• Untuk menghindari faktor pemicu, seperti
kebiasaan minum es
5. Patient Safety anak
• Cara penggunaan obat
• Efek samping obat
• Anak usia 8 tahun  mengenali gejala2 yang
penting
• Penyimpanan obat  agar tidak menurunkan
efektifitas obat tersebut, jauhkan dari matahari,
jauhkan dari tempat lembab
• 12 prinsip obat
• Edukasi pencegahan faktor pencetus : cuci
tangan sebelum makan dll
Addition
• Edukasi mengenai konsumsi obat yang
terkendali
• Obat herbal adalah komplementer, tidak bisa
digunakan sebagai utama
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai